Arsenik pada Beras: Bahaya yang Harus Diperhatikan

Arsenik pada Beras: Bahaya yang Harus Diperhatikan

Arsenik adalah unsur kimia yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Arsenik merupakan unsur alami yang dapat ditemukan di air, tanah, batuan, dan udara. Arsenik dapat berupa unsur murni, senyawa organik, atau senyawa inorganik. Arsenik adalah salah satu unsur kimia yang terdapat di alam dalam berbagai bentuk. Arsenik dapat bersifat racun bagi manusia dan hewan jika terpapar dalam jumlah tinggi atau dalam jangka waktu lama. Arsenik dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, atau udara yang terkontaminasi.

Kandungan Arsenik pada Beras

Beras adalah salah satu makanan pokok yang dikonsumsi oleh banyak orang di dunia, terutama di Asia. Namun, beras juga dapat mengandung arsenik yang berasal dari tanah, air, atau pupuk yang digunakan untuk menanamnya. Kandungan arsenik pada beras dapat bervariasi tergantung pada jenis, varietas, asal, dan cara pengolahan beras. Menurut beberapa penelitian, kandungan arsenik pada beras berkisar antara 0,1 hingga 0,4 miligram per kilogram.

Kandungan arsenik pada beras dapat bervariasi, tergantung pada jenis beras, lokasi penanaman, dan metode pengolahan. Secara umum, beras merah mengandung arsenik lebih tinggi daripada beras putih. Beras yang ditanam di daerah dengan tanah yang tercemar arsenik juga cenderung mengandung arsenik lebih tinggi.

Kandungan arsenik pada beras dapat mempengaruhi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka waktu lama. Arsenik dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti kerusakan kulit, kanker, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan saraf. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi paparan arsenik dari beras, baik dari sisi produsen maupun konsumen.

Baca Juga : Manfaat dan Fakta Menarik tentang Kalori Beras Organik

Cara Mengurangi Paparan Arsenik dari Beras

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan arsenik dari beras, antara lain:

  1. Memilih beras yang memiliki kandungan arsenik rendah, seperti beras basmati, beras merah, atau beras organik.
  2. Mencuci beras dengan air bersih sebelum memasaknya, dan mengganti air beberapa kali untuk menghilangkan arsenik yang larut dalam air.
  3. Memasak beras dengan air yang banyak, sekitar lima kali lipat dari jumlah beras, dan membuang air yang tersisa setelah beras matang.
  4. Mengonsumsi beras dengan porsi yang wajar, dan mengimbanginya dengan makanan lain yang kaya akan serat, protein, vitamin, dan mineral.

Uji Kualitatif Arsen

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menguji kandungan arsenik pada beras. Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode uji kualitatif arsen. Uji kualitatif arsen adalah salah satu metode untuk mendeteksi keberadaan arsenik dalam suatu sampel. Uji kualitatif arsen dapat dilakukan dengan menggunakan reagen kimia, seperti larutan natrium bikarbonat, larutan perak nitrat, larutan seng sulfat, atau larutan timbal asetat.

Uji kualitatif arsen dapat memberikan hasil positif atau negatif, tetapi tidak dapat menentukan jumlah arsenik yang tepat dalam sampel. Untuk mengetahui kuantitas arsenik dalam sampel, diperlukan uji kuantitatif arsen, seperti spektrometri serapan atom, spektrofotometri, atau kromatografi. Uji kualitatif arsen dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi kalium hidroksida (KOH) dan arsen trioksida (As2O3). Perlakuan KOH akan mengubah arsenik inorganik menjadi arsenik trioksida. Arsen trioksida akan membentuk endapan hitam ketika direaksikan dengan larutan besi(III) klorida (FeCl3).

Baca Juga : Perbedaan Beras Organik dan Non Organik

Langkah-Langkah untuk Mengurangi Risiko

Kandungan arsenik pada beras merupakan hal yang perlu diperhatikan, terutama bagi masyarakat yang mengkonsumsi beras dalam jumlah besar. Arsenik dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, kanker, dan kerusakan saraf.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi kandungan arsenik pada beras:

  • Cuci beras sebelum dimasak dengan air bersih yang mengalir selama 30 menit.
  • Gunakan air bersih yang rendah arsenik untuk memasak beras.
  • Hindari mengkonsumsi beras yang berwarna gelap.
  • Konsumsi beras merah dan beras putih dalam jumlah yang seimbang.

Arsenik adalah salah satu unsur kimia yang dapat bersifat racun bagi manusia dan hewan jika terpapar dalam jumlah tinggi atau dalam jangka waktu lama. Arsenik dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, atau udara yang terkontaminasi. Beras adalah salah satu makanan yang dapat mengandung arsenik yang berasal dari tanah, air, atau pupuk yang digunakan untuk menanamnya.

Kandungan arsenik pada beras dapat mempengaruhi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi paparan arsenik dari beras, baik dari sisi produsen maupun konsumen. Salah satu cara untuk mengurangi paparan arsenik dari beras adalah dengan melakukan uji kualitatif arsen, yang dapat mendeteksi keberadaan arsenik dalam sampel beras.

Apakah Anda ingin menikmati beras yang lezat, sehat, dan berkualitas? Jika ya, maka Anda harus mencoba produk beras organik dari Eka Farm. Eka Farm adalah produsen beras organik yang sudah tersertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Organik resmi dari pemerintah. Produk beras organik Eka Farm memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang tinggi, serta rendah indeks glikemik dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

Eka Farm juga menawarkan berbagai jenis beras organik, seperti beras merah, beras hitam, beras coklat, beras diet, beras diabetes, dan lain-lain. Anda bisa memilih beras organik yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda. Dengan membeli beras organik Eka Farm, Anda tidak hanya mendapatkan beras yang enak, tetapi juga mendukung petani lokal dan lingkungan yang lestari. Tunggu apa lagi? Segera pesan beras organik Eka Farm sekarang juga dan rasakan manfaatnya untuk kesehatan Anda dan keluarga. Hubungi kami di nomor telepon +628112650296 untuk informasi lebih lanjut. Eka Farm, beras organik yang terjamin kesehatannya.

Lebih sehat, lebih bahagia bersama Eka Farm!

Kenapa Organik

Kenapa Organik

Kenapa Organik- Barangkali anda tidak yakin bahwa beras organik dan beras terpapar kimia ( arsenik ) bagaikan bumi dan langit. Utara dan selatan.

Organis Center Australia (sebuah lembaga riset pangan organik ) sangat rajin melaporkan perkembangan seputar pertanian organik, pengolahan bahan makan organik yang variatif, dan banyak memberi peringatan kenapa  kita harus pandai-pandai memilih bahan makanan organik, terutama Beras

Karena hasil penelitian, banyak beras dengan lebel organik, tidak memberi gambaran nyata sebagai bebas kimia aresnik di dalamnya ( kandungannya ). Ini berarti telah terjadi pemalsuan lebel dan terjadi penipuan sangat masif mengorbankan keselamatan manusia.

Publikasi Consumer Reports menyoroti beberapa hasil menarik tentang pola spasial akumulasi arsenik, dan mengingatkan kita untuk berhati-hati memilih asupan beras.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada manfaat kesehatan dari mengkonsumsi biji-bijian organik seperti beras merah. Dan organisasi seperti American Heart Association dan National Institutes of Health dan the US Dietary Guidelines merekomendasikan agar konsumen meningkatkan konsumsi whole grain ini untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Bahkan tidak ada bukti bahwa orang yang makan beras  ( beras organik ) dalam jumlah besar memiliki tingkat kanker yang lebih tinggi daripada orang yang menghindari nasi.

Ini tentu saja merupakan ide bagus untuk mengurangi paparan arsenik Anda, namun perlu diingat bahwa sains mendukung kesehatan padi!

Tetapi juga harus tetap diwaspadai, sehingga kita tidak mudah tertipu oleh promosi besar beras merah atau beras putih organik (terutama di pasaran dalam negeri Indonesia ) karena faktor kejahatan beras merajalela. Seperti munculnya beras plastik, beras organik palsu, dan bentuk kejahatan lain.

Maka pastikan beras yang anda konsumsi, bersertifikat lembaga pengawas beras organik.

Peraturan keselamatan

Codex Alimentarius, sebuah komisi yang dibentuk oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baru-baru ini mengadopsi standar untuk batas arsenik dalam nasi putih.

Codex mengembangkan standar pangan terpadu, pedoman dan kode praktik untuk melindungi kesehatan konsumen dan memastikan praktik perdagangan pangan yang adil.

Komisi ini  juga mempromosikan koordinasi semua standar pangan yang dilakukan oleh organisasi pemerintah dan non-pemerintah internasional. Penelitian yang dilakukan Pusat Organik adalah menggunakan peraturan keselamatan ini untuk memandu penelitiannya dalam mengurangi akumulasi arsenik pada padi dan memperbaiki metode produksi.

Ini berarti, seluruh produksi beras organik sudah berstandar mutu internasional, dengan bukti-bukti sertifikasi, dan ketentuan lain. Maka tetaplah teliti sebelum mengkonsumsi.

Mengapa organik itu penting

Meskipun tidak ada perbedaan dalam jumlah arsenik yang diambil oleh beras organik versus konvensional, sistem produksi organik memiliki banyak keunggulan dibanding konvensional.

Misalnya, produksi beras konvensional menggunakan lebih dari 40 pestisida berbeda untuk mengendalikan gulma dan serangga-pestisida yang mengandung bahan kimia beracun seperti piperonyl butoxide , malathion , dan carbaryl .

Kenapa Organik- Sawah organik menggunakan amandemen tanah ramah lingkungan seperti kompos, yang membantu meningkatkan kesehatan tanah dan menurunkan kelimpahan nutrisi. Selain itu, industri organik telah mengambil sikap proaktif untuk memastikan kesehatan padi organik dengan mendukung penelitian mengenai metode untuk menurunkan kadar arsen dalam padi organik.

Misalnya, penelitian kami di The Organic Center bekerja sama dengan USDA mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi kadar arsenik pada padi.

Melarang penggunaan senyawa yang mengandung arsenik sangat penting untuk kesehatan masyarakat masa depan, karena arsenik terakumulasi di lingkungan.

Begitulah, dunia berpendapat, beras organik tetaplah pilihan terbaik untuk kesehatan manusia. Dan bertani secara organik juga menjadi acuan peradaban pangan di masa yang akan datang.