YUK, KENALAN DENGAN TEPUNG GARUT

YUK, KENALAN DENGAN TEPUNG GARUT

Tepung garut – Moms, sudah pernah dengar produk tepung garut? Atau umbi garut? Kali ini, Eka Farm akan membahas tepung kaya gizi dan manfaat ini. Umbi yang berasal dari Amerika Selatan (tepatnya dari dataran rendah di Brazil Barat) ini rupanya menyimpan beragam nutrisi dan manfaat serta aman dikonsumsi berbagai kalangan dan usia.

Tepung garut dapat menjadi alternatif jawaban atas ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap tepung terigu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor tepung terigu Indonesia sepanjang Januari—Juni 2019 mencapai 36.467 ton, naik dari capaian periode yang sama pada tahun 2018 sebesar 31.905 ton.

Meskipun belum dibudidayakan secara masif dan intensif di Indonesia, tetapi potensi umbi garut untuk menjadi alternatif bahan pangan terigu cukup menjanjikan. Oke, moms, yuk langsung kita kenalan dengan tepung kaya manfaat ini!

Apa sih, tepung garut?

Tepung garut adalah tepung yang terbuat dari ekstrak pati tanaman umbi garut (Maranta arundinacea L.).  Tepung ini dihasilkan dari pertanian organik memiliki kelebihan yaitu tidak mengandung bahan pengawet, pewarna, serta perasa. Tepung garut pun bebas zat gluten atau gluten free tambahan sehingga aman dikonsumsi siapa saja.

Nutrisi tepung garut

Kandungan karbohidrat serta zat besi dalam tepung garut lebih tinggi dibandingnya tepung terigu serta beras giling, dengan kadar lemak yang paling rendah Berikut merupakan informasi gizi yang terkandung dalam 100 gram tepung garut.

tepung garut

Sebuah penelitian tentang umbi garut (dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri) mengungkapkan bahwa selain nutrisi yang telah disebutkan di atas, tepung garut juga masih menyimpan banyak nutrisi lain, seperti:

  • Selain sebagai sumber karbohidrat, zat pati tepung garut pun mengandung saponin dan flavonoid (antioksidan).
  • Kandungan asam folat tinggi dalam umbi garut. Dalam 100 gramnya terdapat 338 mg atau 84% dari total kebutuhan harian. Asam folat berperan penting dam periode prakonsepsi dan masa kehamilan. Asam folat membantu mencegah cacat tabung saraf serta malformasi kongenital pada janin.
  • Umbi garut mengandung vitamin B kompleks, seperti niasin, thiamin, piridoksin, asam pantotenat dan riboflavin. Vitamin B kompleks tersebut terikat sebagai substrat untuk enzim karbohidrat, protein, dan metabolisme lemak dalam tubuh.

Apa saja kelebihan tepung garut dibanding tepung biasa?

  1. Bebas gluten/gluten free sehingga aman dikonsumsi bagi penderita gangguan pencernaan yang sensitif dan tidak bisa memakan produk makanan yang mengandung gluten, seperti pada penderita autis atau down syndrome.
  2. Aman dan bersahabat untuk penderita maag. Beberapa orang yang mengonsumsi tepung garut saat maagnya kambuh, merasakan efek nyaman di perut.
  3. Saat dicampurkan dengan air, tepung garut akan membentuk gel kental dan sifatnya menyerupai serat larut dalam usus sehingga dapat membantu memperlancar fungsi sistem pencernaan. 
  4. Dibanding pati lainnya, pati garut lebih mudah dicerna dan cocok digunakan untuk makanan bayi, anak penyandang autis dan down syndrome, penderita maag, serta diet bagi manula dan pasien dalam masa penyembuhan.
  5. Dapat menjadi alternatif pengganti tepung terigu: sebagai bahan baku pembuatan kue, bahan pengisi nugget, prebiotic pembuatan yoghurt, campuran roti tawar, dan lainnya. Pati garut memberikan tekstur krispi dan renyah pada makanan.

Sekilas tentang tepung garut untuk anak autis

Karakteristik umbi-umbian termasuk tepung garut yang berkaitan erat dengan autis yaitu bebas gluten. Label bebas gluten pada setiap makanan yang dikonsumsi oleh anak autis sangatlah penting untuk diperhatikan. Namun sebelumnya, apa itu zat gluten?

Gluten adalah campuran amorf (tak berbentuk) dari protein bersama pati dalam endosperma beberapa serealia, terutama gandum (terigu, oats, jelai/ jewawut/ barley, rye, dll). Bagi orang normal, gluten tidak langsung menyebabkan suatu masalah yang serius. Akan tetapi, zat ini dapat menjadi zat yang berbahaya bagi anak autis dan penderita celiac. Celiac yaitu gangguan sistem pencernaan yang umum dijumpai. Pada penderita celiac, gluten dapat menginflamasi usus kecil sehingga menyebabkan penderitanya harus menghindari gluten.

Saat penderita autis memakan makanan yang mengandung protein gluten, tubuhnya akan menganggap zat tersebut sebagai racun karena tubuh penderita autis tidak menghasilkan protein untuk mencerna protein ini. Reaksi alergi yang ditimbulkan pada saat penderita autis mengkonsumsi gluten berupa rasa gelisah atau hiperaktif.

The Autistic Network For Dietary Intervention di Amerika menyarankan agar penderita gangguan autis menjalani diet bebas gluten dan kasein selama minimal 6 bulan. Oleh karena itu, tepung garut merupakan solusi aman, sehat, serta enak karena dapat diolah layaknya tepung terigu dengan nilai plus gluten free dan kaya berbagai nutrisi.

Penggunaan tepung garut

Pada industri makanan, tepung garut umum digunakan sebagai zat pengental, zat penstabil, dan pengenyal makanan. Selain itu, tepung ini pun digunakan untuk bumbu, sup, permen, puding, dan es krim. Tepung garut pun dapat digunakan sebagai bahan dasar pengganti tepung pada berbagai jajanan pasar seperti kue, jenang, cendol, biskuit, egg roll.

Selain itu, tepung ini pun dapat dikonsumsi secara langsung. Tepung garut dapat dibuat menjadi minuman seperti layaknya minuman serbuk sachet. Caranya? Cukup campurkan tepung garut ke dalam air panas, lalu diaduk dan siap untuk diminum. Selain itu, Anda juga bisa juga menambahkan susu ataupun pemanis yang menyehatkan. Pilihan pemanisnya yaitu gula semut, gula aren, atau madu. Anda juga dapat menambahkan empon-empon seperti jahe, kunyit, atau serai untuk membuat wedang yang kaya akan khasiat.

Gimana, Moms, tertarik mencoba tepung multifungsi kaya nutrisi satu ini? Yuk, pastikan juga beli tepung garut dengan pati organik yang terjamin kualitasnya dari Eka Farm.

BACA:

SERUPA TAPI TAK SEPENUHNYA SAMA: GULA SEMUT VS GULA AREN

Menu Makanan Dari Tepung Garut

Tips Untuk Dampingi Anak Hiperaktif

Tips Untuk Dampingi Anak Hiperaktif

Ada baiknya mengajak berenang untuk anak hiperaktif. Kenapa ?

Tips untuk dampingi anak hipekraktif- Berenang sangat baik untuk anak karena sudah banyak atlit renang dunia yang memang mengalami hiperaktif sejak masih kecil. Renang bisa membuat anak hiperaktif membuang energi tubuh, membuat pikiran menjadi lebih nyaman dan gerakan tetap pada olahraga renang  bisa membuat anak disiplin. Beberapa pakar juga mengatakan jika berada di dalam air sangat baik untuk membuat anak hiperaktif menjadi sangat tenang.

Menari untuk anak hiperaktif

Jika anak Anda sangat aktif dan sulit untuk diajak berkonsentrasi maka Anda bisa mencoba membuat anak belajar menari. Menari sangat baik untuk anak karena bisa meningkatkan konsentrasi kepada beberapa gerakan yang dilakukan secara berurutan. Bahkan untuk anak yang berusia 3 tahun maka menari bisa membuat anak memiliki ingatan yang sangat baik, rasa percaya diri dan keterampilan yang baik. Menari juga sangat penting untuk membuat anak hiperaktif bisa mengenali bakat alami mereka.

Sering mengajak anak menikmati alam

Alam bisa menjadi obat untuk anak yang mengalami hiperaktif. Banyak orang tua yang tidak sering mengajak anak keluar rumah karena menganggap bisa berbahaya untuk anak. Namun sebuah bukti menyatakan jika anak yang sering melihat alam seperti gunung, laut, tebing dan berbagai suasana alam yang alami ternyata bisa mengendalikan pikiran lebih baik. Anda bisa mulai untuk mengajak anak mengenal alam sebagai terapi khusus untuk anak hiperaktif.

 Permainan yang merangsang otak

Beberapa anak yang hiperaktif terkadang juga sangat suka dengan berbagai kegiatan yang bisa merangsang otak. Anda bisa mencoba untuk mengajarkan anak permainan ini seperti menemukan jalan keluar dari sebuah teka-teki gambar, melukis, atau bahkan catur. Semua permainan ini sangat baik karena bisa membuat anak yang hiperaktif belajar untuk konsentrasi dan menggunakan tenaga dengan baik.

Atur diet anak

Berbagai jenis zat berbahaya yang ditemukan pada anak bisa menyebabkan anak mengalami hiperaktif yang lebih parah. Semua senyawa kimia ini bisa ditemukan pada makanan dan minuman ringan yang mengandung MSG, garam berlebihan, gula pemanis, pewarna makanan dan pengawet  makanan. Lebih baik jika Anda memasak sendiri makanan untuk anak yang terkena hiperaktif. Selain lebih sehat maka ini bisa membantu anak yang hiperaktif tidak terkena penyakit yang berbahaya untuk tubuh.

Barangkali tips berikut ini bermanfaat untuk anak anda yang hiperaktif.

  1. Atur pemberian makanan yang mengandung gula atau karbohidrat sulingan berkadar tinggi, seperti nasi putih atau berbagai produk olahan tepung, agar tidak berlebih. Hindari juga penyedap rasa serta pemanis dan pewarna buatan. Asupan yang tepat untuk membantu Bunda menghadapi anak hiperaktif adalah makanan yang mengandung kalsium dan magnesium—seperti sayur-mayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain itu, karena pergerakan anak hiperaktif sangat dinamis, metabolisme tubuhnya pun relatif cepat sehingga ia butuh asupan lebih sering daripada anak yang lain.
  2. Jangan menghukumnya karena perilaku hiperaktif bukanlah kesalahan anak Anda.
  3. Jangan sekali-kali melabel anak hiperaktif sebagai anak nakal, malas atau bodoh, karena akhirnya ia akan bersikap seperti yang dilabelkan padanya.
  4. Keefektifan terapi berbeda-beda bagi tiap anak. Orangtua harus menentukan terapi yang terbaik bagi anak.

Yang terpenting berikan kasih sayang (bukan memanjakan) pada anak hiperaktif melebihi saudara lainnya. Alasannya, seberapa banyak kasih sayang yang ditumpahkan pada anak hiperaktif, tidak akan pernah bisa penuh.

  1. Dalam mengajari anak Anda yang hiperaktif, jangan bosan untuk terus menerus mengulang hal-hal yang dengan cepat dapat dipelajari dan diingat oleh anak normal.
  2. Di depan anak Anda tersebut, katakanlah pada orang lain kalau dia adalah anak yang baik, dan jangan mengomentari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukannya.
  3. Secara konstan/terus menerus waspadalah terhadap segala tindakannya yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau orang lain.
  4. Perbanyak komunikasi dengan anak Anda. Jika pada anak normal kita cenderung berkomunikasi pada saat-saat tertentu, pada anak hiperaktif kita harus berkomunikasi “setiap satu menit sekali”.
  5. Salah satu hal tersulit dalam mengatasi anak hiperaktif adalah ketika sedang berada di meja makan dan kita
  6. meminta dia makan sendiri. Mungkin dia malah akan memainkan makanannya atau berlari- lari mengelilingi
  7. Jangan marahi dia, Yang harus Anda lakukan adalah Anda harus menyuapi mereka dengan sabar.
Penanganan anak hiperaktif

Penanganan anak hiperaktif

Anak hiperaktif- Sebelum kita mengklaim anak-anak hiperaktif, sebaiknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

PERIKSALAH.

Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai hiperaktif. Karena itu, perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktif. Yang harus dilakukan adalah mengkonsultasikan persoalan yang diderita anaknya kepada ahli terapi psikologi anak. Ini penting karena gangguan hiperaktivitas bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik anak, serta kemampuannya dalam menyerap pelajaran dan bersosialisasi.

Tujuannya untuk mendapatkan petunjuk dari orang yang tepat tentang apa saja yang bisa dilakukan di rumah. Selain itu juga berguna untuk menghapus rasa bersalah dan memperbaiki sikap

Agar tak terlalu menuntut anak secara berlebihan. Di sini biasanya para ahli akan memberikan obat yang sesuai atau sebuah terapi.

PAHAMILAH.

Untuk bisa menangani anak hiperatif, ada baiknya pula jika anggota keluarga mengikuti support group dan parenting skill-training. Tujuannya agar bisa lebih memahami sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara psikologis, kognitif (intelektual) maupun fisiologis. Jika si anak merasa bahwa orang tua dan anggota keluarga lain bisa mengerti keinginannya, perasaannya, frustasinya, maka kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan anak bisa tumbuh seperti anak-anak normal lainnya.

LATIH UNTUK FOKUS

Jangan menekannya, terima keadaannya. Perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tapi konsisten dan tegas dalam menerapkan norma dan tugas. Jika anak tidak bisa diam di satu tempat, coba pegang kedua tangannya dengan lembut, kemudian ajaklah untuk duduk diam. Mintalah agar anak menatap mata Anda ketika berbicara atau diajak berbicara. Berilah arahan dengan nada yang lembut, tanpa harus membentak. Arahan ini penting sekali untuk melatih anak disiplin dan berkonsentrasi pada satu pekerjaan. Harus dilakukan dengan konsisten. Jika meminta dia melakukan sesuatu, jangan memberikannya ancaman tapi pengertian, yang membuatnya tahu kenapa harus melakukan itu.

TELATENLAH.

Jika dia telah betah untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk melatih koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf. Latihan ini juga bertujuan untuk memperbaiki cara menulis angka yang tidak baik dan salah. Selanjutnya anak bisa diberi latihan menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Latihan ini sangat berguna untuk melatih motorik halusnya.

Bisa pula mulai diberikan latihan berhitung dengan berbagai variasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mulailah dengan penjumlahan atau pengurangan dengan angka-angka dibawah 10. Setelah itu baru diperkenalkan konsep angka 0 dengan benar. Jika empat fase di atas telah dapat dilewati, bersyukurlah, pasti keaktifan anak sudah dapat difokuskan untuk perkembangan jiwanya. Ini juga akan sangat membantu dalam menjaganya. Dan kini, memasuki tahap berikutnya, bagaimana harus bekerjasama dengannya.

BANGKITKAN KEPERCAYAAN DIRI

Jika mampu, ini juga bisa dipelajari, gunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif. Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak. Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak.

Di samping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Misalnya, dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orangtua mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua sebelumnya. Dalam tahap ini, usahakan emosi berada di titik stabil, sehingga dia tahu, penguat positif itu tidak datang atas kendali amarah. Ingat, anak hiperaktif rata-rata juga sangat sensitif.

KENALI MINAT BAKATNYA

Jika dia bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat baik-baik, kemana sebenarnya tujuan dari keaktifannya. Jangan dilarang semuanya, nanti anak akan prustasi. Yang paling penting adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini. Dengan begitu, dapat memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Misalnya, mengikutkan anak pada klub sepakbola di bawah umur atau berenang, agar anak belajar bergaul dan disiplin. Anak juga belajar bersosial karena ia harus mengikuti tatacara kelompoknya.

MINTA DIA BICARA

Ini sangat penting diterapkan. Ingat, anak hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan bersosialisai, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima kelompoknya. Misalnya melakukan aktivitas bersama, sehingga mengajarkan anak bagaimana bersosialisasi dengan teman dan lingkungan. Ini memang butuh kesabaran dan kelembutan.

Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi si kecil memang butuh waktu. Terlebih dulu ia harus dilengkapi dengan sikap menghargai, tenggang rasa, saling memahami, dan berempati, ujar Susan Barron, Ph.D, Direktur Pusat Perkembangan dan Pembelajaran Mount Sinai Medical Center di New York dalam salah satu artikelnya di majalah Child.

SIAP bahu-membahu.

Jika dia telah mampu mengungkapkan pikirannya, segera membantunya mewujudkan apa yang dia inginkan. Jangan ragu. Bila perlu, bekerja samalah dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya. Mintalah guru tak perlu membentak, menganggap anak nakal, atau mengucilkan, karena akan berdampak lebih buruk bagi kesehatan mentalnya. Kerjasama ini juga penting karena anak sulit berkosentrasi dan menyerap pelajaran dengan baik. Dibutuhkan kesabaran dan bimbingan dari guru bagi anak hiperaktif.

Sesungguhnya anak hiperaktif tidak berbahaya, hanya saja butuh SENTUHAN dan PERHATIAN LEBIH. Jika itu dia dapatkan, anak akan berubah jadi JENIUS yang bukan tak mungkin, akan mengubah dunia.

 

Hentikan Hiperaktif Dengan Makanan Non Kimia

Hentikan Hiperaktif Dengan Makanan Non Kimia

Hentikan Hiperaktif Dengan Makanan Non Kimia- Hiperaktif atau yang biasa disebut dengan ADHD (Attention Deficit & Hyperactive Disorder) merupakan suatu gangguan tingkah laku yang ditandai dengan kurangnya perhatian, aktivitas berlebihan dan perilaku impulsif yang tidak sesuai dengan umumnya.

Gangguan hiperaktif merupakan suatu kelainan psikiatrik dan perilaku yang paling sering ditemukan pada anak-anak. Hiperaktif dapat berlanjut sampai remaja, bahkan dewasa. Pada anak usia sekolah, hiperaktif / ADHD berupa gangguan akademik dan interaksi sosial dengan teman. Sementara pada anak dan remaja dan dewasa juga menimbulkan masalah yang serius.

Gejala Hiperaktif

Kurangnya perhatian atau kurang konsentrasi adalah salah satu gejala anak ADHD. Biasanya anak selalu gagal memberi perhatian yang cukup terhadap detail. Anak ADHD selalu membuat kesalahan karena ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja atau aktivitas lain. Sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja. Sering seperti tidak mendengarkan bila diajak bicara. Dan atau pelupa dalam aktivitas sehari-hari.

Gejala kedua yang harus diwaspadai adalah hiperaktivitas yang menetap selama 6 bulan atau lebih dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan. Gejala hiperaktivitas itu di antaranya anak sering tidak bisa duduk diam dan selalu bergerak kesana kemari. Ia sering kali meninggalkan kursi di sekolah. Anak juga sering lari dan memanjat berlebihan di situasi yang tidak seharusnya.

Sedangkan pada gejala implusivitas, misalnya sering menjawab sebelum pertanyaan selesai ditanyakan, sering sulit menunggu giliran, dan sering menginterupsi atau mengganggu anak lain, misalnya menyela suatu percakapan.

Memberikan nutrisi yang cukup merupakan cara dan solusi yang paling utama untuk mengatasi anak hiperaktif.  Nutrisi lengkap untuk melengkapi tumbuh kembang anak, dan mengatasi penyakit hiperaktifnya adalah asupan makanan non kimia dan madu, serta beras yang membuat kenyang tetapi tidak kelebihan gula.

Manfaatnya ?

  1. Menjaga kesehatan secara keseluruhan, sumber gula alami, untuk diet yg seimbang.
  2. Membantu mengatasi demam, iritasi tenggorokan, jantung, anemia, batuk, sembelit, maag, hipertensi, panas dalam, masalah pencernaan serta wasir.
  3. Membantu proses pencernaan serta memaksimalkan penyerapan nutrisi dan makanan.
  4. Meningkatkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan serta menghambat bakteri yang merugikan.
  5. Memperbaiki dan melindungi sistem pencernaan sehingga efektif dalam mengatasi diare, membantu memperlancar buang air besar.
  6. Membantu keterlambatan bicara dan berjalan pada anak.
  7. Membantu penyerapan kalsium untuk memperkuat pergerakan otot.
  8. Sebagai antioksidan.
  9. Mempercepat penyembuhan luka.
  10. Sebagai sumber energi yang baik.

Asupan makanan yang alami, dan beberapa buah serta sayuran organik lain akan menunjang kebutuhan vitamin C – membantu dalam pertumbuhan yang sehat dan memperbaiki jaringan tubuh. Vitamin C membangun tulang dan gigi yang kuat, serta berperan dalam menstabilkan suasana hati anak Anda dan membuat mereka lebih ceria.

Manfaatnya ?

  1. Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh alami anak sejak dini.
  2. Melengkapi nutrisi untuk tumbuh kembang anak.
  3. Sumber energi dan stamina.
  4. Membantu meningkatkan konsentrasi, daya ingat dan perkembangan otak anak.
  5. Membantu menstabilkan mood anak sehingga anak menjadi lebih tenang.
  6. Membantu membangun pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat.
  7. Solusi vitamin untuk anak autis dan hiperaktif.
  8. Membantu meningkatkan nafsu makan sehingga mengatasi anak susah makan dan minum susu.

 

Melatih Anak Autis

Melatih Anak Autis

Melatih  anak autis– Merawat anak gangguan autis memang dibutuhkan kesabaran selain pengetahuan yang lengkap. Karena autis bukan virus bukan bakteri yang bisa disembuhkan dengan obat. Maka terapi, pendampingan dan pendekatan yang komperhensif akan membantu memulihkan kondisi anak dengan gangguan autis.

Melatih anak autis untuk bisa bertanggung jawab

Anda secara tidak langsung bisa membangun rasa kemandirian pada anak. Jika memang anak lupa dengan apa yang harus ia lakukan, Anda bisa mengingatkannya. Jangan memberikan hukuman dan memarahinya jika ia tidak bisa melakukan hal dengan sempurna, karena memang proses penyesuaian anak autis pada sesuatu hal akan sangat lama. Sehingga Anda bisa melatih anak autis dengan memberikan pujian pada anak agar percaya dirinya semakin tumbuh.

Melatih anak dengan memberikan permainan pada anak

Anak autis akan mengalami keterlambatan untuk bisa belajar dengan normal. Untuk itu, sebagai orang tua Anda harus membantu mengasah kemampuan berpikir anak. Jika memang anak belum bisa belajar dengan normal, Anda bisa coba memberikannya permainan sederhana yang menitik beratkan pada strategi berpikir seperti permainan puzzle. Dengan begitu Anda akan membantunya untuk bisa lebih meningkatkan daya pikir sekaligus tingkat konsentrasinya. Cara mendidik seperti ini bisa dilakukan sejak kecil dengan memberikan mainan untuk bayi 4 bulan dan mainan untuk bayi 6 bulan.

Membantu anak untuk mengenal dunia luar

Bagaimanapun seorang anak autis harus bisa bersosialisasi dengan baik sehingga mereka tidak bisa hanya mengenal baik lingkungan rumahnya saja. Jangan biarkan anak autis menjadi sangat pendiam dan pemalu. Anda bisa membantu anak mengenal dunia luar secara perlahan, misalnya dengan pergi ke sekolah atau bermain dengan anak sebayanya.

Mengajarkan kosa kata menggunakan cerita

Cara terapi anak autis selanjutnya adalah, Anda bisa mengajarkan anak beberapa kosa kata dengan cara yang menarik agar anak tertarik. Salah satu caranya adalah dengan bercerita. Anda bisa coba membacakan cerita yang sama secara terus menerus hingga anak benar-benar menghapal beberapa kosa kata baru dengan baik. Ini juga menjadi salah satu cara mengajar anak autis bicara lancar.

Ajarkanlah bagaimana harus bekerjasama

Anak autis kebanyakan akan sulit untuk melakukan organisir pada suatu hal sehingga ia akan kesulitan saat melakukan kegiatan yang menuntutnya untuk bekerja sama dengan kelompoknya. Agar anak nantinya tidak kebingungan dan merasa kesulitan, sebagai orang tua tentu saja Anda harus mengajarkan bagaimana ia harus bekerja sama dengan baik. Anda bisa coba melakukannya dirumah, misalnya saat Anda akan membereskan tempat tidur, ajaklah anak untuk berbagi tugas walaupun kecil dan sedikit. Langkah ini agar anak autis tidak manja dan selalu minta bantuan orang lain. Bahkan cara ini juga dilakukan sebagai cara mengatasi anak manja.

Ajarkan anak mengenal simbol

Jika anak sudah benar-benar harus bersosialisasi dengan dunia luar, ia akan menemukan banyak simbol yang harus dipahami. Akan kesulitan jika ia harus mengetahui sendiri, Anda harus mengenalkan anak beberapa simbol penting seperti simbol zebra cross dan yang lainnya. Agar pengenalan nya lebih menyenangkan Anda bisa melakukan simulasi dirumah dengan permainan sederhana seperti tebak tebakan agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Melatih anak utuk mengenal rangsangan

Dalam istilah medis terapi ini dinamakan floortime yang akan memfokuskan anak pada perkembangan emosi dan juga sosialnya. Terapi ini akan melatih anak untuk pada rangsangan seperti cahaya, setuhan, dan juga melatih indera pengecap serta penciuman nya. Anda bisa memberikannya makanan yang memiliki aroma pekat, atau hal lain yang berhubungan dengan kemampuan rangsangan anak. Cobalah dengan beberapa metode ini agar anak juga berani karena ini menjadi cara mendidik anak agar berani.

 

Mengatasi Autis

Mengatasi Autis

Mengatasi Autis– Psikiater dan pemerhati autisme, dr Kresno Mulyadi, Sp.KJ menyatakan autis dapat disembuhkan melalui terapi intensif nan terpadu, dan diet khusus bagi penyandangnya.

“Jika ada yang berpendapat autisme sudah baku dan tidak ada lagi harapan itu paradigma lama. Berdasarkan temuan terbaru gangguan Autis dapat disembuhkan melalui terapi dini secara intensif dan terpadu.

Ia menerangkan terapi yang dapat dilakukan meliputi terapi prilaku diantaranya menggunakan metode yang dikembangkan Ivar Lovaas dari UCLA yaitu konsep Aplied behavior Analysis (ABA).

Sedangkan makanan yang mengandung terigu akan memperparah pencernaan penyandang autis. Oleh karena itu pada penyandang autis, diet gula, terigu dan coklat akan memperbaiki fungsi-fungsi abnormal pada otaknya sehingga saraf pusat bekerja lebih baik dan berbagai gejala autis dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

Setelah itu jika diperlukan masih ada terapi lain sebagai penunjang berupa medikamentosa, okupasi dan fisik, wicara, bermain dan terapi khusus.

Kunci dari semua itu adalah terapi dini, intensif dan terpadu sehingga penyandang autis akan bisa sembuh.

Autis merupakan gangguan perkembangan neurobiologis berat pada anak sehingga menimbulkan masalah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Faktanya, tidak ada obat atau metode yang dapat menyembuhkan autisme. Selain itu, tidak ada cara untuk mengobati gejala utamanya secara total. Seumur hidupnya, mereka harus hidup dengan autisme.

Namun, tersedia perawatan untuk membantu pengidap autisme menyesuaikan diri dengan kondisinya. Maka, masih sangat memungkinkan bagi orang-orang dengan gangguan spektrum autisme untuk hidup lebih baik dan mandiri. Seiring berjalannya waktu, mereka bisa menjadi lebih baik dengan perawatan yang tepat. Diantaranya yaitu:

Melatih autis mandiri

Berbagai jenis – jenis autis merupakan anak berkebutuhan khusus yang memang membutuhkan penanganan khusus juga. Untuk penanganan dan cara terapi anak autis di rumah orang tua harus menitik beratkan pada pendekatan dengan memaksimalkan potensi yang anak miliki. Sehingga dalam hal ini tentu saja peran orang tua akan sangat penting.

Terapi ini akan berhubungan dengan pendidikan khusus yang mengarah pada intervensi tingkah lalu anak. Tujuannya adalah untuk bisa memperbaiki bagaimana anak bisa melakukan aktivitas sosial, melakukan keterampilan secara mandiri dan juga meningkatkan kemampuan komunikasi anak baik secara verbal atau pun non verbal.

Selain itu dari berbagai macam terapi yang ada, orang tua juga sebaiknya memberikan pilihan terapi yang bisa meningkatkan kemampuan fungsional anak serta mengurangi gangguan dan juga hambatan autisme.

Berikut adalah beberapa terapi dirumah yang bisa Anda lakukan pada anak autis.

Mengatasi Autis dengan melatih anak disiplin seperti membuat aturan

Hal pertama yang bisa Anda lakukan pada anak autis dirumah adalah melatihnya untuk menjadi disiplin dengan membuat sebuah aturan yang harus dipatuhi baik untuk anak maupun untuk orang tua yang akan membimbingnya.

Banyak orang tua yang mungkin lebih memilih untuk berumah tangga dengan santai tanpa ada aturan. Namun tahukah Anda? Hal yang Anda lakukan akan berdampak pada anak apalagi pada anak autis. Anda mesti memahami bahwa anak autis harus bisa menjalani aturan yang ada di luar lingkungannya dengan baik.

Oleh sebab itu hal yang pertama harus diajarkan adalah betapa pentingnya sebuah peraturan orang tua. Anda bisa mulai mengatur keteraturan jadwal anak dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, biasakan anak untuk melakukannya tepat waktu, dengan begitu anak akan semakin terbiasa.

Anda juga bisa mencoba untuk membuat sebuah aturan misalnya saat dia akan makan apa yang harus ia lakukan dan tidak boleh ia lakukan. Ini menjadi salah satu terapi anak ADHD yang sangat baik terutama saat anak sudah agak lebih besar.

Mengatasi Autis dengan Melatih anak untuk bisa berkonsentrasi

Anak yang memiliki gangguan autis biasanya akan kesulitan untuk bisa berkonsentrasi. Mereka sangat mudah terganggu dengan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu Anda bisa mulai mengajari anak bagaimana caranya berkonsentrasi dan juga mencoba beberapa terapi wicara untuk anak autis

Jangan mengajari untuk berkonsentrasi terlalu berat, Anda bisa mulai dengan yang sederhana terlebih dahulu. Misalnya saat Anda sedang membersihkan sesuatu, Anda bisa coba mengajak nya untuk ikut serta. Atau Anda bisa memberikan intruksi untuk melakukan suatu hal yang membuatnya akan bergerak, Anda bisa lihat seberapa konsentrasi kah anak untuk mendapatkan instruksi dengan benar.

Mengatasi Autis dengan Memberikan pujian pada anak

Saat Anda meminta bantuan pada anak autis, Anda bisa memberikannya pujian dengan begitu anak akan merasa sangat dihargai dan menyukai hal yang sedang ia lakukan. Jika yang dilakukannya positif? Tentu saja itu akan sangat baik untuknya. Menyelesaikan tugas atau sesuatu walaupun memang sangat sederhana dan sangat mudah dilakukan oleh anak normal, namun berbeda dengan anak autis. Mereka harus menyelesaikannya dalam waktu lama dan kemungkinan bisa sedikit bingung sehingga orang tua harus berkali-kali membantunya. Terapi perilaku untuk anak autis ini bisa membantu anak autis bisa bertingkah laku yang baik.

 

Terapi Autis

Terapi Autis

Terapi Autis- Banyak orang yang menyebut gangguan autistik tidak dapat disembuhkan dan hanya bisa disembuhkan sedikit lewat berbagai terapi.

Namun terapi autis yang dilakukan sedini mungkin, yakni saat anak berusia 18 bulan, ternyata menunjukkan perkembangan yang pesat.

Bahkan, pada anak autis ringan, tingkat kecerdasannya bisa sama dengan anak normal. Mencurigai adanya gejala autisme memang tidak mudah. Untuk bisa melakukan diagnosa yang tepat tentu dibutuhkan ketajaman dan pengalaman klinis.

Namun para ahli menyarankan agar orangtua tidak mengabaikan setiap gejala austis yang muncul pada anak.

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 48 anak di Amerika Serikat menunjukkan, terapi perilaku yang diterima anak saat berusia 18 bulan selama 2 tahun menunjukkan perkembangan yang pesat.

Anak-anak berusia 18-30 bulan tersebut secara acak menerima terapi “Early Start Denver” dan sisanya menerima terapi yang kurang komperhensif.

Terapi yang disebut Early Start Denver itu difokuskan untuk mengembangkan kemampuan interaksi sosial dan komunikasi anak. Misalnya saja, terapis atau orangtua secara berulang mendekatkan mainan di dekat wajah anak untuk merangsang anak melakukan kontak mata. Atau, orangtua memberi hadiah bila anak menggunakan kata saat meminta mainan.

Anak-anak tersebut melakukan terapi selama 4 jam, lima hari dalam seminggu, ditambah minimal 5 jam terapi pada akhir pekan dari orangtuanya. Setelah dua tahun, tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak itu rata-rata naik 18 poin dibandingkan dengan anak dari kelompok terapi lain.

Selain IQ, kemampuan berbahasa anak juga berkembang pesat. Ashton Faller adalah salah satu anak yang menerima terapi ini sejak ia berusia dua tahun. “Sebelumnya ia tak bisa mengucapkan satu kata pun, tak pernah kontak mata, dan selalu menyendiri,” kata Lisa Faller, ibunya.

Setelah dua tahun menerima terapi Early Start Denver ini, kini Asthon yang sudah berusia 6 tahun bersekolah di sekolah umum, meski masih mengalami sedikit keterlambatan keterampilan sosial. “Tak ada orang yang percaya ia autis.

Terapi Autis melalui guru adalah salah satu cara yang ditempuh Pemkab Bogor, Jawa Barat. Karena guru juga perlu tahu tentang bagaimana menangani anak autis di kelas.

Sebanyak 30 orang guru sekolah dasar mendapat pelatihan teknik mengajar dan membimbing anak penderita autis di Bogor. Ini berkaitaan rencana Pemkab Bogor menambah jumlah sekolah dasar (SD) yang mampu menerima siswa autis.

Sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Anak bahwa setiap anak berhak bersekolah dan harus bisa diterima di sekolah, Pemerintah Kota Bogor pun berupaya sekuat tenaga dan kemampuan memenuhi tuntutan undang-undang tersebut.

Salah satunya meningkatkan kemampuan guru untuk mendidik murid penyandang autis.  Pemko Bogor telah menyediakan pendidikan inklusi untuk anak-anak autis, Attention Defective Disorder (ADD). dan Attention Defective Hyperactive Disorder (ADHD) , yakni di SDN Semeru 3, SD Perwira , dan SD Batutulis 2. Ketiga SD itu adalah SD gratis, karena operasionalnya dibiyai APBD.