Pestisida pengusir hama

Pestisida pengusir hama

Pestisida pengusir hama- Pestisida diproduksi memang untuk mengusir hama, gulma, tikus, serangga, jamur, rayap, dsb. Racun pengusir hama pengganggu termasuk insektisida, rodentisida, mitisida, herbisida, larvasida, nematosida, moluskusida, dan fungisida.

Sayangnya bukan hanya organisme pengganggu saja yang terkena dampak racun ini, tapi manusia dapat juga terpapar oleh bahan ini.

Pestisida dapat bersifat racun bagi tubuh, jika tertelan atau terhirup tanpa sengaja. Racun ini juga berbahaya jika terjadi kontak langsung dengan kulit atau mata. Paparan pestisida dapat menimbulkan dampak buruk seperti keracunan akut maupun kronik.

Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan Dan Cara Mengatasinya

Insektisida untuk mengusir ngengat dapat menyebabkan gangguan sel darah (hemolisis), jika tertelan.

Kontak langsung dengan mata dapat menyebabkan penglihatan kabur. Pertolongan pertama dengan mencuci mata menggunakan air bersih. Bahan ini juga dapat mengakibatkan gangguan sistem cerna dan otak.

Segera bawa penderita ke rumah sakit, untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Insektisida yang beredar di pasaran kini dikemas dengan berbagai variasi bentuk.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak, karena mungkin saja mereka menganggapnya sebagai permen. Racun tikus (rodentisida) biasanya berbentuk butiran atau serbuk, sehingga rentan tertelan oleh anak-anak.

Bahan aktif di dalamnya kebanyakan menggunakan zinc phosphide, yang menimbulkan bau tidak sedap. Keracunan rodentisida dapat mengakibatkan muntah, sulit bernafas, paru-paru sesak, turunnya tekanan darah, kerusakan ginjal, detak jantung tidak teratur, atau defisiensi sel darah putih.

Pertolongan pertama terhadap penderita dapat dilakukan dengan menyuruhnya untuk memuntahkan bahan tersebut, serta membawanya ke rumah sakit secepatnya.

Namun tidak semua rodentisida menggunakan zinc phosphide. Racun serangga (insektisida ) pada umumnya digunakan untuk mengusir lalat, nyamuk, semut, atau kecoa. Insektisida dalam bentuk lotion ataupun semprotan biasanya mengandung senyawa aktif yang disebut piretroid dan piretrin.

Keduanya memiliki tingkat racun (toksisitas) yang rendah terhadap manusia. Hal ini disebabkan sistem metabolisme dalam tubuh kita me-nonaktifkan senyawa tersebut dengan cepat.

Tapi anda harus berhati-hati, karena insektisida yang tertelan dapat menyebabkan alergi. Gejalanya seperti batuk, bersin, dan sesak nafas. Kontak langsung dengan kulit dapat menimbulkan iritasi, sehingga kulit menjadi kering.

Jika bahan tersebut tertelan dapat menyebabkan mual atau diare. Jika terhirup lewat hidung dapat mengakibatkan radang kerongkongan atau rhinitis. Bahkan, pada sebagian kasus keracunan dapat menyebabkan serangan asma dan kerusakan sistem syaraf pusat.

Cara mengatasi Pestisida pengusir hama

Segera bawa penderita ke luar ruangan dimana udaranya segar. Jika insektisida berbentuk semprotan mengenai kulit anda, segera cuci kulit anda dengan sabun dan air yang mengalir.

Tips mencegah keracunan pestisida pengusir hama

  1. Baca label yang tertera di kemasan, sebelum menggunakan pestisida untuk membasmi hama.
  2. Taruh di tempat yang jauh dari anak-anak, seperti di dalam lemari khusus atau tempat yang tinggi.
  3. Jauhkan pestisida dari makanan atau minuman.
  4. Musnahkan wadah pestisida setelah isinya habis.
  5. Jangan menyentuh pestisida secara langsung. Gunakan kayu, kemudian cuci tangan anda.

Ketika anda akan menyemprotkan pestisida, pastikan ruangan kosong. Gunakan masker pelindung mulut dan hidung. Nah, itulah bahaya pestisida bagi kesehatan dan cara mengatasinya. Untuk sekedar mengusir nyamuk, sebaiknya menggunakan kelambu di kamar tidur anda.

Terlebih bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, sebisa mungkin hindarkan paparan pestisida dari mereka. Semoga menambah pengetahuan anda, sehingga lebih sehat dan bugar.

 

Tinggalkan Balasan