Menyelusuri Akar Masalah Kesehatan Penyebab Gangguan Metabolisme

Menyelusuri Akar Masalah Kesehatan Penyebab Gangguan Metabolisme

Penyebab gangguan metabolisme – Metabolisme adalah proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh. Gangguan metabolisme adalah kondisi ketika proses metabolisme di dalam tubuh terganggu, sehingga gagal memproduksi energi yang dibutuhkan.

Gangguan metabolisme dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada proses metabolisme mana yang terganggu. Gangguan metabolisme dapat memengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, lemak, atau mineral. Gangguan metabolisme dapat menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi, seperti lemas, mual, muntah, sakit perut, bau napas, urine, atau keringat yang tidak sedap, kuning pada mata dan kulit, perkembangan fisik terlambat, kejang, kerusakan tulang, otak, saraf, atau jantung.

Baca Juga : Kolesterol Tinggi, Bukan Cuma Teman Lansia: Waspada Gejalanya di Usia Muda!

Faktor Genetik yang Mempengaruhi Gangguan Metabolisme

Salah satu penyebab utama gangguan metabolisme adalah faktor genetik. Faktor genetik adalah sifat atau ciri yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen. Gen adalah bagian dari DNA yang mengandung informasi untuk membuat protein. Protein adalah molekul yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk enzim. Enzim adalah protein yang membantu proses kimiawi dalam metabolisme. Jika ada mutasi atau perubahan pada gen yang mengkode protein atau enzim tertentu, maka protein atau enzim tersebut tidak akan terbentuk atau tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, proses metabolisme akan terganggu.

Beberapa contoh gangguan metabolisme yang disebabkan oleh faktor genetik adalah:

  • Fenilketonuria, yaitu gangguan metabolisme protein yang menyebabkan tubuh tidak bisa memecah asam amino fenilalanin. Asam amino adalah bagian dari protein yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk jaringan dan hormon. Jika fenilalanin menumpuk di dalam darah, maka dapat merusak otak dan saraf.
  • Galaktosemia, yaitu gangguan metabolisme karbohidrat yang menyebabkan tubuh tidak bisa memecah gula galaktosa. Galaktosa adalah gula yang terdapat dalam susu. Jika galaktosa menumpuk di dalam darah, maka dapat merusak hati, mata, ginjal, dan otak.
  • Penyakit Gaucher, yaitu gangguan metabolisme lemak yang menyebabkan tubuh tidak bisa memecah lemak jenis glukoserebrosida. Lemak ini menumpuk di dalam sel-sel hati, limpa, dan sumsum tulang. Akibatnya, organ-organ tersebut membengkak dan tidak berfungsi dengan baik.

Faktor Lingkungan

Selain faktor genetik, gangguan metabolisme juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh, seperti makanan, minuman, udara, cahaya, suhu, dan polusi. Faktor lingkungan dapat memicu atau memperburuk gangguan metabolisme, terutama jika tubuh sudah memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami gangguan tersebut.

Beberapa contoh gangguan metabolisme yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan adalah:

  • Diabetes merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Gula darah merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Kadar gula darah diubah oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Jika produksi insulin atau produksi insulin terganggu, gula darah tidak akan bisa melaut dan akan tetap berada di laut. Faktor pola makan yang dapat menurunkan risiko diabetes adalah peningkatan konsumsi gula, lemak, dan kalori, serta peningkatan aktivitas fisik.
  • Gout, yaitu gangguan metabolisme purin yang menyebabkan kadar asam urat dalam darah meningkat. Purin adalah zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung protein, seperti daging, jeroan, ikan, dan kacang-kacangan. Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme purin yang dibuang melalui urine. Jika kadar asam urat terlalu tinggi, maka dapat membentuk kristal-kristal yang menumpuk di sendi dan menyebabkan peradangan dan nyeri. Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah konsumsi makanan yang tinggi purin, alkohol, dan minuman manis, serta dehidrasi.
  • Hipotiroidisme, yaitu gangguan metabolisme hormon tiroid yang menyebabkan kadar hormon tiroid dalam darah menurun. Hormon tiroid adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid yang berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Jika kadar hormon tiroid terlalu rendah, maka metabolisme tubuh akan melambat dan menyebabkan gejala seperti lemas, mengantuk, gemuk, kering, dan dingin. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan hipotiroidisme adalah kekurangan yodium. Yodium merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon tiroid. Yodium ditemukan dalam kerang, garam beryodium, dan susu.

Baca Juga : Asam Lambung Naik, Boleh Nggak Si Makan Nasi?

Kesimpulan

Gangguan metabolisme dapat berasal dari berbagai faktor, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga faktor genetik dan penggunaan obat-obatan. Untuk mencegah dan mengelola gangguan metabolisme, penting untuk menjaga pola makan sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan memantau kesehatan secara rutin. Faktor genetik tidak dapat diubah, tetapi pemahaman akan risiko yang mungkin terkait dengan riwayat keluarga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang bijaksana terkait gaya hidup.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang metabolisme Anda, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan untuk penilaian lebih lanjut dan rencana manajemen yang sesuai. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab gangguan metabolisme, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif yang lebih efektif untuk memastikan kesehatan jangka panjang.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Cara Diet Karbohidrat: Turunkan Berat Badan dengan Sehat

Tinggalkan Balasan