KENALI BAGIAN- BAGIAN DAGING SAPI UNTUK MENGOLAHNYA

KENALI BAGIAN- BAGIAN DAGING SAPI UNTUK MENGOLAHNYA

Moms, kalau berbicara tentang bagian daging sapi yang biasa dijumpai pasti langsung teringat dengan sederetan istilah dalam Bahasa Inggris. Tenderloin, sirloin, ribs, dan topside adalah beberapa bagian populer yang telah banyak dikenal masyarakat Indonesia. Kenapa sih, penting untuk mengenali bagian-bagian daging sapi? Jawabannya untuk memudahkan proses pengolahan dan memasak daging sapi. Kalau Anda mengetahui tekstur dan karakteristik daging yang akan dimasak, penanganan daging pun akan lebih sesuai. Moms bisa menyesuaikan jenis masakan yang lebih sesuai dengan tiap bagian daging sapi. Sudah siap untuk menyimak? Yuk, langsung kita bersama kenali bagian-bagian daging sapi.

1. Has dalam atau tenderloin

Istilah tenderloin mungkin lebih akrab di telinga kita dan lebih sering dijumpai dalam buku menu beberapa restoran. Kata tender pada nama bagian daging adalah clue untuk mengenali karakteristiknya. Tender berarti empuk, cenderung lunak, dan jika membahas dalam konteks daging berarti bagian daging yang mudah dipotong dan dikunyah.

Dimanakah letak bagian daging sapi has dalam ini?

Bagian daging sapi has dalam diambil dari bagian punggung sapi. Bagian punggung sapi bukanlah organ yang sering digerakkan oleh sapi sehingga dagingnya bertekstur paling lunak dibandingkan bagian daging sapi yang lainnya. Lemak pada has dalam pun sedikit sehingga kerap menjadi pilihan sumber protein bagi para pejuang diet.

Pengolahan has dalam untuk masakan apa?

Bagian daging sapi tenderloin umum dijadikan bahan masakan steak karena teksturnya yang empuk sehingga memudahkan untuk dipotong dan tidak memerlukan pemrosesan lama dalam memasak. Daging has dalam juga dapat di grill, tumis, sate, dan dimasak jenis lain yang tidak membutuhkan waktu masak lama.

2. Has luar atau sirloin

Sirloin juga kerap diincar oleh para konsumen daging sapi menemani tenderloin.  Meskipun tidak selunak dan seempuk bagian has dalam, daging has luar ini tetap memilii tekstur yang tetap mudah untuk dimasak. Daging has luar memiliki lapisan yang berlemak sehingga jika dimasak, bagian daging sapi ini akan menghasilkan rasa yang lebih gurih daripada has dalam.

Dimanakah letak bagian daging sapi has luar?

Bagian daging sapi has dalam diambil dari punggung bagian bawah sapi yang umumnya bergelambir. Gelambir tersebut mengindikasikan lemak dalam daging.

Pengolahan has luar untuk masakan apa?

Sama seperti has dalam, daging sapi bagian has luar umum diolah menjadi steak dengan rasa yang lebih gurih daripada has luar. Jika Anda tidak memiliki masalah dengan lemak daging dan menginginkan bagian daging dengan waktu masak cenderung singkat, has luar bisa menjadi pilihannya. Selain diolah menjadi steak, bagian daging has luar juga bisa dimasak dengan grill, sate, kukus, dan ditumis.

3. Buntut atau oxtail

Jika membicarakan buntut sapi, pasti langsung teringat dengan sajian menu sop buntut yang segar, gurih, dan menggugah selera. Bagian buntut sapi ini membutuhkan proses memasak yang cenderung lama untuk mendapatkan tekstur kenyal, lunak, dan lembut seperti gelatin. Selain banyak diolah menjadi sop buntut, bagian daging sapi ini pun dapat dimasak menjadi kuah kaldu, kemudian buntutnya di-grill.

4. Gandik atau topside

Bagian daging sapi gandik diambil dari bagian paha belakang sapi. Bagian ini aktif digerakkan oleh sapi sehingga membuat tekstur dagingnya padat dan cenderung alot jika kurang tepat dalam mengolah. Kandungan lemak dalam gandik pun sedikit. Bagian daging sapi ini umumnya diolah menjadi masakan yang membutuhkan waktu pemrosesan lama seperti empal, dendeng, dan rendang. Jika Moms akan mengolah bagian daging sapi ini, ingat untuk tidak terburu-buru dalam memasak agar olahan daging yang dimasak empuk dan bumbu dapat benar-benar meresap hingga ke bagian dalam daging.

5. Iga sapi atau rib

Bagian daging sapi ini populer dijadikan berbagai menu andalan restoran dengan harga yang cukup mahal. Sama seperti gandik dan has luar, iga sapi juga mengandung lemak yang membuat tekstur dagingnya empuk dan memiliki rasa gurih saat menjadi masakan. Olahan masakan iga yang terkenal yaitu steak, rib eye, sop konro (dari iga bagian punggung atau back rib). Daging sapi bagian iga juga biasa disajikan dengan dipotong tipis-tipis atau disebut short ribs. Masakan lain yang menggunakan iga sebagai bahan yaitu semur, soto, dan juga grill.

6. Perut atau flank

Bagian daging sapi perut diambil dari bagian bawah perut yang dekat dengan kaki belakang sapi, tepat di bawah daging has. Bagian daging ini kaya akan lemak sehingga memiliki tesktur yang empuk dan kenyal. Bagian perut cocok dijadikan bahan untuk membuat kaldu sapi karena akan menghasilkan rasa yang gurih khas daging sapi sehingga biasanya digunakan untuk membuat sajian makanan berkuah kaldu. Olahan masakan yang menggunakan bagian daging sapi ini di antaranya rawon, soto, dan sop.

7. Tanjung atau rump

Bagian daging tanjung diambil dari punggung bagian belakang sapi atau di bagian atas kaki belakang sapi, dekat dengan topside. Bagian daging sapi ini memiliki lapisan lemak yang cukup tebal sehingga memberikan tekstur daging yang kenyal. Tanjung biasanya diolah menjadi sajian sop, sate, dan tumis.

8. Sandung lamur atau brisket

Bagian sandung lamur lebih akrab dikenal di Indonesia dengan nama tetelan. Daging sapi sandung lamur diambil dari bagian dada, di bawah iga sapi. Sandung lamur memiliki tekstur yang alot dan sulit untuk dipotong serta memiliki kandungan lemak yang tinggi. Bagian ini biasanya dihindari beberapa orang. Pengolahan bagian sandung lamur yaitu dengan memperlama waktu memasak tekstur daging yang semula alot menjadi lebih lunak. Brisket merupakan hidangan utama pada saat perayaan hari suci umat Yahudi. Selain itu, sandung lamur umum dimasak menjadi campuran bakso, soto, sop, serta produk olahan daging seperti kornet dan sosis.

9. Sengkel atau shank

Sengkel adalah bagian daging sapi yang diambil dari kaki sapi bagian depan, atau tepat di bagian bawah brisket. Sengkel memiliki mengandung tulang sumsum sehingga tekstur dagingnya cenderung kenyal. Bagian daging ini membutuhkan waktu lama untuk dimasak dengan api kecil. Sajian olahan dari sengkel yaitu gulai, rendang, dan tongseng.

10. Paha depan atau chuck

Bagian daging sapi ini diambil dari daging dekat leher sapi, atau bagian paha depan sapi. Daging sapi paha depan umumnya memiliki bentuk potongan segiempat. Bagian ini dipenuhi dengan jaringan ikat sehingga ketika dimasak, jaringan ikat tersebut akan hancur dan membuat masakan lebih beraroma. Paha depan sapi biasanya diolah menjadi sajian makanan yang membutuhkan proses pematangan lama. Sajian makanan yang berasal dari bagian paha depan sapi misalnya steak, bahan dasar bakso, sop, semur, dan rendang.

Sudah punya ide akan memasak apa setelah mengenali bagian daging sapi, Moms? Yuk, mulai mengolah dan memasak daging sapi kurban di rumah.

ARTIKEL EDISI IDUL ADHA:

JAWABAN DILEMA MEMBEKUKAN DAGING BERULANG KALI

PERPADUAN PAS MASAKAN DAGING KURBAN DAN NASI MERAH

JAWABAN DILEMA MEMBEKUKAN DAGING BERULANG KALI

JAWABAN DILEMA MEMBEKUKAN DAGING BERULANG KALI

Moms, pernahkah menjumpai problematika ragu-ragu untuk membekukan daging berulang kali? Pada momen Idul Adha ini, biasanya stok daging kurban, baik itu kambing, sapi, maupun domba, menjadi berlebih dan bahkan menumpuk di kulkas. Saat Moms ingin mengolah daging kurban tersebut dan mengeluarkannya dari freezer, daging tidak selalu habis diolah dan meninggalkan sisa daging mentah. Kemudian, otomatis pilihan Anda kemungkinan besar adalah memasukkan daging mentah yang belum diolah tersebut kembali ke dalam freezer atau lemari pendingin untuk digunakan di lain waktu. Namun, pernahkah Moms berpikir tentang keamanan dan kualitas daging yang dibekukan berulang kali? Amankah jika kita membekukan daging berulang kali? Artikel Eka Farm kali ini akan membantu menjawab keraguan dan pertanyaan tersebut.

Penyimpanan daging mentah dalam lemari pendingin

Moms, sebelum menyimpan daging mentah kurban dalam freezer, terdapat opsi untuk menyimpannya terlebih dahulu dalam lemari pendingin. Daging kurban mentah dapat bertahan hingga 3 hari di lemari pendingin. Suhu lemari pendingin ideal untuk menyimpan daging sebelum dibekukan yaitu sekitar 1,1 °C. Setelah itu, Anda dapat memindahkannya ke bagian freezer dengan cara menempatkannya dalam wadah tertutup rapat (misal dengan dibungkus dalam plastik bening). Daging mentah dapat dibekukan hingga beberapa bulan di dalam freezer. Berapa suhu optimal untuk membekukan daging? Umumnya, pembekuan daging mentah membutuhkan suhu -17,8 °C untuk menjaga nutrisi, keamanan, dan kesegaran daging mentah. Daging mentah dapat bertahan segar dalam freezer selama 3-4 bulan.  Pastikan untuk memisahkan bagian daging kurban dengan jeroan. Biasanya, jeroan memiliki masa simpan yang lebih pendek.

Syarat membekukan daging berulang kali

Mengutip dari laman healthline, syarat daging dapat dibekukan berulang kali dengan aman dari segi kesehatan, nutrisi, dan kualitas daging, yaitu:

  • Daging disimpan dengan metode dan aturan yang tepat dalam kulkas saat dicairkan
  • Daging dibekukan ulang dalam 3-4 hari
  • Daging tidak didiamkan di luar kulkas melebihi 2 jam
  • Daging tidak berada dalam suhu >32 °C melebihi 1 jam

Saat Anda membungkus daging untuk disimpan dalam lemari pendingin ataupun freezer, pastikan agar wadah atau plastik pembungkus tertutup rapat sehingga tidak ada cairan atau zat dari daging yang merembes keluar dan kontak dengan kulkas ataupun bahan makanan lain di dalamnya. Bakteri dalam daging dapat menyebar dengan cepat ke permukaan material.

Mencairkan dan membekukan daging berulang kali dapat menyebabkan perubahan warna, rasa, kehilangan lengas, serta memicu oksidasi lemak dan protein dalam daging. Daging yang kehilangan lengasnya dapat menyebabkan daging tidak lagi empuk dan juicy. Faktor apakah yang mempengaruhi kondisi daging setelah dibekukan dan dicairkan berulang kali? Jawabannya yaitu jenis daging dan jumlah perulangan pembekuan dan pencairan daging itu sendiri.

Cara pencairan daging setelah dikeluarkan dari freezer pun mempengaruhi keamanan dan kualitas daging. Oleh karena itu, cara mencairkan daging setelah dikeluarkan dari freezer dalam kondisi beku perlu diperhatikan. Cara mencairkan (thawing) ini akan memperngaruhi kualitas dan keamanan daging untuk dikonsumsi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Moms praktikkan untuk mencairkan daging;

1. Mencairkan di kulkas (lemari pendingin)

Suhu lemari pendingin lebih tinggi daripada freezer sehingga daging mentah yang semula beku pada suhu freezer dapat berangsur lebih lunak. Daging dapat dicairkan dengan cara ini dalam rentang waktu 1-7 hari, tergantung ukuran daging. Setelah dicairkan, daging harus dimasak dalam kurun waktu 3 hari. Ingat, jika Anda ingin membekukan ulang daging, gunakan cara mencairkan ini untuk menjaga keamanan dan kualitas daging (lihat syarat membekukan ulang daging).

2. Mencairkan dalam air dingin

Daging yang dibungkus rapat dalam plastik bening atau plastic wrap dicuci dengan air dingin mengalir. Daging harus segera dimasak seketika setelah dicairkan dengan cara ini.

3. Mencairkan dengan microwave

Sama seperti cara mencairkan daging dengan air dingin, daging yang dicairkan dalam microwave harus segera dimasak untuk menjaga keamanan daging yang akan dikonsumsi.

Tips: Jangan pernah mencairkan (thawing) daging pada suhu ruang. Mengapa? Mencairkan daging pada suhu ruang dapat memicu bakteri untuk berkembang cepat.

Pencairan (thawing) dan pembekuan daging berulang kali dapat memberi dampak positif

Pada beberapa kasus, proses pembekuan dan pencairan ulang pada daging dapat memberikan dampak positif pada kualitas daging. Pembekuan daging merah (red meat) dalam jangka waktu pendek dapat mencegah efek buruk pembekuan terhadap kualitas daging tersebut. Di sisi lain, daging domba yang dibekukan pada suhu jauh lebih rendah (-50 °C) daripada suhu pembekuan umumnya (-18 °C) akan memiliki tekstur yang lebih empuk saat dicairkan.

Ingat untuk selalu mencuci tangan dengan prosedur cuci tangan yang telah dicontohkan oleh lembaga-lembaga kesehatan masyarakat, yaitu setidaknya 20 detik dan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Cuci tanganlah sebelum dan sesudah Anda memegang daging.

Bagaimana Moms? Apakah sudah lebih lega dan menjawab keraguan untuk membekukan daging berulang kali?

 

PERPADUAN PAS MASAKAN DAGING KURBAN DAN NASI MERAH

PERPADUAN PAS MASAKAN DAGING KURBAN DAN NASI MERAH

Bagaimana kondisi dapur Anda, Moms? Sudah dipenuhi oleh berbagai bumbu dan rempah untuk mengolah daging kurban Idul Adha kemarin? Atau masih menyimpannya rapat dalam kulkas dan bingung mencari resep masakan daging kurban yang pas dengan selera keluarga? Di hari-hari pasca Idul Adha, biasanya sajian menu masakan akan didominasi oleh olahan daging kurban, baik sapi, kambing, ataupun domba. Bahkan mungkin, menu daging ini akan bertahan hingga lebih dari satu minggu sehingga variasi menu daging menjadi solusi agar keluarga tidak bosan menyantap daging.

Daging memang merupakan salah satu sumber protein terbaik bagi tubuh serta kaya akan berbagai macam vitamin dan mineral esensial. Akan tetapi, tentu saja menu seimbang diperlukan untuk menjaga fungsi metabolisme dan kesehatan tubuh. Seringkali, konsumsi serat kurang atau bahkan terlupakan saat hari-hari usai Idul Adha. Padahal, serat adalah nutrisi vital bagi tubuh untuk menunjang fungsi sistem pencernaan hingga mengontrol rasa lapar.

Mengapa harus nasi merah?

Sumber serat yang umum dikenal yaitu buah dan sayuran. Kedua bahan pangan tersebut kerap kurang dikonsumsi dalam porsi harian oleh banyak masyarakat Indonesia. Akan tetapi, Moms, tahukah jika Anda dapat pula menyisipkan serat dalam nasi yang disajikan bersamaan dengan masakan olahan daging kurban? Bagaimana caranya? Selingi atau ganti nasi yang biasa Anda dan keluarga konsumsi dengan nasi merah. Perpaduan masakan daging kurban dan nasi merah bukan sekadar menggugah selera, tetapi juga memenuhi asupan serat serta berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Pemrosesan beras merah yang hanya melalui pengelupasan kulit terluar menjaga keutuhan vitamin B kompleks, antioksidan, serat, serta berbagai mineral dan karbohidrat kompleks dalam nasi merah. Kalori yang terkandung dalam nasi merah pun lebih sedikit daripada nasi putih sehingga dapat membantu mengontrol berat badan Anda. Informasi gizi dalam 1 gelas nasi merah dapat dilihat pada diagram di bawah.

nutrisi nasi merah

Konsumsi 1 porsi nasi merah dapat memenuhi 14% kebutuhan serat harian serta memenuhi 23% kebutuhan B6 harian. B6 berfungsi untuk menyeimbangkan perkembangan serotonin, sel darah merah yang membantu pembentukan DNA. Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi pada beras merah dapat membantu mengurangi efek negatif radikal bebas.

Oke, Moms¸sekarang langsung saja mulai simak beberapa resep simpel masakan daging kurban dan nasi merah, yuk. Jangan ragu untuk menyalin dan mencatatnya.

Sushi nasi merah

Menu makanan khas negeri Sakura ini banyak diminati oleh masyarakat Indonesia dan banyak dimodifikasi sesuai citarasa nusantara. Cara membuat sushi nasi merah cukup mudah. Bahan utama yang perlu Anda sediakan yaitu nasi merah, minyak wijen, cuka, dan nori. Tambahan isian sushi yang dapat Anda pilih yaitu sayuran berupa wortel, timun, dan bayam. Tambahkan isian berupa daging yang telah dibumbui sesuai selera.

Cara membuatnya yaitu, campur nasi merah, minyak wijen, dan cuka. Kemudian sisipkan sayuran yang telah diiris memanjang dan daging. Tata nasi merah, sayuran, dan daging ke dalam lembaran nori, lalu padatkan dan gulung secara perlahan. Anda dapat menggunakan tikar bambu penggulung nori untuk memudahkan proses menggulung dan menjaga agar tampilan sushi rapi. Terakhir, potong-potong sushi nasi merah dan daging setebal 1-1,5 cm atau sesuai selera. Sajikan sushi nasi merah dengan wasabi (pasta hijau pedas ala Jepang) atau campuran kecap asin dan minyak wijen.

Tips tambahan dalam membuat sushi nasi merah yaitu, pastikan nori yang Anda gunakan tidak rapuh atau terlalu tipis. Selain itu, untuk memotong gulungan sushi, oleskan pisau dengan minyak wijen agar ujung pisau tidak lengket.

Nasi merah liwet dengan daging

Siapa tak kenal dan tak sayang dengan variasi masakan nasi satu ini? Nasi liwet digemari masyarakat Indonesia karena mengkombinasikan berbagai rempah pilihan yang tidak hanya membuat nasi menjadi harum dan lezat, tetapi juga menambah nilai nutrisi nasi. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat nasi merah liwet sama seperti nasi liwet pada umumnya, hanya saja ganti beras putih dengan beras merah untuk menghasilkan nasi merah liwet. Saat meliwet atau menanak beras merah, masukkan bumbu dan rempah khas seperti daun salam, irisan bawang dan cabai, serta serai. Nasi merah liwet ini dapat Anda hidangkan dengan berbagai macam masakan olahan daging kurban yang kering seperti dendeng, sate, atau grilled beef. Jangan lupa, sisipkan sayur seperti kubis dan timun untuk memperoleh manfaat sayuran.

Bibimbap nasi merah

Bibimbap adalah menu masakan khas Korea Selatan yang mulai diminati masyarakat Indonesia. Bibimbap sendiri berasal dari kata ‘bibim’ yang berarti bermacam-macam bahan serta ‘bap’ yang berarti nasi. Secara sederhana, bibimbap dapat diartikan sebagai menu masakan nasi dengan daging dan sayuran pelengkap.

Siapa bilang memasak bibimbab itu sulit? Moms bisa memasak menu khas negeri ginseng ini dengan menggunakan mudah dan cepat di rumah. Bahan yang  perlu disiapkan yaitu beras merah, air, sayuran (wortel, timun, tauge, bayam), irisan daging, jamur shitake, telur, dan minyak sayur. Bahan pelengkap yang opsional untuk Anda sediakan yaitu kimchi (fermentasi sawi putih) dan saus pasta cabai merah (gochujang).

Cara membuat menu satu ini yaitu, masak beras merah kemudian sisihkan. Pastikan nasi merah dalam kondisi tetap panas. Kemudian, rebus sayuran hingga matang, lalu angkat dan sisihkan. Tumis daging, jamur, dan ceplok telur secara terpisah dan bergantian. Ceplok telur hingga setengah matang saja. Selesai sudah langkah memasak bibimbap. Terakhir, sajikan menu ini dengan meletakkan nasi merah panas dalam mangkuk, beri topping sayuran, daging, jamur, dan telur ceplok yang telah dimasak. Jangan lupa, sajikan bersama kimchi dan gochujang untuk memperkuat rasa asli bibimbap.

Semoga dapat menjadi inspirasi untuk mengolah daging kurban di rumah ya, Moms. Pastikan beras merah yang Anda dan keluarga konsumsi terjamin kualitas dan keamanannya. Anda dapat langsung menuju katalog Eka Farm untuk mengecek dan memesan beras merah organik yang kami sediakan. Selamat mencoba.

ARTIKEL SPESIAL IDUL ADHA:

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

 

TIPS SEHAT MENYIMPAN DAN MENGOLAH DAGING SAPI

TIPS SEHAT MENYIMPAN DAN MENGOLAH DAGING SAPI

Bagaimana perayaan Idul Adha kali ini, Moms? Sudah tahu tips untuk menyimpan dan mengolah daging kurban di rumah? Yup, daging kurban yang meliputi domba, kambing, maupun sapi memiliki cara penyimpanan dan pengolahan yang berbeda dari daging ayam. Biasanya, daging kurban yang  Moms dapat saat Idul Adha pasti dalam jumlah yang melebihi batas makan pada hari dibagikan daging. Oleh karenanya, daging harus disimpan agar dapat diolah dan dimasak pada waktu lain.

Mengapa metode menyimpan dan mengolah daging kurban menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan? Alasannya yaitu kualitas daging kurban dapat berkurang bahkan rusak jika metode dalam menyimpan dan mengolah daging tidak tepat. Akibatnya, rasa atau tekstur daging akan berubah ketika menjadi sajian, bahkan dapat terbuang sia-sia. Maka dari itu Moms, Eka Farm akan berbagi tips sehat menyimpan dan mengolah daging kurban, khususnya daging sapi untuk Anda praktikkan langsung setelah mendapat pembagian potongan daging kurban nanti.

Mengacu pada Badan Amil Zakat Nasional Yogyakarta yang memberikan beberapa tips penting dalam menyimpan dan mengolah daging kurban di masa pandemi Covid-19, yuk langsung simak sampai akhir.

Tips menyimpan dan mengolah daging kurban

  1. Pastikan kebersihan tangan sebelum memegang daging kurban. Cucilah tangan hingga bersih sebelum Anda menangani daging kurban. Ikuti prosedur cuci tangan dari Kementerian Kesehatan.
  2. Letakkan daging di tempat yang bersih. Selalu pastikan kebersihan alas tempat menaruh daging.
  3. Perhatikan etika batuk dan bersin saat mengolah daging.
  4. Segera bersihkan daging kurban yang baru dibagikan. Perhatikan pengananan tiap daging yang berbeda tergantung karakteristik daging. Tidak semua daging dibersihkan dengan dicuci.
  5. Jika kondisi daging sudah bersih, Anda dapat langsung menyimpan daging kurban ke dalam kulkas.
  6. Sebaiknya Anda memotong-motong daging kurban menjadi beberapa bagian sebelum dibekukan ke dalam freezer. Kemudian, masukkan potongan daging tersebut ke dalam plastik bening berukuran 0,5 kg atau 1 kg, lalu dimasukkan ke dalam kontainer plastik berukuran sedang. Simpan kontainer plastik berisi daging di dalam kulkas.
  7. Minimalisir udara dalam plastik bening pembungkus daging kurban (gunakan plastik wrap) sebelum dimasukkan ke dalam kontainer. Hal ini dilakukan untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam daging.
  8. Jangan langsung menyimpan daging segar dalam freezer, melainkan simpan dulu di bagian bawah kulkas (lemari pendingin) selama 10-20 jam.
  9. Jika Anda akan mengolah dan memasak daging yang baru saja dikeluarkan dari freezer dan dalam keadaan beku, empukkan dengan cara Apa itu thawing? Thawing dilakukan dengan meletakkan daging beku yang masih terbungkus rapat dalam plastik atau ember kosong. Letakkan plastik atau ember tersebut di bawah aliran air kran hingga daging beku terendam. Setelah beberapa saat, daging akan kembali ke tekstur awal dan tidak lagi kaku. Bukalah pembungkus daging atau pecah pembungkusnya, kemudian bersihkan daging. Anda bisa langsung mengolah dan memasak daging kurban yang telah dibersihkan.

Tips tambahan menyimpan dan mengolah daging sapi

Selain tips-tips di atas, berikut adalah tips tambahan dalam menyimpan dan mengolah daging sapi yang dapat Anda terapkan di rumah.

  • Masa penyimpanan daging sapi mentah dalam lemari pendingin (bagian bawah kulkas) yaitu sekitar 2 hari, sedangkan jika disimpan dalam freezer, Moms bisa menyimpannya hingga 3-4 bulan
  • Sebelum diolah, buang lemak yang ada dalam daging sapi untuk memastikan daging sapi tidak memiliki kandungan lemak yang berlebih sehingga dapat mengganggu berat badan maupun pencernaan Anda.
  • Sebelum dimasak, sebaiknya daging sapi direbus ataupun dipanggang terlebih dahulu untuk membuat teksturnya lebih empuk.
  • Jika Moms akan menggoreng daging sapi, gunakan minyak selain minyak goreng biasa untuk mengontrol asupan lemak jenuh. Alternatif pilihan minyak untuk menggoreng misalnya minyak kelapa murni (bisa Moms dapatkan di Eka Farm), minyak bunga matahari, minyak kanola, minyak kedelai, atau minyak zaitun.
  • Pastikan daging sapi dimasak dengan suhu suhu >70°C agar bakteri yang mungkin masih ada dalam daging sapi dapat mati.
  • Bumbui atau marinasi daging sapi sebelum dimasak dengan rempah-rempah. Bumbu alami seperti rempah mengandung zat antibakteri untuk membunuh bakteri pada daging. Selain itu, membumbui atau memarinasi daging sapi sebelum dimasukkan ke dalam kulkas dapat membuat daging lebih awet dan tidak mudah busuk.
  • Anda juga bisa menggarami daging untuk membuatnya tidak hambar setelah dimasak. Namun, ingat untuk membatasi penggunaan garam. Konsumsi garam harian yang disarankan WHO dan Kementerian Kesehatan RI yaitu tidak lebih dari 1 sendok the per hari. Pembatasan konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah yang kemudian menurunkan risiko penyakit jantung.

Moms, sudah lebih siap dan antusias untuk mengolah dan memasak daging sapi? Praktikkan tips di atas agar daging sapi hasil pembagian saat kurban tetap awet lama dengan tekstur dan kualitas daging tetap baik. Semoga bermanfaat dan langsung bisa dipraktikkan. Selamat mencoba.

ARTIKEL EDISI IDUL ADHA:

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

 

PEMOTONGAN HEWAN KURBAN DI MASA PANDEMI COVID-19!!!. BAGAIMANA SIH PROSEDURNYA?

PEMOTONGAN HEWAN KURBAN DI MASA PANDEMI COVID-19!!!. BAGAIMANA SIH PROSEDURNYA?

Ada yang berbeda dengan perayaan Idul Adha 1441 H tahun ini. Status PSBB pandemi Covid-19 masih ditegaskan oleh pemerintah. Kurva kasus virus baru ini pun belum menunjukkan tanda akan melandai stabil. Akibatnya, berbagai aspek kehidupan harus menyesuaikan dan mematuhi protokol yang telah ditetapkan oleh Pemerintah demi menjaga keselamatan individu maupun orang lain. Dampak pandemi Covid-19 pun tak berhenti di hari raya Idul Fitri kemarin, tetapi kembali dirasakan pada hari raya umat Islam Idul Adha 1441 Hijiriah. Idul Adha identik dengan pelaksanaan ibadah haji dan juga pemotongan hewan kurban serta berbagi hewan kurban. Pada masa pandemi ini, selain protokol sholat ied yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah pun mengeluarkan protokol tentang pemotongan hewan kurban.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyebutkan protokol kesehatan saat pelaksanaan kurban tahun 2020 terdiri dari 3 pokok, yaitu kesehatan hewan kurban, proses penyembelihan hewan kurban dan distribusi daging kurban.

BAGAIMANA PEMOTONGAN HEWAN KURBAN DI MASA PANDEMI COVID-19?

Yuk, langsung saja simak, cermati, dan terapkan protokol pemotongan hewan kurban berdasarkan surat edaran dari Ditjen PKH Kementerian Pertanian tahun 2020 di bawah.

1. Jaga jarak fisik meliputi:

  • Pemotongan hewan kurban dapat dilakukan di rumah potong hewan Ruminansia (RPH-R). Akan tetapi, ika kapasitas RPH-R terbatas dan tidak terjangkau, masyarakat memiliki alternatif lain untuk memotong hewan kurban di luar RPH-R. Fasilitas pemotongan hewan kurban di luar RPH-R wajib sudah mendapat izin Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota setempat melalui dinas yang membidangi fungsi kesehatan masyarakat veteriner;
  • Mengatur kepadatan kerumunan di tempat pemotongan hewan kurban;
  • Membatasi kehadiran di tempat pemotongan hewan hanya untuk panitia;
  • Jaga jarak minimal 1 meter antarpanitia pada saat pengulitan, pencacahan, penanganan, dan pengemasan daging;
  • Distribusi daging dilakukan oleh panitia kurban kepada para mustahik kurban.

 

2. Menerapkan kebersihan personal

  • Setiap panitia pemotongan daging dan penanganan daging kurban setelah dipotong harus dibedakan;
  • Setiap orang harus menggunakan alat pelindung diri minimal masker sejak perjalanan keluar ataupun menuju rumah dan selama berada di tempat pemotongan hewan;
  • Panitia yang melakukan pengulitan, penanganan dan pencacahan karkas/ daging dan jeroan harus memakai alat pelindung diri seperti masker, face shield, sarung tangan sekali pakai, apron (celemek) dan penutup alas kaki atau sepatu;
  • Penanggung jawab kegiatan kurban harus mengedukasi setiap orang untuk menghindari menyentuh muka, termasuk mata, hidung, telinga dan mulut;
  • Penanggung jawab kegiatan kurban menyediakan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer;
  • Menghindari berjabat tangan atau kontak langsung satu sama lain serta memperhatikan etika batuk, bersin atau meludah;
  • Setiap orang harus menjaga kebersihan tempat pemotongan dan peralatan yang akan maupun telah digunakan serta membuang kotoran dan atau limbah pada fasilitas penanganan kotoran atau limbah;
  • Setiap orang yang berada di tempat pemotongan hewan kurban harus segera membersihkan diri (mandi dan mengganti pakaian) sebelum kontak langsung dengan keluarga/ orang lain saat tiba di rumah.

3. Pemeriksaan kesehatan awal sebelum dilakukan kegiatan pemotongan

  • Pengukuran suhu tubuh di tiap pintu masuk tempat pemotongan;
  • Tiap orang yang memiliki gejala demam atau nyeri tenggorokan atau batuk, pilek atau sesak napas dilarang masuk ke tempat pemotongan;
  • Panitia sebaiknya berasal dari lingkungan tempat tingal yang sama dan tidak dalam masa karantina mandiri.

Perlu diperhatikan bahwa meskipun kita sedang merayakan hari besar umat Islam dan sedang dalam keadaan bersuka cita, bukan lantas kemudian teledor dan lalai menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah selama masa pandemi Covid-19. Lindungi keluarga Anda dan orang lain dengan mematuhi protokol pemotongan hewan kurban Idul Adha 1441 H ya, Moms. Selamat Idul Adha 1441 H untuk Anda sekeluarga di rumah.

ARTIKEL SPESIAL IDUL ADHA:

TRIK MEMASAK DAGING AGAR BUMBU MERESAP SEMPURNA

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

 

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

RESEP NASI KEBULI BERAS MERAH

Moms, Idul Adha sudah semakin dekat. Dua hari lagi menuju salah satu hari raya umat Islam, hari raya kurban. Di hari yang mulia tersebut, pasti Moms sudah punya berbagai macam rencana untuk mengolah daging kambing ataupun sapi yang akan dibagikan oleh para panitia kurban. Pengolahan daging kambing yang juga menjadi salah satu daging potong hewan kurban umumnya membuat pusing beberapa orang karena baunya yang tidak mudah hilang (prengus). Kehati-hatian dalam memasak daging kambing dan memilih menu masakan yang tepat merupakan suatu kewajiban agar masakan tidak sia-sia. Salah satu resep menu masakan daging kambing yang patut Moms coba di Idul Adha kali ini yaitu nasi kebuli beras merah.

Nasi kebuli adalah menu makanan asal Indonesia dengan pengaruh dari budaya Arab. Nasi kebuli sudah mengalami asimilasi menjadi makanan yang cocok dengan lidah orang Indonesia dibandingkan dengan bentuk aslinya, yaitu sajian khas Timur Tengah (Mediterranean). Nasi kebuli yang kaya akan rempah-rempah khas Indonesia membuatnya mudah untuk menjadi makanan berat variasi nasi yang digemari oleh orang Indonesia.

Eits, tapi tentu saja ada yang berbeda dengan nasi kebuli satu ini. Jika biasanya Anda menggunakan nasi dari beras biasa untuk memasak nasi kebuli, kali ini Eka Farm ingin berbagi resep nasi kebuli beras merah. Beras merah memiliki kandungan nutrisi yang lebih utuh daripada beras putih. Beras merah kaya akan antioksidan, karbohidrat kompleks, protein, vitamin B kompleks, berbagai jenis mineral mulai dari zat besi, kalsium, kalium, dan mineral lainnya, serta serat. Selain itu, beras merah juga aman untuk dikonsumsi penderita diabetes karena memiliki nilai indeks glikemik (GI) yang rendah. Kalori dalam nasi merah pun lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih. Langsung saja, yuk Moms mulai masak nasi kebuli beras merah.

Resep ini mengacu pada dailycookingquest dengan beberapa modifikasi.  Bahan-bahan dalam membuat nasi kebuli beras merah ini terbagi menjadi bahan utama,  bumbu halus dan bahan rempah-rempah pelengkap. Resep ini akan menghasilkan sekitar 4 porsi nasi kebuli.

Bahan utama membuat nasi kebuli beras merah:

300 gram beras merah, cuci hingga bersih.

350 gram paha kambing, potong dadu

500 ml air

600 ml santan

2 buah bawang bombay

3 butri pala

1 ruas jahe, geprek

3 butir cengkeh

2 lembar daun salam

1 sendok makan minyak samin (minyak samin menjadi ciri khas nasi kebuli)

Bahan halus untuk membuat nasi kebuli beras merah

4 siung bawang merah

2 siung bawang putih

1 sebdok teh ketumbar

1 sendok teh jinten

1/4 sendok teh adas

1 ruas kunyit, kupas

1 ruas jahe, kupas

Bahan rempah tambahan untuk resep nasi kebuli beras merah:

1 batang kayu manus

3 butir cengkeh

1/4 sendok teh pala bubuk

1 buah pekak/ kembang lawang

2 buah kapulaga

1 batang serai, geprek

4 buah jeruk nipis

1 lembar daun salam

1 sendok makan garam

1/4 sendok teh merica bubuk

Kismis secukupnya

Cara membuat nasi kebuli beras merah :

  1. Rebus daging kambing dengan daun salam, cengkeh, dan jahe hingga daging empuk.
  2. Setelah empuk, tiriskan dan sisihkan daging kambing.
  3. Haluskan bumbu halus dengan diblender ataupun diulek.
  4. Panaskan minyak samin di wajan. Masukkan bumbu halus dan bumbu rempah tambahan. Tumis hingga harus, sekitar 3 menit.
  5. Masukkan santan cair ke dalam wajan, rebus hingga mendidih. Setelah mendidih, sisihkan.
  6. Masukkan beras merah ke dalam rice cooker bersamaan dengan daging kambing yang sudah direbus, santan, dan kismis (opsional).
  7. Nyalakan rice cooker dan tunggu hingga beras merah matang. Diamkan 10 menit setelah indikator nasi matang menyala, kemudian hilangkan daun salam dan serai. Aduk nasi sebentar. Nasi kebuli siap untuk disajikan.

Gimana Moms, sudah tergiur dengan resep nasi kebuli beras merah ini? Anda juga bisa menyajikan nasi kebuli beras merah bersama dengan  asinan nanas, acar mentimun, sambal goreng ati, atau taburan kacang. Selamat mencoba!

BACA:

TRIK MEMASAK DAGING AGAR BUMBU MERESAP SEMPURNA

Selain untuk Diet, Ada Keunggulan Lain Beras Merah

 

 

 

TRIK MEMASAK DAGING AGAR BUMBU MERESAP SEMPURNA

TRIK MEMASAK DAGING AGAR BUMBU MERESAP SEMPURNA

Sudah tak sabar untuk menyambut hari raya kurban atau Idul Adha, Moms? Sudah tak sabar memasak berbagai macam olahan daging khas Idul Adha untuk keluarga di rumah? Memasak daging sapi ataupun kambing biasanya membutuhkan perhatian yang berbeda dan lebih ekstra daripada memasak daging ayam. Hal ini dikarenakan tekstur daging sapi dan kambing yang lebih berurat dan berserat, tebal, serta lebih ulet daripada daging ayam. Salah satu hal yang tricky saat mengolah daging sapi yaitu cara memastikan bumbu benar-benar meresap sempurna ke dalam daging. Mengutip dari Fimela, berikut beberapa trik untuk membuat bumbu meresap sempurna saat memasak daging.

1. Potong daging tidak terlalu tebal

Trik ini tidak hanya berlaku untuk mengolah daging, tetapi juga ke hampir seluruh jenis bahan makanan. Saat Anda memotong daging hingga tipis, bumbu akan cenderung lebih cepat meresap serta peresapannya pun sempurna. Namun, seringkali olahan daging yang kita  buat membutuhkan potongan daging yang tebal. Bagaimana solusinya? Cek trik-trik berikutnya ya, Moms.

2. Pukul atau tusuk-tusuk daging

Trik satu ini patut Anda praktikkan saat ingin mengolah dan memasak daging. Pukul daging yang masih mentah dengan alat pemukul daging. Pastikan agar daging tidak hancur. Cukup pukul beberapa saat. Moms tidak perlu mengeluarkan energi yang besar dan terlalu bersemangat dalam memukul daging agar daging tetap utuh. Selain dipukul, trik lainnya yaitu dengan menusuk-nusuk daging mentah menggunakan garpu. Daging sapi memiliki banyak urat (serat daging) yang dapat lebih terbuka dengan dipukul atau ditusuk-tusuk. Proses menusuk dan memukul daging mentah dapat memberikan jalan bagi bumbu untuk merasuk hingga ke bagian dalam daging.

3. Masak daging lebih lama dengan nyala api kecil dan tutup panci

Salah satu sajian khas daging sapi Indonesia yaitu rendang. Jika Anda pernah mencicipi daging rendang yang asli dibuat oleh orang Padang ataupun Sumatera, pasti akan merasakan perbedaaan pada tekstur dan rasa daging. Tekstur dagingnya jauh lebih empuk dan juga bumbunya meresap sempurna hingga ke bagian terdalam daging. Daging untuk membuat rendang pun bukanlah daging yang tipis. Salah satu kunci untuk memastikan bumbu meresap sempurna ke dalam daging yaitu dengan memperpanjang durasi atau waktu masak. Jangan karena buru-buru ingin disantap, lantas Anda memotong singkat waktu peresapan bumbu dan pelunakan daging. Alhasil, daging tidak empuk seutuhnya dan bumbunya hanya di luar saja. Jangan lupa, gunakan api kecil saat memasaknya agar daging masak sempurna dan tidak mudah gosong serta tutup panci. Menutup panci saat memasak daging dapat lebih menjaga panas agar terfokus ke dalam panci sehingga daging yang dimasak benar-benar empuk dan bumbunya meresap lebih sempurna.

4. Jangan masak daging menggunakan panci presto

Shock? Trik ini dapat Anda coba dan praktikkan sendiri di rumah. Panci presto memang berfungsi untuk melunakkan berbagai macam daging dengan waktu yang lebih singkat. Akan tetapi, konsekuensi memasak daging dengan menggunakan panci presto yaitu bumbu tidak dapat meresap sempurna ke dalam daging. Jadi, Moms, pilihlah cara memasak daging dengan menggunakan panci biasa dan sabar menunggu daging empuk dengan bumbu yang terasa hingga ke bagian dalam daging, ya.

5. Marinasi daging mentah dengan bumbu sebelum diolah

Trik satu ini banyak menjadi pilihan karena khawatir tekstur daging akan berubah atau rusak jika kita menusuk atau memukul daging. Trik marinasi ini dilakukan dengan cara melumuri daging dengan bumbu, lalu didiamkan beberapa saat dan disimpan ke dalam kulkas sebelum diolah.

6. Haluskan bumbu dan rempah

Saat Anda merasa jika bumbu dan rempah yang digunakan sulit untuk merasuk hingga ke dalam daging, cobalah untuk memblender atau mengulek bumbu tersebut sesuai selera dan kebutuhan. Bentuk bumbu dan rempah yang lebih halus dapat membantu proses peresapan yang lebih cepat dan sempurna.

7. Tambahkan air sedikit demi sedikit

Saat Anda memasak daging, cobalah untuk menambahkan air sedikit demi sedikit, jangan sekaligus langsung semua ditambahkan ke dalam masakan daging. Masukkan air sedikit ke dalam masakan daging, kemudian tunggu beberapa saat untuk memastikan campuran air dan bumbu sudah benar-benar merasuk ke dalam daging. Trik ini juga dapat membantu Anda untuk mengontrol agar rasa bumbu pada daging pas dan Anda tidak berlebihan dalam menambahkan air ke dalam masakan.

Sudah lebih siap dalam mengolah daging kurban, Moms? Semoga trik di atas dapat mempermudah proses mengolah daging serta membuat sajian daging Anda lebih lezat, Moms. Walaupun idul adha, tetapi tetap jaga juga pola makan Anda. Pilih nasi dengan nutrisi utuh untuk menemani santapan olahan daging kurban. Beras organik dari Eka Farm dapat menjadi salah satu pilihan yangbergizi, nikmat, dan tentunya aman untuk keluarga tercinta.

BACA:

Kolesterol dan Beras Merah