APAKAH PENDERITA DIABETES TETAP BISA MAKAN MIE INSTAN?

APAKAH PENDERITA DIABETES TETAP BISA MAKAN MIE INSTAN?

Siapa tak suka mie instan? Mie instan adalah salah satu andalan kuliner instan dari Indonesia. Para Elf (fans Super Junior, grup boy band dari Korea Selatan) mungkin masih ingat saat beberapa anggota Super Junior lahap makan mie instan salah satu brand kenamaan Indonesia, hingga memborong berkardus- kardus mie instan Indonesia ke negeri ginseng. Rasa mie instan yang bikin ketagihan dan selalu berinovasi dengan rasa dan tekstur membuatnya tak lekang dimakan zaman. Harga mie instan yang relatif murah pun menjadi daya tarik tersendiri bagi semua jenis mie instan. Selain itu, mie instan pun mudah didapat, cepat dibuat dan disajikan, serta mengenyangkan.

Akan tetapi, bagaimana dengan para penderita diabetes? Penyakit tidak menular satu ini memang memerlukan treatment khusus, termasuk mengatur pola makan, diet, dan gaya hidup. Salah satu anjuran yang kerap diberikan pada penderita diabetes adalah untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti mie instan.

Apakah penderita diabetes tetap bisa makan mie instan?

Makanan mengandung banyak gizi, bukan hanya karbohidrat. Saat Anda makan, termasuk makan mie instan, terkadang Anda makan dengan telur, sayur phok coy, dll. Makanan- makanan pendamping mie instan tersebut akan menentukan seberapa besar pengaruh mie instan menaikkan gula darah Anda.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan (negara pemakan mie instan terbanyak di dunia) terhadap 10.711 orang dewasa menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara konsumsi mie instan berlebih dengan risiko sindrom metabolik. Perempuan yang mengonsumsi mie instan minimal 2 kali seminggu memiliki risiko sindrom metabolik 68%  lebih tinggi.

Apa itu sindrom metabolik? Sindrom metabolik (metabolic syndrome) adalah sekumpulan gangguan metabolisme yang terjadi secara bersamaan dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Beberapa sindrom metabolik yaitu tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lingkar pinggang berlebih, kadar kolesterol tinggi.

Kandungan MSG (monosodium glutamat) atau penguat rasa yang hampir selalu ada pada setiap komposisi mie instan juga dapat membawa masalah bagi kesehatan, termasuk untuk penderita diabetes. Beberapa penelitian menyebutkan adanya hubungan antara konsumsi mie instan berlebih dengan kenaikan berat badan, tekanan darah, pusing, dan rasa ingin muntah.

Hati- hati juga dengan kandungan garam

Batas garam (sodium) harian yang ditetapkan oleh Kemenkes RI yaitu 2400 mg atau sekitar 1 sendok teh garam per hari. Banyak mie instan yang memiliki kadar sodium terlampau tinggi. Bahkan, beberapa jenis mie instan memiliki kandungan sodium lebih dari setengah batas konsumsi harian.

Beberapa penelitian menghubungkan kelebihan konsumsi sodium dengan kenaikan tekanan darah. Orang yang sensitif terhadap garam, termasuk penderita diabetes yang sensitif terhadap garam harus lebih memperhatikan asupan sodium harian. Pengurangan garam harian dapat memperkecil risiko penyakit kardiovaskular hingga 30%. Dengan kata lain, mengontrol asupan sodium harian dapat membantu memperkecil komplikasi penderita diabetes.

Mie instan bisa jadi strategi untuk mengurangi anemia, asal tidak berlebih

Mie instan di Indonesia sudah difortifikasi (ditambahkan) oleh vitamin dan mineral, termasuk zat besi. Salah satu penelitian yang meneliti mie instan di Indonesia menyebutkan bahwa konsumsi mie instan yang telah difortifikasi oleh zat besi mengurangi anemia anak.

Tips makan mie instan untuk penderita diabetes

Seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health, Frank Hu, berujar bahwa makan mie instan sah- sah saja. Penderita diaetes tetap bisa makan mie instan, tetapi batasi hanya 1- 2 kali dalam sebulan.

Selain membatasi frekuensi makan mie instan, berikut adalah tips tambahan makan mie instan untuk penderita diabetes:

  1. Jangan tambah karbo lagi

Seringkali, masyarakat Indonesia belum merasa afdol jika makan mie instan tanpa menambahkan nasi. Nasi akan melipatgandakan karbohidrat yang dikonsumsi sehingga kestabilan kadar gula darah Anda akan terancam.

  1. Tambahkan sumber gizi lain

Sebagai topping mie instan, Anda dapat memilih sumber protein seperti dada ayam, seafood, jamur, atau kacang- kacangan seperti almond, kacang mete, biji labu. Moms juga bisa menambahkan sumber vitamin, mineral, dan antioksidan seperti sayur- sayuran.

  1. Pilihlah mie instan dengan kadar sodium yang rendah

Sodium yang berlebihan berpotensi untuk menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

  1. Buat bumbu Anda sendiri

Buatlah bumbu untuk mie instan sendiri. Anda dapat bereksperimen dengan berbagai rempah- rempah dan bumbu dapur. Selain dapat meningkatkan citarasa, rempah dan bumbu dapur juga dapat melindungi dari berbagai macam jenis penyakit karena semua jenis tumbuhan mengandung fitokimia/ fitonutrien. Zat fitokimia/ fitonutrien dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh dengan berbagai cara.

  1. Pilih jenis mie instan yang terbuat dari gizi utuh

Jika memungkinkan, pilihlah mie instan yang terbuat dari bahan selain tepung terigu. Biji- bijian utuh atau mie dari sayur dapat menjadi alternatif mie instan untuk penderita diabetes.

  1. Batasi porsi mie instan

Batasi porsi makan mie instan Anda sekali makan.  Porsi makan mie instan yang berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas serta menyebabkan Anda kekurangan gizi penting bagi tubuh.

Selain tip- tips di atas, American Diabetes Association menganjurkan penderita diabetes untuk mengikuti meal planning diabetes.

Baca juga: SUDAHKAH ANDA TAHU TENTANG MEAL PLAN UNTUK DIABETES?

Intinya Moms, jangan jadikan mie instan makanan utama Anda. Beras diabetes adalah salah satu sumber karbohidrat yang mungkin bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat Anda sekeluarga. Beras Diabetes Organik dari Eka Farm memiliki indeks glikemik yang relatif rendah sehingga lebih bersahabat dengan para penderita diabetes (tanpa komplikasi). Penasaran dengan salah satu beras best seller dari Eka Farm ini? Yuk, langsung cek katalog Eka Farm.

 

 

 

Tinggalkan Balasan