NASI YANG AMAN UNTUK PENDERITA DIABETES?

NASI YANG AMAN UNTUK PENDERITA DIABETES?

Para penderita diabetes dianjurkan untuk tidak banyak bahkan menghindari nasi putih bukan lagi saran yang baru terdengar. Akan tetapi, bagaimana jika ada nasi yang aman untuk penderita diabetes dan juga tetap berupa nasi putih?

Diabetes bukan masalah jenis nasi semata

Nasi masih sering disalahkan sebagai penyebab gula darah naik dan tidak stabil. Nasi juga kerap dikambing hitamkan sebagai penyebab diabetes. Mengapa nasi sering dijadikan kambing hitam penyakit diabetes di Indonesia?

Mengutip dari Detik Health, dr. Em Yunir, Sp. PD- KEMD, spesialis metabolik endokrin di Departemen Ilmu Penyakit Dalam dari FK UI menyebutkan penyebabnya adalah banyak orang Indonesia yang berlebihan mengonsumsi nasi. Akibatnya, gizi lain yang juga dibutuhkan seperti sayur, buah, ataupun real foods lain kurang terpenuhi sehingga komposisi tubuh pun mendukung perkembangan penyakit diabetes.

Beberapa jurnal ilmiah juga menyebutkan makan nasi yang berlebihan adalah pemicu diabetes melitus tipe 2. Menurut beliau, bukan hanya makan nasi semata yang menjadi pemicu diabetes, tetapi kandungan karbohidrat dalam setiap makanan. Selain makanan yang tinggi karbohidrat, makanan tinggi kalori pun dapat memicu kenaikan gula darah serta faktor risiko diabetes. Gaya hidup sehat seperti rutin olahraga juga menjadi salah satu cara untuk mencegah diabetes.

Baca juga: SEPUTAR DIABETES: FAKTA ATAU MITOS?

Beliau juga menyebutkan indeks glikemik nasi yang relatif tinggi menyebabkan lonjakan gula darah yang mendadak. Nasi putih yang lumrah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia memang memiliki indeks glikemik yang tinggi, sekitar 70. Padahal, banyak jenis nasi lain yang memiliki indeks glikemik yang rendah, yaitu ≤55. Selain itu, nasi putih pun sudah kehilangan banyak serat yang dapat membantu metabolisme karbohidrat dalam tubuh.

Frekuensi makan nasi 3 kali sehari masih menjadi kebiasaan

Belum afdol rasanya jika belum makan nasi pada setiap waktu makan. Iya atau tidak, Moms? Nah, frekuensi makan nasi yang sering dan kuantitas nasi pada sekali makan yang relatif banyak dapat memicu lonjakan gula darah yang drastis. Makan nasi dalam waktu singkat akan meningkatkan gula darah. Kemudian, permasalahan pada penderita diabetes adalah saat gula darah sudah naik drastis, insulin belum diproduksi untuk mengatur kestabilannya. Hal inilah yang akan membuat gula darah Anda tetap tinggi.

Mengganti nasi tidak selalu menjadi jawaban

Dua penelitian yang dilakukan olehNational University of Singapore (NUS) dan Duke-NUS Medical School menyebutkan bahwa partisipan mengganti asupan nasi putih dengan daging merah dan unggas. Menurut Profesor Rob Martinus van Dam, pemimpin domain epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock di NUS, pola diet seperti itu justru akan meningkatkan potensi diabetes.

Saat Anda makan ditemani saus, mayones, kecap, atau condiments lainnya, justru kalori akan bertambah. Hal tersebut berpotensi untuk menaikkan gula darah secara signifikan.

Lalu, apa solusinya untuk para penderita diabetes?

Faktor risiko seseorang untuk menderita suatu penyakit tidak menular, termasuk diabetes, tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi. Keseluruhan kesehatan tubuh akan menentukan juga sistem pertahanan tubuh kita untuk memerangi berbagai jenis faktor penyebab penyakit. Diabetes dapat disebabkan oleh pilihan pola makan dan gaya hidup yang membuat sindrom metabolisme muncul (hipertensi, kolesterol atau trigliserida tinggi, gula darah tinggi, lingkar pinggang terlalu besar).

Baca juga: Sering stres memicu diabetes 

Seorang Profesor dan Direktur Pusat Pengemangan Klinis- Ilmuwan di Duke- NUS Medical School merekomendasikan pengurangan atau penggantian nasi putih akan efektif jika makanan penggantinya benar- benar dipertimbangkan.

Dr. Annie Ling, Direktur Kelompok Kebijakan, Penelitian, dan Pengawasan di Badan Promosi Kesehatan (HPB) merekomendasikan beras merah untuk penderita diabetes. Namun, tentunya tidak hanya berhenti di situ Moms, mengelola dan menjaga pola makan serta gaya hidup menentukan kualitas hidup sehat penderita diabetes.

Kualitas diet menjadi kunci kesehatan penderita diabetes

Kualitas diet (jenis makanan yang dikonsumsi sehari- hari) ikut menentukan risiko seseorang terkena diabetes. Sebuah penelitian yang berlangsung selama 11 tahun dengan 45.400 orang partisipan menunjukkan hasil bahwa kualitas diet yang baik memiliki potensi diabetes 30% lebih rendah.

Bagaimana kualitas diet yang baik? Pada penelitian tersebut, partisipan yang memiliki kualitas diet baik mengonsumsi biji- bijian, susu rendah lemak, kacang- kacangan, buah, dan sayuran. Selain jenis makanan, proporsi setiap jenis makanan tersebut juga akan menentukan risiko diabetes.

Makan nasi tetap boleh, tetapi perhatikan makanan pendampingnya juga

Laporan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) menyebutkan bahwa penderita diabetes tetap harus memenuhi asupan karbohidrat sebesar 45- 65%. American Diabetes Association (ADA) mengatakan bahwa batas aman asupan karbohidrat per hari untuk penderita diabetes yaitu sekitar 135- 180 gram per hari. Akan tetapi, rentang tersebut masih merupakan gambaran umum karena kebutuhan karbohidrat setiap orang tergantung pada berbagai faktor seperti jenis kelamin, umur, aktivitas sehari- hari, dan pengobatan yang sedang dikonsumsi/ dilakukan.

Beras Diabetes untuk penderita diabetes

Meskipun berasal dari varietas beras putih, indeks glikemik Beras Diabetes termasuk rendah (di bawah 55). Oleh karena itu, Beras Diabetes ini adalah salah satu pilihan nasi yang aman untuk penderita diabetes tanpa komplikasi. Gizi beras ini juga lebih utuh daripada beras putih biasa. Selain itu, beras ini juga bebas dari bahan- bahan kimia yang biasa digunakan dalam pertanian seperti pupuk kimia, pestisida, fungisida, dan yang lainnya.

Jangan lupa, imbangi makan nasi dengan cukup sayur, buah, kurangi makanan instan dan makanan/ minuman dalam kemasan serta aktif bergerak.

Baca juga: APAKAH PENDERITA DIABETES TETAP BISA MAKAN MIE INSTAN?

 

MENGAPA BERAS DIET AMAN UNTUK DIABETES?

MENGAPA BERAS DIET AMAN UNTUK DIABETES?

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok bagi banyak orang, apalagi jika salah seorang atau beberapa orang dalam garis keturunan keluarga Anda memiliki riwayat penyakit diabetes. Diabetes adalah permasalahan medis global yang terus menjadi sorotan dan diderita banyak manusia, termasuk Indonesia. Data International Diabetes Federation pada 14 Mei 2020 menyebutkan bahwa sekitar 10,6 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes atau sekitar 4% dari total penduduk Indonesia.

Penyakit yang bisa dipengaruhi faktor genetik ini memang merupakan penyakit kompleks. Mitos tentang diabetes pun banyak beredar di masyarakat, baik yang terkonfirmasi kebenarannya maupun tidak. Salah satu mitos yang sering beredar adalah penderita diabetes tidak boleh makan nasi.

Eits, Moms, apakah mitos tersebut benar?

Penderita diabetes memang harus mengontrol kadar gula darah, salah satunya dengan mengevaluasi pola diet

Mengevaluasi pola diet sebenarnya bukan hanya kewajiban para penderita diabetes ataupun orang yang berisiko terkena diabetes, tetapi kewajiban kita semua. Evaluasi pola diet yang dimaksud adalah melihat dan menilai apakah asupan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari- hari sudah mampu mencukupi kebutuhan tubuh dan aman bagi kesehatan tubuh?

Bagi para penderita diabetes ataupun orang yang berisiko untuk terkena diabetes, misal karena genetika atau obesitas, menjaga jenis asupan makanan adalah hal vital untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan menjaga agar kadar gula darah tetap normal. Para penderita diabetes memang disarankan untuk menghindari makan nasi putih. Ya, nasi putih yang biasa dan umum disajikan pada setiap menu makan.

Mengapa demikian? Nasi putih berasal dari beras putih yang sudah megalami proses penggilingan cukup panjang dan telah menghilangkan mayoritas gizi baik pada butir beras seperti serat, vitamin B, vitamin E, dan berbagai jenis mineral. Selain itu, nasi putih juga memiliki nilai indeks glikemik yang tergolong tinggi sehingga membuat gula darah tidak stabil dan membuatnya menjadi makanan yang sebaiknya dihindari oleh para penderita diabetes.

Tidak semua jenis nasi menjadi musuh penderita diabetes

Masih banyak pilihan beras yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes dengan kandungan gizi tinggi serta nilai indeks glikemik yang rendah, termasuk beras diet. Beras diet mungkin masih asing atau bahkan belum pernah terdengar di telinga Anda. Beras diet memang variasi beras yang tidak banyak dijumpai di pasaran dan merupakan salah satu produk unggulan Eka Farm.

Beras diet organik dari Eka Farm adalah perpaduan antara beras merah organik dengan beras putih varietas khusus. Beras diet adalah pilihan yang aman dan baik untuk kesehatan maupun penyesuaian rasa dan tekstur bagi Anda yang akan mencoba variasi beras selain beras putih.

Komposisi beras putih yang menyusun beras diet memiliki tekstur tidak sekeras beras merah sehingga jika beras ini dikombinasikan dengan beras merah, nasi yang dihasilkan pun tidak pera dan tetap menyerupai tekstur nasi biasa. Beras putih ini termasuk varietas beras pulen, meskipun pulennya tidak setara dengan Menthik maupun Pandan Wangi.

Beras diet untuk diabetes

Komposisi kedua beras penyusun beras diet melengkapi satu sama lain, baik dari segi nutrisi, tekstur, dan rasa. Beras merah yang menjadi komposisi beras diet merupakan alternatif makanan pokok sekaligus sumber karbohidrat kompleks. Beras merah kaya akan serat yang mampu memenuhi asupan harian serta memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berbeda dengan beras putih, beras merah  masih memiliki lapisan dedak (bran) dan germ yang utuh. Kedua lapisan tersebut mengandung vitamin B1, kalsium, magnesium, potasium, dan serat yang dapat membantu mencegah obesitas. Antioksidan dalam beras merah menjadi nutrisi unggulan yang membedakannya dari beras lain. Beras merah mengandung kadar anktioksidan 10 kali lebih banyak daripada beras coklat sehingga membuatnya menjadi sumber antioksidan yang powerful.

Mengapa beras diet aman untuk diabetes?

  1. Indeks glikemik rendah

Indeks glikemik beras diet tergolong rendah, yaitu di bawah 60 sehingga mampu mengontrol kadar gula darah. Beras ini aman dikonsumsi penderita diabetes atau bagi Anda yang memiliki risiko penyakit diabetes.

  1. Kandungan karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks yang terdapat dalam beras diet menyebabkan waktu pencernaan yang lebih lama karena memiliki rantai molekul jenis karbohidrat ini lebih panjang. Proses pencernaan karbohidrat yang membutuhkan waktu lebih lama daripada karbohidrat sederhana dalam nasi putih akan membuat Anda pun kenyang lebih lama dan menjaga stabilitas kadar gula darah Anda.

  1. Sumber serat, vitamin, dan mineral

Mikronutrien mayor dalam beras merah yaitu zat besi (Fe) sebesar 5,8%, disusul seng, magnesium, serat, dan potassium. Kandungan serat dalam 1 gelas nasi merah yaitu sekitar 3,6 gram. Konsumsi 1 porsi nasi merah dapat memenuhi 14% kebutuhan serat harian serta memenuhi 23% kebutuhan B6 harian. Melansir dari laman hallosehat, magnesium dan vitamin B dapat membantu metabolisme lemak dalam tubuh. Magnesium akan meningkatkan sensitivitas insulin sehingga tubuh dapat mengolah gula darah. Magnesium juga mampu menghalangi proses penyerapan lemak. Di samping itu, vitamin B dapat memperlancar pencernaan setya mengaktifkan enzim lipase untuk membakar sel lemak.

Jangan lupa untuk berkonsultasi juga dengan dokter atau ahli gizi untuk menyusun plan makanan yang tepat dan aman jika Anda memiliki penyakit diabetes. Rutin cek kesehatan termasuk gula darah juga merupakan suatu keharusan disamping berusaha lewat perubahan diet sehari- hari.