Program Pencegahan Stunting: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?

Program Pencegahan Stunting: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?

Program pencegahan stunting – Stunting adalah salah satu masalah gizi yang serius di Indonesia. Menurut data Riskesdas 2018, prevalensi stunting pada anak usia 0-59 bulan mencapai 27,67%, yang berarti hampir 3 dari 10 anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis. Stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya, tetapi juga pada kemampuan kognitif, belajar, dan produktivitas anak di masa depan. Oleh karena itu, program pencegahan stunting perlu dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif oleh berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta.

Pengertian Stunting

Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak berada di bawah minus dua standar deviasi dari median standar pertumbuhan anak dari WHO. Stunting merupakan indikator kurang gizi kronis yang terjadi akibat asupan gizi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Stunting dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik, otak, dan organ tubuh lainnya, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas, di kemudian hari.

Baca Juga : Manfaat Beras Organik Untuk MPASI

Faktor Penyebab Stunting Menurut Kemenkes

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting, antara lain:

  1. Faktor ibu, seperti status gizi, usia, pendidikan, kesehatan, dan pengetahuan ibu saat hamil dan menyusui.
  2. Faktor anak, seperti berat lahir rendah, prematuritas, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI, imunisasi, dan penyakit infeksi.
  3. Faktor lingkungan, seperti sanitasi, air bersih, kebersihan, polusi, dan bencana alam.
  4. Faktor sosial ekonomi, seperti kemiskinan, ketahanan pangan, akses pelayanan kesehatan, dan budaya.
  5. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status gizi anak. Oleh karena itu, penanganan stunting harus dilakukan secara lintas sektor dan melibatkan semua pemangku kepentingan.

Program Pencegahan Stunting Kemenkes

Untuk mencegah stunting, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup. Beberapa program yang dilakukan antara lain:

  1. Program Bina Gizi Balita (BGB), yaitu program yang memberikan bantuan berupa biskuit gizi, susu, dan telur kepada balita yang berisiko stunting atau mengalami gizi kurang dan gizi buruk.
  2. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), yaitu program yang memberikan pelayanan kesehatan dasar secara terpadu dan berkelanjutan kepada seluruh anggota keluarga, termasuk ibu hamil, menyusui, dan balita.
  3. Program Aksi Nasional Pangan dan Gizi (PANGAN), yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan, serta memperbaiki gizi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan pemerintah daerah.
  4. Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS), yaitu program yang mengintegrasikan berbagai intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, seperti pemberian tablet tambah darah, imunisasi, ASI eksklusif, MPASI, sanitasi, air bersih, dan pendidikan gizi, kepada ibu hamil, menyusui, dan balita di 260 kabupaten/kota prioritas.

Baca Juga : PERMASALAHAN SUSU SKM UNTUK PENGGANTI ASI

Kesimpulan

Stunting adalah masalah gizi yang serius yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berdampak pada kesehatan dan produktivitas anak di masa depan. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, seperti gizi, kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi. Untuk mencegah stunting, diperlukan program yang komprehensif dan kolaboratif yang melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan berbagai program untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup, sebagai upaya pencegahan stunting di Indonesia.

Stunting adalah masalah yang tidak boleh dianggap sepele. Stunting dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menurunkan kualitas hidup dan kesejahteraan anak di masa depan. Stunting dapat dicegah dengan memberikan gizi dan kesehatan yang baik kepada ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Mari kita bersama-sama mendukung program pencegahan stunting yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan begitu, kita dapat memberikan masa depan yang lebih cerah dan lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya mengenai Kurang Gizi? Mulailah Dengan Beras Coklat

Tinggalkan Balasan