Gluten

Gluten

Gluten mengandung komponen protein yang disebut peptida. Kebanyakan orang menghindarinya karena alasan kesehatan, terutama para penderita celiac disease (alergi terhadap protein gluten yang menyebabkan gangguan kekebalan).

Memahami mana makanan yang mengandung gluten, dan mana yang tidak, adalah syarat utama kalau kita ingin diet . Kita sudah tahu kalau gandum mengandung peptida. Begitu juga dengan tepung terigu.

Lalu, apa saja makanan yang terbuat dari kedua bahan tersebut?

Inilah beberapa di antaranya: Roti Kebanyakan roti terbuat dari tepung gandum dan jelai. Termasuk muffin, bagel, croissant, burger, bahkan pizza.

Penggantinya? Pilih roti yang terbuat dari kentang dan tepung beras yang kini banyak dijual di pasaran. Jangan lupa perhatikan label kemasan.

Pastikan roti yang Anda beli mencantumkan label bebas gluten. Rata-rata mie yang ada di pasaran terbuat dari tepung terigu. yang terbagi dalam tiga jenis. Yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Penggunaan tepung terigu yang berbeda kadar glutennya untuk satu resep yang sama, akan memberikan hasil yang berbeda.

Semakin tinggi maka tekstur yang dihasilkan akan lebih keras. Banyak sereal terbuat dari gandum. Sementara hampir semua jenis gandum mengandung gluten, termasuk malt (biji gandum) dan oat.

Sebagai pengganti, cobalah sereal yang terbuat dari beras atau jagung. Pasta Apa pun jenis olahannya, semua makanan yang terbuat dari pasta pasti terbuat dari gandum. Makanan Italia seperti makaroni, spageti, dan fettucine adalah jenis makanan yang berbahan dasar pasta. Kue dan biskuit yang terbuat dari tepung terigu dan gandum.

Baik itu kue tradisional seperti putu mayang dan getuk lindri, maupun kue khas negara lain seperti brownies dan nastar. Melihat daftar terlarang di atas, sepertinya hampir semua makanan harus disingkirkan. Sebenarnya tidak juga.

Ada banyak pilihan makanan sehat yang aman. Misalnya kacang-kacangan, beras atau nasi, kedelai, kentang, ikan, daging, singkong, dan tepung tapioka. Dan pasti, sayur dan buah-buahan.

Anda pernah membaca isi label kemasan makanan yang menuliskan kata gluten-free? Tahukah Anda apa yang dimaksudnya dan apa efeknya bagi tubuh? Pada dasarnya, bukanlah suatu nutrisi yang spesial. Sebagian makanan berjenis biji-bijian yang bervitamin dan bermineral juga mengandung gluten.

Pengertian Gluten

Merupakan salah satu jenis protein yang biasanya terkandung di dalam gandum hasil persilangan (Triticale), gandum biasa, dan jelai atau barley. Jika Anda melihat makanan yang memiliki kemasan bertuliskan bebas gluten berarti makanan tersebut tidak mengandung protein gluten.

Makanan ini sebenarnya ditujukan kepada mereka yang memiliki penyakit celiac. Lalu, bagaimana jika mengonsumsi makanan ini, namun tidak memiliki kedua penyakit tersebut? Bagi Anda yang tidak memiliki penyakit celiac atau intoleransi gluten, makanan ini tidak akan memberikan manfaat tambahan dibanding makanan mengandung gluten.

Studi menunjukkan bahwa makanan yang mengandung biji-bijian utuh memiliki manfaat menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Tapi, sebagian makanan bebas gluten justru cenderung kurang bernutrisi termasuk kalsium, vitamin B, magnesium, serat, zinc, dan zat besi.

Makanan yang Mengandung Gluten

Adalah makanan yang berasal atau terbuat dari biji-bijian. Berikut ini adalah beberapa contoh:

  • Jelai
  • Gandum
  • Beberapa jenis bir
  • Kue, wafer
  • Sereal
  • Pasta
  • Saus, bumbu salad, kecap
  • Roti
  • Oat yang tidak diberi label
  • Vitamin atau obat

 

Makanan Bebas Gluten

Makanan Bebas Gluten

Makanan Bebas Gluten

Pernah dengar makanan yang bebas gluten? Katanya sih, lebih sehat dan baik untuk tubuh. Namun tahukah Anda jika gluten adalah jenis zat yang sebenarnya dibutuhkan tubuh? Lalu, apa benar makanan yang bebas gluten itu lebih sehat?

Apa itu gluten?

Gluten adalah protein yang ditemukan pada padi-padian dan serealia, gandum, gandum hitam (rye), jelai (barley) dan triticale. Gluten berperan sebagai lem yang membantu menjaga makanan tetap menempel dan menjaga bentuk makanan. Ada dua jenis utama protein pada gluten, yaitu glutenin dan gliadin. Saat kita mencampur tepung dengan air, protein gluten membentuk jaringan lengket yang memiliki tekstur seperti lem.

Properti yang menyerupai lem ini membuat adonan elastis, dan memberikan kemampuan untuk roti mengembang saat dipanggang, serta memberikan tekstur kenyal.

Mengapa gluten buruk bagi beberapa orang?

Kebanyakan orang tidak mengalami masalah dalam mencerna gluten. Namun pada beberapa orang, gluten dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  1. Intoleransi gluten

Intoleransi gluten adalah kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna protein gluten. Intoleransi gluten ini masih menimbulkan gejala yang cukup ringan. Bila seseorang telah mengalami intolerasin gluten yang parah, maka kondisi tersebut disebut dengan penyakit celiac.

  1. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah gangguan autoimun. Pada orang dengan penyakit celiac, sistem imun mereka mengenali gluten sebagai zat yang berbahaya, sehingga menyerang gluten serta lapisan usus. Hal ini tentu membuat usus jadi rusak, akhirnya menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti, gangguan pencernaan, anemia, hingga berisiko kekurangan vitamin dan mineral.

Gejala dari penyakit celiac meliputi rasa tidak nyaman pada pencernaan, kerusakan jaringan pada usus kecil, kembung, diare, konstipasi, sakit kepala, kelelahan, ruam kulit, depresi, menurunnya berat badan dan feses yang berbau busuk. Kadang, orang dapat mengalami kelelahan atau anemia, atau bahkan tanpa gejala apapun. Hal ini membuat penyakit celiac sulit didiagnosis. Faktanya, 80 persen pasien tidak menyadari kondisi mereka.

  1. Sensitivitas gluten non-celiac

Sensitivitas gluten non-celiac adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kondisi dimana seseorang tidak didiagnosis dengan penyakit celiac tapi masih mengalami rasa tidak nyaman ketik mengonsumsi gluten. Penyakit ini masih kontroversial. Beberapa ahli menganggap hal ini bukanlah kondisi yang nyata.

  1. Irritable bowel syndrome

Bentuk lain dari intoleransi gluten adalah irritable bowel syndrome (IBS). Penyakit ini adalah gangguan pencernaan dengan gejala sakit perut, kram, kembung, gas dan diare. Studi menunjukkan bahwa pola makan tanpa gluten dapat meringankan IBS.

  1. Alergi gandum

Sekitar 1 persen populasi memiliki alergi terhadap gandum. Kondisi ini membuat pasien menderita dari berbagai masalah pencernaan setelah mengonsumsi gluten.

Makanan apa saja yang tinggi akan gluten? Makanan yang kaya akan gluten meliputi:

  • Gandum
  • Spelt
  • Gandum hitam
  • Jelai
  • Roti
  • Pasta
  • Cereal
  • Bir
  • Kue, cookies dan pastry
  • Padi-padian bebas gluten
  • Kelompok padi-padian yang bebas gluten meliputi:
  • Jagung
  • Nasi
  • Quinoa
  • Flax
  • Jawawut
  • Sorgum
  • Tapioka
  • Buckwheat
  • Arrowroot
  • Amaranth
  • oats

Lalu, apa saja makanan bebas gluten? Ada banyak sumber makanan yang secara alami bebas dari gluten:

  • Daging
  • Ikan dan hidangan laut
  • Telur
  • Produk susu
  • Buah-buahan
  • Sayur-sayuran
  • Polong-polongan
  • Kacang-kacangan
  • Umbi-umbian
  • Lemak, seperti minyak dan mentega

 

Mengenal Nama Lain Garut di Berbagai Daerah

Mengenal Nama Lain Garut di Berbagai Daerah

Mengenal Nama Lain Garut di Berbagai Daerah- Soal kandungan gizi tepung garut sepertinya sudah terlalu banyak dibahas dalam berbagai artikel. Mulai dari manfaat yang tinggi tepung garut untuk ibu hamil, penderita koleterol, diabetes, hingga penderita autis. Kali ini, bukan soal hebatnya lerut, atau tepung garut yang bakal disajikan dalam tulian ini. Tetapi mencoba mengenal lebih jauh tentang aneka sebutan umbi garut di berbagai daerah di Indonesia.

Seperti kita tahu, garut atau  Maranta arundinacea L  dapat tumbuh maksimal di bawah lindungan pohon dengan kadar matahari minimum, sehingga tanaman ini potensial diusahakan di hutan rakyat, tanah pekarangan, maupun daerah-daerah penghijauan. Artinya tanaman garut memang fleksibel. Garut bisa dibudidayakan di mana saja, tanpa pandang bulu. 

Bahkan tanaman ini mampu tumbuh pada tanah yang miskin kesuburannya, meskipun untuk produksi terbaik harus dipupuk. Tanaman ini tidak membutuhkan perawatan yang khusus serta hama dan penyakitnya relatif sedikit. Umbinya mulai dapat dimakan saat umur tanaman 3-4 bulan.

Sebutan Yang Beragam

Ada banyak nama garut di berbagai daerah di antaranya yaitu ; Tarigu (Banten), sagu Belanda (Padang, Ambon dan Aceh) atau larut, pirut, kirut (Jawa Timur), Lerut (Pekalongan). Unik bukan? Ini menunjukkan bahwa tanaman ini merupakan tanaman yang familier.

Dikenal di seluruh wilayah tanah air, bahkan di berbagai belahan dunia. Artinya pula, jika tanaman ini kemudian didorong kembali menjadi tanaman pangan the kings, maka tidak membutuhkan banyak sosialisasi. Karena semua lapisan masyarakat kenal dengan garut, irut, lerut atu awut, sekalipun.

Kenapa Harus Impor

Tepung pati garut selain memiliki banyak khasiat untuk berbagai penderita penyakit, dan memberi asupan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh, tepung garut sejatinya dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengganti atau substitusi tepung terigu sebagai bahan baku pembuatan kue, mie, roti kering, bubur bayi, makanan diet pengganti nasi. 

Disamping itu, tepung garut juga dapat digunakan untuk berbagai bahan industri, di industri  kimia, kosmetik, pupuk, gula cair dan obat-obatan. Tetapi pemanfaatan tepung Lerut masih menghadapi beberapa kendala, terutama pemasaran dan kontinuitas pasokan bahan baku.

Untuk mengatasi kendala tersebut, ada beberapa hal yang dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan tanaman garut antara lain pentingnya  niat pemerintah untuk mengubah paradigma impor bahan pangan dan menjadikan petani sebagai penjual produk olahan, bukan penjual bahan baku. Hal ini dapat dijadikan dasar untuk mendiversifikasikan pangan selain terigu dan beras, sehingga akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap komoditi impor.

Bila hal ini tidak segera dilakukan maka Indonesia akan sangat bergantung pada bahan baku impor. Ini merupakan sesuatu yang sangat ironis mengingat melimpahnya tanaman pangan alternatif yang dapat digali di negeri yang cukup subur ini. Dilain pihak sistem usaha tani yang selama ini dianut harus diubah. Hal ini memerlukan perubahan yang sangat mendasar, yaitu petani menjual hasil olahan bukan hasil panen. 

Berkaca dari uraian di atas, maka sudah waktunya, the kings bangkit kembali.