Cara Memulai Diet DEBM

Cara Memulai Diet DEBM

Cara Memulai Diet DEBM – Permasalahan berat badan dan penampilan diri menyebabkan remaja mempunyai minat yang besar untuk mendapatkan berat badan ideal dan penampilan diri yang menarik walau menghabiskan banyak waktu dan pikiran untuk memperbaikinya. Menurut McCreary dan SAsse(2000) remaja pria cenderung lebih memilih memiliki badan yang berotot sebagai penampilan ideal mereka. Diet penurunan berat badan merupakan hal yang sering dilakukan oleh remaja untuk mendapatkan berat badan yang ideal serta penampilan diri yang menarik. 

seiring berkembangnya waktu berbagai macam program diet yang ditawarkan. Mulai dari jendela makan, mengendarai sarapan hingga menghindari jenis makanan tertentu untuk golongan darah tertentu. Salah satu program diet yang banyak dilakukan oleh pemula atau yang baru pertama kali akan memulai diet adalah diet DEBM. 

Baca juga : Menu Diet DEBM Yang Wajib Kamu Coba !!!

Apa sih DIET DEBM ?

Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya. DIET DEBM adalah singkatan dari  diet enak bahagia menyenangkan. Program diet ini pertama kali disebarkan oleh Robert Hendrik Liembono melalui bukunya yang berjudul “DEBM : Diet enak, Bahagia, dan Menyenangkan”. Melalui buku tersebut diterangkan bahwa DEBM adalah Diet Enak Bahagia dan Menyenangkan. Terutama untuk yang hobi makan, malas olahraga, namun cita citanya selalu ingin ramping dan menawan. Kenapa ENAK, karena anda bisa kurusan dengan tetap bisa makan enak tanpa menghilangkan makanan favorit anda. Dalam menu sehari-hari seperti steak daging, ikan bakar, sate kambing muda, keju dengan krim dan lain sebagainya. Kenapa BAHAGIA, karena DEBM adalah Diet tanpa sengsara.  Mereka yang menjalani diet debm tampak lebih sehat , lebih cantik dan lebih ganteng. Kenapa MENYENANGKAN, karena diet satu ini khusus untuk yang hobi makan, malas olahraga tapi ingin langsing. Pada program Diet ini anda diharuskan untuk mengkonsumsi makanan yang rendah karbohidrat dan tinggi protein atau lemak. Anda juga sangat disarankan untuk mengkonsumsi gula saat menjalani diet ini.

Baca Juga : DIET DEBM Untuk Pemula (Diet Enak Bahagia Menyenangkan)

Cara Memulai Diet DEBM

Diet DEBM memang tidak membiarkan pelakunya sampai kelaparan. Anda harus kenyang setiap saat tanpa perlu menahan rasa lapar. Anda boleh makan makanan FAVORIT anda sebanyak anda mau. Namun tentu tetap di jalur DEBM. Yaitu rendah karbohidrat, tinggi protein, tinggi lemak, dan rendah gula. Berikut Cara Memulai Diet DEBM :

Baca Juga : Beras Amandia Yang Rendah Indeks Glikemik

Atur Waktu Makan

Pada dasarnya hampir semua program diet memiliki waktu makan atau biasa disebut dengan jendela makan termasuk debm. Jika anda ingin memiliki hasil yang maksimal anda perlu mengatur waktu makan anda. Cara Memulai Diet DEBM yang pertama ini kamu perlu mengatur jam waktu makan anda. 

  • Dalam diet DEBM anda diwajibkan untuk makan Pada pagi hari. Kamu perlu sarapan tinggi protein seperti telur, daging ayam atau sapi, alpukat, dan lain sebagainya. Tapi wajib di ingat jangan mengonsumsi karbohidrat pada saat pagi hari, Karena dalam diet DEBM menganggap bahwa karbohidrat adalah penyebab utama seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. 
  • Cara Memulai Diet DEBM selanjutnya, setelah sarapan anda dianjurkan juga untuk tetap makan pada siang hari karena agar menjaga anda tidak merasakan kelaparan. Meskipun begitu anda juga perlu mengatur asupan makanan yang akan kamu makan agar tetap dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh mu. Anda dapat mengkonsumsi sayuran dan protein hewani. Atau jika anda ingin merasa lebih kenyang lagi anda dapat menambahkan nasi organik ke dalam menu siang anda.
  • Untuk makan malam ada baiknya tidak melebihi jam 6 sore agar pencernaan dalam tubuh anda memiliki waktu istirahat. Kemudian waktu istirahat ini akan menjadi masa untuk proses pembakaran lemak agar lebih maksimal. Dalam makan malam ini anda dapat mengonsumsi 1 porsi NASI ORGANIK DIET EKA FARM dengan dada ayam untuk memenuhi asupan protein harian dalam tubuh anda. 

 

Nah, itu dia Cara Memulai Diet DEBM. Jika anda sedang mencari BERAS ORGANIK gunakanlah BERAS ORGANIK dari EKA FARM karena beras organik eka farm dapat membantu kamu dalam menurunkan berat badan. kamu dapat membelinya melalui Whatsapp 0811-2650-296 atau kunjungi web kami di PRODUSEN BERAS ORGANIK YOGYAKARTA

4 Bahaya Makan Terlalu Malam 

4 Bahaya Makan Terlalu Malam 

Tidak sedikit banyak orang yang tidak sadar akan Bahaya Makan Terlalu Malam, Meskipun itu makanan berat ataupun makanan ringan. Jika menurut medis, ada baiknya ketika makan terakhir dalam bentuk apa pun 3 jam sebelum tidur. Karena untuk memberikan kesempatan bagi lambung dan usus untuk mencerna dan memetabolisme makanan dengan baik. Selain itu juga makan terlalu malam akan membuat makanan disimpan di tubuh menjadi lemak yang seharusnya makanan dapat diubah menjadi energi. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan tubuh.

 

Dampak Makan terlalu malam

Salah satu Bahaya Makan Terlalu Malam adalah dampak terhadap tubuh, meskipun dampak yang dirasakan tidak langsung atau jangka panjang. membuat orang banyak yang menyepelekan akan Bahaya Makan Terlalu Malam. Yang membuat orang menjadi tidak waspada. Makan terlalu malam biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, Jenis kelamin, status gizi dan banyaknya karena kebiasaan.

 

Kegemukan (Overweight dan Obesitas)

Bahaya Makan Terlalu Malam yang pertama adalah kegemukan. Kegemukan adalah keadaan dimana lemka tubuh melebihi 29% dari berat badan pria dewasa dan 30% pada wanita dewasa. Keadaan ini diakibatkan karena terjadinya ketidak seimbangan kalori di dalam tubuh, yakni kalori yang masuk melebihi kalori yang dikeluarkan dalam  bentuk energi dan kelebihan ini ditimbun dalam bentuk lemak.

Banyak faktor yang dapat berperan dalam terjadinya kegemukan ini antara lain, faktor lingkungan ( sosial budaya ), termasuk di dalam nya cara makna yang salh , faktor keturunan, faktor psikis, akibat gangguan pada jaringan otak tertentu, kebanyakan makan, penurunan keaktifan  jasmani serta akibat penyakit kelenjar buntu.

 

Diabetes Melitus Tipe 2

Bahaya Makan Terlalu Malam yang kedua adalah diabetes melitus tipe 2. Sejak lama sudah diketahui umum bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor resiko untuk timbulnya penyakit gula (diabetes). Belakangan ini sudah muncul tren, bagi usia muda yang mengalami perilaku makan terlalu malam didiagnosa terkena diabetes melitus tipe 2. Pada pasien diabetes melitus tipe 1 dan 2, ditemukan bahwa makan banyak di malam hari merupakan faktor yang secara signifikan paling mempengaruhi. Hal tersebut juga terjadi pada kelompok obesitas dan kelom diabetes komplikasi.

 

Masalah pencernaan 

Bahaya Makan Terlalu Malam yang ketiga adalah masalah pencernaan. Makan terlalu malam dapat menyebabkan masalah seperti asam lambung. Bukan tanpa sebab makan terlalu malam membuat masalah pada pencernaan karena asam lambung naik ditandai dengan asam lambung dari perut naik ke kerongkongan. Terasa panas dan nyeri di dada atau perut atas, sampai sakit tenggorokan.

Selain itu masalah pada pencernaan yang lain adalah dispepsia atau sakit perut. Gejala dispepsia berupa rasa begah pada perut, mual atau perut terasa nyeri. Saran saya jika anda terkena masalah pencernaan selama lebih dari 1 minggu ada baiknya langsung dibawa ke dokter atau rumah sakit agar dilakukan pertolongan pertama.

 

Mengacaukan pola makan selanjutnya

Bahaya Makan Terlalu Malam yang keempat adalah mengacaukan pola makan selanjutnya. Ketika anda makan terlalu malam maka akan menyebabkan rasa kenyang pada pagi hari. Sehingga nantinya akan membuat mundurnya jam makan yang biasanya sarapan pada pagi hari maka akan mundur menjadi siang hari. Dengan begitu akan membuat mengacaukan pola makan anda. Efek buruknya membuat anda menjadi mudah lelah sehingga untuk melakukan aktivitas tidak efektif.

 

Nah, itu dia Bahaya Makan Terlalu Malam. Jika anda ingin mengontrol pola makan, anda dapat menggunakan BERAS COKLAT ORGANIK dari EKA FARM. Anda dapat menghubungi Whatsapp 0811-2650-296 atau kunjungi website kami di PRODUSEN BERAS COKLAT ORGANIK YOGYAKARTA 

MENGAPA BERAT BADAN SUSAH TURUN SEMAKIN BERTAMBAHNYA UMUR?

MENGAPA BERAT BADAN SUSAH TURUN SEMAKIN BERTAMBAHNYA UMUR?

Moms, apakah Anda pernah bertanya- tanya, “Kenapa ya, berat badan susah turun semakin bertambahnya umur?” Kenaikan berat badan saat Anda sudah berumur lebih dari 30 atau 40 tahun adalah sebuah hal yang wajar secara biologis. Agency for Healthcare Research and Quality (AHRC) menyebutkan dalam bukunya, Strategies to Prevent Weight Gain Among Adults bahwa orang dewasa memiliki kecenderungan untuk lebih mudah naik berat badan rata- rata 0,5- 1 kg per tahun.

Problema yang lebih kompleks muncul jika berat badan terus naik dan tidak dapat direm. Jika kenaikan badan tersebut selalu terjadi setiap tahun, maka bukan tidak mungkin obesitas mendera. Obesitas adalah faktor risiko berbagai macam penyakit seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, artritis, beberapa jenis kanker, dan kambuhnya kanker.

Alasan berat badan susah turun semakin bertambahnya umur

Ada banyak hal yang dapat membuat orang susah turun berat badan seiring bertambahnya umur. Beberapa faktor penyebab berat badan susah turun semakin bertambahnya umur yaitu sebagai berikut.

1. Sarkopenia

Semakin umur kita bertambah, kemampuan metabolisme semakin menurun, termasuk kekuatan otot. Jika otot tidak dirawat dan diberi gizi yang cukup, maka sarkopenia berpotensi untuk menjadi salah satu penyebab berat badan sulit turun.

Apa itu sarkopenia?

Mengutip dari WebMD, mulai dari manusia lahir hingga mencapai umur sekitar 30 tahun, kekuatan dan massa otot memliki potensi besar untuk bertambah. Akan tetapi, setelah Moms memasuki umur 30 tahun, kondisi fisik dan metabolisme tubuh memang akan menurun. Hal ini juga berefek pada kehilangan massa otot. Kehilangan massa otot yang disebabkan oleh usia tua inilah yang disebut dengan istilah sarkopenia.

Lalu, apa hubungannya antara sarkopenia dan susah turun berat badan?

Jadi begini, Moms. Kehilangan massa dan kekuatan otot juga akan berpengaruh terhadap kemampuan tubuh untuk mencerna makanan, termasuk lemak. Bagaimana cara mencegah sarkopenia? Bergeraklah dan gunakan otot Anda. Olahraga latihan beban setidaknya 2- 3 kali dalam seminggu.

2. Gaya hidup yang sedenter

Pemakaian energi harian berkurang semakin bertambahnya usia. Hal ini akan memicu gaya hidup sedenter alias gaya hidup yang cenderung pasif. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam The Journals of Gerontology oleh W.J. Evans, orang- orang yang memiliki gaya hidup sedenter (misal, pekerjaannya desk job atau memang gaya hidupnya tidak membutuhkan banyak pergerakan tubuh), penentu utama pemakaian energi yaitu massa bebas lemak. Massa tubuh yang bebas lemak ini akan menurun sekitar 15% sejak umur 30- 80 tahun. Akibatnya, metabolisme pada orang lanjut usia pun tidak sebaik dan seoptimal saat mereka masih berumur 20- an.

Seorang physician spesialis obesitas, Craig Primack, MD., mengatakan bahwa potensi obesitas memang akan meningkat ketika seseorang berada pada umur 40- 59 tahun. Kemudian perlahan menurun saat usia seseorang 60 tahun.

3. Perubahan hormonal seiring pertambahan usia

Saat Anda memasuki masa menopause (sekitar usia 45- 55 tahun), hormon estrogen akan menurun secara signifikan. Hormon estrogen yang menurun drastis ini akan memicu penumpukan lemak di sekitar perut. Mengutip dari Everyday Health, Dr. Griebeler mengungkapkan bahwa perubahan penyimpanan lemak dalam tubuh akan berakibat pada kenaikan berat badan yang semakin terasa dan terlihat. Kenaikan berat badan yang semakin terlihat ini dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe- 2.

Sama dengan perempuan yang mengalami penurunan drastis hormon estrogen saat memasuki masa menopause, pria juga mengalami penurunan drastis testosteron semakin bertambahnya usia. Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Health menyebutkan bahwa hormon testosteron pada pria akan menurun perlahan sekitar 1-2% setiap tahunnya sejak mereka berusia sekitar 40 tahun.

Selain kedua hormon tersebut, hormon pertumbuhan atau growth hormone juga semakin menurun seiring bertambahnya usia. Salah satu fungsi hormon ini yaitu menjaga massa otot. Saat hormon ini menurun, otomatis tubuh Anda pun membutuhkan kerja lebih keras untuk menjaga massa otot.

Saat Anda tidak aktif bergerak, terus- terusan mager, maka potensi kehilangan massa otot saat memasuki usia 30 tahun yaitu 3-5% setip dekadenya. Akan tetapi, saat bergerak aktif pun Anda tetap akan mengalami kehilangan massa otot hingga kadar tertentu.

4. Persen lemak dalam tubuh bertambah

Saat Anda sering gonta- ganti pola diet atau mengabaikan pola dan jenis makanan sehari- hari, maka potensi lemak untuk susah hilang pun besar. Alih- alih lemak yang hilang, justru massa otot yang berkurang. Mengurangi lemak jelas jauh lebih sulit daripada mengurangi massa otot atau air dalam kurun waktu semalam. Akibatnya, berat badan rawan naik jika tidak segera memutuskan untuk membuat perubahan gaya hidup atau berkonsultasi dengan dokter.

Jangan kehilangan harapan untuk punya berat ideal saat usia lanjut

Pernah melihat lansia, tetapi masih bisa yoga, masih lentur, badannya masih ideal, masih berenergi? Tidak semua lansia akan mengalami kenaikan berat badan seiring bertambahnya usia. Pilihan diet alias jenis dan pola makan dan aktivitas fisik menjadi 2 faktor yang memainkan peran utama dalam menjaga massa dan kekuatan otot serta metabolisme tubuh. Selain itu, Ahli gizi, Bonnie Taub- Dix dari American Dietetic Association mengungkapkan bahwa mengurangi kalori harian sebesar 100 kalori dapat membantu mengontrol berat badan.

Beras Diet Organik dari Eka Farm juga dapat menjadi pilihan diet sehat dan berkelanjutan. Beras Diet Organik terbuat dari beras putih premium dan beras merah organik sehingga rasa nasinya enak dan tidak begitu berbeda dengan nasi yang sehari- hari dikonsumsi.

Kelebihannya? Kelebihannya yaitu Beras Diet Organik bebas dari bahan kimia seperti pestisida dan pupuk kimia serta lebih padat gizi. Jadi, Beras Diet Organik bisa menjadi salah satu investasi kesehatan Anda di masa tua. Yuk, cek katalog Eka Farm dan pesan sekarang, Moms.

 

 

 

5 TANDA KELEBIHAN BERAT BADAN YANG SERING TIDAK DISADARI

5 TANDA KELEBIHAN BERAT BADAN YANG SERING TIDAK DISADARI

Moms, seringkali kita tidak menyadari kondisi kesehatan tubuh kita. Atau terkadang kita mengabaikan sinyal yang sudah sering tubuh tunjukkan dan berikan. Mengabaikan sinyal ketidaknyamanan hingga rasa sakit dengan alasan, “Nanti juga hilang dengan sendirinya. Hanya butuh tidur,” dan masih banyak alasan lainnya.

Terkadang tanda dan sinyal tersebut dapat menunjukkan beberapa kondisi penting yang harus dicari solusinya, termasuk tanda kelebihan berat badan.

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah kelebihan berat badan

Data dalam sebuah penelitian oleh Yale University menyebutkan bahwa dari 10 orang obesitas, hanya 3 orang yang merasa dan mengakui bahwa dirinya obesitas. Sisanya merasa bahwa berat badan mereka normal, bahkan cenderung sehat.

Mengutip dari the BMJ, sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris Raya (Great Britain) mengumpulkan data dari para responden orang dewasa. Para responden tersebut diminta untuk mengukur berat dan tinggi badan di tempat. Hasilnya, didapatkan bahwa persepsi wanita terhadap definisi kelebihan berat badan atau obesitas menurun dari 50% pada 2007 menjadi 34% pada tahun 2012. Bagaimana dengan hasil pada pria? Penurunan persepsi kelebihan berat badan atau obesitas pada pria tidak begitu signifikan. Dari yang semula 27% pada tahun 2007 menjadi 23% pada tahun 2012. Hanya 10% responden yang mengetahui bahwa nilai IMT di atas 30 termasuk dalam kategori obesitas.

Apa yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian di Inggris Raya tersebut? Kesimpulannya yaitu semakin banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah kelebihan berat badan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, 13,5% orang dewasa usia 18 tahun ke atas di Indonesia kelebihan berat badan. Sementara itu, sekitar 28,7% orang dewasa Indonesia mengalami obesitas.

Menilai kelebihan berat badan dari Indeks Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah indeks sederhana untuk menilai apakah seseorang memiliki berat badan normal, kegemukan, atau obesitas. IMT didapat dengan membagi berat badan (kilogram) dan kuadrat tinggi badan dalam meter. Jadi, satuan IMT adalah kg/ m2.

Menurut World Health Organization (WHO), seseorang dikategorikan memiliki berat badan normal jika memiliki IMT antara 18,5 – 22,9. IMT kelebihan berat badan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu kategori dengan risiko (IMT 23 – 24,9), obesitas I (25-29,9), dan obesitas II (>=30).

Klasifikasi IMT nasional mengkategorikan IMT 18,5 – 25 ke dalam berat badan normal. Kegemukan dapat dilihat dari nilai IMT 25,1 – 27 (gemuk ringan) dan IMT >27 (gemuk berat).

Meskipun dapat menggambarkan kondisi kelebihan berat badan atau tidaknya seseorang, IMT bukan menjadi satu- satunya alat atau indikator untuk mengukur obesitas. Metode lain untuk menilai antropometri tubuh dengan lingkar pinggang, panggul, leher, dll.

Selain menilai berat badan dari IMT, Anda juga dapat mengenalinya dari beberapa sinyal dan tanda- tanda kelebihan berat badan yang sering tidak disadari.

5 tanda kelebihan berat badan yang sering tidak disadari

Apa saja 5 tanda kelebihan berat badan yang sering tidak Anda sadari? Simak 5 tanda berikut.

  1. Kelelahan kronis

Apakah Anda sering merasakan kelelahan yang teramat sangat atau kelelahan kronis? Mengutip dari healthline, kelebihan berat badan akan menambah beban tekanan pada organ- organ tubuh, termasuk paru- paru.

Bagaimana cara mengetahui apakah Anda sering mengalami kelelahan kronis? Perhatikan apa yang Anda rasakan saat melakukan kegiata mudah dan sederhana. Kegiatan- kegiatan yang jika dilihat secara sekilas tidak membutuhkan banyak energi. Contohnya, menali sepatu, membersihkan kamar. Jika kegiatan- kegiatan sederhana tersebut mudah menyebabkan Anda kelelahan, membuat nafas pendek atau bahkan hingga kesulitan bernafas, mungkin penyebabnya adalah kelebihan berat badan.

  1. Sering nyeri sendi

Salah satu faktor risiko obesitas yaitu ostoartritis. Apa itu osteoartritis? Osteoartritis adalah penyakit peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada  tulang rawan (kartilago). Osteoartritis adalah jenis artritis yang paling umum. Maka dari itu, Moms, jika Anda sering merasa nyeri sendi dan tubuh terasa berat, mungkin tanpa disadari Anda sudah kelebihan berat badan.

  1. Sering mendengkur

Bukan hanya menjadi tanda bahwa Anda kelelahan ataupun kebiasaan yang bisa sering diabaikan, tetapi mendengkur juga dapat menjadi gejala kelebihan berat badan. Saat Anda sering mendengkur dan merasa lelah setelah bangun tidur, ceklah IMT Anda. Frekuensi mendengkur yang sering dapat menyebabkan kondisi sleep apnea. Sleep apnea dapat menyebabkan kehilangan oksigen hingga kelelahan ekstrim saat Anda bangun tidur.

Seorang ahli gizi dan pemiliki Entirely Nourished, Michelle Routhenstein, MS, RD, CDE, CDN, saat lemak tersimpan pada bagian leher, jalan udara akan menyempit dan dapat mengakibatkan pernapasan pendek ataupun adanya jeda saat bernapas.

  1. Sering merasa heartburn

Heartburn adalah sensasi perih, panas seperti terbakar yang dirasakan di bagian dada. Heartburn biasanya menyerang pada malam hari sehingga mengganggu tidur penderitanya. Penurunan kualitas tidur dapat menyebabkan Anda terlihat lelah dan suntuk meskipun baru bangun tidur.

Mengutip dari healthline, seorang spesialis obesitas dan manajemen berat badan, Chris Shuff, RDN, LDN mengungkapkan bahwa perubahan berat badan dapat memicu refluks (gejolak) pada asam lambng. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan data bawa terdapat hubungan antara obesitas dan penyakit GERD.

  1. Pusing atau sakit kepala

Pusing atau sakit kepala biasanya menyertai kondisi refluks asam lambung. Saat asam lambung naik, maka Anda akan merasakan pahit dalam mulut, hingga merasakan sakit punggung.

Mengapa memperhatikan tanda- tanda kelebihan berat badan penting?

Kelebihan berat badan yang tidak segera ditangani dan dikontrol dapat menyebabkan obesitas. Obesitas adalah salah satu sindrom gangguan metabolisme dan meningkatkan faktor risiko berbagai macam penyakit tidak menular. Beberapa risiko penyakit yang akan meningkat saat Anda mengalami obesitas yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, osteoartritis, masalah fertilitas atau kesuburan, hingga kanker.

Menurut Julie Sharp, ketua informasi kesehatan Lembaga Riset Kanker di Inggris, menjaga berat badan normal adalah salah satu kunci penting untuk mengurangi risiko kanker, baik pada wanita maupun pria. Beberapa kanker yang dikaitkan dengan faktor kelebihan berat badan yaitu kanker usus, payudara, kerongkongan, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan masih banyak lainnya.

Yuk, mulai cek berat badan secara rutin dan kenali kondisi kesehatan tubuh

Ternyata, menjaga berat badan normal penting ya, Moms. Selain itu, ingatlah untuk selalu memperhatikan sinyal dan tanda- tanda yang diberikan oleh tubuh saat ada kondisi tidak normal. Rasakan perbedaan kondisi tubuh saat Anda merasa nyaman dan tidak.  Yuk, lebih peka terhadap sinyal yang diberikan oleh tubuh kita dan mulai jujur terhadap kondisi kesehatan diri sendiri. Sebelum kondisi tubuh semakin tidak nyama dan penyesalan datang, yuk bersama mulai hidup sehat. Mulai dari diri sendiri, dan mulailah saat ini juga.

 

 

 

BAGAIMANA KEGEMUKAN DAPAT TERJADI?

BAGAIMANA KEGEMUKAN DAPAT TERJADI?

Kegemukan merupakan masalah yang dirasakan oleh berbagai kalangan, termasuk oleh masyarakat Indonesia. Apalagi pola hidup di zaman mileniat serba cepat dan instan, termasuk dalam pemilihan makanan. Namun, bagaimana kegemukan kemudian dapat terjadi? Sebelumnya, mari kenali dulu tentang kegemukan.

Sekilas tentang kegemukan di Indonesia

Definisi kegemukan antara World Health Organization berbeda dengan Pemerintah Indonesia. Di Indonesia, kegemukan merupakan kosakata umum dan sudah mencakup obesitas. Menurut WHO (2000), obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama.

Lalu, bagaimana Anda mengetahui jika Anda sudah kegemukan? Cara untuk mengetahui apakah Anda sudah berada pada fase gemuk ataukah belum bukan selalu dicek melalui angka timbangan.

Caranya, coba ukur Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh diukur dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m2). Pada orang dewasa, berdasarkan IMT ≥ 25, persentase obesitas di Indonesia yaitu 28,7% sedangkan jika menggunakan batas IMT ≥ 27 maka persentase obesitas di Indonesia yaitu 15,4% (Kementerian Kesehatan).

Kemudian, bagaimana kegemukan dapat terjadi?

Saat Anda sering mengkonsumsi menu makanan dengan kalori tinggi, tetapi aktivitas fisik yang Anda lakukan minim sehingga tidak mampu membakar semua kalori menjadi energi, maka kegemukan lah akibatnya. Selain itu, ada beberapa faktor pendukung kegemukan, mulai dari faktor internal maupun faktor eksternal. Kementerian Kesehatan RI menyebutkan ada 4 faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih rawan untuk mengalami kegemukan, yaitu faktor genetik, lingkungan, dan faktor obat-obatan.

1. Faktor genetik

Faktor genetik merupakan faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam tubuh kita. Faktor keturunan atau genetik ini menentukan apakah Anda rentan untuk mengalami kegemukan atau tidak. Jika ada riwayat kegemukan dalam keluarga Anda, maka peluang untuk mengalami kegemukan menjadi lebih besar, yaitu 70% – 80%. Sedangkan jika Anda tidak memiliki riwayat kegemukan dalam keluarga Anda, maka peluang Anda mengalami obesitas yaitu sekitar 40-50%.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat potensi seseorang untuk menjadi gemuk. Faktor lingkungan mencakup pola makan dan pola aktivitas yang kita lakukan sehari-hari.

  • Pola makan

Anda mungkin pernah mendengar slogan, We are What We Eat. Dalam konteks hidup sehat, slogan tersebut dapat berlaku. Makanan yang kita konsumsi akan berpengaruh pada kesehatan tubuh kita, tidak hanya kesehatan jasmani, tetapi juga psikis. Di masa serba instan sekarang, memilih untuk menerapkan pola hidup sehat dengan memakan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, tidak hanya menarik mata dan lidah, adalah hal yang penting dan mungkin berat bagi sebagian orang. Namun, jika Moms memang bertekad untuk mencegah kegemukan, pola makan yang sehat haruslah diusahakan. Konsumsi cukup serat, kurangi konsumsi makanan manis, ganti dengan sumber yang alami seperti buah. Selain itu, Anda dapat mengganti sumber karbohidrat dari nasi putih menjadi nasi merah, coklat, atau hitam. Nasi organik, yang memiliki kalori dan indeks glikemik lebih rendah, serta menyimpan banyak manfaat untuk tubuh. Jangan lupa, rutin minum air putih agar cairan tubuh tetap terjaga.

  • Pola aktivitas fisik

Aktivitas yang kita lakukan sehari-hari dapat mempengaruhi jumlah kalori yang kita butuhkan, disamping dipengaruhi oleh jenis kelamin. Makanan lebih murah, menarik, mengurangi kebutuhan fisik karena hidup mulai nyaman dan apa-apa serba instan. Misal, jika Anda ingin memesan makanan, tinggal scroll pilihan di aplikasi, lalu makanan akan diantarkan ke rumah. Belanja pun sudah serba online dan tidak perlu ke toko.

Gaya hidup yang kurang gerak dapat meningkatkan risiko kegemukan. Usahakan untuk olahraga minimal seminggu 3 kali, 20 menit sampai 40 menit per hari untuk menjaga kesehatan tubuh.

3. Faktor obat-obatan dan hormonal

  • Faktor obat-obatan

Konsumsi obat yang mengandung steroid, seperti obat asma, osteoartritis, dan alergi dapat meningkatkan nafsu makan sehingga perlu diwaspadai. Anda dapat mensiasatinya dengan mengkonsumsi makanan dengan serat dan protein tinggi, seperti beras organik, buah-buahan, sayuran, atau sumber protein rendah lemak. Serat dapat membantu Anda kenyang lebih lama.

  • Faktor hormonal

Hormon yang berperan dalam memicu kegemukan antara lain hormon leptin, ghrelin, tiroid, insulin, dan estrogen.

Moms, kegemukan dapat dicegah, meskipun Anda memiliki faktor genetik gemuk. Jangan berkecil hati. Kegemukan dapat meningkatkan peluang berbagai penyakit, seperti kolesterol tinggi, infertilitas, dan banyak penyakit lain, hingga depresi. Maka dari itu, Moms, yuk mulai dari sekarang terapkan pola hidup sehat bersama keluarga tercinta.