Apakah Prediabetes Bisa Sembuh?

Apakah Prediabetes Bisa Sembuh?

Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah sudah melebihi batas normal, tetapi belum setinggi pada penderita diabetes tipe 2. Prediabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 jika tidak segera mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Penyebab prediabetes bisa berasal dari faktor genetik, kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, atau gangguan hormon. Prediabetes umumnya tidak menimbulkan gejala yang khas, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini.

Tanda Prediabetes Telah Normal

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami prediabetes atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan gula darah secara rutin. Ada dua jenis tes yang biasa digunakan untuk mendeteksi prediabetes, yaitu tes gula darah puasa dan tes toleransi glukosa oral. Berikut adalah kriteria normal, prediabetes, dan diabetes berdasarkan hasil tes tersebut:

  • Tes gula darah puasa
    Normal: kurang dari 100 mg/dL
    Prediabetes: 100-125 mg/dL
    Diabetes: 126 mg/dL atau lebih
  • Tes toleransi glukosa oral
    Normal: kurang dari 140 mg/dL
    Prediabetes: 140-199 mg/dL
    Diabetes: 200 mg/dL atau lebih

Jika hasil tes menunjukkan angka normal, berarti prediabetes telah sembuh atau terkontrol dengan baik. Namun, hal ini tidak berarti bahwa seseorang bisa kembali ke pola hidup yang tidak sehat. Perlu diingat bahwa prediabetes adalah kondisi yang dapat kambuh kapan saja jika tidak dijaga dengan baik.

Baca Juga : Laktosa Susu untuk Diabetes: Apa yang Perlu Diketahui?

Makanan untuk Prediabetes

Salah satu cara untuk mencegah atau mengobati prediabetes agar sembuh atau normal kembali adalah dengan mengatur pola makan yang sehat dan seimbang. Berikut adalah beberapa makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita prediabetes:

  1. Ubi manis
    Ubi manis mengandung karbohidrat kompleks dan serat yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Ubi manis juga kaya akan vitamin A, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan mata dan kulit.
  2. Brokoli
    Brokoli adalah sayuran hijau yang kaya akan vitamin C, vitamin A, folat, kalsium, dan serat. Brokoli juga mengandung senyawa sulforaphane yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif.
  3. Bluberi
    Bluberi adalah buah beri yang kaya akan serat, vitamin C, vitamin K, mangan, dan antioksidan. Bluberi dapat membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan peradangan yang berhubungan dengan prediabetes dan diabetes.
  4. Whole grain
    Whole grain atau biji-bijian utuh adalah sumber karbohidrat yang mengandung serat, vitamin B, mineral, dan fitokimia. Whole grain dapat membantu mengendalikan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Contoh whole grain adalah roti gandum, nasi merah, oatmeal, dan quinoa.
  5. Ikan beromega-3
    Ikan beromega-3 adalah sumber protein yang rendah lemak dan tinggi asam lemak esensial. Omega-3 dapat membantu menurunkan trigliserida, kolesterol, peradangan, dan resistensi insulin. Contoh ikan beromega-3 adalah salmon, tuna, sarden, dan makarel.
  6. Telur
    Telur adalah sumber protein yang tinggi dan rendah karbohidrat. Telur juga mengandung kolin, biotin, vitamin B12, dan vitamin D yang penting untuk metabolisme dan fungsi saraf. Telur dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan menurunkan nafsu makan.
  7. Sayur-sayuran
    Sayur-sayuran adalah makanan yang rendah kalori dan kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Sayur-sayuran dapat membantu menurunkan berat badan, tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Pilihlah sayur-sayuran yang berwarna cerah dan bervariasi, seperti bayam, wortel, tomat, kubis, dan terong.
  8. Kacang-kacangan
    Kacang-kacangan adalah sumber protein nabati yang juga mengandung serat, lemak sehat, vitamin, mineral, dan fitokimia. Kacang-kacangan dapat membantu menurunkan gula darah, kolesterol, tekanan darah, dan peradangan. Contoh kacang-kacangan yang baik untuk prediabetes adalah kacang almond, kacang mete, kacang merah, dan kacang kedelai.

Baca Juga : Jalani Hidup Sehat: 3 J untuk Penderita Diabetes

Kesimpulan Apakah Prediabetes Bisa Sembuh

Prediabetes bukanlah akhir dari perjalanan kesehatan, tetapi lebih sebagai panggilan untuk melakukan perubahan. Dengan komitmen terhadap gaya hidup yang sehat, termasuk pola makan yang tepat dan kebiasaan olahraga, banyak orang dapat melihat perubahan yang signifikan dalam kondisi prediabetes mereka.

Prediabetes adalah kondisi yang dapat sembuh jika ditangani dengan baik. Cara terbaik untuk mencegah atau mengobati prediabetes adalah dengan mengatur pola makan yang sehat dan seimbang, serta melakukan aktivitas fisik yang teratur. Jika Anda mengalami prediabetes, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Jangan biarkan prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2 yang lebih berbahaya.

Beras Amandia adalah beras organik yang dirancang secara khusus untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan penderita diabetes atau untuk mencegah diabetes. Beras Amandia memiliki indeks glikemik yang rendah, yaitu 42.3, yang dapat membantu menstabilkan gula darah dan mencegah komplikasi diabetes12. Beras Amandia juga memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang pulen, sehingga Anda bisa menikmati nasi putih dengan nikmat dan aman. Hubungi no WA kami untuk informasi dan pemesanan di nomor +628112650296.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Memahami Resiko Keturunan Diabetes: Faktor Genetik dan Pencegahan

Memahami Resiko Keturunan Diabetes: Faktor Genetik dan Pencegahan

Memahami Resiko Keturunan Diabetes: Faktor Genetik dan Pencegahan

Resiko keturunan diabetes – Diabetes, warisan dari keluarga?” Pernah terpikir pertanyaan itu saat melihat orang tua atau kakek nenek kita bergulat dengan gula darah tinggi? Memang, diabetes punya sisi “keturunan” yang kerap bikin khawatir. Tapi, tenang dulu, kawan. Resiko itu nggak otomatis jadi vonis, lho! Yuk, kita bongkar mitos dan cari tahu gimana menghadapi resiko keturunan diabetes dengan bijak.

Diabetes, khususnya tipe 2, memang punya ikatan dengan riwayat keluarga. Gen-gen tertentu, mirip warisan kakek nenek, bisa memengaruhi cara tubuh kita mengolah gula darah. Kadang, gen-gen ini nggak cukup kuat memicu diabetes, tapi jadi “tanah subur” yang bikin kita gampang terserang kalau nggak hati-hati. Misal, punya orang tua diabetes bukan berarti kita 100% bakal kena, tapi resikonya memang lebih tinggi dibanding yang nggak punya warisan itu.

Tapi, tenang! Gen, meski punya kuasa, bukan satu-satunya pemain dalam drama gula darah ini. Gaya hidup memegang peran utama, kawan! Pola makan nggak sehat, minim aktivitas, dan kegemukan bagaikan “trio pengacau” yang bakal bikin gen-gen tadi berulah. Sebaliknya, dengan asupan gizi seimbang, olahraga rutin, dan berat badan ideal, kita bisa meminimalisir “kekuatan gelap” dari gen-gen dan menurunkan resiko diabetes secara drastis.

Baca Juga : Ketan untuk Diabetes: Boleh atau Tidak?

Cara Mencegah atau Mengendalikan Diabetes Jika Anda Memiliki Faktor Keturunan

Gimana caranya? Gampang saja! Coba terapkan “pola piring diabetes”: isi separuh piring dengan sayuran, seperempat dengan protein, dan sisanya karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau ubi jalar. Kurangi asupan gula, gorengan, dan makanan olahan. Akrablah dengan olahraga, minimal 30 menit tiap hari, jalan kaki, bersepeda, atau main badminton sama seru, kok! Jaga berat badan ideal dengan rajin timbang dan berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi bila perlu. Meskipun Anda memiliki faktor keturunan, Anda masih dapat mencegah atau mengendalikan resiko keturunan diabetes dengan melakukan beberapa hal berikut:

  1. Menjaga berat badan ideal.
    Berat badan berlebih atau obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperburuk diabetes. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga berat badan ideal dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang Anda. IMT ideal adalah antara 18,5-24,9 kg/m2, sedangkan lingkar pinggang ideal adalah kurang dari 90 cm untuk pria dan kurang dari 80 cm untuk wanita.
  2. Menjaga pola makan sehat.
    Pola makan sehat dapat membantu Anda mengontrol gula darah dan mencegah komplikasi diabetes. Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan; mengonsumsi protein tanpa lemak, seperti ikan, ayam, telur, dan susu rendah lemak; mengurangi konsumsi gula, garam, lemak jenuh, dan lemak trans; dan menghindari minuman beralkohol dan bersoda. Anda juga perlu memperhatikan porsi dan jadwal makan Anda agar gula darah Anda tetap stabil.
  3. Berolahraga secara teratur.
    Olahraga dapat membantu Anda menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan gula darah. Anda disarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, dengan intensitas sedang hingga berat. Jenis olahraga yang dapat Anda lakukan antara lain jalan cepat, bersepeda, berenang, aerobik, atau angkat beban. Anda juga dapat melakukan aktivitas fisik lain yang Anda sukai, seperti menari, berkebun, atau bermain bola. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum dan pendinginan setelah olahraga, serta mengukur gula darah Anda sebelum dan sesudah olahraga.
  4. Mengontrol tekanan darah dan kolesterol.
    Tekanan darah dan kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan resiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Anda dapat mengontrol tekanan darah dan kolesterol dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, menghindari merokok, dan minum obat sesuai anjuran dokter. Anda juga perlu memeriksakan tekanan darah dan kolesterol Anda secara rutin, setidaknya setahun sekali.
  5. Berhenti merokok.
    Merokok dapat memperburuk diabetes dan meningkatkan resiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, gangguan saraf, gangguan mata, dan infeksi. Merokok juga dapat mengurangi aliran darah ke kaki dan menyebabkan luka sulit sembuh, yang dapat berujung pada amputasi. Oleh karena itu, Anda perlu berhenti merokok segera jika Anda memiliki faktor keturunan diabetes. Anda dapat mencari bantuan dari dokter, keluarga, atau teman untuk membantu Anda berhenti merokok.

Baca Juga : Mengenal Pengukuran Gula Darah Sewaktu: Jendela Melihat Keseimbangan Gula Tubuh Anda

Waspada Tak Sama dengan Takut

Ingat, kawan, resiko keturunan diabetes bukan momok yang harus ditakuti. Justru, warisan itu jadi alarm buat kita hidup lebih sehat dan waspada. Dengan bekal informasi, pola hidup cerdas, dan semangat pantang menyerah, kita bisa menaklukkan resiko itu dan tetap menikmati hidup manis tanpa takut gula darah berulah.

Faktor keturunan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Namun, faktor keturunan bukanlah satu-satunya faktor yang memicu diabetes. Faktor-faktor lain, seperti gaya hidup, pola makan, obesitas, usia, dan penyakit tertentu, juga berpengaruh terhadap resiko diabetes. Jika Anda memiliki faktor keturunan diabetes, Anda dapat mencegah atau mengendalikan diabetes dengan menjaga berat badan ideal, menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, dan berhenti merokok. Anda juga perlu memeriksakan gula darah Anda secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala diabetes. Mari jaga kesehatan, jaga keluarga, dan wujudkan generasi bebas diabetes!

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Bahaya Hipotensi: Dampak Rendahnya Tekanan Darah pada Kesehatan

Jangan Putus Asa! Mengelola Diabetes Keturunan dengan Semangat dan Pola Hidup Sehat

Jangan Putus Asa! Mengelola Diabetes Keturunan dengan Semangat dan Pola Hidup Sehat

Diabetes keturunan – Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa (gula) dalam darah. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin secara memadai atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam mengatur kadar gula darah. Ada dua jenis utama diabetes: tipe 1, di mana tubuh tidak menghasilkan insulin sama sekali, dan tipe 2, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Faktor keturunan seringkali berperan dalam munculnya diabetes, menjadikannya penyakit yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi.Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang aspek genetika dan faktor risiko lainnya sangat penting untuk pencegahan, diagnosis, dan pengelolaan diabetes. Dengan meningkatkan kesadaran akan diabetes, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga : Perbedaan Diabetes Kering dan Basah: Fakta, Ketidakakuratan Istilah, dan Pencegahan

Pentingnya Pemahaman Tentang Faktor Keturunan dalam Diabetes

Diabetes, sebagai penyakit kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, memiliki keterkaitan erat dengan faktor keturunan. Pemahaman yang mendalam terhadap peran faktor keturunan ini menjadi esensial karena dapat memberikan wawasan yang kritis dalam mengidentifikasi risiko, menyusun strategi pencegahan, serta mengelola diabetes dengan lebih efektif.

Faktor keturunan dalam diabetes mengacu pada predisposisi genetik yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini. Jika ada riwayat keluarga dengan diabetes, risiko untuk keturunan mengalami kondisi serupa pun meningkat. Kini, melalui penelitian genetika, peneliti dapat mengidentifikasi gen-gen tertentu yang terkait dengan diabetes, memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana keturunan dapat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap penyakit ini.

Pentingnya pemahaman ini terletak pada dua aspek utama. Pertama, dalam hal pencegahan, pemahaman akan faktor keturunan memungkinkan individu untuk menilai risiko mereka dengan lebih cermat. Ini membuka pintu bagi program pencegahan yang lebih terarah, termasuk perubahan gaya hidup, pola makan sehat, dan rutinitas kebugaran yang dapat membantu mengurangi risiko diabetes.

Kedua, dalam hal pengelolaan diabetes, pemahaman faktor keturunan dapat membantu perawatan yang disesuaikan secara personal. Setiap individu memiliki respon yang berbeda terhadap pengobatan dan perubahan gaya hidup, dan pemahaman akan aspek genetik ini dapat membimbing pilihan pengobatan yang lebih tepat dan efektif.

Selain itu, kesadaran akan faktor keturunan juga dapat meningkatkan dukungan emosional dan sosial bagi individu yang hidup dengan diabetes. Keluarga dan teman-teman yang memahami peran keturunan dalam penyakit ini dapat memberikan dukungan yang lebih efektif dan membangun lingkungan yang mendukung untuk pengelolaan diabetes sehari-hari.\

Baca Juga : Waktu yang Tepat Mengukur Kadar Gula Darah: Panduan dan Pentingnya Monitoring

Sebuah Ulasan Lengkap Faktor Risiko dan Pencegahan

Pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal menjadi langkah-langkah utama dalam mengurangi risiko diabetes. Diagnosis dini melalui tes darah rutin juga menjadi elemen penting dalam pencegahan. Dengan mendeteksi kadar gula darah yang tinggi pada tahap awal, intervensi dapat dilakukan lebih cepat, memungkinkan perubahan gaya hidup atau pengobatan yang lebih efektif. Pencegahan sekunder melibatkan pengelolaan kondisi pra-diabetes untuk mencegah perkembangan menjadi diabetes tipe 2.

Selain itu, pendekatan berbasis masyarakat dan edukasi publik sangat diperlukan. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko diabetes dan pentingnya pencegahan dapat membawa perubahan perilaku yang lebih luas dalam skala populasi. Program-program kesehatan masyarakat, kampanye penyuluhan, dan akses yang lebih baik ke sumber daya kesehatan dapat memainkan peran penting dalam mengurangi prevalensi diabetes.

Dengan memahami faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, kita dapat memasuki era di mana diabetes tidak hanya dapat dielola, tetapi juga dapat dicegah secara efektif. Inisiatif pencegahan yang komprehensif, bersama dengan perubahan gaya hidup yang sehat, dapat membentuk masyarakat yang lebih tahan terhadap diabetes, mengurangi beban penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca Juga : Pentingnya untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Diabetes

Peran Keluarga dalam Mengelola Diabetes Keturunan

Peran keluarga dalam mengelola diabetes keturunan sangat krusial dan berdampak besar pada kualitas hidup individu yang terkena penyakit ini. Berikut adalah penjelasan mengenai peran keluarga dalam mengelola diabetes keturunan:

  1. Dukungan Emosional
    Keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan bagi individu dengan diabetes keturunan. Penyakit kronis ini seringkali memerlukan penyesuaian besar dalam gaya hidup, dan dukungan keluarga dapat membantu mengatasi tantangan emosional yang mungkin muncul.
  2. Pendidikan dan Kesadaran
    Keluarga memiliki peran penting dalam pendidikan dan peningkatan kesadaran mengenai diabetes. Mereka dapat memahami informasi tentang penyakit ini, membantu individu untuk memahami langkah-langkah pencegahan, serta memberikan informasi terkini mengenai pengelolaan diabetes.
  3. Pola Makan Sehat Bersama
    Ketika seorang anggota keluarga memiliki diabetes keturunan, penting untuk menjaga pola makan sehat di seluruh keluarga. Ini tidak hanya mendukung individu yang terkena, tetapi juga menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung untuk semua anggota keluarga.
  4. Aktivitas Fisik Bersama
    Aktivitas fisik yang teratur memiliki manfaat besar dalam mengelola diabetes. Keluarga dapat berpartisipasi bersama dalam kegiatan fisik, seperti berjalan bersama, bersepeda, atau kegiatan olahraga lainnya, menciptakan budaya aktivitas fisik yang positif di dalam keluarga.
  5. Pemantauan Kesehatan Bersama
    Keluarga dapat membantu dalam pemantauan kesehatan secara rutin, termasuk mengingatkan individu dengan diabetes untuk menjalani pemeriksaan berkala, mengukur kadar gula darah, dan memastikan bahwa pengobatan atau rencana pengelolaan diabetes diikuti dengan konsisten.
  6. Manajemen Stres dan Tekanan
    Diabetes dapat memicu stres dan tekanan tambahan. Keluarga dapat membantu dalam manajemen stres dengan menyediakan dukungan, berbicara terbuka mengenai perasaan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental.
  7. Keamanan Dalam Kedaruratan
    Keluarga perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai tindakan darurat yang harus diambil jika kondisi diabetes memburuk. Ini termasuk menyediakan informasi medis darurat, mengetahui tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemia, dan memiliki rencana darurat yang jelas.

Melibatkan keluarga secara aktif dalam manajemen diabetes keturunan tidak hanya membantu individu yang terkena tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung untuk menjalani gaya hidup sehat secara keseluruhan. Ini melibatkan komunikasi terbuka, pengertian, dan kerjasama dalam merencanakan dan mengimplementasikan strategi pengelolaan diabetes yang efektif.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Beras Putih Organik Untuk Penderita Diabetes

Diabetes – Penyebab, Gejala, Diagnosa, Pencegahan hingga Pengobatannya

Diabetes – Penyebab, Gejala, Diagnosa, Pencegahan hingga Pengobatannya

Diabetes – Saat ini Indonesia menempati posisi ke lima dari seluruh dunia, dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta. Dan kabarnya di tahun – tahun berikutnya penderita diabetes di Indonesia akan semakin meningkat. Kabar tersebut mungkin saja bisa menjadi nyata, kalau kita sendiri tidak bisa merubah pola hidup sehat.

Pada artikel ini kamu akan mengetahui beberapa penyebab diabetes, obat diabetes, gejala diabetes obat alami, faktor resiko penyakit diabetes dan semua hal tentang diabetes. Berikut penjelasan seputar penyakit diabetes.

PENYEBAB DIABETES

Jika kamu hanya beranggapan bahwa orang terkena penyakit diabetes adalah mereka yang mengkonsumsi gula terlalu banyak, itu salah. Sebab pada artikel ini ternyata penyebab diabetes itu ada dua tipe. Dua tipe tersebut adalah sebagai berikut :

PENYEBAB DIABETES TIPE 1

Penyebab diabetes tipe 1 ini terjadi karena sistem imun tubuh malah menyerang dan menghancurkan sel sel pankreas yang memiliki fungsi untuk memproduksi insulin. Sedangkan tubuh tanpa insulin, sel – sel pada tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Sehingga dapat menyebabkan kadar glukosa pada aliran darah meningkat dan berujung merusak organ – organ tubuh manusia.

Secara ilmiah diabetes tipe 1 ini dikenal dengan nama diabetes autoimun. Selain kesalahan imun tubuh, ada rumor yang mengatakan bahwa diabetes tipe 1 ini ada kaitanya dengan faktor genetik dan faktor lingkungan.

 

PENYEBAB DIABETES TYPE 2

Diabetes tipe 2 ini berkaitan dengan sel – sel tubuh yang kurang sensitif terhadap insulin yang telah diproduksi oleh pankreas. Kejadian ini menyebabkan insulin tidak dapat digunakan dengan baik oleh sel – sel tubuh. 

Dalam ilmu kedokteran kejadian ini namanya resistensi insulin. Dari kedua tipe penyebab diabetes tersebut, kasus yang terjadi paling banyak di Indonesia adalah diabetes tipe 2, yaitu sekitar 90 – 95%.

FAKTOR RESIKO PENYAKIT DIABETES

Pada bagian ini kamu akan mengetahui, faktor resiko penyakit diabetes tipe 1 atau tipe 2. Berikut ada beberapa faktor yang dapat kamu tentukan sendiri bahwa seseorang terkena penyakit diabetes tipe berapa. 

diabetes type 1

FAKTOR PENYEBAB DIABETES RESIKO DIABETES TYPE 1

Berikut faktor risiko orang yang terkena penyakit diabetes tipe 1 :

  1. Pengidap diabetes masih berumur 4 – 7 tahun atau 10 – 14 tahun
  2. Mengalami cedera pada pankreas akibat infeksi, cedera, tumor, efek samping setelah melakukan operasi dan kecelakaan.
  3. Sudah memiliki penyakit akibat infeksi virus pada organ tubuh.
  4. Orang tersebut sudah memiliki riwayat keluarga diabetes dengan tipe 1.
  5. Penderita sudah memiliki penyakit Grave, Hashimoto dan Addison

diabetes type 2

FAKTOR PENYEBAB DIABETES RESIKO DIABETES TYPE 2

Sedangkan diabetes tipe 2 akan berisiko terhadap seseorang yang memiliki beberapa faktor berikut ini :

  1. Penderita sudah berusia 45 tahun.
  2. Tubuh memiliki kandungan kolesterol yang tinggi.
  3. Orang tersebut jarang berolahraga.
  4. Memiliki tekanan darah tinggi.
  5. Memiliki riwayat penyakit diabetes tipe 2.
  6. Tubuh obesitas (berat badan yang berlebihan)
  7. Memiliki penyakit prediabetes.

Baca Juga : Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyebab dan Faktor Resikonya

gejala diabetes

GEJALA PENYAKIT DIABETES

Gejala yang terjadi pada penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2 tentu berbeda. Seperti penyakit diabetes tipe 1 ini. Seseorang akan baru menyadari bahwa dirinya terkena penyakit diabetes dalam waktu mingguan atau bahkan paling cepat beberapa hari saja.

Sedangkan untuk gejala penyakit diabetes tipe 2 seseorang cenderung tidak akan menyadari bahwa dirinya telah terkena penyakit diabetes. Hal ini karena gejala – gejala yang muncul pada diabetes tipe 2 tidak spesifik.

Secara umum gejala penyakit diabetes adalah sebagai berikut :

  1. Pandangan mata yang sering kabur.
  2. Penurunan massa otot yang drastis.
  3. Cepat merasa haus dan sangat lapar.
  4. Bekas luka menjadi lebih sulit sembuh.
  5. Tubuh mudah lemas dan lelah.
  6. Sering buang air kecil pada malam hari.
  7. Penurunan berat badan secara drastis, padahal tidak diet.
  8. Mudah mengalami infeksi seperti pada gusi, vagina, gusi bahkan pada saluran kemih.

Ada juga beberapa gejala lain, tapi ini jarang terjadi pada penderita diabetes, gejala tersebut seperti :

  1. Penderita mengalami gatal – gatal pada kulit tubuh.
  2. Mulut mulai terasa cepat kering.
  3. Timbul bercak – bercak area leher, selakangan dan area ketiak. Ini terjadi karena resistensi insulin.
  4. Kaki terasa terbakar, nyeri dan kaku.

Baca Juga : Hepatitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Lainnya

DIAGNOSIS PENYAKIT DIABETES

Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa penderita diabetes akan mengalami gejala secara secara bertahap, kecuali diabetes tipe 1 yang gejalanya tiba – tiba muncul. Sehingga bagi orang – orang tubuhnya sudah tidak enak muncul gejala kecil seperti luka yang susah sembuh, dianjurkan untuk menjalankan pemeriksaan secara rutin, terutama pada kelompok orang berikut ini :

  1. Orang yang sudah pasti terkena penyakit diabetes.
  2. Orang yang telah berusia 45 tahun ke atas.
  3. Penderita memiliki Indeks Massa Tubuh di atas 25.
  4. Dan wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional saat hamil.

Pemeriksaan yang paling wajib adalah melakukan tes gula darah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah penderita mengidap diabetes tipe 1 atau 2. Setelah dokter mengetahui tipe diabetes pada tubuh seseorang. 

Dokter akan memberikan opsi kepada pasien untuk menjalani tes gula darah pada waktu dan dengan metode yang cocok sesuai tipe diabetes.Teknik tes gula darah tersebut adalah sebagai berikut. 

TES GULA DARAH PUASA

Tes pertama untuk mengetahui kadar glukosa pada darah yaitu dengan tes gula darah puasa. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kadar glukosa pasien saat berpuasa. Carany,dokter akan meminta pasiennya untuk menjalankan puasa setelah 8 jam sebelum menjalani tes.

Untuk hasil tes gula darah dengan puasa adalah jika kadar gula darah pada pasien kurang dari 100 mg/dL maka normal. Dan apabila hasil tes gula darah berpuasa antara 100 – 125 mg/dL maka pasien adalah penderita diabetes.

TES GULA DARAH ACAK

Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kadar gula pada darah pada jam – jam tertentu secara acak. Tes ini tidak mengharuskan pasien untuk berpuasa terlebih dahulu. Setelah proses pengecekan glukosa, dokter akan menentukan pasien tersebut mengidap penyakit diabetes atau tidak. Dengan cara menunjukan kadar gula darah. Jika hasil kadar gula seseorang mencapai 200 mg/dL atau bahkan lebih, maka pasien tersebut adalah penderita diabetes.

 

TES TOLERANSI GLUKOSA

Tes yang ketiga yaitu toleransi glukosa. Pada tes ini pasien akan melakukan puasa selama semalam, setelah itu baru menjalani tes gula darah. Pada tes ini pasien akan meminum air larutan gula khusus dari dokter. Setelah minum larutan gula dari dokter, pasien akan tes pengambilan darah lagi setelah 2 jam minum larutan tersebut.

Jika hasil lab menunjukan kadar gula kurang dari 140 mg/dL maka pasien tersebut normal. Lalu jika kadar gula mencapai 140 – 199 mg/dL menandakan pasien tersebut prediabetes. Nah jika kadar kandungan gula pada darah sudah mencapai 200 mg/dL hingga lebih, maka pasien tersebut mengidap penyakit diabetes.

TES HbA1C

Tes yang terakhir namanya yaitu tes HbA1C. Tujuan dokter menggunakan tes ini adalah untuk mengetahui kadar gula pada darah selama 2 – 3 bulan terakhir. Tes kadar gula ini terletak pada bagian hemoglobin (protein yang membawa ke dalam darah). Khusus tes HbA1C pasien tidak perlu melakukan puasa.

mencegah diabetes

MENCEGAH PENYAKIT DIABETES

Ada pepatah mengatakan “mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Hal inilah yang bisa kamu lakukan saat ini agar terhindar dari penyakit diabetes. Ada beberapa cara mudah dan murah agar kamu dapat terhindar dari penyakit diabetes. 

Beda cerita kalau kamu sudah terkena penyakit diabetes, pasti kebutuhan uang untuk berobat akan sangat tinggi. Karena mahalnya biaya rumah sakit dan obat diabetes. 

MENERAPKAN POLA MAKAN SEHAT

Aktivitas pertama yang bisa kamu lakukan di rumah adalah menerapkan pola makan sehat. Maksud dari menerapkan pola makan adalah mengatur pola makan, dengan mengkonsumsi makan – makanan yang mengandung rendah gula. 

Makanan tersebut seperti buah, sayur, biji – bijian yang mengandung protein tinggi, makanan yang rendah kalori dan rendah lemak. Jadi jangan asal pilih dan makan ketika kamu ingin mencegah penyakit diabetes ini.

Tapi bukan berarti kamu tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi. Kamu masih boleh mengonsumsi gula, tapi jangan berlebihan. Atau kamu juga bisa mengganti asupan gula dengan pemanis seperti sorbitol. 

MENERAPKAN AKTIVITAS FISIK

Cara mencegah penyakit diabetes yang kedua yaitu dengan menerapkan aktivitas fisik. Aktivitas fisik ini sangat berguna sekali untuk mengurangi kadar gula pada tubuh. Sebab dengan cara berolahraga  tubuh mampu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. 

Untuk lama waktu olahraga khususnya masih muda lebih setidaknya berolahraga secara rutin selama 150 mnt dalam waktu seminggu. Sedangkan untuk usia tua setidaknya untuk olahraga ringan saja, yang penting rutin dan konsisten.

pengobatan diabetes

OBAT PENYAKIT DIABETES

Obat diabetes, mungkin saat ini sudah banyak jenisnya. Entah itu obat yang tersedia di toko apotik, obat resep dokter dan toko obat herbal. Uniknya untuk kalangan warga Indonesia kini rata – rata lebih menyukai untuk menggunakan racikan obat herbal dari pada menggunakan obat kimia.

Alasanya, obat alami sudah banyak terbukti lebih aman dan ampuh dalam menangani berbagai penyakit. Walaupun memerlukan waktu yang cukup lama, tapi hasilnya sangat memuaskan. 

 

OBAT PENYAKIT DIABETES ALAMI

Lalu apa aja sih obat alami untuk pasien yang terkena penyakit diabetes? Jika kamu belum tahu, berikut penjelasan mengenai obat penyakit diabetes alami 

GINSENG

Obat penyakit diabetes alami yang pertama yaitu ginseng. Penelitian tentang ginseng di Amerika menunjukan bahwa ginseng mampu meningkatkan kontrol gula darah dan glukosa puasa dengan cara meningkatkan insulin tubuh yang dihasilkan oleh pankreas.

KAYU MANIS

Obat alami yang ke dua yaitu kayu manis. Kayu manis memang sudah terkenal dikalangan kuliner Indonesia. Tapi dibalik manfaat kayu manis pada sektor kuliner, ternyata kayu manis juga bermanfaat untuk mengobati penyakit diabetes.

Manfaat kayu manis tersebut seperti menurunkan glukosa setelah makan dan mengurangi lemak dalam darah. Hal ini terbukti dari penelitian yang menunjukan hasil bahwa pasien yang menggunakan obat herbal kayu manis 1 – 6 gram per hari mampu menurunkan kadar gula darah pada tubuh.

PARE

Pare adalah sayuran yang terkenal dengan rasa pahitnya, apabila tidak diolah secara benar. Tapi ternyata pare juga sudah terkenal dalam dunia obat tradisional. Penelitian terbaru mengatakan bahwa sayur pare mampu membantu mengatasi gejala diabetes pada penderita. 

Dengan mengkonsumsi pare, kadar gula darah pada tubuh akan menurun dan tidak naik. Jika kamu ingin mencoba obat herbal diabetes menggunakan pare. Silahkan konsumsi sayur pare dengan bentuk jus, olahan sayur dan suplemen.

JAHE

Kebanyakan orang mengira bahwa jahe hanya bisa digunakan untuk meredakan tenggorokan yang sakit, masalah pencernaan, menghangatkan badan, dan mengobati masuk angin. 

Baru – baru ini ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa jahe mampu menurunkan kadar gula darah dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Dari hasil penelitian inilah para peneliti menyimpulkan bahwa jahe mampu menurunkan kadar gula darah pada pasien yang menderita diabetes.

Jika ingin mencoba obat herbal jahe, konsumsilah jahe dalam bentuk minuman dan seduhlah dengan air panas.

KUNYIT

Dalam sebuah penelitian dalam jurnal Diabetes Care menunjukan bahwa pasien yang mengkonsumsi kunyit sebesar 1,5 gram selama 9 bulan hasilnya mampu mencegah perkembangan penyakit diabetes.

BAWANG MERAH

Obat herbal diabetes berikutnya yaitu bawang merah. Dengan mengonsumsi bawang merah kadar gula darah akan lebih stabil. Jika ingin mencoba, konsumsilah bawang merah sebanyak 100 gram per hari. Selain itu bawang merah juga mampu meningkatkan kadar insulin tubuh.

LIDAH BUAYA 

Di indonesia hampir setiap rumah mungkin memiliki tanaman satu ini. Walaupun mereka hanya menggunakanya sebagai tanaman untuk mempercantik suatu rumah. Tapi ada juga yang sengaja menanam lidah buaya untuk kebutuhan obat – obatan. 

Manfaat yang terkenal saat ini seperti perawatan kulit kepala, rambut kepala dan kulit pada tubuh manusia. Tapi sebenarnya khasiat lidah buaya itu sangatlah banyak. Salah satunya mampu untuk mengurangi kadar gula pada darah.

Lidah buaya memiliki kandungan lektin, mannas dan antrakuinon yang memiliki fungsi untuk membantu meringankan luka diabetes. Dengan begitu bekas – bekas luka akan lebih cepat sembuh.

DAUN SIRIH

Daun sirih ternyata juga sangat ampuh untuk menurunkan kadar gula darah pada tubuh loh. Caranya pun cukup simpel. Ambilah daun sirih secukupnya, lalu seduhlah dengan air panas atau hangat. Daun sirih sudah terkenal mampu menangani penyakit diabetes sejak tahun 2013 lalu.

Baca Juga : Herpes – Gejala Penyebab dan Cara mengobatinya

OBAT PENYAKIT DIABETES YANG DIRESEPKAN DOKTER

Berikut ada beberapa obat yang diberikan dokter untuk pasien diabetes yang bisa kamu beli di apotik terdekat.

METFORMIN (BIGUANID)

Obat ini berfungsi untuk menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Dengan begitu tubuh mampu menggunakan insulin lebih efektif dan gula darah lebih mudah diserap oleh sel – sel tubuh.

SULFONILUREA

Fungsi obat ini adalah untuk mengendalikan gula. Cara kerjanya adalah dengan cara merangsang pankreas untuk menghasilkan lebih banyak insulin untuk mengatasi resistensi insulin yang terjadi.

MEGLITINIDE

Obat ini juga berfungsi untuk merangsang pankreas supaya lebih banyak memproduksi insulin. Efek dari penggunaan obat ini adalah meningkatnya berat badan dan gula darah rendah.

THIAZOLIDINEDIONES (GLITAZONE)

Obat ini juga bisa untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Selain itu obat ini juga mampu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki metabolisme lemak. Efek sampingnya, berat badan akan naik.

INHIBITOR DPP-4 (GLIPTIN)

Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim DPP-4 sehingga inkretin tubuh akan dapat bertahan lebih lama.

AGONIS RESEPTOR GLP-1 (INKRETIN MIMETIK)

Obat ini diberikan karena obat – obatan pada penjelasan sebelumnya tidak mengatasinya. Obat ini diberikan melalui suntikan maupun oral. Obat ini juga membantu untuk memperlambat pencernaan, sehingga perut tidak mudah lapar.

INHIBITOR SGLT

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi penyerapan kembali glukosa dari ginjal ke dalam darah. Dengan cara seperti ini glukosa akan keluar melalui urine, sehingga kadar gula darah akan berkurang.

INHIBITOR ALFA-GLUKOSIDASE

Obat ini tidak memberikan efek terhadap insulin. Inhibitor alfa bekerja dengan cara memperlambat pemecahan karbohidrat yang terdapat dalam makanan tepung. Efek samping dari obat ini pengguna tidak akan mengalami darah rendah dan berat badan bertambah.

TERAPI INSULIN

Terapi insulin sangat cocok untuk pengidap diabetes tipe 1. Hal ini karena pankreas sudah tidak mampu memproduksi insulin, sehingga sangat membutuhkan terapi insulin. Ada empat nama terapi insulin yaitu insulin kerja cepat, insulin regular, insulin kerja sedang dan insulin kerja lama.

KOMPLIKASI PENYAKIT DIABETES

Akibat yang akan terjadi ketika terlalu banyak kandungan gula darah dalam waktu lama dapat mempengaruhi pembuluh darah,mata,saraf dan ginjal. Sedangkan yang dimaksud dengan komplikasi penyakit diabetes adalah serangan jantung, stroke, infeksi pada kaki, gagal ginjal dan disfungsi seksual.

KAPAN HARUS KE DOKTER

Segeralah ke dokter jika kamu sudah mengalami beberapa gejala penyakit diabetes. Tangani diabetes sejak dini, agar tidak terjadi komplikasi. Semakin cepat kamu melakukan pemeriksaan dan penanganan, maka akan semakin kecil terjadi komplikasi diabetes terjadi.