REMAJA SEHAT, BEBAS ANEMIA DENGAN BERAS MERAH ORGANIK

REMAJA SEHAT, BEBAS ANEMIA DENGAN BERAS MERAH ORGANIK

Tanggal 25 Januari selalu diperingati sebagai Hari Gizi Nasional. Di tahun 2021, tema Hari Gizi Nasional yaitu “Remaja Sehat, Bebas Anemia”. Mengapa tema anemia yang diangkat? Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 3 dari 10 remaja Indonesia mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah yang sehat. Padahal, sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengedarkan oksigen dari paru- paru ke seluruh bagian tubuh, bersama dengan sistem peredaran darah.

Apa saja tanda- tanda anemia?

Mengutip dari alodokter, berikut gejala awal anemia:

  • lemas dan cepat lelah
  • sakit kepala, pusing, atau migraine
  • sering mengantuk
  • kulit terlihat pucat/ kekuningan
  • detak jantung tidak teratur
  • ritme napas pendek
  • nyeri dada
  • tangan dan kaki terasa dingin

Jika sudah anemia, maka efeknya terhadap produktivitas juga akan terasa. Tanda- tanda anemia seperti lemah, lesu, lunglai, jelas akan mempengaruhi aktivitas Anda sehari- hari. Selain mengganggu aktivitas sehari- hari, anemia juga berpotensi untuk menyebabkan obesitas jika penderitanya malas gerak atau beraktivitas. Apalagi, Moms, kegiatan para remaja banyak macamnya. Masa remaja juga merupakan salah satu masa teraktif, masa untuk mengeksplor diri sendiri dan mencoba atau mengikuti berbagai jenis aktivitas positif.

Selain anemia, masalah kesehatan lain yang umum dialami oleh remaja Indonesia yaitu kurang gizi (1 dari 10 remaja) dan obesitas (1 dari 7 remaja). Sekitar 95% remaja Indonesia juga ternyata masih kurang makan sayur dan buah. Wajar saja, jika malnutrisi

Apa yang menyebabkan anemia?

Secara umum, ada 3 penyebab anemia. Pertama, anemia bisa disebabkan oleh kekurangan sel darah merah. Kedua, kehilangan darah seperti saat menstruasi atau perdarahan internal. Perdarahan dalam perut atau usus juga dapat menyebabkan anemia. Lah, kok bisa perdarahan di perut atau usus? Perdarahan tersebut dapat disebabkan oleh ulkus/ luka, hemoroid, pembengkakan dalam usus besar/ kerongkongan, dan beberapa jenis kanker. Terakhir, anemia bisa juga disebabkan karena sel darah merah dihancurkan secara cepat.

Bagaimana dengan remaja di Indonesia?

Sebagian besar kasus anemia di Indonesia disebabkan oleh kekurangan mikronutrien zat besi (Fe). Kekurangan mikronutrien seperti zat besi, menstruasi, kekurangan folat (B9) atau riboflavin (B12) dapat memicu anemia. Kehilangan darah atau perdarahan juga menjadi salah satu penyebab anemia.

Anemia pada remaja berisiko mengancam kesehatan saat hamil di kemudian hari

Saat hamil nantinya, kebutuhan zat besi wanita akan meningkat hingga 3 kali lipat. Zat besi dibutuhkan untuk membentuk plasenta dan juga menyuplai kebutuhan gizi sang janin. Maka dari itu, apabila saat remaja, anemia tidak dicegah atau diatasi, bukan hal yang tidak mungkin kondisi tersebut akan berlanjut hingga menikah dan hamil. Tentu saja Anda tidak menginginkannya, bukan?

Baca juga: ANEMIA PADA IBU HAMIL

Anemia bukan hanya akan berdampak pada sang ibu dan janin, tapi dapat berlanjut hingga bayi lahir. Bayi yang kekurangan zat besi berisiko mengalami stunting. Stunting juga masih menjadi problema kesehatan utama yang dihadapi oleh Indonesia.

Solusi mencegah anemia

Pertama, berubah ke gaya hidup sehat. Mulai beraktivitas fisik selain olahraga secara rutin. Apa saja contohnya? Memilih jalan kaki daripada eskalator atau lift. Bersepeda ke supermarket atau pasar yang dekat dengan rumah. Membuang sampah pada tempatnya saat di kantor, jangan nitip teman, dan masih banyak lainnya.

Kedua, Perhatikan isi piring anak remaja Anda dan penuhi kebutuhan gizi harian. Pemenuhan gizi harian akan membantu tubuh berfungsi secara optimal. Selain itu, dengan asupan gizi yang cukup, aktivitas remaja juga akan berjalan baik dan mereka dapat menikmati hari dengan optimal.

Ketiga, pastikan untuk selalu menjaga dan mengecek kesehatan tubuh anak remaja Anda. Ukur BMI sebagai pertimbangan dasar apakah berat badan remaja ideal ataukah tidak. Jangan sampai, karena teman- teman anak remaja Anda banyak fokus ke tubuh kurus, anak Anda juga ikut terpengaruh mindset “tubuh ideal ya, kurus.” Diet boleh, tapi diet juga harus padat gizi. Diet bukan berarti memangkas gizi dalam makanan anak remaja. Saat mereka ingin menurunkan berat badan, jadilah pendamping sekaligus supporter perjalanan kesehatan anak remaja Anda.

Remaja sehat, bebas anemia dengan beras merah organik

Asupan gizi menjadi salah satu kunci utama untuk menurunkan, bahkan memberantas tingkat anemia pada remaja Indonesia. Salah satu asupan yang dibutuhkan penderita anemia yaitu zat besi. Maka dari itu, Eka Farm punya solusi jika anemia anak remaja Anda disebabkan oleh kekurangan zat besi atau vitamin B. Apa solusinya? Beras Merah Organik dari Eka Farm. Memang apa spesialnya beras satu ini?

Baca juga: PILIH MANA, BERAS HITAM ATAU BERAS MERAH?

Pertama, beras merah memiliki kandungan zat besi dan seng yang paling tinggi dibandingkan dengan beras berwarna lainnya seperti beras coklat dan hitam. Zat besi adalah salah satu komponen penting dalam pembentukan hemoglobin. Hemoglobin adalah protein sel darah merah yang akan mengangkut oksigen dari paru- paru ke dalam jaringan tubuh. Lebih dari itu, zat besi juga dibutuhkan selama masa pertumbuhan fisik, perkembangan saraf, fungsi sel, dan pembentukan beberapa jenis hormon

Selain dapat membantu mencegah anemia, konsumsi nasi merah juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Kandungan serat dalam nasi merah yang tinggi juga dapat membantu membuat Anda kenyang lebih lama. Kondisi tersebut kemudian dapat membantu mencegah obesitas, yang juga menjadi salah satu problema kesehatan remaja di Indonesia.

Jadilah orang tua rasa teman

Salah satu masalah dalam hubungan orang tua dan anak yaitu komunikasi. Seringkali, anak melihat orang tuanya saklek, menghakimi, dan tidak fun. Maka dari itu, menjadi orang tua bukan berarti sudah paling tahu dan berhenti belajar.

Selalu temani dan dengarkan untuk memahami perjalanan kehidupan anak remaja Anda agar mereka menganggap Anda sebagai teman dan sahabat yang bisa diajak cerita. Mengapa hal ini penting? Hal ini menjadi penting karena jika anak remaja merasa tak lagi bisa cerita ke orang tua, mereka akan beralih ke temannya. Mereka akan beralih mendengarkan apa yang teman sebaya mereka sarankan. Padahal, tak semua remaja sudah mampu mengelola emosi dan memiliki kualifikasi secara emosional ataupun pengalaman untuk memberikan saran yang dibutuhkan. Kalau sudah demikian, jarak antara anak dan orang tua pun akan semakin melebar. Bukankah Anda tidak menginginkannya, Moms?

 

So, yuk bersama sukseskan program gizi nasional untuk membebaskan remaja Indonesia dari anemia. Beras Merah Organik dari Eka Farm siap untuk menemani anak remaja Anda untuk mencukupi kebutuhan gizi termasuk zat besi harian. Mau kepoin lebih lanjut, Moms? Main ke katalog Eka Farm, ya. Atau bisa juga langsung hubungi CS kami.

 

 

ANEMIA PADA IBU HAMIL

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Bahaya anemia pada ibu hamil – Bunda, Anemia ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Apalagi untuk calon-calon Bunda yang ingin segera mendapatkan momongan. Karena anemia ini dirasa dapat menghambat diperolehnya momongan. Anemia juga sangat berbahaya jika terjadi pada kasus ibu yang sedang hamil, karena sampai dapat menyebabkan keguguran, dan dapat menyebabkan bayi dalam kandungan tidak sehat. Kenapa bisa begitu? Mari Bunda kita simak penjelasan tentang Anemia yang dapat menghambat kehamilan dan mengganggu kehamilan.

Apakah Anemia Menyebabkan Lama Hamil?

Saat seorang wanita kekurangan zat besi yang penting untuk pembentukan sel darah merah dapat mengalami gangguan kesuburan. Hal ini menyebabkan terbentuknya sel telur yang tidak baik dan menghambat terjadinya kehamilan sampai 60 persen dibandingkan mereka para wanita yang memiliki asupan zat besi yang cukup. Sebaiknya sebelum kita menjalani program kehamilan, sebaiknya kita mulai memperhatikan tubuh kita apakah kita mengidap anemia atau tidak. Bagaimana cara mengatasi anemia saat program kehamilan? Mari kita simak informasi dibawah ini bunda.

Mengatasi Anemia sebelum Program Kehamilan

Ada baiknya sebelum menjalankan program kehamilan, kita memperhatikan kondisi tubuh kita, seperti gizi dan apakah kita berpotensi anemia atau tidak saat hamil nanti. Bunda, ini adalah cara mengatasi Anemia sebelum bunda menjalani program kehamilan:

Menambah asupan makanan menambah zat besi, merupakan salah satu cara mencegah dan menangani anemia pada ibu hamil. Konsumsi pola makan seimbang, kemudian tambahkan minimal tiga porsi makanan kaya zat besi.

Contoh makanan yang banyak mengandung zat besi adalah ikan, daging merah, ayam, sayur berwarna hijau gelap, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sereal yang sudah difortifikasi zat besi. Selain itu, sumber makanan kaya zat besi lainnya yang mudah ditemukan, seperti telur dan tahu.

Agar tubuh dapat menyerap zat besi dengan maksimal, diperlukan juga asupan kaya vitamin C yang dapat ditemukan dalam jeruk, strawberry, kiwi, dan tomat. Anda dapat mengombinasikan antara kedua jenis makanan tersebut untuk asupan optimal.

Bahaya Anemia Pada Ibu Hamil Dan Janin

Anemia pada ibu hamil cukup sering terjadi. Khususnya pada ibu hamil yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik selama hamil. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko yang berbahaya bagi janin. Setiap ibu hamil perlu mengetahui bahayanya, berikut adalah yang berkaitan dengan masalah anemia pada ibu hamil yang berdampak pada janin

1. Berat badan bayi rendah

Pada beberapa penelitian lain juga didapatkan bahwa dengan berat badan lahir rendah yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil adalah adanya penurunan fungsi otak dan kemampuan anak dalam berinteraksi dan menggangu kecerdasan kognitif anak saat sekolah. Termasuk juga dengan perkembangan mental dan kemampuan daya tangkap anak. 

2. Kematian Janin

Biasanya diakibatkan oleh banyak faktor, dimulai dari kondisi janin, kondisi ibu dan proses persalinan yang terjadi. Untuk kasus anemia pada ibu hamil terdapat risiko peningkatan kejadian hipoksia janin pada saat proses persalinan, dimana ini akan meningkatkan kematian pada janin. B

Anemia pada ibu hamil perlu dilakukan penanganan yang baik. Pemberian suplemen diberikan jika memang tidak dapat dicukupi oleh ibu dari konsumsi makanan sehari hari. Kunjungan antenatal saat kehamilan berperan penting untuk dapat memenuhi kesehatan ibu dan janin.

3. Menyebabkan Kematian Pada Bayi

Bayi dengan berat badan lahir rendah akan meningkatkan risiko kematian. Kejadian berat badan lahir rendah juga dapat berdampak dikemudian hari diantaranya adalah malnutrisi pada anak, anak mudah terkena infeksi penyakit, dan meningkatkan kematian bayi. 

4. Kelainan Prematur

Kondisi anemia pada ibu hamil mencetuskan sel darah merah atau hemoglobin akan menurun, sehingga menyebabkan peningkatkan volume plasma dan mengakibatkan kontraksi pada rahim. Ditambah dengan kondisi janin yang tidak sesuai perkembangan bayi berdasarkan usia kehamilan ibu, biasanya kehamilan prematur juga menyebabkan kematian pada saat dilahirkan. 

Vitamin dan Suplemen Zat Besi Bikin Ibu Mual – Efek Samping Vitamin Dan Suplemen Untuk Ibu Hamil

Kita semua tahu bahwa ibu hamil sangat membutuhkan berbagai macam vitamin dan zat besi. Seperti daging, maupun sayur yang mengandung serat vitamin yang sangat banyak. Tidak jarang ibu hamil juga mengkonsumsi suplemen atau obat untuk menambah zat besi pada tubuh ibu hamil.

Ibu hamil membutuhkan 27 mg zat besi setiap harinya, tapi jangan sampai melebihi 45 mg per hari saat hamil atau menyusui. Suplemen atau vitamin zat besi bisa juga menyebabkan mual, muntah, konstipasi atau sembelit, bahkan diare. Tapi kondisi itu hanya terjadi pada saat tubuh berusaha adaptasi dengan adanya tambahan zat besi yang biasanya hanya beberapa hari.

Namun sebaiknya dianjurkan lebih baik mengkonsumi makanan yang kaya akan zat besi dari pada mengkonsumsi suplemen yang cenderung bisa jadi kurang aman  untuk bayi yang didalam kandungan.

Obat Anemia Yang Aman Untuk Ibu Hamil

Saat hamil kita harus memperhatikan zat besi pada tubuh kita, jangan sampai ketika hamil justru ibu hamil kekurangan zat besi, karena apabila kurang zat besi akan mengakibatkan Anemia yang akan sangat  berbahaya untuk ibu hamil maupun si janin.

Tidak jarang ditemui banyak ibu hamil yang mengkonsumsi obat Anemia untuk menjaga tubuh untuk tetap sehat dan kuat tanpa kekurangan zat besi sedikitpun. Namun sebaiknya, obat yang dikonsumsi oleh ibu hamil ini telah dianjurkan oleh dokter. Obat Anemia ini harus aman dikonsumsi ibu hamil dan aman untuk janin.

Yang perlu diperhatikan lagi ketika ibu hamil mengkonsumsi obat anemia adalah memiliki kandungan yang cukup akan kadar zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin lainnya. Jenis suplemen atau vitamin yang dibutuhkan tergantung dari jenis anemia yang dimiliki.

Namun ada baiknya sebelum hamil dan ketika hamil ibu hamil mengkonsumsi makanan yang sehat, kaya akan serat, mengandung vitamin dan mempunyai kandungan zat besi yang pas. Beras Hitam organik dan beras merah juga mempunyai kandungan vitamin B12 dan serat yang tinggi baik dikonsumsi Ibu Hamil. Karena ibu hamil membutuhkan banyak sekali nutrisi untuk dirinya maupun untuk janin, supaya janin tetap sehat dan berkembang sempurna.

8 Nutrisi Yang Paling Dibutuhkan Oleh Ibu Hamil

Sering sekali dijumpai ibu hamil yang mengkonsumsi berbagai suplemen selama kehamilan, tetapi makan makanan bergizi saat hamil harus tetap dilakukan untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Berikut ini merupakan zat-zat gizi penting yang dibutuhkan saat hamil :

1. Zat Besi

Zat besi yang cukup dapat mencegah ibu dari anemia dan juga dapat mencegah bayi dari kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Jika ibu hamil tidak mendapatkan zat besi cukup selama kehamilan, Anda mungkin menjadi lebih cepat lelah dan lebih rentan terhadap infeksi. Ibu hamil dapat mendapatkan zat besi dari daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, kacang merah, bayam, kubis, dan sayuran hijau lainnya.

2. Asam folat

Asam folat ini dapat membantu mencegah bayi dari cacat tabung saraf serta kelainan pada otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu, asam folat juga dapat mencegah keguguran, kelahiran prematur, dan anemia saat hamil. Sayuran hijau (bayam dan brokoli misalnya), jeruk, lemon, mangga, tomat, kiwi, melon, strawberi, kacang-kacangan, serta sereal dan roti yang sudah diperkaya dengan asam folat.

3. Kalsium

Kalsium juga ternyata sangat dibutuhkan saat hamil dalam jumlah tinggi. Bayi dalam kandungan membutuhkan banyak kalsium untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Kalsium juga dapat membantu mencegah ibu dari tekanan darah tinggi saat kehamilan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsiumnya, ibu perlu mengonsumsi susu, yogurt, keju, jus jeruk yang diperkaya kalsium, kacang almond, ikan salmon, bayam, brokoli, kale, dan lainnya.

4. Vitamin D

Selain kalsium, vitamin D juga dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Vitamin D juga diperlukan untuk membantu tubuh ibu menyerap kalsium dari makanan. Tubuh ibu bisa mendapatkan vitamin D dari sinar matahari, selain itu juga bisa diperoleh dari sumber makanan, beras hitam organik, seperti susu, jus jeruk atau sereal yang sudah diperkaya dengan vitamin D, telur, dan ikan.

5. Kolin

Kolin juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang ibu dan mencegah ibu dari tekanan darah tinggi saat hamil. Selain itu, kolin juga diperlukan untuk membantu mencegah bayi dari cacat lahir (neural tube defect) atau masalah pada otak dan tulang belakangnya. Juga, dapat membantu meningkatkan perkembangan otak bayi dalam kandungan. Kolin bisa Anda peroleh dari telur, ikan salmon, ayam, brokoli, dan lainnya.

6.Vitamin C

Vitamin C dapat membantu tubuh dalam menyerap zat besi. Selain itu, vitamin C juga dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menjaga kesehatan pembuluh darah dan sel darah merah. Anda dapat meningkatkan asupan vitamin C Anda dengan mengonsumsi jeruk, lemon, mangga, kiwi, melon, strawberi, brokoli, tomat, beras merah organik dan kentang.

7. Iodium

Selain untuk menjaga kesehatan kelenjar tiroid, iodium juga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Iodium diperlukan bayi untuk perkembangan otak dan sistem saraf, juga untuk mencegah keguguran dan bayi lahir mati. Iodium juga penting untuk mencegah pertumbuhan bayi pendek, cacat mental, dan gangguan pendengaran (tuli) pada bayi. Anda bisa memperoleh iodium dari ikan cod, yogurt, keju cottage, kentang, susu sapi, dan lainnya. 

8. Seng

Zat gizi ini mungkin suka terlupakan, tetapi kecukupannya sangat diperlukan oleh tubuh. Untuk bayi dalam kandungan, seng sangat diperlukan untuk membantu perkembangan otak bayi. Sedangkan, untuk ibu hamil, seng diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh ibu, dan juga untuk membantu menghasilkan energi. Seng bisa didapatkan dari sumber makanan, seperti daging merah, kepiting, yogurt, sereal gandum, dan lainnya. 

Ukuran Tingkat Hb Yang Normal Pada Ibu Hamil

Haemoglobin memiliki peranan dalam mengangkut oksigen dan mendistribusikannya di dalam tubuh. Fungsi haemoglobin yang lainnya adalah mengatur pertukaran antara oksigen dan karbondioksida dalam tubuh. Mengambil oksigen dari paru-paru dan membawa oksigen ke seluruh tubuh sebagai energi untuk proses metabolisme tubuh. Hb juga membawa zat karbondioksida dari dalam jaringan tubuh untuk dibuang di paru-paru.

Pada ibu hamil, Hb dimiliki sang ibu. Oleh sebab itu, Hb normal sangat dibutuhkan selama kehamilan. peranan penting untuk mengangkut oksigen ke tubuh janin. Di samping memenuhi kebutuhan oksigen, haemoglobin dalam tubuh akan bekerja dan berfungsi secara optimal, apabila kadar Hb dalam batas normal. Kurangnya kadar Hb akan mempengaruhi kondisi tubuh, terlebih lagi pada ibu hamil. Kekurangan Hb atau jumlah Hb yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan adanya suatu masalah dalam tubuh. Oleh sebab itu sebaiknya Bunda harus mengetahui kadar haemoglobin yang normal pada ibu hamil.

Nilai normal haemoglobin pada wanita yang tidak hamil yaitu 12-16 gr/dL. Namun, pada ibu hamil memang sering terjadi dan merupakan hal yang normal bila kadar haemoglobin-nya di bawah normal. Tetapi pada ibu hamil juga memiliki batas nilai Hb.

Kadar Hb Normal Pada Ibu Hamil Sesuai Dengan Usia Kehamilan Menurut WHO

Wanita Dewasa : 12-15,8 gr/dl

Hamil Trimester pertama : 11,6-13,9 gr/dl

Hamil Trimester Kedua : 9,7-14,8 gr/dl

Hamil Trimester Ketiga : 9,5-15.0 gr/dl

Bila Hb Ibu di bawah batas nilai normal tersebut, maka dikatakan tidak normal atau mengalami anemia(kekurangan sel darah merah). Kurangnya sel darah merah (Hb)  dalam tubuh memiliki klasifikasi diantaranya:

Anemia ringan : Hb 9-10 gr%

Anemia sedang : Hb 7 – 8 gr%

Anemia berat : Hb < 7 gr% 

Itulah artikel tentang anemia pada ibu hamil, sungguh bahaya kan bunda? semoga informasi anemia pada ibu hamil ini sanga bermanfaat untuk Bunda semuanya. Selain artikel anemia pada ibu hamil yang berbaha ini, ada juga artikel yang membahas Indeks Glikemik, dan asam folat. Selamat membaca, semoga bermanfaat dan Sehat selalu Bunda!