Bahaya Hipotensi: Dampak Rendahnya Tekanan Darah pada Kesehatan

Bahaya Hipotensi: Dampak Rendahnya Tekanan Darah pada Kesehatan

Bahaya hipotensi – Hipotensi atau tekanan darah rendah seringkali dianggap sebagai kondisi yang kurang serius dibandingkan dengan hipertensi. Meskipun begitu, hipotensi juga dapat membawa sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak dan risiko kesehatan yang terkait dengan kondisi tekanan darah rendah.

Tekanan darah adalah kekuatan yang diciptakan oleh aliran darah yang mendorong dinding arteri. Tekanan darah harus antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Hipotensi, atau tekanan darah rendah, didefinisikan sebagai tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg.

Hipotensi dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun lansia. Hipotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Dehidrasi
  • Kurang nutrisi
  • Kehilangan darah
  • Perubahan posisi tubuh
  • Obat-obatan tertentu
  • Penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal

Baca Juga : Bahaya Darah Rendah Pada Ibu Hamil, Waspadalah !!!

Bahaya dan Gejala Hipotensi yang Mengintai

Gejala hipotensi biasanya muncul saat tekanan darah turun secara tiba-tiba. Gejala-gejala tersebut meliputi:

  1. Pusing
  2. Lemas
  3. Kelelahan
  4. Mual
  5. Muntah
  6. Penglihatan kabur
  7. Pingsan

Hipotensi dapat menyebabkan berbagai bahaya, antara lain:

  1. Jatuh dan cedera terkait jatuh
    Hipotensi dapat menyebabkan penurunan pasokan darah ke otak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pusing dan pingsan. Pada kasus yang parah, pingsan akibat hipotensi dapat mengakibatkan cedera fisik yang serius. Misalnya, seseorang yang tiba-tiba pingsan karena tekanan darah rendah dapat jatuh dan mengalami luka, patah tulang, atau cedera kepala. Hipotensi dapat menyebabkan pusing dan pingsan. Hal ini dapat meningkatkan risiko jatuh dan cedera, bahkan cedera serius atau mengancam jiwa.
  2. Gangguan fungsi organ vital
    Tekanan darah rendah dapat menghambat fungsi organ-organ vital seperti jantung dan ginjal. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh saat tekanan darah rendah, yang dapat menyebabkan kelelahan dan peningkatan risiko masalah jantung jangka panjang. Selain itu, ginjal yang tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup dapat mengalami kerusakan, mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah. Tekanan darah yang rendah dapat menyebabkan gangguan fungsi organ vital, seperti jantung, otak, dan ginjal. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
  3. Gangguan pada Sistem Saraf
    Tekanan darah rendah juga dapat memberikan dampak pada sistem saraf, menyebabkan gejala seperti kelemahan, kesemutan, dan kesulitan berkonsentrasi. Otak memerlukan aliran darah yang cukup untuk berfungsi dengan baik, dan ketika pasokan darah berkurang akibat hipotensi, fungsi kognitif dapat terganggu. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari dan produktivitas.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa hipotensi tidak selalu menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Beberapa orang mungkin merasa baik-baik saja dengan tekanan darah yang rendah, sementara yang lain dapat mengalami gejala yang mengganggu. Namun, dalam beberapa kasus, hipotensi dapat menjadi tanda atau gejala masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti gangguan jantung atau endokrin.

Baca Juga : Harap Dicatat,4 Bahaya Darah Rendah Saat Melahirkan

Penanganan dan Pencegahan Hipotensi

Penting untuk mengidentifikasi dan mengelola penyebab hipotensi untuk mencegah potensi bahaya yang terkait dengan kondisi ini. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani dan mencegah hipotensi antara lain:

1. Konsumsi Cairan yang Cukup
Penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Kekurangan cairan dapat menyebabkan tekanan darah turun, sehingga mengonsumsi jumlah air yang cukup setiap hari dapat membantu mencegah hipotensi.

2. Perubahan Posisi Tubuh secara Perlahan
Berdiri atau duduk terlalu cepat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang tiba-tiba. Oleh karena itu, disarankan untuk berubah posisi dengan perlahan, terutama setelah duduk atau berbaring.

3. Aktivitas Fisik yang Teratur
Olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kekuatan otot jantung dan memperbaiki sirkulasi darah, yang dapat membantu mencegah hipotensi. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai program olahraga baru.

Baca Juga : Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi yang Wajib Diwaspadai

Kesimpulan

Hipotensi adalah kondisi yang dapat menyebabkan berbagai bahaya, termasuk jatuh dan cedera, gangguan fungsi organ vital, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala hipotensi dan melakukan penanganan yang tepat jika mengalaminya. Selain itu, hipotensi juga dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal sederhana, seperti minum banyak cairan, menjaga asupan nutrisi yang cukup, dan menghindari perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang GULA DARAH NAIK? COBA CEK PEMANIS BUATAN YANG ANDA KONSUMSI

Akibat Kurang Minum Air Putih Pada Ginjal yang Tidak Boleh Diabaikan 

Akibat Kurang Minum Air Putih Pada Ginjal yang Tidak Boleh Diabaikan 

Akibat kurang minum air putih pada ginjal memang tidak boleh disepelekan karena bisa berdampak serius pada kesehatan. Menurut data yang dipublikasikan National Kidney Foundation, mengkonsumsi air putih sangatlah penting agar membantu darah membawa nutrisi penting serta bersirkulasi di ginjal.

Saat Anda mengalami dehidrasi, sistem sirkulasi juga terganggu. Kadar dehidrasi ringan bisa membuat cepat merasa lelah. Sedangkan jika dehidrasinya parah bisa merusak ginjal. Mengkonsumsi air putih menjadi sebuah hal penting terutama bagi Anda yang punya resiko gagal ginjal ini.

 

Dehidrasi dan Akibat Kurang Minum Air Putih Pada Ginjal

Akibat kurang minum air putih pada ginjal bisa mengakibatkan penumpukan asam dan limbah dalam tubuh serta menyumbat ginjal oleh protein otot (myoglobin). Ini dapat melukai ginjal. Di samping itu, dehidrasi juga berkontribusi dalam pembentukan batu ginjal serta infeksi saluran kemih.

Dehidrasi bisa terlihat tandanya lewat warna urine. Apabila berwarna kuning gelap, berarti Anda memerlukan lebih banyak asupan air. Namun jika sangat gelap, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang bisa mengubah warnanya, misalnya obat. Atau mungkin memang karena mengalami dehidrasi.

Pada dasarnya, setiap orang mempunyai kebutuhan air yang berbeda-beda dan tergantung dari berbagai faktor. Mulai dari perbedaan usia, intensitas olahraga, iklim, faktor hamil, menyusui, atau memiliki penyakit tertentu. Anda mengalami gagal ginjal atau fungsi ginjal rendah maka perlu membatasi asupan cairan dan rekomendasi dari ahli medis.

Baca Juga : Akibat Kurang Minum Air Putih Pada Wanita Saat Menstruasi

Korelasi Gagal Ginjal dan Kurangnya Asupan Cairan

Akibat kurang minum air putih pada ginjal memang bisa sangat serius, salah satunya bisa menjadi faktor risiko gagal ginjal. Dilansir dari buku gagal ginjal 2007 oleh Vitahealth, asal mula risiko ginjal bisa terjadi karena hal yang sepele, seperti kurang minum.

Akibat kurang cairan, darah menjadi kental dan kalsium mudah terendap di ginjal. Jika lama dibiarkan, bisa memicu batu ginjal dan mengganggu fungsinya. Karena itu, disarankan untuk siapapun untuk mencukupi kebutuhan cairan kurang lebih 8-10 gelas atau 2 liter per harinya.

Selain karena kurang minum, ada juga beberapa hal lainnya yang dianggap sepele namun ya bisa menjadi faktor resiko pemicu gagal ginjal, yaitu:

  • Usia. Semakin bertambahnya usia akan meningkatkan rasa kepada ginjal.
  • Jenis kelamin. Biasanya, laki-laki mempunyai risiko lebih tinggi.
  • Suku. Keturunan Amerika, Afrika, dan suku asli Amerika mempunyai resiko mengalami gagal ginjal lebih tinggi dibandingkan ras lainnya.
  • Riwayat keluarga. Riwayat keluarga yang memiliki diabetes dan hipertensi bisa beresiko lebih tinggi untuk mengalami gagal ginjal kronis.
  • Konsumsi makanan tidak sehat yang terlalu tinggi karbohidrat dan protein.
  • Penyakit bawaan. Penyakit ginjal polikistik merupakan penyakit bawaan yang memicu terbentuknya kista besar di ginjal serta merusak jaringan yang ada di sekitarnya.
  • Mengkonsumsi obat tertentu. Golongan obat analgesik atau penghilang rasa sakit akan semakin meningkatkan risiko gagal ginjal glomerulonefritis. Penyakit ini bisa menyebabkan ginjal menjadi radang serta merusak unit penyaringan.
  • Penyakit autoimun. Nefritis lupus merupakan penyakit autoimun yang bisa membuat pembuluh darah kecil radang, termasuk di bagian penyaring di ginjal.
  • Kondisi lainnya. Obstruksi yang berasal dari batu ginjal atau tumor bisa merusak ginjal. 

 

Akibat kurang minum air putih pada ginjal memang sangat berbahaya dan oleh karena itu Anda harus menjaganya sebaik mungkin. Salah satu caranya dengan mencukupi kebutuhan air sehari-hari. Nah, itu dia artikel tentang Akibat Kurang Minum Air Putih Pada Ginjal. Jika anda sedang mencari BERAS ORGANIK gunakanlah BERAS ORGANIK dari EKA FARM karena beras organik eka farm dapat membantu anda menjaga nutrisi untuk anak – anak dalam masa pertumbuhan. kamu dapat membelinya melalui Whatsapp 0811-2650-296 atau kunjungi web kami di PRODUSEN BERAS ORGANIK YOGYAKARTA