5 TIPS MENJAGA BERAT BADAN SAAT LIBURAN

5 TIPS MENJAGA BERAT BADAN SAAT LIBURAN

Beberapa penelitian menyebutkan hasil bahwa liburan berhubungan dengan kenaikan berat badan. Akhir November hingga minggu pertama atau kedua bulan Januari menjadi masa- masa kritis kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan orang dewasa saat liburan berkisar antara 0,4 – 3,5 kg. Kenaikan berat badan selama musim liburan bisa menjadi permasalahan jika menyumbang pada penumpukan berat badan tahunan. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas.

Lalu, apa saja tips untuk membantu menjaga berat badan selama liburan?

Tips menjaga berat badan saat liburan

Liburan tidak harus selalu berakhir dengan kenaikan berat badan yang drastis. Moms tetap ingin menjaga berat badan, bahkan melanjutkan program diet penurunan berat badan selama liburan? Tentu saja bisa. Simak dahulu tips- tips menjaga berat badan saat liburan di bawah ini ya, Moms.

1. Perhatikan proporsi isi piring

Coba lihat sajian makanan saat liburan. Biasanya, dominasi menu makanan liburan yaitu karbohidrat dan lemak, tetapi rendah serat, vitamin, mineral, dan zat fitonutrien. Saat liburan, banyak hidangan manis, gurih, asin, ataupun makanan berlemak yang tersaji. Nah, agar angka timbangan tak langsung bergeser jauh ke kanan, perhatikan proporsi isi piring Anda. Salah satu contoh proporsi piring untuk makan besar untuk tetap menjaga berat badan yaitu:

¼ piring karbohidrat

¼ piring protein (usahakan protein yang rendah lemak)

½ piring sayuran

Untuk sumber protein, Moms bisa mengkombinasikan protein nabati dan hewani. Sumber protein nabati sudah jelas rendah lemak jenuh. Tempe, tahu, kacang kedelai, kacang merah, dan berbagai jenis kacang- kacangan lainnya dapat menjadi pilihan pengisi piring Anda. Biasanya, liburan juga identik dengan barbecue daging dan produk olahannya. Daging memang dapat menjadi sumber protein hewani yang baik jika tidak berlebihan dan juga dimasak dan diolah dengan tepat.

Untuk opsi sayuran, ganti- gantilah sayuran pengisi piring Anda. Selain untuk mencegah rasa bosan, tubuh Anda juga membutuhkan berbagai macam fitonutrien yang berbeda- beda dalam setiap warna sayuran.

Baca juga: PORSI MAKAN SEIMBANG UNTUK DIET SEHAT

2. Batasi dan kendalikan diri pada camilan dan junk food

Jika terlalu melarang diri untuk tidak makan junk food justru dapat membuat hubungan Anda dan makanan menjadi buruk, ubah strategi diet Anda. Bagaimana strategi untuk tetap menjaga hubungan baik Anda dengan makanan? Perlahan, kurangi makanan junk food. Perkenalkan dan biasakan lidah Anda untuk menikmati real food dan whole food, yaitu makanan yang minim bahkan tidak melalui pemrosesan industri.

Baca juga: Apa Susahnya Kembali Ke Budaya Makan, Makanan Alamiah

Camilan juga menjadi salah satu hidangan yang selalu tersedia saat liburan. Biasanya, sambil leyeh- leyeh nonton televisi, Anda tidak sadar bahwa setoples keripik kentang sudah habis, sebungkus Oreo sudah habis, dan sebagainya. Nah, jika kebiasaan ini masih sulit untuk dilepaskan, coba untuk tidak men-stock berbagai macam camilan tersebut di rumah. Sebagai gantinya, buatlah camilan yang lebih padat gizi dan membuat Anda cepat kenyang. Moms juga bisa mengganti camilan tersebut dengan buah, sayur- sayuran, atau kacang- kacangan.

Buatlah setiap kegiatan makan Anda bermakna. Apa maksudnya? Saat makan, apakah Moms selalu sadar tentang seberapa banyak porsi yang telah dihabiskan? Apakah Moms menikmati setiap gigitan yang dimakan? Bangun kesadaran seutuhnya terhadap pilihan- pilihan makanan yang Moms makan sehari- hari untuk membiasakan diri terhadap pola makan sehat. Kunyahlah makanan hingga lumat dan makanlah pelan- pelan saja. Selain memudahkan kerja sistem pencernaan, mengunyah makanan secara sempurna dan makan pelan- pelan juga akan membantu Anda mengontrol porsi makanan.

Baca juga: RAHASIA CAMILAN SEHAT, KAYA NUTRISI: KACANG TANAH

3. Minum cukup air putih

Seringkali, sinyal tubuh yang kita anggap sebagai rasa lapar adalah salah. Ternyata, setelah minum segelas atau beberapa gelas air, kita sudah merasa cukup dan kenyang. Maka, saat Anda merasa lapar, coba minum air putih terlebih dahulu dan tunggu beberapa saat. Jika masih merasakan lapar, maka memang tandanya tubuh Anda memerlukan makanan.

Selain itu, minum air putih minimal 30 menit sebelum makan juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan menjaga agar Anda tidak makan dengan porsi berlebihan.

Baca juga: BAGAIMANA CARA MINUM AIR 2 LITER SEHARI?

4. Sisipkan waktu untuk olahraga

Mungkin Moms berpikir, “Ah, liburan, mana mungkin ada waktu untuk olahraga?” Eits, justru saat liburan dan anak- anak punya waktu luang lebih, Anda berpotensi untuk mengajak keluarga olahraga bersama. Jalan- jalan selama beberapa menit, misal dengan tujuan ke taman terdekat dapat menjadi salah satu bentuk rekreasi sekaligus cara untuk mempererat hubungan dalam keluarga. Selain jalan- jalan, Anda juga dapat bersepeda bersama keluarga, berkebun, atau melakukan aktivitas fisik lain yang menarik.

Olahraga tidak selalu harus di gym. Hal pertama yang perlu ditanamkan saat membahas tentang olahraga yaitu membangun kebiasaan dan mindset bahwa olahraga itu menyenangkan. Bergerak itu adalah salah satu cara menyayangi otot- otot dalam tubuh kita sekaligus merelaksasikan pikiran.

5. Waktu tidur cukup

Kurang tidur menjadi salah satu penyebab kenaikan berat. Mengutip dari healthline, aat tidur larut malam atau kurang tidur, seseorang akan cenderung untuk lebih lapar, mengonsumsi banyak kalori, dan lebih sedikit bergerak atau berolahraga.

Kurang tidur juga akan berpengaruh pada kestabilan hormon. Saat Moms kurang tidur, hormon lapar akan meningkat sehingga memicu peningkatan asupan kalori.

Baca juga: 6 TIPS TIDUR BERKUALITAS UNTUK MENGONTROL BERAT BADAN

Tetap nikmati liburan, asal jangan kebablasan

Ingatlah, menikmati hidup dan kualitas hidup secara keseluruhan harus tetap menjadi prioritas utama. Kesehatan tubuh bukan hanya terdiri dari kesehatan fisik semata, tetapi juga mencakup kesehatan mental atau psikis. Saat Moms sudah sadar bahwa hubungan dengan makanan tidak baik, misalnya selalu memikirkan jumlah kalori harian setiap detik sehingga tidak dapat lagi menikmati makanan, tandanya Anda harus mengevaluasi hal tersebut.

Liburan adalah waktu untuk istirahat, meluangkan waktu full time untuk berkomunikasi dan merawat hubungan dengan orang- orang terdekat, serta memberikan waktu tubuh Anda untuk healing. Yuk, belajar untuk mendengarkan apa yang tubuh kita butuhkan dan coba penuhi kebutuhannya. Menjaga berat badan tidak harus menyiksa, yang terpenting, nikmati prosesnya dan hargailah tubuh Anda.

 

 

MENGAPA BERAT BADAN SUSAH TURUN SEMAKIN BERTAMBAHNYA UMUR?

MENGAPA BERAT BADAN SUSAH TURUN SEMAKIN BERTAMBAHNYA UMUR?

Moms, apakah Anda pernah bertanya- tanya, “Kenapa ya, berat badan susah turun semakin bertambahnya umur?” Kenaikan berat badan saat Anda sudah berumur lebih dari 30 atau 40 tahun adalah sebuah hal yang wajar secara biologis. Agency for Healthcare Research and Quality (AHRC) menyebutkan dalam bukunya, Strategies to Prevent Weight Gain Among Adults bahwa orang dewasa memiliki kecenderungan untuk lebih mudah naik berat badan rata- rata 0,5- 1 kg per tahun.

Problema yang lebih kompleks muncul jika berat badan terus naik dan tidak dapat direm. Jika kenaikan badan tersebut selalu terjadi setiap tahun, maka bukan tidak mungkin obesitas mendera. Obesitas adalah faktor risiko berbagai macam penyakit seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, artritis, beberapa jenis kanker, dan kambuhnya kanker.

Alasan berat badan susah turun semakin bertambahnya umur

Ada banyak hal yang dapat membuat orang susah turun berat badan seiring bertambahnya umur. Beberapa faktor penyebab berat badan susah turun semakin bertambahnya umur yaitu sebagai berikut.

1. Sarkopenia

Semakin umur kita bertambah, kemampuan metabolisme semakin menurun, termasuk kekuatan otot. Jika otot tidak dirawat dan diberi gizi yang cukup, maka sarkopenia berpotensi untuk menjadi salah satu penyebab berat badan sulit turun.

Apa itu sarkopenia?

Mengutip dari WebMD, mulai dari manusia lahir hingga mencapai umur sekitar 30 tahun, kekuatan dan massa otot memliki potensi besar untuk bertambah. Akan tetapi, setelah Moms memasuki umur 30 tahun, kondisi fisik dan metabolisme tubuh memang akan menurun. Hal ini juga berefek pada kehilangan massa otot. Kehilangan massa otot yang disebabkan oleh usia tua inilah yang disebut dengan istilah sarkopenia.

Lalu, apa hubungannya antara sarkopenia dan susah turun berat badan?

Jadi begini, Moms. Kehilangan massa dan kekuatan otot juga akan berpengaruh terhadap kemampuan tubuh untuk mencerna makanan, termasuk lemak. Bagaimana cara mencegah sarkopenia? Bergeraklah dan gunakan otot Anda. Olahraga latihan beban setidaknya 2- 3 kali dalam seminggu.

2. Gaya hidup yang sedenter

Pemakaian energi harian berkurang semakin bertambahnya usia. Hal ini akan memicu gaya hidup sedenter alias gaya hidup yang cenderung pasif. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam The Journals of Gerontology oleh W.J. Evans, orang- orang yang memiliki gaya hidup sedenter (misal, pekerjaannya desk job atau memang gaya hidupnya tidak membutuhkan banyak pergerakan tubuh), penentu utama pemakaian energi yaitu massa bebas lemak. Massa tubuh yang bebas lemak ini akan menurun sekitar 15% sejak umur 30- 80 tahun. Akibatnya, metabolisme pada orang lanjut usia pun tidak sebaik dan seoptimal saat mereka masih berumur 20- an.

Seorang physician spesialis obesitas, Craig Primack, MD., mengatakan bahwa potensi obesitas memang akan meningkat ketika seseorang berada pada umur 40- 59 tahun. Kemudian perlahan menurun saat usia seseorang 60 tahun.

3. Perubahan hormonal seiring pertambahan usia

Saat Anda memasuki masa menopause (sekitar usia 45- 55 tahun), hormon estrogen akan menurun secara signifikan. Hormon estrogen yang menurun drastis ini akan memicu penumpukan lemak di sekitar perut. Mengutip dari Everyday Health, Dr. Griebeler mengungkapkan bahwa perubahan penyimpanan lemak dalam tubuh akan berakibat pada kenaikan berat badan yang semakin terasa dan terlihat. Kenaikan berat badan yang semakin terlihat ini dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe- 2.

Sama dengan perempuan yang mengalami penurunan drastis hormon estrogen saat memasuki masa menopause, pria juga mengalami penurunan drastis testosteron semakin bertambahnya usia. Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Health menyebutkan bahwa hormon testosteron pada pria akan menurun perlahan sekitar 1-2% setiap tahunnya sejak mereka berusia sekitar 40 tahun.

Selain kedua hormon tersebut, hormon pertumbuhan atau growth hormone juga semakin menurun seiring bertambahnya usia. Salah satu fungsi hormon ini yaitu menjaga massa otot. Saat hormon ini menurun, otomatis tubuh Anda pun membutuhkan kerja lebih keras untuk menjaga massa otot.

Saat Anda tidak aktif bergerak, terus- terusan mager, maka potensi kehilangan massa otot saat memasuki usia 30 tahun yaitu 3-5% setip dekadenya. Akan tetapi, saat bergerak aktif pun Anda tetap akan mengalami kehilangan massa otot hingga kadar tertentu.

4. Persen lemak dalam tubuh bertambah

Saat Anda sering gonta- ganti pola diet atau mengabaikan pola dan jenis makanan sehari- hari, maka potensi lemak untuk susah hilang pun besar. Alih- alih lemak yang hilang, justru massa otot yang berkurang. Mengurangi lemak jelas jauh lebih sulit daripada mengurangi massa otot atau air dalam kurun waktu semalam. Akibatnya, berat badan rawan naik jika tidak segera memutuskan untuk membuat perubahan gaya hidup atau berkonsultasi dengan dokter.

Jangan kehilangan harapan untuk punya berat ideal saat usia lanjut

Pernah melihat lansia, tetapi masih bisa yoga, masih lentur, badannya masih ideal, masih berenergi? Tidak semua lansia akan mengalami kenaikan berat badan seiring bertambahnya usia. Pilihan diet alias jenis dan pola makan dan aktivitas fisik menjadi 2 faktor yang memainkan peran utama dalam menjaga massa dan kekuatan otot serta metabolisme tubuh. Selain itu, Ahli gizi, Bonnie Taub- Dix dari American Dietetic Association mengungkapkan bahwa mengurangi kalori harian sebesar 100 kalori dapat membantu mengontrol berat badan.

Beras Diet Organik dari Eka Farm juga dapat menjadi pilihan diet sehat dan berkelanjutan. Beras Diet Organik terbuat dari beras putih premium dan beras merah organik sehingga rasa nasinya enak dan tidak begitu berbeda dengan nasi yang sehari- hari dikonsumsi.

Kelebihannya? Kelebihannya yaitu Beras Diet Organik bebas dari bahan kimia seperti pestisida dan pupuk kimia serta lebih padat gizi. Jadi, Beras Diet Organik bisa menjadi salah satu investasi kesehatan Anda di masa tua. Yuk, cek katalog Eka Farm dan pesan sekarang, Moms.

 

 

 

Terlalu Kurus? Makan Beras Merah Saja

Terlalu Kurus? Makan Beras Merah Saja

Terlalu kurus?

Terlalu Kurus? Makan Beras Merah Saja- Pernahkah Anda atau bahkan mungkin sekarang Anda terlalu kurus? Berat badan Anda kurang ideal. Sehingga penampilan Anda seperti kurang makan atau kelaparan. Walaupun sudah pakai baju keren, sayangnya bentuk tubuh yang terlalu kurus membuat Anda menjadi kurang percaya diri. Jika pernah, simak yang satu ini. Informasi ini sangat penting untuk Anda!

Sejak SD kita sudah diperkenalkan dengan vitamin sebagai mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Ada banyak jenis vitamin. Vitamin C adalah yang paling terkenal di antara vitamin-vitamin yang lain. Namun, Kami ingin berbagi informasi tentang Vitamin B dan hubungannya dengan Berat Badan. Vitamin B ini sangat banyak terkandung pada lapisan bekatul atau aleuron Beras Merah Organik Eka Farm. Oleh karena itu Eka Farm menyediakan Beras Merah yang masih utuh dan Beras Merah yang dibuat menjadi sereal, Red Fit.

Pernah konsumsi vitamin B kompleks?

Suplemen Vitamin B kompleks paling tidak terdiri dari 6 jenis Vitamin B, yaitu B1, B2, B3, B5, B6 dan B12. Kalau di dalam kandungan Beras Merah mengandung 5 jenis vitamin B, yaitu B1, B2, B3, B6 dan B12. Selain Vitamin B, Beras Merah juga mengandung  A, C, D, E & K. Beras merah juga mengandung Asam Folat, choline, inositol, biotin, kalsium, magnesium, potassium, phosphorus, zat besi, zinc, manganese, tembaga, iodine, chloride, chromium, selenium, CoQ10, tocopherols, tocotrienols, xanthophyls, lutein, lycopene, oryzanol, b-sistosterol, Flavonoid Asam Ferulic, glutathione, lipoic acid dan masih banyak zat gizi yang belum teridentifikasi.

Vitamin B sangat erat berhubungan dengan Berat Badan seseorang. Baik untuk meningkatkan Berat Badan penderita underweight agar menjadi ideal, maupun baik untuk menurunkan Berat Badan penderita overweight agar menjadi ideal. Oleh karena itu Kami sering meresepkan Red Fit (Sereal Beras Merah) atau Beras Merah untuk yang ingin menaikkan atau menurunkan berat badan. Sebenarnya bukan masalah seberapa banyak turun atau naiknya, tetapi bagaimana tubuh diberi asupan nutrisi yang seimbang agar secara alami mencapai berat badan yang ideal. Berat badan yang ideal tentu komposisi lemak dan otot juga menjadi ideal. Jika Berat Badan ideal, tentu adalah tanda atau gejala yang baik dari sebuah metabolisme yang baik.

Memang tidak secepat obat-obatan atau suplemen sintetis yang hanya berfokus pada naik atau turunnya berat badan tanpa memperhatikan komposisi atau metabolisme tubuh. Namun, hasilnya lebih sehat dan lebih aman. Apalagi Vitamin B dan C adalah termasuk vitamin yang harus diasup setiap hari karena larut dalam air sehingga tidak dapat disimpan oleh tubuh. Disamping sehat, Anda pun mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Asyik kan?

Menambah Berat Badan

Kekurangan vitamin B1 dan B6 menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makannya. Oleh karena itu jika Anda nafsu makan Anda berkurang lalu berdampak pada turunnya berat badan Anda, cobalah tambahkan Beras Merah pada menu Anda atau konsumsi Red Fit untuk membantu asupan vitamin B1 dan B6. Walaupun nafsu makan Anda naik, ternyata zat gizi yang lain pada beras merah membantu tubuh untuk mencukupkan makanan yang dikonsumsi. Sedangkan vitamin B2 dan B12 yang membantu tubuh berhenti makan tatkala sudah cukup gizi. Mineral seperti magnesium juga membantu sensor nafsu makan tubuh bekerja dengan normal. Ketika tubuh sehat atau normal dan dipenuhi gizinya, tubuh memberikan respon nafsu makan sesuai dengan kebutuhan. Sinyal lapar diberikan oleh tubuh kepada otak tatkala memang membutuhkan asupan makanan dan sinyal kenyang jika tubuh sudah cukup makan.

Mengurangi Berat Badan

Vitamin B2 dan B12 membantu mengatur kadar gula dalam darah. Sehingga tubuh tidak mudah merasakan lapar. Vitamin B2 dan B12 juga membantu tubuh meningkatkan energi atau sebagai booster energi. Sehingga energi dari makanan lebih efektif dan efisien, tidak boros.

Nah, asyik kan Beras Merah itu? Tidak hanya untuk yang underweight tetapi juga cocok untuk yang overweight. Kapan Anda ingin memulai membiasakan menambah Beras Merah pada menu Anda? Atau minimal konsumsi Sereal Beras Merah ala Eka Farm, Red Fit.