Makanan Penyebab Penyakit Diabetes Yang Perlu Kamu Hindari

Makanan Penyebab Penyakit Diabetes Yang Perlu Kamu Hindari

Makanan Penyebab Penyakit Diabetes – Diabetes merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Selain faktor karena keturunan, Faktor dari makanan yang anda konsumsi juga menjadi penyebab penyakit diabetes. Mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan yang ada didalamnya padahal makanan yang kita konsumsi bisa memicu naiknya kadar gula dalam tubuh yang ujung ujungnya tubuh jadi rentan terkena aneka gangguan kesehatan. 

Anda dapat menjaga pola makan anda untuk mengendalikan gejala dan mencegah terjadinya resiko diabetes. Selain itu menjaga pola makan yang seimbang juga membantu tubuh anda untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan ketika anda sedang bekerja secara efektif. 

Baca Juga : Penyebab Penyakit Diabetes Yang Perlu Kamu Hindari

Berikut Makanan Penyebab Penyakit Diabetes yang perlu kamu hindari :

 

Saus Tomat

Makanan Penyebab Penyakit Diabetes yang pertama adalah saus tomat. Mungkin dari anda tidak menyadari jika saus tomat sering menemani ketika anda sedang mengkonsumsi makanan cepat saji seperti kentang, dan lain sebagainya. Saus tomat yang satu ini selalu setia menemani anda tanpa anda sadari bahwa kandungan saus tomat memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Dalam setiap 100 gram saus tomat terkandung 4,3 gram gula. Gula yang terdapat di saus berfungsi untuk meminimalisir rasa asam yang berasal dari tomat serta membuatnya lebih tahan lama. Tapi jika gula tersebut terlalu banyak dikonsumsi dapat menyebabkan diabetes.

Baca Juga : 5 TIPS AGAR PUASA TIDAK LEMAS DAN TETAP BERENERGI

Salad Dressing

Makanan Penyebab Penyakit Diabetes yang kedua adalah salad dressing atau bahan tambahan salad. Salad yang sehat atau baik untuk dikonsumsi biasa terdiri dari berbagai buah dan sayuran yang sehat untuk dikonsumsi tanpa ada tambahan apapun. Namun, berbeda jika salad disajikan dengan tambahan mayonaise dan parutan keju bahan – bahan yang kerap ditambahkan dalam salad. Itulah yang akhirnya malah meningkatkan kadar gula dalam tubuh setiap 100 gram salad dressing mengandung 16 gram gula, 

Baca Juga : BENARKAH MAKAN SAYUR BIKIN GEMUK?

Puding dan Es Krim

Makanan Penyebab Penyakit Diabetes yang ketiga adalah puding dan es krim. Siapa yang di sini tidak suka puding dan eskrim. Dua makanan tersebut adalah makanan penutup yang tidak bisa dihindari bagi para pecinta makanan manis. Tapi apakah kamu tahu kandungan gula pada puding dan es krim tentunya sangat tinggi dalam setiap 100 gram puding terkandung 12 gram gula. Sementara gula pada es krim bahkan lebih tinggi lagi yaitu 21 gram. Jika anda masih ingin memakan puding dan es krim, tenang anda masih bisa kok makan puding dan es krim. Selama masih dalam porsi yang wajar dan menjaga pola makan yang teratur.

Baca Juga : DIET UNTUK PENDERITA ASAM LAMBUNG

Granola Bars

Makanan Penyebab Penyakit Diabetes yang keempat adalah granola Bars. Granola bars merupakan cemilan yang mengenyangkan dan menyehatkan rasa granola bars mirip seperti permen karangan dengan gulanya yang cukup tinggi. Gula tersebutlah yang membuat rasanya menjadi lebih enak untuk dimakan. Namun, Gula tersebutlah yang membuat granola bar menjadi sangat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Karena kandungan dalam 100 gram granola bar mengandung 38 gram gula. Itu lah yang menyebabkan kenapa granola bars menjadi makanan penyebab penyakit diabetes

 

Nah, itulah beberapa makanan penyebab penyakit diabetes yang perlu kamu hindari. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Jika anda sedang mencari beras untuk penderita diabetes anda dapat menggunakan beras diaberice dari EKA FARM yang memiliki keunggulan rendah glikemik dan rasa yang pulen. Anda dapat memesan beras diaberice di https://www.ekafarm.com/ atau silahkan hubungi whatsapp 0811-2650-296 

Penyebab Penyakit Diabetes Yang Perlu Kamu Hindari

Penyebab Penyakit Diabetes Yang Perlu Kamu Hindari

Penyebab penyakit diabetes – Diabetes merupakan salah satu penyakit yang mematikan. 1 diantara 2 orang penyandang diabetes masih belum terdiagnosis dan belum menyadari bahwa dirinya diabetes. Pada tahun 2015, indonesia menempati peringkat ke 7 dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia bersama dengan china, india, amerika serikat, brazil rusia dan meksiko. Jumlah estimasi orang dengan diabetes sebesar 10 juta ( IDF Atlas 2015 ) dan juga diabetes dengan komplikasi  merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di indonesia ( SRS 2014 ).

Diabetes atau yang dikenal masyarakat kita dengan sebutan kencing manis. Merupakan Penyebab penyakit diabetes atau gangguan metabolik yang terjadi ketika pankreas atau disebut juga kelenjar ludah perut tidak memproduksi insulin yang cukup. Atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Ketika seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah di atas 126 mg/dL sampai di atas 200 mg/dL serta disertai dengan gejala gejala yang khas seperti banyak kencing, banyak minum dan banyak makan.

Setiap hari, kita mengkonsumsi makanan dan minuman terutama yang mengandung karbohidrat atau mengandung gula. Jadi, makanan – makanan yang mengandung karbohidrat masuk ke dalam tubuh kita dan akan diubah menjadi energi. jadi tubuh kita memerlukan energi dari sumber makanan tadi. Kemudian, makanan yang tadi sudah masuk ke tubuh kita tadi akan diubah menjadi glukosa. Glukosa ini merupakan sumber energi bagi otak kita, Jantung kita, bahkan otot – otot kita untuk dapat beraktivitas dengan baik.

Dan glukosa akan di transfer atau didistribusikan ke seluruh tubuh melalui darah. Jadi sebelum masuk ke dalam sel, gula ini masuk kedalam pembuluh darah terlebih dahulu. Kemudian dengan bantuan insulin, gula ini dapat ditransportasikan masuk ke dalam pintu sel.

Baca Juga : 5 TIPS AGAR PUASA TIDAK LEMAS DAN TETAP BERENERGI

Penyebab Penyakit Diabetes

Resistensi Insulin

Salah satu Penyebab penyakit diabetes adalah resistensi insulin yang dimana kondisi saat sel – sel tubuh tidak merespon insulin dengan benar alias “kebal”. Padahal, insulin berfungsi membantu sel tubuh menyerap gula dalam darah. Pada kondisi normal tubuh akan menstabilkan kadar gula darah sesuai jumlah gula atau sesuai jumlah makanan yang kita makan. Namun, apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi gula terus menerus seperti camilan, permen, soda, dan makanan lain yang memiliki nilai gula darah yang tinggi, maka lama kelamaan akan terjadi gangguan dalam penyerapan gula darah yang mengakibatkan salah satu Penyebab penyakit diabetes

Maka akan terjadi kerusakan dan peningkatan gula secara signifikan di dalam darah. Jadi sebagai respon atas terjadinya hal tersebut, pankreas akan berusaha membuat insulin dan melebihi batas sewajarnya. Tujuannya apa? Untuk mengimbangi kadar gula yang masuk tadi. semakin banyak yang masuk maka akhirnya pankreas akan menghasilkan insulin yang lebih banyak Hal ini membuat penyerapan gula atau glukosa terlalu cepat.

Akibatnya tubuh kita kurang sensitif terhadap kerja insulin. Dan dengan demikian, akan mengakibatkan banyak gula yang tertinggal di dalam darah. Yang tentunya mengakibatkan pankreas kita akan mengalami kelelahan. JIka hal ini berlangsung secara terus menerus lama kelamaan pankreas kita tidak dapat bekerja dengan baik.

Baca juga : BENARKAH MAKAN SAYUR BIKIN GEMUK?

Polyfagia

Penyebab penyakit diabetes yang kedua adalah polyfagia atau biasa di sebut banyak makan. Biasanya penderita diabetes memiliki kadar gulanya tinggi di dalam darah saja. Jadi, hanya level gulanya tinggi di dalam darah saja. Tetapi tidak masuk ke dalam sel. Hal inilah yang menyebabkan sel atau tubuh kita mengalami kekurangan energi yang mengakibatkan  respon ke tubuh kita untuk makan lebih banyak lagi.

Jika kebiasaan ini dapat menyebabkan banyak masalah kompleks yang terjadi pada sistem imun dan dapat membahayakan jantung, ginjal, syara, hormon dan lain sebagainya. Apabila dibiarkan begitu saja diabetes dapat menyebabkan komplikasi. Salah satunya penyakit jantung, ginjal dan kemudian dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu anda juga perlu menjaga pola makan dengan cara mengganti beras anda ke ke beras diabetes EKA FARM Yang tergolong dalam beras organik yang memiliki nilai indeks glikemik rendah. Anda dapat memebeli beras diabetes di https://www.ekafarm.com/ atau di no Whatsapp 0811-2650-296

Baca Juga : DIET UNTUK PENDERITA ASAM LAMBUNG

Faktor Genetik

Salah satu Penyebab penyakit diabetes yang tidak bisa untuk dihindari adalah faktor genetik. Maka dari itu diabetes sering disebut sebagai penyakit turun temurun. Berbagai penelitian telah menunjukan bahwa resiko seorang anak terkena diabetes ketika orang tua nya juga memiliki penyakit diabetes juga. Yang menyebabkan diabetes ini dapat turun temurun dikarenakan adanya gen diabetes melitus tersebut. Tapi anda jangan khawatir ketika anda menjadi keturunan pasien diabetes bukan berarti anda juga akan mengalami penyakit yang sama. Anda dapat mencegah dengan cara menjalani hidup sehat, mengontrol gula darah yang masuk dan tentunya mengantisipasi Penyebab penyakit diabetes.

Baca Juga : INI DIA MANFAAT VCO UNTUK TULANG

Faktor Usia

Selain Faktor genetik Penyebab penyakit diabetes karena faktor usia juga mempengaruhi. Bukan tanpa sebab ketika usia anda semakin bertambah maka resiko terkena diabetes juga semakin besar. Semakin tua anda, fungsi tubuh juga semakin berkurang termasuk cara tubuh untuk mengolah gula darah dalam tubuh anda. Yang dimana fungsi sel penghasil insulin pada pankreas kuan menurun dan respons sel tubuh terhadap insulin juga tidak sebaik dulu. Belum lagi jika terjadi komplikasi pada tubuh anda karena ini sangat berkaitan.

 

Nah, itu dia Penyebab penyakit diabetes semoga bermanfaat untuk kita semua. Jika anda sedang mencari pengganti beras putih untuk DIET atau beras untuk pengobatan diabetes anda dapat mengunjungi web kami di  https://www.ekafarm.com/ atau di no Whatsapp 0811-2650-296.

BERAPAKAH PORSI BERAS MERAH UNTUK DIABETES?

BERAPAKAH PORSI BERAS MERAH UNTUK DIABETES?

Konsekuensi memiliki potensi diabetes (pre- diabetes) atau sudah menderita diabetes, Anda harus lebih hati- hati terhadap diet dan aktivitas fisik yang dilakukan. Mengontrol asupan karbohidrat dan indeks glikemik makanan adalah salah satu cara untuk menjaga kestabilan gula darah.

Jika Anda tidak melakukan perubahan gaya hidup dan pola diet, padahal sudah menderita diabetes, bukan tidak mungkin komplikasinya akan muncul. Apa saja penyakit komplikasi yang dapat mengiringi penyakit diabetes? Komplikasi diabetes di antaranya yaitu penyakit kardiovaskular, kerusakan ginjal, atau infeksi kaki.

Maka dari itu, kesadaran untuk mengubah gaya hidup dan pola diet menjadi kunci untuk mengubah kualitas hidup penderita diabetes. Mencari alternatif sumber karbohidrat selain nasi putih dapat menjadi salah satu cara mengontrol gula darah. Beras merah yang sudah terkenal gizi dan manfaatnya untuk diet dapat menjadi pilihan sumber karbohidrat untuk penderita diabetes.

Baca juga: SUDAHKAH ANDA TAHU TENTANG MEAL PLAN UNTUK DIABETES?

Mengapa memilih beras merah untuk diabetes?

Beras merah menjadi salah satu pilihan penderita diabetes untuk menggantikan beras putih yang biasa dikonsumsi. Selain nilai indeks glikemiknya yang rendah (56), beras merah pun lebih padat gizi daripada beras putih biasa. Kandungan gizi dalam 100 gram nasi merah (dari ½ cangkir beras merah) yaitu:

  • Energi 110 kalori
  • karbohidrat 22,87 gram (84%)
  • protein 2,56 gram (9%)
  • lemak 0,89 gram (7%)
  • serat 1,8 gram

Berbeda dengan beras putih, beras merah adalah sumber serat, vitamin B, zat besi, magnesium, kalsium, seng, mangan, selenium, serta antioksidan.

Baca juga: PILIH BERAS MERAH ATAU OATMEAL UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN?

Makanan yang memiliki nilai indeks glikemik rendah, seperti nasi merah, lebih lama dicerna dan diserap sehingga kenaikan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh pun lebih terkontrol. Kandungan serat dan protein pada biji- bijian utuh, termasuk beras merah, mempengaruhi pelepasan glukosa yang lebih lambat ke dalam darah.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan dengan indeks glikemik yang rendah dapat memperbaiki glukosa, lemak, dan resistensi insulin pada penderita diabetes melitus.

Berapakah porsi beras merah untuk diabetes?

Saat Anda sudah didiagnosis dengan penyakit diabetes, asupan karbohidrat pun harus dibatasi. Mengutip dari healthline, rekomendasi asupan karbohidrat harian penderita diabetes atau pra-diabetes yaitu sekitar 45- 60 gram. Selain itu, perhatikan nilai indeks glikemik nasi yang Anda makan juga ya, Moms. Indeks glikemik adalah ukuran relatif kemampuan karbohidrat dalam makanan untuk menaikkan kadar gula darah setelah makan (Fitzgerald, 2011).

Manfaat magnesium dalam nasi merah untuk diabetes

Jika Anda sudah terdiagnosis pre-diabetes, mengonsumsi makanan dengan magnesium yang cukup, termasuk beras merah, atau ditambah dengan suplemen, dapat mencegah diabetes tipe- 2. Kebutuhan magnesium harian untuk wanita dewasa yaitu 320- 360 mg, sedangkan untuk pria dewasa yaitu 410- 420 mg.

Mengutip dari healthline, penderita diabetes biasanya kekurangan mineral magnesium. Padahal, salah satu fungsi magnesium adalah untuk mengatur gula darah. Penderita diabetes yang sering kekurangan magnesium yaitu penderita diabetes tipe- 2. Mengapa demikian? Diabetes tipe- 2 disebabkan oleh resistensi insulin, yaitu kondisi saat tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang cukup. Resistensi insulin ini berkaitan dengan kadar magnesium yang rendah. Selain itu, orang yang memiliki resistensi insulin juga kehilangan magnesium melalui urin.

Selain rutin mengonsumsi beras merah, sumber magnesium harian yaitu sayuran hijau, kacang- kacangan, selai kacang, alpukat, dada ayam, daging cincang, oatmeal, dan yogurt. Mencukupi kebutuhan magnesium harian dapat membantu penderita diabetes untuk meningkatkan kontrol glikemik.

Hindari menggoreng nasi merah

Nasi yang digoreng umumnya memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, layaknya gorengan atau makanan cepat saji. Kandungan lemak tersebut, ditambah lagi dengan lauk yang menjadi teman nasi goreng dapat membahayakan penderita diabetes atau pra- diabetes. Lauk yang menemani nasi goreng biasanya juga digoreng, seperti ayam goreng, telur ceplok, sosis goreng, bakso goreng, dan yang lainnya juga dapat menambah lemak jenuh dalam sepiring nasi goreng.

Mengonsumsi lemak jenuh yang terlalu banyak dapat meningkatkan resistensi insulin serta berpotensi untuk menyebabkan komplikasi penderita diabetes.

Pilih sayur rendah zat pati untuk menemani nasi merah

Beberapa pilihan sayuran rendah zat pati dan indeks glikemik di antaranya yaitu wortel, brokoli, tomat, kembang kol, kacang hijau, selada, terong, paprika, bayam, seledri. Selain itu, sawi hijau, bok choy, dan kacang polong pun dapat menjadi variasi menu sayur harian Anda sekeluarga untuk menemani nasi merah.

Bagaimana, Moms? Apakah tertarik untuk mencoba nasi merah? Jika masih belum bisa melepas nasi putih, coba pilih Beras Diet yang mengkombinasikan beras putih dan merah. Anda tetap bisa mendapatkan gizi nasi merah, sekaligus perlahan- lahan beradaptasi dengan tekstur dan rasa nasi merah.  Cek katalog Eka Farm untuk mendapatkan informasi lebih lanjut ya, Moms.

 

 

 

 

 

 

5 LANGKAH MEMULAI OLAHRAGA BAGI PENDERITA DIABETES

5 LANGKAH MEMULAI OLAHRAGA BAGI PENDERITA DIABETES

Moms, penderita diabetes pun tetap butuh bergerak dan juga berolahraga. Berolahraga bukan hanya dapat mencegah penyakit gangguan metabolisme termasuk diabetes tipe- 2, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup individu.

Baca juga: MANFAAT OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES

Saat Anda menderita diabetes, tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat Anda memutuskan untuk berolahraga. Mengutip dari buku Mastering Diabetes, berikut adalah langkah- langkah yang disarankan untuk memulai olahraga bagi penderita diabetes.

5 langkah memulai olahraga bagi penderita diabetes

Penderita diabetes harus berhati- hati sebelum memulai suatu pola olahraga tertentu. Hal ini karena gerakan- gerakan olahraga tertentu dapat memicu nyeri atau kondisi lemas yang berkaitan dengan kondisi diabetesnya. Selain itu, beberapa orang pun belum terbiasa untuk berolahraga atau aktif bergerak sehingga saat mereka menderita diabetes, mereka harus beradaptasi dengan kondisi kesehatan yang baru ini.

Khambatta dan Barbaro, penulis buku Mastering Diabetes sekaligus juga penderita diabetes yang telah membuat perubahan besar dalam hidupnya setelah menderita diabetes tipe- 1 mengungkapkan 5 langkah sederhana untuk memulai olahraga. Fokuslah pada setiap langkahnya dan nikmati proses untuk mengeksplor kemampuan tubuh Anda untuk tetap dapat bugar seperti orang sehat.

Akan tetapi, perlu juga diingat, jangan membandingkan progress Anda dengan orang lain. Bandingkanlah dengan apa yang Anda rasakan sebelum memulai olahraga. Pola pikir seperti itu akan memacu Anda untuk terus berproses dan fokus pada peningkatan kondisi kesehatan Anda.

1. Buatlah target olahraga atau pergerakan Anda

Target atau goals dapat membuat Anda terpacu untuk bergerak dan menepati komitmen yang dibuat. Selain itu, goals pun akan membantu memberikan arahan untuk memulai. Bagaimana cara membuat goals olahraga bagi penderita diabetes?

Buatlah goals yang spesifik, detail, dan mampu untuk Anda lakukan tanpa menundanya. Jika bergerak 30 menit setiap hari masih terlihat muluk- muluk untuk Anda yang tidak pernah berolahraga sebelumya, mulailah dengan 10 menit berjalan kaki. Jangan lupa, catat juga jam olahraga agar Anda tidak berkilah untuk selalu berkata, “Ah nanti saja, kan masih ada waktu.”

Ingatlah, olahraga secara rutin akan berdampak pada sensitivitas insulin, meningkatkan kesehatan jantung, sirkulasi darah, hati, dan melatih otot. Anda tidak harus berolahraga dengan intensitas tinggi. Mulailah dengan olahraga yang Anda senangi. Atau, konsultasikan dengan dokter tentang pola olahraga yang cocok untuk kondisi Anda.

2. Tentukan olahraga pilihan Anda

Selain bisa berkonsultasi dengan dokter atau physician, Anda dapat mulai menentukan olahraga pilihan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  • Apa 3 jenis pose atau gerakan favorit saat olahraga?
  • Apa 3 jenis pose atau gerakan yang paling tidak Anda sukai saat olahraga?
  • Untuk setiap pose/ gerakan favorit saat olahraga, dengan berapa banyak orang Anda dapat enjoy melakukannya?
  • Untuk setiap pose/ gerakan favorit saat olahraga, kapankah Anda akan melakukannya?

Ketika sudah menjawab semua pertanyaan di atas, buatlah rencana olahraga sesuai dengan jawaban Anda. Tujuannya adalah untuk membangun kebiasaan olahraga yang benar- benar Anda nikmati. Tentunya, buatlah catatan jika pada beberapa gerakan, Anda merasakan nyeri ataupun ketidaknyamanan.

3. Berolahragalah dengan orang lain

Jika Anda merasa sulit untuk bergerak seorang diri, ajaklah teman, anggota keluarga, saudara untuk diajak berolahraga rutin. Alternatif lainnya yaitu, masuklah dalam suatu klub fitness atau komunitas olahraga. Namun, jika memang Anda merasa baik- baik saja dan tidak menunda untuk mulai berolahraga seorang diri, buatlah sistem yang memberitahu satu sama lain (misal, Anda tetap mengikuti suatu komunitas atau grup) saat sudah berolahraga.

Anda juga dapat membagikan jadwal olahraga di grup fitness untuk saling mengingatkan saat Anda lupa. Saat sudah mencapai target, maka bukan hal yang tidak mungkin teman- teman Anda pun akan memberi selamat. Saat rasa malas, mager, tidak ada motivasi sedang menerpa, teman- teman Anda jugalah yang akan membantu untuk bangkit. Teman- teman, komunitas, atau keluarga Anda adalah support system untuk hidup yang lebih sehat.

Jika Anda memiliki budget, carilah personal trainer yang berpengalaman dalam bekerjasama dengan penderita diabetes. Personal trainer dapat membantu Anda untuk berolahraga secara aman, efektif, sekaligus memberikan Anda inspirasi.

4. Jadwalkan waktu olahraga secara jelas

Buatlah jadwal olahraga di kalender hingga jamnya sehingga Anda seminimal mungkin mangkir. Anda dapat menjadwalkannya di kalender handphone, mencatat di kalender dinding, dan selalu memasang notifikasi saat jam olahraga Anda tiba.

5. Mulailah perlahan dan konsisten

Saat Anda melewatkan atau melupakan jadwal olahraga, jangan terlalu keras terhadap diri sendiri atau malah memutuskan untuk stop berolahraga. Pahamilah bahwa Anda juga manusia yang memiliki rasa lelah, rasa bosan, dan berbagai rasa lainnya, termasuk memiliki sifat pelupa. Maafkan diri Anda dan langsung fokus untuk olahraga di hari selanjutnya.

Saat Anda mematok target durasi atau jenis olahraga yang ternyata tidak dapat dilakukan, sadarilah sejauh apa kemampuan Anda. Rasakan apa yang bisa tubuh Anda lakukan dan apresiasi tubuh Anda. Konsisten dalam berolahraga adalah kunci kebugaran Anda. Jangan mudah menyerah saat Anda tidak langsung melihat efek dari olahraga yang dilakukan. Tubuh memerlukan waktu untuk adaptasi dan pembiasaan.

Perlu diingat sebelum, selama, dan setelah olahraga

Sebelum, selama, dan setelah olahraga, selalu pastikan bahwa kadar glukosa darah Anda aman. Jika Anda adalah penderita diabetes yang bergantung pada insulin, pastikan Anda menaikkan kadar insulin untuk menghindari hipoglikemia. Kadar gula darah sebelum olahraga yang disarankan yaitu sekitar 150- 160 mg/ dL.

Yuk, mulai susun rencana olahraga, ajak teman atau keluarga Anda untuk bersama aktif bergerak. Mulai tanpa nanti ya, Moms.

NASI YANG AMAN UNTUK PENDERITA DIABETES?

NASI YANG AMAN UNTUK PENDERITA DIABETES?

Para penderita diabetes dianjurkan untuk tidak banyak bahkan menghindari nasi putih bukan lagi saran yang baru terdengar. Akan tetapi, bagaimana jika ada nasi yang aman untuk penderita diabetes dan juga tetap berupa nasi putih?

Diabetes bukan masalah jenis nasi semata

Nasi masih sering disalahkan sebagai penyebab gula darah naik dan tidak stabil. Nasi juga kerap dikambing hitamkan sebagai penyebab diabetes. Mengapa nasi sering dijadikan kambing hitam penyakit diabetes di Indonesia?

Mengutip dari Detik Health, dr. Em Yunir, Sp. PD- KEMD, spesialis metabolik endokrin di Departemen Ilmu Penyakit Dalam dari FK UI menyebutkan penyebabnya adalah banyak orang Indonesia yang berlebihan mengonsumsi nasi. Akibatnya, gizi lain yang juga dibutuhkan seperti sayur, buah, ataupun real foods lain kurang terpenuhi sehingga komposisi tubuh pun mendukung perkembangan penyakit diabetes.

Beberapa jurnal ilmiah juga menyebutkan makan nasi yang berlebihan adalah pemicu diabetes melitus tipe 2. Menurut beliau, bukan hanya makan nasi semata yang menjadi pemicu diabetes, tetapi kandungan karbohidrat dalam setiap makanan. Selain makanan yang tinggi karbohidrat, makanan tinggi kalori pun dapat memicu kenaikan gula darah serta faktor risiko diabetes. Gaya hidup sehat seperti rutin olahraga juga menjadi salah satu cara untuk mencegah diabetes.

Baca juga: SEPUTAR DIABETES: FAKTA ATAU MITOS?

Beliau juga menyebutkan indeks glikemik nasi yang relatif tinggi menyebabkan lonjakan gula darah yang mendadak. Nasi putih yang lumrah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia memang memiliki indeks glikemik yang tinggi, sekitar 70. Padahal, banyak jenis nasi lain yang memiliki indeks glikemik yang rendah, yaitu ≤55. Selain itu, nasi putih pun sudah kehilangan banyak serat yang dapat membantu metabolisme karbohidrat dalam tubuh.

Frekuensi makan nasi 3 kali sehari masih menjadi kebiasaan

Belum afdol rasanya jika belum makan nasi pada setiap waktu makan. Iya atau tidak, Moms? Nah, frekuensi makan nasi yang sering dan kuantitas nasi pada sekali makan yang relatif banyak dapat memicu lonjakan gula darah yang drastis. Makan nasi dalam waktu singkat akan meningkatkan gula darah. Kemudian, permasalahan pada penderita diabetes adalah saat gula darah sudah naik drastis, insulin belum diproduksi untuk mengatur kestabilannya. Hal inilah yang akan membuat gula darah Anda tetap tinggi.

Mengganti nasi tidak selalu menjadi jawaban

Dua penelitian yang dilakukan olehNational University of Singapore (NUS) dan Duke-NUS Medical School menyebutkan bahwa partisipan mengganti asupan nasi putih dengan daging merah dan unggas. Menurut Profesor Rob Martinus van Dam, pemimpin domain epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock di NUS, pola diet seperti itu justru akan meningkatkan potensi diabetes.

Saat Anda makan ditemani saus, mayones, kecap, atau condiments lainnya, justru kalori akan bertambah. Hal tersebut berpotensi untuk menaikkan gula darah secara signifikan.

Lalu, apa solusinya untuk para penderita diabetes?

Faktor risiko seseorang untuk menderita suatu penyakit tidak menular, termasuk diabetes, tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi. Keseluruhan kesehatan tubuh akan menentukan juga sistem pertahanan tubuh kita untuk memerangi berbagai jenis faktor penyebab penyakit. Diabetes dapat disebabkan oleh pilihan pola makan dan gaya hidup yang membuat sindrom metabolisme muncul (hipertensi, kolesterol atau trigliserida tinggi, gula darah tinggi, lingkar pinggang terlalu besar).

Baca juga: Sering stres memicu diabetes 

Seorang Profesor dan Direktur Pusat Pengemangan Klinis- Ilmuwan di Duke- NUS Medical School merekomendasikan pengurangan atau penggantian nasi putih akan efektif jika makanan penggantinya benar- benar dipertimbangkan.

Dr. Annie Ling, Direktur Kelompok Kebijakan, Penelitian, dan Pengawasan di Badan Promosi Kesehatan (HPB) merekomendasikan beras merah untuk penderita diabetes. Namun, tentunya tidak hanya berhenti di situ Moms, mengelola dan menjaga pola makan serta gaya hidup menentukan kualitas hidup sehat penderita diabetes.

Kualitas diet menjadi kunci kesehatan penderita diabetes

Kualitas diet (jenis makanan yang dikonsumsi sehari- hari) ikut menentukan risiko seseorang terkena diabetes. Sebuah penelitian yang berlangsung selama 11 tahun dengan 45.400 orang partisipan menunjukkan hasil bahwa kualitas diet yang baik memiliki potensi diabetes 30% lebih rendah.

Bagaimana kualitas diet yang baik? Pada penelitian tersebut, partisipan yang memiliki kualitas diet baik mengonsumsi biji- bijian, susu rendah lemak, kacang- kacangan, buah, dan sayuran. Selain jenis makanan, proporsi setiap jenis makanan tersebut juga akan menentukan risiko diabetes.

Makan nasi tetap boleh, tetapi perhatikan makanan pendampingnya juga

Laporan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) menyebutkan bahwa penderita diabetes tetap harus memenuhi asupan karbohidrat sebesar 45- 65%. American Diabetes Association (ADA) mengatakan bahwa batas aman asupan karbohidrat per hari untuk penderita diabetes yaitu sekitar 135- 180 gram per hari. Akan tetapi, rentang tersebut masih merupakan gambaran umum karena kebutuhan karbohidrat setiap orang tergantung pada berbagai faktor seperti jenis kelamin, umur, aktivitas sehari- hari, dan pengobatan yang sedang dikonsumsi/ dilakukan.

Beras Diabetes untuk penderita diabetes

Meskipun berasal dari varietas beras putih, indeks glikemik Beras Diabetes termasuk rendah (di bawah 55). Oleh karena itu, Beras Diabetes ini adalah salah satu pilihan nasi yang aman untuk penderita diabetes tanpa komplikasi. Gizi beras ini juga lebih utuh daripada beras putih biasa. Selain itu, beras ini juga bebas dari bahan- bahan kimia yang biasa digunakan dalam pertanian seperti pupuk kimia, pestisida, fungisida, dan yang lainnya.

Jangan lupa, imbangi makan nasi dengan cukup sayur, buah, kurangi makanan instan dan makanan/ minuman dalam kemasan serta aktif bergerak.

Baca juga: APAKAH PENDERITA DIABETES TETAP BISA MAKAN MIE INSTAN?

 

APAKAH DIABETES PENYAKIT KETURUNAN?

APAKAH DIABETES PENYAKIT KETURUNAN?

Stigma masyarakat bahwa keturunan diabetes selalu akan mewarisi penyakit genetik satu ini masih cukup lumrah dijumpai. Namun, apakah stigma ini benar? Yuk, Moms, simak artikel ini sampai akhir untuk lebih mengenal tentang penyakit dengan prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia

Diabetes penyakit keturunan?

Moms, pernah atau malah masih beranggapan kalau orang tua atau kakek/ nenek mengidap diabetes maka Anda pun akan mengidapnya? Hapus dan buang jauh- jauh asumsi tersebut jika Anda masih meyakininya.

Diabetes memang dapat diturunkan dari orang tua  ke anaknya. Risiko diabetes anak penderita ataupun merupakan keturunan pengidap diabetes memang bisa lebih besar dibandingkan mereka yang tidak memiliki keturunan diabetes. Akan tetapi, Moms, faktor yang lebih menentukan apakah Anda akan menjadi penderita diabetes atau tidak adalah pilihan gaya hidup.

Menurut Asosiasi Diabetes Amerika (American Diabetes Association), peluang seseorang yang memiliki keturunan diabetes untuk mengidap diabetes yaitu 50%. Meskipun secara genetik ada kemungkinan sebesar 50% Moms, bukan berarti Anda lantas menyerah dan menerima keadaan tanpa usaha optimal.

Bagaimana jika Anda sudah mengidap diabetes?

Tidak ada kata terlambat untuk mulai berubah. Ubahlah kebiasaan Anda, dari yang semula hanya makan apa yang tersaji, atau hanya mengikuti keinginan hati, menjadi lebih aktif. Apa maksudnya lebih aktif? Maksudnya menjadi lebih aktif yaitu buatlah pilihan- pilihan untuk menentukan gizi yang masuk ke dalam tubuh Anda. Salah satu usaha untuk membuat pilihan dalam menentukan kesehatan Anda yaitu dengan membuat Meal Plan.

Baca juga: Meal Plan Diabetes

Membuat meal plan akan membantu Anda untuk memperbaiki pola dan menu makan. Meal plan juga akan menjaga Anda untuk selalu membuat makan menjadi bagian dari pilihan aktif Anda. Meal plan akan membuat Anda lebih merasa bertanggungjawab terhadap asupan yang masuk ke dalam tubuh.

Selain aspek asupan makanan dan gizi, pilihlah juga untuk menghindari berbagai gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko diabetes seperti merokok. Diperkirakan 12% kondisi diabetes di Amerika Serikat berhubungan dengan merokok. Merokok juga akan meningkatkan risiko komplikasi penderita diabetes.

Beri teladan yang baik bagi anak- anak di rumah

Jika Anda memiliki penyakit diabetes sekaligus sebagai orang tua, maka Anda harus memahami jika anak Anda memiliki risiko penyakit diabetes yang lebih tinggi dibandingkan orang sehat. Maka dari itu Moms, berilah teladan untuk menerapkan gaya hidup sehat. Salah satu permasalahan diabetes yang menantang untuk anak- anak adalah membatasi konsumsi makanan- makanan manis dan memperbanyak konsumsi buah serta sayur.

Baca juga: Cara Tepat Mengurangi Asupan Gula Pada Anak

Batasi juga konsumsi makanan kaya garam tambahan atau tinggi sodium. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Diabetologia mengungkapkan bahwa konsumsi sodium yang berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin. Selain itu, sodium juga berisiko untuk meningkatkan tekanan darah dan berat badan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa peningkatan konsumsi sodium setiap harinya berhubungan dengan kenaikan risiko diabetes tipe- 2 hingga 65%.

Salah satu hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi konsumsi makanan manis pada anak adalah tidak menyimpan permen, kue, snack makanan ringan di rumah. Buatlah rumah Anda diabetes- friendly. Selain itu, ajaklah anak Anda untuk aktif bergerak bersama Anda. Misalnya, Moms bisa mengajak anak untuk rutin bersepeda atau jalan kaki bersama. Intinya, coba posisikan diri Anda sebagai anak Anda untuk membuat kegiatan yang menyenangkan. Mulailah sedikit demis sedikit, asal jangan ditunda.

Diabetes bisa dicegah dan penderita diabetes pun bisa menikmati kualitas hidup seperti orang sehat lainnya. Maksimalkan usaha pencegahan salah satu penyakit tidak menular ini sebelum terlambat. Jika Anda masih ingin mengonsumsi beras meskipun memiliki diabetes, pilihlah beras yang diperuntukkan bagi para penderita diabetes, salah satunya Beras Diabetes Organik.

Beras Diabetes dari Eka Farm bukan hanya diperuntukkan untuk penderita diabetes (tanpa komplikasi), tetapi juga dapat Anda nikmati untuk mengusahakan pencegahan diabetes. Yuk, order Beras Diabetes Organik di Eka Farm sekarang dan mulai hidup sehat!

 

 

APAKAH PENDERITA DIABETES TETAP BISA MAKAN MIE INSTAN?

APAKAH PENDERITA DIABETES TETAP BISA MAKAN MIE INSTAN?

Siapa tak suka mie instan? Mie instan adalah salah satu andalan kuliner instan dari Indonesia. Para Elf (fans Super Junior, grup boy band dari Korea Selatan) mungkin masih ingat saat beberapa anggota Super Junior lahap makan mie instan salah satu brand kenamaan Indonesia, hingga memborong berkardus- kardus mie instan Indonesia ke negeri ginseng. Rasa mie instan yang bikin ketagihan dan selalu berinovasi dengan rasa dan tekstur membuatnya tak lekang dimakan zaman. Harga mie instan yang relatif murah pun menjadi daya tarik tersendiri bagi semua jenis mie instan. Selain itu, mie instan pun mudah didapat, cepat dibuat dan disajikan, serta mengenyangkan.

Akan tetapi, bagaimana dengan para penderita diabetes? Penyakit tidak menular satu ini memang memerlukan treatment khusus, termasuk mengatur pola makan, diet, dan gaya hidup. Salah satu anjuran yang kerap diberikan pada penderita diabetes adalah untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti mie instan.

Apakah penderita diabetes tetap bisa makan mie instan?

Makanan mengandung banyak gizi, bukan hanya karbohidrat. Saat Anda makan, termasuk makan mie instan, terkadang Anda makan dengan telur, sayur phok coy, dll. Makanan- makanan pendamping mie instan tersebut akan menentukan seberapa besar pengaruh mie instan menaikkan gula darah Anda.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan (negara pemakan mie instan terbanyak di dunia) terhadap 10.711 orang dewasa menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara konsumsi mie instan berlebih dengan risiko sindrom metabolik. Perempuan yang mengonsumsi mie instan minimal 2 kali seminggu memiliki risiko sindrom metabolik 68%  lebih tinggi.

Apa itu sindrom metabolik? Sindrom metabolik (metabolic syndrome) adalah sekumpulan gangguan metabolisme yang terjadi secara bersamaan dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Beberapa sindrom metabolik yaitu tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lingkar pinggang berlebih, kadar kolesterol tinggi.

Kandungan MSG (monosodium glutamat) atau penguat rasa yang hampir selalu ada pada setiap komposisi mie instan juga dapat membawa masalah bagi kesehatan, termasuk untuk penderita diabetes. Beberapa penelitian menyebutkan adanya hubungan antara konsumsi mie instan berlebih dengan kenaikan berat badan, tekanan darah, pusing, dan rasa ingin muntah.

Hati- hati juga dengan kandungan garam

Batas garam (sodium) harian yang ditetapkan oleh Kemenkes RI yaitu 2400 mg atau sekitar 1 sendok teh garam per hari. Banyak mie instan yang memiliki kadar sodium terlampau tinggi. Bahkan, beberapa jenis mie instan memiliki kandungan sodium lebih dari setengah batas konsumsi harian.

Beberapa penelitian menghubungkan kelebihan konsumsi sodium dengan kenaikan tekanan darah. Orang yang sensitif terhadap garam, termasuk penderita diabetes yang sensitif terhadap garam harus lebih memperhatikan asupan sodium harian. Pengurangan garam harian dapat memperkecil risiko penyakit kardiovaskular hingga 30%. Dengan kata lain, mengontrol asupan sodium harian dapat membantu memperkecil komplikasi penderita diabetes.

Mie instan bisa jadi strategi untuk mengurangi anemia, asal tidak berlebih

Mie instan di Indonesia sudah difortifikasi (ditambahkan) oleh vitamin dan mineral, termasuk zat besi. Salah satu penelitian yang meneliti mie instan di Indonesia menyebutkan bahwa konsumsi mie instan yang telah difortifikasi oleh zat besi mengurangi anemia anak.

Tips makan mie instan untuk penderita diabetes

Seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health, Frank Hu, berujar bahwa makan mie instan sah- sah saja. Penderita diaetes tetap bisa makan mie instan, tetapi batasi hanya 1- 2 kali dalam sebulan.

Selain membatasi frekuensi makan mie instan, berikut adalah tips tambahan makan mie instan untuk penderita diabetes:

  1. Jangan tambah karbo lagi

Seringkali, masyarakat Indonesia belum merasa afdol jika makan mie instan tanpa menambahkan nasi. Nasi akan melipatgandakan karbohidrat yang dikonsumsi sehingga kestabilan kadar gula darah Anda akan terancam.

  1. Tambahkan sumber gizi lain

Sebagai topping mie instan, Anda dapat memilih sumber protein seperti dada ayam, seafood, jamur, atau kacang- kacangan seperti almond, kacang mete, biji labu. Moms juga bisa menambahkan sumber vitamin, mineral, dan antioksidan seperti sayur- sayuran.

  1. Pilihlah mie instan dengan kadar sodium yang rendah

Sodium yang berlebihan berpotensi untuk menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

  1. Buat bumbu Anda sendiri

Buatlah bumbu untuk mie instan sendiri. Anda dapat bereksperimen dengan berbagai rempah- rempah dan bumbu dapur. Selain dapat meningkatkan citarasa, rempah dan bumbu dapur juga dapat melindungi dari berbagai macam jenis penyakit karena semua jenis tumbuhan mengandung fitokimia/ fitonutrien. Zat fitokimia/ fitonutrien dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh dengan berbagai cara.

  1. Pilih jenis mie instan yang terbuat dari gizi utuh

Jika memungkinkan, pilihlah mie instan yang terbuat dari bahan selain tepung terigu. Biji- bijian utuh atau mie dari sayur dapat menjadi alternatif mie instan untuk penderita diabetes.

  1. Batasi porsi mie instan

Batasi porsi makan mie instan Anda sekali makan.  Porsi makan mie instan yang berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas serta menyebabkan Anda kekurangan gizi penting bagi tubuh.

Selain tip- tips di atas, American Diabetes Association menganjurkan penderita diabetes untuk mengikuti meal planning diabetes.

Baca juga: SUDAHKAH ANDA TAHU TENTANG MEAL PLAN UNTUK DIABETES?

Intinya Moms, jangan jadikan mie instan makanan utama Anda. Beras diabetes adalah salah satu sumber karbohidrat yang mungkin bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat Anda sekeluarga. Beras Diabetes Organik dari Eka Farm memiliki indeks glikemik yang relatif rendah sehingga lebih bersahabat dengan para penderita diabetes (tanpa komplikasi). Penasaran dengan salah satu beras best seller dari Eka Farm ini? Yuk, langsung cek katalog Eka Farm.

 

 

 

MANFAAT OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES

MANFAAT OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES

Penderita diabetes dilarang olahraga? Tentu saja tidak, Moms. Justru, penderita diabetes dianjurkan untuk berolahraga atau aktif bergerak. Banyak manfaat olahraga yang juga dapat meningkatkan kondisi kesehatan penderita diabetes. Saat Anda sudah menjadi penderita diabetes, bahkan sudah puluhan tahun, dan selalu memimpikan bisa sebugar orang sehat, mulailah untuk mengambil action. Penderita diabetes pun dapat menjadi sebugar orang sehat.

Banyak penelitian yang sudah membuktikan manfaat olahraga untuk penderita diabetes. Tentu saja, agar tubuh bugar dapat dicapat, imbangi olahraga dengan perubahan pola dan diet makanan sesuai kondisi tubuh. Jangan lupa, konsultasikan kondisi kesehatan Anda ke dokter secara rutin.

Manfaat olahraga secara umum

Sebuah review (Thyfault dan Bergouignan, 2020) yang dipublikasikan dalam Springer menyebutkan beberapa manfaat olahraga rutin. Olahraga secara rutin dapat mengurangi risiko gangguan metabolisme yaitu dengan mengaktivasi perubahan metabolisme dalam jaringan otot non-skeletal.

Beberapa manfaat olahraga untuk tubuh:

  • meningkatkan kapasitas aerobik
  • meningkatkan sensitivitas insulin
  • mengontrol glukosa darah
  • meningkatkan kapasitas oksidatif
  • menurunkan lipid dalam tubuh
  • membentu mengontrol berat badan ideal
  • meningkatkan kepadatan tulang
  • menurunkan risiko keparahan penyakit kardiovaskular, hipertensi, depresi, dan kecemasan
  • mengurangi risiko beberapa jenis kanker
  • mengurangi risiko dementia
  • meningkatkan kekuatan, mobilitas, dan angka harapan hidup.

Olahraga untuk meningkatkan sensitivitas insulin

Mengutip dari Diabetologia, olahraga rutin dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan kesehatan metabolisme penderita diabetes tipe- 1 dan tipe- 2.

Baca juga: SEPUTAR DIABETES: FAKTA ATAU MITOS?

Bagaimana cara olahraga rutin dapat meningkatkan sensitvitas insulin? Gemmink dkk menjelaskan bahwa olahraga secara rutin dapat mengubah karakteristik droplet lipid dalam otot (dan organ hati) pada orang yang memiliki masalan dengan resistensi insulin. Sebagai akibatnya, sensitivitas insulin pun meningkat. Selain bermanfaat untuk otot dan hati, olahraga secara rutin juga akan menjaga kesehatan jaringan adiposa, sistem vaskular, dan pankreas.

Resistensi insulin atau ketidakmampuan insulin untuk merangsang pemakaian glukosa secara efektif ke dalam jaringan metabolisme (otot skeletal, adiposa, dan hati) adalah penyebab utama diabetes tipe- 2. Resistensi insulin juga menjadi penyebab utama penurunan kapasitas tubuh untuk menyesuaikan metabolisme sebuah zat.

Manfaat olahraga untuk penderita diabetes

Selain dapat meningkatkan sensitivitas insulin, olahraga juga dapat memperbaiki kontrol glikemik pada penderita diabetes tipe- 2. Olahraga rutin akan membantu mengurangi risiko komplikasi atau masalah metabolisme kronis, termasuk diabetes tipe- 2 dan penyakit hati yang tidak berkaitan dengan alkohol.

Menurut beberapa penelitian, aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki >20 menit setiap hari dapat melindungi orang yang memiliki gangguan toleransi terhadap glukosa dari penyakit diabetes tipe- 2.

Selain itu, banyak juga penelitian yang membuktikan bahwa olahraga dengan intensitas sedang hingga berat selama 150 menit dalam seminggu dapat mengurangi risiko diabetes tipe-2 sebesar 30%.

Olahraga macam apa yang efektif untuk penderita diabetes?

Semua jenis olahraga akan membakar glukosa dan asam lemak secara bersamaan. Selain itu, otot Anda juga akan mengambil beberapa sumber bahan bakar untuk oksidasi dalam waktu yang bersamaan.

Selain itu, menurut Thyfault dan Bergouignan (2020), mengkombinasikan latihan aerobik dan beban/ kekuatan (resisten) dapat meningkatkan sensitivitas insulin sekitar 70%, sedangkan jika hanya melakukan latihan aerobik atau resisten akan meningkatkan sensitivitas insulin hingga 20%.

Para penderita diabetes tipe-2 sudah seharusnya beradaptasi dengan pola training untuk meningkatkan kabugaran dan metabolisme tubuh. Latihan daya tahan (endurance) dapat membantu mencegah kenaikan berat badan dan penyimpanan cadangan lemak akibat terapi insulin yang intensif pada penderita diabetes tipe- 1.

Mengutip dari buku Mastering Diabetes karya Khambatta dan Barbaro, berikut adalah tips olahraga bagi para penderita diabetes.

Tips olahraga untuk penderita diabetes

  • Kombinasikan latihan kardiovaskular (jalan kaki, berenang, zumba, dsb) dengan latihan beban/ kekuatan (body weight training)
  • Sejauh mana Anda dapat berolahraga? Berolahragalah dengan ritme yang menantang Anda saat berbicara dengan orang lain atau menyanyikan lagu favorit Anda.
  • Pilihlah olahraga yang melatih sebanyak mungkin otot Anda, seperti otot paha (quadriceps), kaki bagian belakang (hamstrings), pantat (glutes), core (rectus adominis dan obliques), punggung bagian atas (latissiumus dorsi), dada (pectoralis), bisep, dan pundak (deltoids).

Jadi, walaupun Anda adalah penderita diabetes, jangan berkecil hati dan putus harapan untuk dapat merasakah kualitas hidup seperti orang sehat. Jangan ragu untuk memulai hidup sehat dan berolahraga, serta berkonsultasi dengan dokter Anda.

 

GULA DARAH NAIK? COBA CEK PEMANIS BUATAN YANG ANDA KONSUMSI

GULA DARAH NAIK? COBA CEK PEMANIS BUATAN YANG ANDA KONSUMSI

Anda merasa sudah menerapkan gaya hidup sehat, sudah rutin olahraga, makan banyak buah dan sayur, tetapi saat cek gula darah ternyata masih tinggi? Mungkin komposisi ini adalah biang keladinya, Moms: pemanis buatan.

Perkembangan teknologi yang merambah di segala sektor kehidupan manusia bagai pedang bermata dua. Selain memudahkan pekerjaan ataupun membawa sederet manfaat, di sisi lain perkembangan teknologi juga dapat menurunkan kualitas kesehatan manusia.

Diversifikasi di bidang pangan, termasuk semakin menjamurnya makanan dan minuman kemasan serta gaya hidup serba instan menjadi salah satu faktor penyebab penyakit kronis dan tidak menular seperti diabetes. Saat Anda membaca label komposisi produk- produk makanan atau minuman instan, seberapa banyak komposisi yang memang Anda tahu? Pemanis buatan adalah salah satu komposisi yang memiliki banyak nama sehingga jika Anda ingin menghindarinya, dibutuhkan ketelitian dalam membaca label produk.

Rendah kalori, tetapi apakah worth it?

Sebelumnya, apakah Anda sudah tahu apa yang dimaksud dengan pemanis buatan? Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pemanis buatan adalah jenis pemanis yang bahan bakunya bukan dari alam dan dihasilkan melalui proses kimiawi.

Pemanis buatan pengganti gula memiliki tingkat kemanisan yang jauh melampaui pemanis alami. Pemanis buatan memiliki rasa manis 100 kali lebih kuat daripada gula, maka dari itu, penggunaannya pun harus seminimal mungkin.

Baca juga: Bahaya Gula Putih Biasa

Pemanis buatan banyak diincar oleh orang untuk menggeser gula karena kalorinya yang lebih rendah. Namun Moms, ternyata meskipun memiliki kalori yang lebih rendah daripada gula biasa, pemanis buatan menyimpan beberapa permasalahan. Salah satu permasalahan yang muncul dari pemanis buatan yang mengintai adalah dapat berisiko meningkatkan gula darah.

Beberapa pemanis buatan yang umum dijumpai dan sudah diizinkan oleh Food and Drug Administration (FDA) adalah Ace-K, aspartam, neotame, sakarin, stevia, dan sukralosa. Apa hubungan antara pemanis buatan dan kestabilan gula darah?

Hubungan antara pemanis buatan dan mikrobiota usus untuk menjelaskan gula darah naik

Sebuah penelitian pada tahun 2014 oleh peneliti Israel mengungkapkan hasil bahwa konsumsi pemanis buatan berhubungan dengan peningkatan gula darah. Bagaimana cara pemanis buatan dapat memicu peningkatan gula darah? Percobaan yang dilakukan pada tikus percobaan menunjukkan hasil bahwa tikus yang diberi makan pemanis buatan mengalami intoleran terhadap glukosa dengan cara mengubah mikrobiota dalam usus. Salah satu perubahan mikrobiota yang disebabkan oleh pemanis buatan yaitu perubahan jalur metabolisme mikroba sehingga tubuhnya lebih rentan mengalami disbiosis dan penyakit metabolisme.

Disbiosis adalah masalah gangguan pencernaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat dalam usus. Seseorang yang memiliki disbiosis sering merasa kembung dan merasa ada . Selain itu, para penderita disbiosis juga terkadang mengalami diare, kram abdomen, dan konstipasi.

Pemanis buatan ternyata berhubungan dengan sindrom metabolisme seperti kenaikan berat badan dan gula darah.

Apakah semua jenis pemanis buatan sama- sama menaikkan gula darah?

Sebuah review oleh Claire Greenhill yang dipublikasikan dalam Nature Reviews: Endocrinology menyebutkan bahwa meskipun pemanis buatan tidak diserap ke dalam tubuh, tetapi pemanis buatan kontak dengan mikrobiota dalam usus. Kontak antara pemanis buatan dengan mikrobiota dalam usus akan menyebabkan efek yang berbeda- beda pada tubuh manusia.

Para peneliti dari Israel menggunakan sampel pemanis buatan yang mengandung sakarin, sukralosa, atau aspartam. Setelah dicampur dalam air kemudian diberikan pada tikus sehat selama 11 minggu, semua tikus tersebut memiliki intoleransi terhadap glukosa. Di sisi lain, tikus sehat yang hanya diberi air gula (sukrosa atau glukosa) tidak mengalami kondisi tersebut.

Para peneliti tersebut juga meneliti efek pemanis buatan terhadap 381 orang sehat dan tidak mengidap diabetes melitus. Setelah 7 hari, 4 partisipan yang diberi pemanis buatan mengalami penurunan respon glikemik.

Jenis pemanis buatan tertentu dalam kadar berlebih pun dapat membuat gula darah naik. Mengutip dari healthline, sukralosa dapat merangsang reseptor rasa manis dalam mulur sehingga insulin meningkat. Peningkatan insulin dalam darah akibat sukralosa yaitu sekitar 20%.

Pemanis lain yang diduga meningkatkan kadar insulin dalam darah yaitu Ace-K. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus percobaan menunjukkan hasil bahwa ace-K dapat membuat lonjakan insulin hingga 114- 210%.

Sakarin juga dapat menyebabkan kenaikan gula darah. Penelitian oleh peneliti Israel pada 7 partisipan yang diberikan sakarin dari hari kedua hingga ketujuh menunjukkan hasil kenaikan gula darah.

Nah, Moms, semakin banyaknya jenis komposisi yang dibuat dalam laboratorium yang kemudian digunakan dalam makanan kemasan sudah selayaknya membuat kita menjadi konsumen yang lebih cermat. Cermat dan selektiflah dalam memilih dan berbelanja bahan makanan. Usahakan untuk selalu memilih whole foods atau makanan yang seminimal mungkin diproses.

 

 

7 PILIHAN CAMILAN UNTUK DIABETES

7 PILIHAN CAMILAN UNTUK DIABETES

Penderita diabetes dilarang ngemil? No, tentu saja tidak, Moms. Meskipun Anda adalah penderita diabetes atau pre- diabetes, Anda tetap dapat ngemil sehat dan mengenyangkan. Camilan banyak diasosiasikan dengan penggemukan  badan atau dicap sebagai makanan yang tidak menyehatkan. Tetapi, bagaimana jika ada camilan yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga mampu mengontrol gula darah serta punya banyak manfaat bagi tubuh Anda? Yuk, simak artikel ini sampai akhir bagi Anda yang bingung memilih camilan untuk diabetes.

1. Buah

Pernyataan jika penderita diabetes tidak boleh mengonsumsi buah adalah mitos.

Baca juga: SEPUTAR DIABETES: FAKTA ATAU MITOS?

Buah memang mengandung gula. Tapi, gula yang terkandung dalam buah adalah gula alami. Selain itu, buah juga mengandung serat yang akan membantu tubuh untuk tetap mengontrol kestabilan gula darah. Akan tetapi, Moms, agar lebih aman, jika Anda adalah penderita diabetes ataupun merupakan pre-diabetes, beberapa buah yang dapat Anda jadikan camilan sehat yaitu kiwi, apel, salak, jeruk, pir, blueberi, alpukat, dan kiwi.

2. Alpukat

Alpukat adalah sumber lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu mengontrol gula darah. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Diabetes Care mengungkapkan hasil bahwa saat penderita diabetes tipe- 2 ngemil alpukat secara reguler, kadar gula darah tubuhnya pun membaik.

3. Cokelat hitam (dark chocolate)

Cokelat bukanlah musuh untuk penderita diabetes, dengan catatan pilihlah cokelat yang tepat. Jangan pilih cokelat susu yang komposisi utamanya adalah gula, tetapi pilihlah cokelat hitam. Cokelat hitam yang dapat dijadikan camilan sehat untuk diabetes yaitu yang memiliki kadar kakao tinggi (60-100%). Semakin tinggi kadar kakao dalam cokelat, maka semakin efektif juga cokelat untuk memberikan manfaat untuk tubuh Anda. Ingat ya, Moms, batasi konsumsi cokelat, meskipun cokelat hitam karena kandungan lemak jenuh dalam cokelat yang cukup tinggi.

4. Kacang- kacangan

Tahukah Anda jika beberapa peneliti dan ahli kesehatan mengkategorikan kacang sebagai superfood? Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa dengan mengonsumsi 1 porsi kacang sehari dapat membantu pencegahan 4,4 juta kematian prematur di Amerika, Eropa, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat.

Baca juga: RAHASIA CAMILAN SEHAT, KAYA NUTRISI: KACANG TANAH

Kacang seperti almond, kacang tanah, kenari, mete, dan lain sebagainya adalah sumber protein nabati yang juga mengandung lemak sehat. Selain kaya akan protein dan lemak nabati, kacang pun mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral seperti magnesium, vitamin E, folat, vitamin B, mangan, omega-3 (asam alfa linoleat/ ALA) dan masih banyak lainnya. Akan tetapi, karena kacang mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, batasilah camilan kacang Anda menjadi satu genggam (tidak penuh) per hari atau sekita 30 gram kacang.

Jadi, saat Anda ingin camilan yang renyah, asin, tapi tetap bergizi, pilihlah kacang.

5.Telur

Telur merupakan salah satu sumber protein lengkap karena mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga untuk mencukupinya, kita membutuhkan asupan dari makanan atau suplemen. Satu butir telur berukuran sedang mengandung sekitar 7 gram protein.

Selain mengandung protein dan lemak, telur juga mengandung omega-3, vitamin, dan mineral. Beberapa vitamin dan mineral yang terkandung dalam telur yaitu kalsium, fosfor, seng, zat besi, dan vitamin B.

Kuning telur mengandung biotin (vitamin B7) yang dibutuhkan untuk produksi hormon insulin. Namun, konsumsi kuning telur tetap harus dibatasi ya, Moms karena banyak mengandung lemak (jenuh dan tidak jenuh). Warna kuning pada telur juga menggambarkan nutrisi di dalamnya. Warna kuning tersebut disebabkan oleh lutein dan zeaxantin.

6. Greek yogurt dan berries

Mengutip dari Healthline, yogurt yang dikombinasikan dengan buah- buahan berries dapat membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes. Bagaimana cara kerjanya? Berries seperti blueberi adalah salah satu sumber antioksidan alami terbaik yang dapat mengurangi inflamasi sel pankreas, organ pelepas insulin. Buah, termasuk berries juga mengandung serat yang akan membantu mengontrol gula darah.

Lalu, bagaimana halnya dengan yogurt? Yogurt adalah sumber probiotik. Probiotik memiliki kemampuan untuk meningkatkan kemampuan tubuh untuk mencerna makanan yang mengandung gula sehingga gula darah pun lebih stabil.

Pertanyaan berikutnya mungkin ini: “Haruskah Greek yogurt?” Kalau bisa diusahakan, maka pilihlah jenis yogurt ini karena kandungan gulaya yang rendah, sedangkan protein dan kalsiumnya lebih tinggi daripada yogurt biasa. Pilihlah juga yogurt yang plain atau tawar.

7. Chia pudding

Moms, sedang mencari alternatif puding sehat? Cobalah untuk membuat chia pudding. Puding satu ini memanfaatkan sifat biji chia yang dapat mengikat air sehingga membentuk tekstur seperti puding. Biji chia adalah salah satu sumber lemak jenuh omega 3, serat, dan protein. Kandungan serat dalam biji chia dapat membantu penyerapan air sehingga dapat memperlambat pencernaan. Saat proses pencernaan melambat, maka pelepasan gula darah pun akan lebih stabil.

Selain ketujuh camilan untuk diabetes di atas, tentu saja masih banyak jenis pilihan camilan yang dapat Anda nikmati meskipun Anda menderita diabetes. Selalu ingat untuk mengontrol waktu, porsi dan apa yang Anda makan.