YUK, KENALAN DENGAN TEPUNG GARUT

YUK, KENALAN DENGAN TEPUNG GARUT

Tepung garut – Moms, sudah pernah dengar produk tepung garut? Atau umbi garut? Kali ini, Eka Farm akan membahas tepung kaya gizi dan manfaat ini. Umbi yang berasal dari Amerika Selatan (tepatnya dari dataran rendah di Brazil Barat) ini rupanya menyimpan beragam nutrisi dan manfaat serta aman dikonsumsi berbagai kalangan dan usia.

Tepung garut dapat menjadi alternatif jawaban atas ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap tepung terigu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor tepung terigu Indonesia sepanjang Januari—Juni 2019 mencapai 36.467 ton, naik dari capaian periode yang sama pada tahun 2018 sebesar 31.905 ton.

Meskipun belum dibudidayakan secara masif dan intensif di Indonesia, tetapi potensi umbi garut untuk menjadi alternatif bahan pangan terigu cukup menjanjikan. Oke, moms, yuk langsung kita kenalan dengan tepung kaya manfaat ini!

Apa sih, tepung garut?

Tepung garut adalah tepung yang terbuat dari ekstrak pati tanaman umbi garut (Maranta arundinacea L.).  Tepung ini dihasilkan dari pertanian organik memiliki kelebihan yaitu tidak mengandung bahan pengawet, pewarna, serta perasa. Tepung garut pun bebas zat gluten atau gluten free tambahan sehingga aman dikonsumsi siapa saja.

Nutrisi tepung garut

Kandungan karbohidrat serta zat besi dalam tepung garut lebih tinggi dibandingnya tepung terigu serta beras giling, dengan kadar lemak yang paling rendah Berikut merupakan informasi gizi yang terkandung dalam 100 gram tepung garut.

tepung garut

Sebuah penelitian tentang umbi garut (dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri) mengungkapkan bahwa selain nutrisi yang telah disebutkan di atas, tepung garut juga masih menyimpan banyak nutrisi lain, seperti:

  • Selain sebagai sumber karbohidrat, zat pati tepung garut pun mengandung saponin dan flavonoid (antioksidan).
  • Kandungan asam folat tinggi dalam umbi garut. Dalam 100 gramnya terdapat 338 mg atau 84% dari total kebutuhan harian. Asam folat berperan penting dam periode prakonsepsi dan masa kehamilan. Asam folat membantu mencegah cacat tabung saraf serta malformasi kongenital pada janin.
  • Umbi garut mengandung vitamin B kompleks, seperti niasin, thiamin, piridoksin, asam pantotenat dan riboflavin. Vitamin B kompleks tersebut terikat sebagai substrat untuk enzim karbohidrat, protein, dan metabolisme lemak dalam tubuh.

Apa saja kelebihan tepung garut dibanding tepung biasa?

  1. Bebas gluten/gluten free sehingga aman dikonsumsi bagi penderita gangguan pencernaan yang sensitif dan tidak bisa memakan produk makanan yang mengandung gluten, seperti pada penderita autis atau down syndrome.
  2. Aman dan bersahabat untuk penderita maag. Beberapa orang yang mengonsumsi tepung garut saat maagnya kambuh, merasakan efek nyaman di perut.
  3. Saat dicampurkan dengan air, tepung garut akan membentuk gel kental dan sifatnya menyerupai serat larut dalam usus sehingga dapat membantu memperlancar fungsi sistem pencernaan. 
  4. Dibanding pati lainnya, pati garut lebih mudah dicerna dan cocok digunakan untuk makanan bayi, anak penyandang autis dan down syndrome, penderita maag, serta diet bagi manula dan pasien dalam masa penyembuhan.
  5. Dapat menjadi alternatif pengganti tepung terigu: sebagai bahan baku pembuatan kue, bahan pengisi nugget, prebiotic pembuatan yoghurt, campuran roti tawar, dan lainnya. Pati garut memberikan tekstur krispi dan renyah pada makanan.

Sekilas tentang tepung garut untuk anak autis

Karakteristik umbi-umbian termasuk tepung garut yang berkaitan erat dengan autis yaitu bebas gluten. Label bebas gluten pada setiap makanan yang dikonsumsi oleh anak autis sangatlah penting untuk diperhatikan. Namun sebelumnya, apa itu zat gluten?

Gluten adalah campuran amorf (tak berbentuk) dari protein bersama pati dalam endosperma beberapa serealia, terutama gandum (terigu, oats, jelai/ jewawut/ barley, rye, dll). Bagi orang normal, gluten tidak langsung menyebabkan suatu masalah yang serius. Akan tetapi, zat ini dapat menjadi zat yang berbahaya bagi anak autis dan penderita celiac. Celiac yaitu gangguan sistem pencernaan yang umum dijumpai. Pada penderita celiac, gluten dapat menginflamasi usus kecil sehingga menyebabkan penderitanya harus menghindari gluten.

Saat penderita autis memakan makanan yang mengandung protein gluten, tubuhnya akan menganggap zat tersebut sebagai racun karena tubuh penderita autis tidak menghasilkan protein untuk mencerna protein ini. Reaksi alergi yang ditimbulkan pada saat penderita autis mengkonsumsi gluten berupa rasa gelisah atau hiperaktif.

The Autistic Network For Dietary Intervention di Amerika menyarankan agar penderita gangguan autis menjalani diet bebas gluten dan kasein selama minimal 6 bulan. Oleh karena itu, tepung garut merupakan solusi aman, sehat, serta enak karena dapat diolah layaknya tepung terigu dengan nilai plus gluten free dan kaya berbagai nutrisi.

Penggunaan tepung garut

Pada industri makanan, tepung garut umum digunakan sebagai zat pengental, zat penstabil, dan pengenyal makanan. Selain itu, tepung ini pun digunakan untuk bumbu, sup, permen, puding, dan es krim. Tepung garut pun dapat digunakan sebagai bahan dasar pengganti tepung pada berbagai jajanan pasar seperti kue, jenang, cendol, biskuit, egg roll.

Selain itu, tepung ini pun dapat dikonsumsi secara langsung. Tepung garut dapat dibuat menjadi minuman seperti layaknya minuman serbuk sachet. Caranya? Cukup campurkan tepung garut ke dalam air panas, lalu diaduk dan siap untuk diminum. Selain itu, Anda juga bisa juga menambahkan susu ataupun pemanis yang menyehatkan. Pilihan pemanisnya yaitu gula semut, gula aren, atau madu. Anda juga dapat menambahkan empon-empon seperti jahe, kunyit, atau serai untuk membuat wedang yang kaya akan khasiat.

Gimana, Moms, tertarik mencoba tepung multifungsi kaya nutrisi satu ini? Yuk, pastikan juga beli tepung garut dengan pati organik yang terjamin kualitasnya dari Eka Farm.

BACA:

SERUPA TAPI TAK SEPENUHNYA SAMA: GULA SEMUT VS GULA AREN

Menu Makanan Dari Tepung Garut

Melatih Anak Autis

Melatih Anak Autis

Melatih  anak autis– Merawat anak gangguan autis memang dibutuhkan kesabaran selain pengetahuan yang lengkap. Karena autis bukan virus bukan bakteri yang bisa disembuhkan dengan obat. Maka terapi, pendampingan dan pendekatan yang komperhensif akan membantu memulihkan kondisi anak dengan gangguan autis.

Melatih anak autis untuk bisa bertanggung jawab

Anda secara tidak langsung bisa membangun rasa kemandirian pada anak. Jika memang anak lupa dengan apa yang harus ia lakukan, Anda bisa mengingatkannya. Jangan memberikan hukuman dan memarahinya jika ia tidak bisa melakukan hal dengan sempurna, karena memang proses penyesuaian anak autis pada sesuatu hal akan sangat lama. Sehingga Anda bisa melatih anak autis dengan memberikan pujian pada anak agar percaya dirinya semakin tumbuh.

Melatih anak dengan memberikan permainan pada anak

Anak autis akan mengalami keterlambatan untuk bisa belajar dengan normal. Untuk itu, sebagai orang tua Anda harus membantu mengasah kemampuan berpikir anak. Jika memang anak belum bisa belajar dengan normal, Anda bisa coba memberikannya permainan sederhana yang menitik beratkan pada strategi berpikir seperti permainan puzzle. Dengan begitu Anda akan membantunya untuk bisa lebih meningkatkan daya pikir sekaligus tingkat konsentrasinya. Cara mendidik seperti ini bisa dilakukan sejak kecil dengan memberikan mainan untuk bayi 4 bulan dan mainan untuk bayi 6 bulan.

Membantu anak untuk mengenal dunia luar

Bagaimanapun seorang anak autis harus bisa bersosialisasi dengan baik sehingga mereka tidak bisa hanya mengenal baik lingkungan rumahnya saja. Jangan biarkan anak autis menjadi sangat pendiam dan pemalu. Anda bisa membantu anak mengenal dunia luar secara perlahan, misalnya dengan pergi ke sekolah atau bermain dengan anak sebayanya.

Mengajarkan kosa kata menggunakan cerita

Cara terapi anak autis selanjutnya adalah, Anda bisa mengajarkan anak beberapa kosa kata dengan cara yang menarik agar anak tertarik. Salah satu caranya adalah dengan bercerita. Anda bisa coba membacakan cerita yang sama secara terus menerus hingga anak benar-benar menghapal beberapa kosa kata baru dengan baik. Ini juga menjadi salah satu cara mengajar anak autis bicara lancar.

Ajarkanlah bagaimana harus bekerjasama

Anak autis kebanyakan akan sulit untuk melakukan organisir pada suatu hal sehingga ia akan kesulitan saat melakukan kegiatan yang menuntutnya untuk bekerja sama dengan kelompoknya. Agar anak nantinya tidak kebingungan dan merasa kesulitan, sebagai orang tua tentu saja Anda harus mengajarkan bagaimana ia harus bekerja sama dengan baik. Anda bisa coba melakukannya dirumah, misalnya saat Anda akan membereskan tempat tidur, ajaklah anak untuk berbagi tugas walaupun kecil dan sedikit. Langkah ini agar anak autis tidak manja dan selalu minta bantuan orang lain. Bahkan cara ini juga dilakukan sebagai cara mengatasi anak manja.

Ajarkan anak mengenal simbol

Jika anak sudah benar-benar harus bersosialisasi dengan dunia luar, ia akan menemukan banyak simbol yang harus dipahami. Akan kesulitan jika ia harus mengetahui sendiri, Anda harus mengenalkan anak beberapa simbol penting seperti simbol zebra cross dan yang lainnya. Agar pengenalan nya lebih menyenangkan Anda bisa melakukan simulasi dirumah dengan permainan sederhana seperti tebak tebakan agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Melatih anak utuk mengenal rangsangan

Dalam istilah medis terapi ini dinamakan floortime yang akan memfokuskan anak pada perkembangan emosi dan juga sosialnya. Terapi ini akan melatih anak untuk pada rangsangan seperti cahaya, setuhan, dan juga melatih indera pengecap serta penciuman nya. Anda bisa memberikannya makanan yang memiliki aroma pekat, atau hal lain yang berhubungan dengan kemampuan rangsangan anak. Cobalah dengan beberapa metode ini agar anak juga berani karena ini menjadi cara mendidik anak agar berani.

 

Mengatasi Autis

Mengatasi Autis

Mengatasi Autis– Psikiater dan pemerhati autisme, dr Kresno Mulyadi, Sp.KJ menyatakan autis dapat disembuhkan melalui terapi intensif nan terpadu, dan diet khusus bagi penyandangnya.

“Jika ada yang berpendapat autisme sudah baku dan tidak ada lagi harapan itu paradigma lama. Berdasarkan temuan terbaru gangguan Autis dapat disembuhkan melalui terapi dini secara intensif dan terpadu.

Ia menerangkan terapi yang dapat dilakukan meliputi terapi prilaku diantaranya menggunakan metode yang dikembangkan Ivar Lovaas dari UCLA yaitu konsep Aplied behavior Analysis (ABA).

Sedangkan makanan yang mengandung terigu akan memperparah pencernaan penyandang autis. Oleh karena itu pada penyandang autis, diet gula, terigu dan coklat akan memperbaiki fungsi-fungsi abnormal pada otaknya sehingga saraf pusat bekerja lebih baik dan berbagai gejala autis dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

Setelah itu jika diperlukan masih ada terapi lain sebagai penunjang berupa medikamentosa, okupasi dan fisik, wicara, bermain dan terapi khusus.

Kunci dari semua itu adalah terapi dini, intensif dan terpadu sehingga penyandang autis akan bisa sembuh.

Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis berat pada anak sehingga menimbulkan masalah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Faktanya, tidak ada obat atau metode yang dapat menyembuhkan autisme. Selain itu, tidak ada cara untuk mengobati gejala utamanya secara total. Seumur hidupnya, mereka harus hidup dengan autisme.

Namun, tersedia perawatan untuk membantu pengidap autisme menyesuaikan diri dengan kondisinya. Maka, masih sangat memungkinkan bagi orang-orang dengan gangguan spektrum autisme untuk hidup lebih baik dan mandiri. Seiring berjalannya waktu, mereka bisa menjadi lebih baik dengan perawatan yang tepat. Diantaranya yaitu:

Melatih autis mandiri

Berbagai jenis – jenis autis merupakan anak berkebutuhan khusus yang memang membutuhkan penanganan khusus juga. Untuk penanganan dan cara terapi anak autis di rumah orang tua harus menitik beratkan pada pendekatan dengan memaksimalkan potensi yang anak miliki. Sehingga dalam hal ini tentu saja peran orang tua akan sangat penting.

Terapi ini akan berhubungan dengan pendidikan khusus yang mengarah pada intervensi tingkah lalu anak. Tujuannya adalah untuk bisa memperbaiki bagaimana anak bisa melakukan aktivitas sosial, melakukan keterampilan secara mandiri dan juga meningkatkan kemampuan komunikasi anak baik secara verbal atau pun non verbal.

Selain itu dari berbagai macam terapi yang ada, orang tua juga sebaiknya memberikan pilihan terapi yang bisa meningkatkan kemampuan fungsional anak serta mengurangi gangguan dan juga hambatan autisme.

Berikut adalah beberapa terapi dirumah yang bisa Anda lakukan pada anak autis.

Mengatasi Autis dengan melatih anak disiplin seperti membuat aturan

Hal pertama yang bisa Anda lakukan pada anak autis dirumah adalah melatihnya untuk menjadi disiplin dengan membuat sebuah aturan yang harus dipatuhi baik untuk anak maupun untuk orang tua yang akan membimbingnya.

Banyak orang tua yang mungkin lebih memilih untuk berumah tangga dengan santai tanpa ada aturan. Namun tahukah Anda? Hal yang Anda lakukan akan berdampak pada anak apalagi pada anak autis. Anda mesti memahami bahwa anak autis harus bisa menjalani aturan yang ada di luar lingkungannya dengan baik.

Oleh sebab itu hal yang pertama harus diajarkan adalah betapa pentingnya sebuah peraturan orang tua. Anda bisa mulai mengatur keteraturan jadwal anak dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, biasakan anak untuk melakukannya tepat waktu, dengan begitu anak akan semakin terbiasa.

Anda juga bisa mencoba untuk membuat sebuah aturan misalnya saat dia akan makan apa yang harus ia lakukan dan tidak boleh ia lakukan. Ini menjadi salah satu terapi anak ADHD yang sangat baik terutama saat anak sudah agak lebih besar.

Mengatasi Autis dengan Melatih anak untuk bisa berkonsentrasi

Anak yang memiliki gangguan autis biasanya akan kesulitan untuk bisa berkonsentrasi. Mereka sangat mudah terganggu dengan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu Anda bisa mulai mengajari anak bagaimana caranya berkonsentrasi dan juga mencoba beberapa terapi wicara untuk anak autis

Jangan mengajari untuk berkonsentrasi terlalu berat, Anda bisa mulai dengan yang sederhana terlebih dahulu. Misalnya saat Anda sedang membersihkan sesuatu, Anda bisa coba mengajak nya untuk ikut serta. Atau Anda bisa memberikan intruksi untuk melakukan suatu hal yang membuatnya akan bergerak, Anda bisa lihat seberapa konsentrasi kah anak untuk mendapatkan instruksi dengan benar.

Mengatasi Autis dengan Memberikan pujian pada anak

Saat Anda meminta bantuan pada anak autis, Anda bisa memberikannya pujian dengan begitu anak akan merasa sangat dihargai dan menyukai hal yang sedang ia lakukan. Jika yang dilakukannya positif? Tentu saja itu akan sangat baik untuknya. Menyelesaikan tugas atau sesuatu walaupun memang sangat sederhana dan sangat mudah dilakukan oleh anak normal, namun berbeda dengan anak autis. Mereka harus menyelesaikannya dalam waktu lama dan kemungkinan bisa sedikit bingung sehingga orang tua harus berkali-kali membantunya. Terapi perilaku untuk anak autis ini bisa membantu anak autis bisa bertingkah laku yang baik.

 

Terapi Autis

Terapi Autis

Terapi Autis- Banyak orang yang menyebut gangguan autistik tidak dapat disembuhkan dan hanya bisa disembuhkan sedikit lewat berbagai terapi.

Namun terapi autis yang dilakukan sedini mungkin, yakni saat anak berusia 18 bulan, ternyata menunjukkan perkembangan yang pesat.

Bahkan, pada anak autis ringan, tingkat kecerdasannya bisa sama dengan anak normal. Mencurigai adanya gejala autisme memang tidak mudah. Untuk bisa melakukan diagnosa yang tepat tentu dibutuhkan ketajaman dan pengalaman klinis.

Namun para ahli menyarankan agar orangtua tidak mengabaikan setiap gejala austis yang muncul pada anak.

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 48 anak di Amerika Serikat menunjukkan, terapi perilaku yang diterima anak saat berusia 18 bulan selama 2 tahun menunjukkan perkembangan yang pesat.

Anak-anak berusia 18-30 bulan tersebut secara acak menerima terapi “Early Start Denver” dan sisanya menerima terapi yang kurang komperhensif.

Terapi yang disebut Early Start Denver itu difokuskan untuk mengembangkan kemampuan interaksi sosial dan komunikasi anak. Misalnya saja, terapis atau orangtua secara berulang mendekatkan mainan di dekat wajah anak untuk merangsang anak melakukan kontak mata. Atau, orangtua memberi hadiah bila anak menggunakan kata saat meminta mainan.

Anak-anak tersebut melakukan terapi selama 4 jam, lima hari dalam seminggu, ditambah minimal 5 jam terapi pada akhir pekan dari orangtuanya. Setelah dua tahun, tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak itu rata-rata naik 18 poin dibandingkan dengan anak dari kelompok terapi lain.

Selain IQ, kemampuan berbahasa anak juga berkembang pesat. Ashton Faller adalah salah satu anak yang menerima terapi ini sejak ia berusia dua tahun. “Sebelumnya ia tak bisa mengucapkan satu kata pun, tak pernah kontak mata, dan selalu menyendiri,” kata Lisa Faller, ibunya.

Setelah dua tahun menerima terapi Early Start Denver ini, kini Asthon yang sudah berusia 6 tahun bersekolah di sekolah umum, meski masih mengalami sedikit keterlambatan keterampilan sosial. “Tak ada orang yang percaya ia autis.

Terapi Autis melalui guru adalah salah satu cara yang ditempuh Pemkab Bogor, Jawa Barat. Karena guru juga perlu tahu tentang bagaimana menangani anak autis di kelas.

Sebanyak 30 orang guru sekolah dasar mendapat pelatihan teknik mengajar dan membimbing anak penderita autis di Bogor. Ini berkaitaan rencana Pemkab Bogor menambah jumlah sekolah dasar (SD) yang mampu menerima siswa autis.

Sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Anak bahwa setiap anak berhak bersekolah dan harus bisa diterima di sekolah, Pemerintah Kota Bogor pun berupaya sekuat tenaga dan kemampuan memenuhi tuntutan undang-undang tersebut.

Salah satunya meningkatkan kemampuan guru untuk mendidik murid penyandang autis.  Pemko Bogor telah menyediakan pendidikan inklusi untuk anak-anak autis, Attention Defective Disorder (ADD). dan Attention Defective Hyperactive Disorder (ADHD) , yakni di SDN Semeru 3, SD Perwira , dan SD Batutulis 2. Ketiga SD itu adalah SD gratis, karena operasionalnya dibiyai APBD.