Mengendalikan “Silent Killer”: Cara Mencegah Hipertensi untuk Hidup Sehat

Mengendalikan “Silent Killer”: Cara Mencegah Hipertensi untuk Hidup Sehat

Cara mencegah hipertensi – Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “pembunuh diam” karena bisa tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, efek jangka panjangnya dapat merusak organ vital. Bagaimana kita dapat menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal?

Hipertensi muncul karena beberapa faktor penyebabbnya, antara lain:

  • Faktor genetik
  • Faktor gaya hidup, seperti:
  • Obesitas
  • Kurang aktivitas fisik
  • Diet tinggi garam
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal kronis. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara-cara praktis untuk mencegah hipertensi dan memastikan hidup sehat.

Baca Juga : Kisah Hipertensi Saat Hamil Sembuh Karena Konsumsi VCO

Cara Mencegah Hipertensi Sejak Dini

Dengan langkah-langkah sederhana ini, setiap orang dapat meraih kontrol atas kesehatan jantung mereka dan mencegah risiko hipertensi. Ingatlah, upaya kecil sehari-hari dapat membuat perbedaan besar dalam perjalanan menuju hidup sehat.

Konsumsi Makanan Rendah Lemak dan Kaya Serat

Makanan tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan Anda secara umum, tetapi juga dapat membantu Anda menghindari masalah medis tertentu, seperti hipertensi. Makanan rendah lemak dan tinggi serat disarankan sebagai sarana untuk menurunkan hipertensi, seperti sereal, roti gandum, pasta, susu dan yoghurt rendah lemak, ayam tanpa kulit, buah, dan sayur-sayuran. Selain makanan yang disebutkan di atas, hindari makanan yang banyak mengandung minyak, seperti gorengan.

Kurangi Asupan Garam

Garam adalah mineral penting yang diperlukan tubuh untuk berfungsi dengan baik. Sebaliknya garam justru dapat meningkatkan risiko hipertensi jika dikonsumsi berlebihan. Untuk menghindari hipertensi, sebaiknya batasi konsumsi garam tidak lebih dari 2 gram (atau sekitar 1 sendok teh) setiap hari. Selain itu, batasi asupan makanan asin seperti makanan cepat saji, makanan kaleng, makanan olahan, makanan asin, dan makanan berpengawet.

Lakukan Olahraga Secara Rutin

Ketidakaktifan dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang meningkatkan risiko hipertensi. Hal ini disebabkan semakin banyak berat badan seseorang maka semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memberikan oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Peningkatan volume darah ini menyebabkan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, olah ragalah secara rutin. Anda dapat berpartisipasi dalam olahraga pilihan Anda, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.

Kelola Stres dengan Bijak | Cara Mencegah Hipertensi

Stres dapat memainkan peran besar dalam meningkatkan resiko tekanan tinggi di tubuh kita. Mengelola stres dengan bijak dapat menjadi langkah penting dalam pencegahan hipertensi. Berbagai teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau terapi pernapasan, dapat membantu menurunkan tingkat stres. Selain itu, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat, serta memprioritaskan kegiatan yang menyenangkan dan melepaskan ketegangan, dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan fisik.

baca Juga : Bahaya Hipotensi: Dampak Rendahnya Tekanan Darah pada Kesehatan

Kesimpulan

Hipertensi adalah kondisi medis penting yang dapat ditangani dengan tindakan pencegahan yang tepat. Mengontrol pola makan, membatasi asupan garam, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu Anda menjaga tekanan darah normal. Penting juga untuk menyadari bahwa mengendalikan hipertensi memerlukan manajemen stres yang tepat dan menekankan keseimbangan hidup. Selain itu, hindari merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah besar. Anda dapat menurunkan risiko hipertensi dan penyakit jantung lainnya dengan menjalani gaya hidup sehat.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Mengenal Pengukuran Gula Darah Sewaktu: Jendela Melihat Keseimbangan Gula Tubuh Anda

Bukan Daging Qurban yang Bikin tekanan darah tinggi

Bukan Daging Qurban yang Bikin tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi- Selalu saja menjadi perbincangan hangat, Pasca Idul Adha banyak orang terserang hiopertensi. Benarkah mengkonsumsi daging membuat hipertensi ? Ternyata salah total.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa prevelensi hipertensi di seluruh dunia terus meningkat setiap tahunnya.

Di Indonesia, data Riskesdas Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk Indonesia mengidap tekanan darah tinggi. Secara tidak langsung, angka ini turut menyumbang kepada peningkatan kasus hipertensi secara global di masa depan.

Ada dua jenis tekanan darah tinggi yang ditentukan berdasarkan penyebabnya, yaitu hipertensi primer dan hipertensi skunder.

Penyebab hipertensi primer

Sebanyak 95 persen orang dengan tekanan darah tinggi mengalami hipertensi primer (esensial), yaitu tingginya tekanan darah tanpa diketahui penyebabnya secara jelas. Jenis ini cenderung muncul secara bertahap selama bertahun-tahun.

Para ahli menduga bahwa faktor genetik merupakan salah satu penyebab hipertensi primer. Namun beberapa kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat juga ikut dapat berkontribusi menjadi penyebab hipertensi primer.

Beberapa kebiasaan tidak sehat ini meliputi:

  1. Asupan garam yang tinggi

Garam merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang jadi penyebab hipertensi. Lalu apa hubungan antara garam dan tekanan darah?

Ternyata asupan garam yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan natrium alami yang dalam tubuh Anda. Nah, kadar natrium dalam tubuh bisa meningkat dan menyebabkan retensi natrium. Retensi natrium dapat meningkatkan tekanan yang diberikan oleh aliran darah terhadap dinding pembuluh darah. Akibatnya, terjadilah tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Oleh sebab itu, kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi pasti disarankan oleh dokter untuk membatasi asupan garamnya. Tak hanya garam biasa atau garam meja saja, orang yang memiliki tekanan darah tinggi juga harus menghindari makanan garam atau natrium dalam bentuk lain, misalnya dalam makanan kemasan, fast food, dan lain sebagainya.

Bahkan, meski sudah minum obat untuk menurunkan tekanan darah, orang yang memiliki hipertensi juga tetap harus mengurangi asupan garamnya.

Penelitian yang dipublikasikan dalam  Journal of Human Hypertension tahun 2002 menyatakan bahwa pengurangan asupan garam dari 10 gram menjadi 6 gram per hari dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Pada akhirnya hal tersebut dapat menurunkan 14 persen risiko kematian akibat stroke dan 9 persen kematian akibat penyakit jantung koroner pada penderita Tekanan darah tinggi.

  1. Stres

Kata orang, stres berkepanjangan dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi. Ternyata anggapan ini bukan mitos belaka. Pasalnya, stres membuat otak melepaskan hormon-hormon stres dalam tubuh, seperti kortisol, adrenalin, dan norepinefrin yang semuanya dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung serta menyempitkan diameter pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah Anda akan mengalami peningkatan 30-40 persen. Walau peningkatan tekanan darah ini bersifat sementara.

Meski begitu, melonjaknya tekanan darah tinggi yang terjadi secara tiba-tiba dan hanya sebentar tetap  saja berbahaya. Bahkan, sama bahayanya dengan tekanan darah tinggi kronis. Pada situasi tersebut, kerusakan pada pembuluh darah, jantung, dan ginjal juga bisa terjadi.

Jadi, jika Anda sering merasa stres atau cemas, misalnya setiap hari, maka hal tersebut lama-lama dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, jantung, dan ginjal, yang dapat memicu tekanan darah tinggi kronis di kemudian hari.

Tak hanya itu, stres juga seringkali membuat Anda melakukan kebiasan-kebiasan yang tidak sehat, misalnya merokok, minum-minuman keras, atau bahkan makan dalam porsi yang berlebihan. Nah, pada akhirnya hal-hal tersebut justru dapat menjadi penyebab darah tinggi.

Nah, bukan karena daging kan hipertensi? Kembalilah pada hidup sehat, dengan makan nasi beras organik, beras merah, beras coklat atau beras putih organik, maka akan membuat hidup anda lebih sehat.

Jangan takut makan daging kambing, atau daging sapi, asal porsi makannya wajar tentu membuat tubuh aman dari berbagai penyakit. Baca juga artikel lain tentang hipertensi sekunder ya?

 

Bagaimana Cara Mencegah hipertensi?

Bagaimana Cara Mencegah hipertensi?

Bagaimana cara mencegah hipertensi?- Perubahan gaya hidup adalah langkah penting untuk mencegah. Baik jika Anda sudah didiagnosis hipertensi, masih prahipertensi, atau punya tekanan darah normal. Ya, tanpa Anda sadari nyatanya ada beberapa kebiasaan sehat yang dapat mencegah terjadinya tekanan darah tinggi. Tak hanya itu saja, jika dilakukan secara teratur, kebiasaan-kebiasaan di bawah ini juga dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit kronis akibat dari hipertensi yang memburuk.

Berikut beberapa kebiasaan sehat yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah hipertensi:

  1. Bagaimana cara mencegah hipertensi?- Aktif bergerak

Olahraga dan aktivitas fisik adalah kunci untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan. Bahkan, keduanya merupakan cara paling efektif untuk mencegah hipertensi. Anda tak harus melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersih-bersih rumah, naik-turun tangga, dan lain sebagainya sudah memberikan pengaruh yang besar untuk Anda. Kuncinya, buatlah tubuh Anda aktif begerak.

  1. Bagaimana cara mencegah hipertensi?-Turunkan berat badan

Nah, selain aktif bergerak, mengurangi berat badan juga efektif mencegah hipertensi. Jadi kalau trik-trik olahraga tadi belum cukup ampuh untuk mengurangi berat badan, coba olahraga yang lebih intens. Misalnya latihan di gym, jogging, naik sepeda, berenang, atau yoga. Jangan lupa, imbangi dengan penerapan pola makan yang sehat. Dengan begitu, proses penurunan berat badan Anda akan berjalan lebih optimal.

  1. Bagaimana cara mencegah hipertensi?-Berhenti merokok

Ingat, merokok merupakan penyebab darah tinggi yang paling umum. Jadi, berhentilah merokok demi tekanan darah normal. Tak mudah memang, namun bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya. Mulailah secara perlahan. Misalnya jika dalam sehari Anda bisa menghabiskan satu bungkus rokok, cobalah untuk mengurangi beberapa batang. Kurangi terus jumlah rokok Anda setiap hari sampai Anda bisa berhenti merokok sepenuhnya.

Bagi Anda yang tidak merokok, jauhi asap rokok untuk mencegah efek kesehatan akibat menjadi seorang perokok pasif.

  1. Bagaimana cara mencegah hipertensi?-Perbanyak buah dan sayur yang kaya serat

Buah dan sayur kaya akan serat pangan, vitamin, kalium, antioksidan, dan magnesium. Jadi, pola makan yang kaya buah dan sayur bisa membantu Anda menurunkan tekanan darah. Bahkan sebuah penelitian membuktikan bahwa makan banyak buah bisa mencegah Anda mengalami hipertensi di kemudian hari.

Konsumilah buah dan sayur yang kaya serat. Sejumlah penelitian yang pernah dipublikasikan dalam Journal of Hipertension menemukan bahwa asupan serat tinggi terkait dengan penurunan angka tekanan darah sistolik dan diastolik yang lumayan besar bagi pengidap hipertensi.

  1. Bagaimana cara mencegah hipertensi?-Masak sendiri di rumah

Kebiasaan masak sendiri di rumah sangat penting jika Anda ingin menurunkan atau bahkan mencegah tekanan darah tinggi. Dengan memasak sendiri di rumah, Anda bisa memastikan bahwa makanan yang akan dikonsumsi nantinya adalah bahan makanan berkualitas dan bergizi. Selain itu, Anda dapat menakar sendiri banyaknya garam yang digunakan dalam sekali memasak. Pasalnya, mengonsumsi banyak garam berkontribusi besar dalam meningkatnya tekanan darah.

Ingat, makanan yang dibuat di pabrik diproses sedemikian rupa supaya daya simpannya lama. Seratnya akan diambil, ditambahkan beragam zat kimia, serta diberikan garam, lemak, dan gula tambahan.

Jadi, mulai sekarang, biasakan masak di rumah daripada beli di luar. Coba dulu resep-resep yang simpel dan Anda sukai supaya acara masak jadi seru.

  1. Bagaimana cara mencegah hipertensi?-Selalu perhatikan label makanan

Ingatlah selalu bahwa garam adalah musuh hipertensi. Jadi, sebisa mungkin kurangi berbagai makanan yang tinggi natrium dan terlalu asin dari makanan sehari-hari. Caranya mudah, kok. Anda bisa membaca informasi gizi yang tertera pada label makanan.

Tanpa Anda sadari, makanan kemasan cenderung mengandung banyak natrium. Sekalipun pada makanan yang diberi label “makanan sehat” atau “makanan alami”. American Heart Association mencatat bahwa roti, daging kemasan, dan sup kaleng ternyata cukup tinggi natriumnya.

  1. Bagaimana cara mencegah hipertensi?-Mengelola stres

Cara mencegah hipertensi ini seringkali disepelekan. Bahkan banyak orang yang justru tidak mengetahuinya. Padahal, mengelola stres ikut berperan untuk menstabilkan tekanan darah Anda, sehingga mencegah terjadinya hipertensi.

Stres berat akan mempersempit pembuluh darah. Hal inilah yang ikut berkontribusi menjadi penyebab tekanan darah tinggi, meskipun hanya sementara. Namun, dimulai dari stres beragam kebiasaan tidak sehat dapat dilakukan. Misalnya makan kebanyakan, begadang, kecanduan rokok, atau minum minuman alkohol berlebihan.

Karena itu, kelola stres Anda sebaik mungkin. Misalnya dengan berolahraga, curhat ke sahabat terdekat, liburan sejenak, atau menenangkan pikiran dengan teknik pernapasan dalam. Intinya, hindari segala hal yang jadi penyebab darah tinggi seperti yang sudah disebutkan di atas. Dengan begitu, risiko Anda untuk terkena penyakit ini di kemudian hari pun akan berkurang.

 

Berolah Raga, Cegah Hipertensi, Makan Daging Ngak Ngaruh

Berolah Raga, Cegah Hipertensi, Makan Daging Ngak Ngaruh

Bukan daging kambing, atau daging sapi yang membuat anda mengalami hipertensi, usai Idul Adha. Mitos belaka jika usai Idul Adha banyak penderita hipertensi. Yuk kita ngulik ..!

Hipertensi ternyata disebabkan oleh asupan garam yang tinggi, dan stres berkepanjangan. Ada juga seh unsur lain seperti merokok.

Nah, faktor lain yang memicu hipertensi terutama karena orang malas bergerak (Olah raga, kerja fisik, atau beraktivitas yang menimbulkan keringat.

  1. Malas gerak

Malas gerak merupakan penyebab hipertensi yang seringkali dianggap remeh. Biasanya orang yang kurang aktivitas fisik dan olahraga memiliki detak jantung yang cenderung lebih cepat. Hal ini membuat jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang akhirnya berimbas pada peningkatkan tekanan darah.

Melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur telah lama diketahui sebagai cara efektif untuk mengurangi risiko hipertensi dan membantu mengontrol tekanan darah tinggi pada orang yang memang memiliki riwayat penyakit tersebut.

Jangan beralasan Anda tidak punya waktu, olahraga sebenarnya sangat mudah dilakukan, kok. Tak perlu olahraga intensitas tinggi, Anda bisa naik ke ruang kelas atau kantor lewat tangga, bukan eskalator atau lift. Ketika jalan-jalan di mal, jangan hanya diam di eskalator. Panjat tangganya seolah Anda naik tangga biasa.

  1. Obesitas

Obesitas dan kelebihan berat badan erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi. Bahkan kedua hal ini dinilai sebagai penyebab tekanan darah tinggi yang paling sering terjadi.

Anda tergolong kelebihan berat badan kalau indeks massa tubuh Anda di atas 23. Sedangkan Anda tergolong obesitas kalau indeks massa tubuh Anda di atas 25. Cek dulu berapa indeks massa tubuh Anda dengan kalkulator IMT di sini.

Semakin berat massa tubuh Anda, semakin banyak darah yang diperlukan untuk mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Karena itu, tekanan dalam arteri akan naik agar darah bisa diedarkan dengan lancar. Akibatnya, jantung yang dipaksa kerja keras lama-lama bisa mengalami kerusakan.

  1. Merokok

Merokok dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah. Hal ini tidak mengagetkan karena pada bungkus rokok dinyatakan secara terang-terangan kalau merokok dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi. Ya, merokok dapat menjadi penyebab darah tinggi karena membuat tekanan darah langsung meningkat tajam setelah isapan pertama —meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 milimeter air raksa (mmHg). Kandungan nikotin pada rokok memicu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah sekaligus meningkatkan tekanan darah.

Merokok juga menyebabkan kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah, sehingga bukan saja meningkatkan risiko hipertensi, namun dapat mengembangkan penyakit lainnya di kemudian hari seperti stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.

Secara sederhana, kombinasi merokok dan tekanan darah tinggi menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar terkena berbagai penyakit yang sudah disebutkan di atas dibandingkan dengan orang yang memiliki hipertensi namun tidak merokok.

Baru tahu kan, jika daging tidak ada kaitannya dengan hipertensi ? Ikuti terus artikel soal daging dan hipertensi, pada hipertensi sekunder.

 

VCO Mencegah Hipertensi

VCO Mencegah Hipertensi

Keracunan kehamilan, gejala-gejala darah tinggi seperti pembengkakan, pegal-pegal, otot kaku dan tegang pada kehamilan dikenal dengan istilah keracunan kehamilan atau dalam bahasa kedokteran disebut preeklampsia. “Itu ditandai meningkatnya tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg,” ujar dr Maisuri T Chalid, SpOG.

Menurut Maisuri, hipertensi pada ibu hamil dapat menyebabkan kerusakan organ vital seperti ginjal, hati, bahkan otak. “Kalau kasusnya berat bisa terjadi sindroma HELLP. Artinya, sel darah merah pecah dan kadar trombosit menurun. Nah, hal itu dapat mengakibatkan pendarahan pada saat melahirkan,” tuturnya. Bila trombosit menurun, otomatis pembekuan darah tidak terjadi. Kejang-kejang atau koma (eklampsia) saat melahirkan pun bisa dialami oleh sang ibu.

Baca juga: Kisah Hipertensi Saat Hamil Sembuh Karena Konsumsi VCO

Janin pun tak luput dari bahaya. Aliran darah pada plasenta berkurang alias iskemia plasenta. “Aliran oksigen dan nutrisi pasti terganggu,” kata ahli kandungan itu. Menurut staf dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar itu, pertumbuhan bayi otomatis terhambat. Tandanya, bayi lahir dengan bobot rendah bahkan kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen dapat mengakibatkan janin mati sebelum dilahirkan.

Mengatasi Darah Tinggi Dengan VCO

Pada kondisi normal, hipertensi yang umum menyerang pasien adalah hipertensi primer yang disebabkan faktor keturunan dan lingkungan seperti stres, konsumsi garam yang berlebihan, obesitas, minum alkohol, dan pola hidup tidak sehat. “Frekuensi terjadinya mencapai 90 – 95%,” ujar Prof Dr dr Syakib Bakri, Sp PD-KGH, kepala sub-bagian ginjal-hipertensi bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Penyakit Dalam, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Penyebab hipertensi memang berbeda-beda. Salah satunya asupan garam yang berlebihan. Garam mengandung unsur natrium (Na) yang mudah mengendap di dinding pembuluh darah. Jika kadar garam yang mengendap banyak, pembuluh darah pun mudah terangsang untuk konstriksi alias menyempit. Penyempitan pembuluh darah itu menyebabkan kecepatan aliran darah meninggi.

Itulah sebabnya penggunaan minyak VCO untuk mengatasi hipertensi tidak berdampak negatif. Malah memberi pengaruh yang baik bagi kesehatan. Pasalnya, ia termasuk lemak jenuh rantai sedang (C8 – C12) yang mudah hancur. Sehingga asam laurat, asam kaprilik, dan asam kaprik tidak menyisakan endapan setelah diolah di dalam hati. “Ia hanya menghasilkan energi dan tidak meninggalkan endapan,” ujar Joko, alumnus Departemen Pertanian, University of Tsukuba, Jepang,

Penelitian Prof Jon J Kabara, Ph D, pakar minyak kelapa asal Amerika Serikat menguatkan pendapat tersebut. Asam lemak jenuh rantai sedang yang banyak terkandung dalam minyak VCO mudah dicerna dan diserap jika dibandingkan dengan asam lemak jenuh rantai panjang. Lantaran mudah dan cepat terbakar, asam lemak jenuh rantai sedang itu menghasilkan energi tanpa menghasilkan ester dengan kolesterol. “Asam lemak jenuh rantai sedang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Ia jarang masuk sebagai lemak tubuh atau mengendap dalam pembuluh darah. Hal itu tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah,” ujar profesor meritus, Michigan State University, Amerika Serikat, itu.

Arteriosklerosi

Arteriosklerosis (pengapuran pembuluh darah, red) juga mengakibatkan tekanan darah naik. Pengapuran terjadi karena kolesterol dan kandungan lemak jenuh yang berlebihan di dalam pembuluh darah. “Daging kan banyak mengandung lemak jenuh. Itu bisa mengakibatkan pengapuran pembuluh darah,” tutur Prof Dr dr Endang Susalit, Sp PD-KGH, guru besar Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Selain lemak, konsumsi gula berlebihan, dan merokok juga bisa menyebabkan endapan pada pembuluh darah.

Ketika bakteri Chlamydia pneumoniae – salah satu penyebab arteriosklerosis – memasuki aliran darah, ia menyerang dinding pembuluh darah. Selain bakteri, zat radikal bebas dan lemak trans juga mampu merusak lapisan pelindung sel. Akibatnya, sel akan hancur dan mati. Dinding bagian dalam pembuluh darah pun mengalami infeksi kronis (luka). “Virus, bakteri, zat radikal bebas, dan asam lemak trans penyebab terjadinya luka,” kata Joko.

Menurut Walter Willet MD, profesor epidemiologi dan nutrisi, Harvard School Public Health, Amerika Serikat, asam lemak trans dihasilkan dari minyak tak jenuh yang mengalami hidrogenasi atau pemanasan suhu tinggi, 2000C. “Semakin banyak asam lemak trans yang dimakan, semakin besar kerusakan jaringan dan organ. Ia dua atau tiga kali lebih jahat dibanding lemak jenuh,” katanya. Menurut Walter lemak yang paling berbahaya itu banyak ditemukan pada bahan pengawet, bumbu penyedap, dan margarin, 35 – 48%. Ia mampu menyebabkan arteriosklerosis.

Antimikroba
Dalam proses penyerangan, semua zat jahat itu menghasilkan luka pada dinding dalam pembuluh darah. Untuk menyembuhkan luka, trombosit, kalsium, protein darah, dan protein lain bersatu untuk menutup luka alias plak. Sayangnya, selama bakteri terus menginfeksi dinding, plak terus berkembang dan menumpuk. “Jadi walaupun sel darah putih berusaha menutup luka, plak terus menumpuk karena bakteri masih hidup,” ujar Joko. Menurut peneliti mikrobiologi LIPI itu timbunan mengakibatkan kolesterol bersama asam lemak trans yang berukuran besar tidak bisa mengalir di dalam pembuluh darah. Maka penyumbatan pembuluh darah pun terjadi.

Untungnya, asam lemak trigliserida yang banyak terdapat dalam VCO merupakan asam lemak jenuh rantai sedang. Saat dimakan, trigliserida mudah pecah menjadi monogliserida, digliserida, dan asam lemak bebas. Monogliserida dan asam lemak bebas inilah yang menjadi antimikroba. Monogliserida yang terdiri dari monolaurat bersama asam laurat ampuh membunuh berbagai macam bakteri termasuk Chlamydia pneumoniae. Hasil penelitian Kabara menunjukkan asam lemak jenuh rantai sedang memiliki aktivasi yang signifikan terhadap bakteri gram-positif, tetapi tidak bakteri gram-negatif.

Ia juga bertindak sebagai antivirus. Ia mampu mematikan virus yang terlindung oleh lapisan lemak. Itu lantaran asam lemak jenuh rantai sedang pada VCO mampu menghancurkan membran lemak virus. Karena membran asam lemak jenuh lebih kecil, aktif bergerak, dan mampu menekan membran virus, ia mudah menempel dan diserap oleh zat jahat. Di dalam virus, membran asam lemak akan terbuka dan menumpahkan seluruh isi. Hasilnya, seluruh bagian virus dihancurkan dengan mudah. “Di VCO bahan paling bagus adalah asam laurat. Ia mempunyai aktivasi antivirus paling besar dibanding asam kaprilik dan miristik.

 

Kisah Hipertensi Saat Hamil Sembuh Karena Konsumsi VCO

Kisah Hipertensi Saat Hamil Sembuh Karena Konsumsi VCO

Definisi Hipertensi

Darah tinggi atau hipertensi, sebuah penyakit yang diakibatkan tekanan darah terlalu tinggi. Dan jika dibiarkan terus menerus bisa tidak mungkin penderita darah tinggi akan mengalami stroke.

Berikut ini adalah kisah seorang wanita hamil yang penderita darah tinggi yang sembuh setelah terapi menggunkana minyak VCO.

Berikut kutipannya :

Resah dan gelisah dan rasa khawatir inilah kondisi yang sering menyelinap dalam benak Desi Baeddiana. Dia memang cukup resah dan bahkan muncul rasa khawatir yang teramat sangat. Bahkan malam itu betul-betul menjadi suatu malam yang sangat megkhawatirkan bagi Desi Baeddiana.

Bukan akibat derasnya air hujan atau suara petir yang menggelegar di daerah Bogor. Itu karena nasehat dokter kandungan, dr Namrah Sanin, di Klinik Satria, Bogor. “Jika tekanan darah Anda tetap tinggi seperti ini, 170/100, anak Anda bisa mati keracunan. Kalau lahir mungkin akan cacat seumur hidup,” kata Desi menirukan ucapan dokter itu. Air mata pun mengalir deras sederas air hujan pada malam itu.

Dengan langkah lemas ia keluar dari kamar periksa. Raut muka sedih bercampur ketakutan tampak jelas terlihat di raut wajahnya. Tidak terbayangkan sebelumnya jika ia tidak mampu mencegah darah tinggi pada saat usia kehamilan mendekati kelahiran.

Baca Juga : VCO Mencegah Hipertensi

Risiko yang harus ditanggung sungguh berat: janin meninggal di dalam kandungan atau hidup cacat selama-lamanya. Operasi caesar yang disarankan dokter juga menjadi momok yang menakutkan saat melahirkan nanti.

Selama jalan pulang, ia terus memikirkan nasib janin berusia 8 bulan yang dikandungnya. “Ini baru pertama kali terjadi. Saat hamil sebelumnya tidak pernah seperti ini. Tekanan darah tetap normal 120/70,” tutur Desi. Menurutnya sejak usia kandungan 1 – 7 bulan, ia tidak mengalami gangguan kesehatan. Ia rajin mengecek kesehatan 2 minggu sekali.

Gejala kepala pusing, tengkuk tegang, dan pegal-pegal gejala darah tinggi pun tidak dialami. Dia juga selalu berusaha untuk berpola hidup sehat untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan seperti mencegah hipertensi atau darah tinggi dan lainnya.

Tetapi, saat usia kandungan 8 bulan terjadi pembengkakan di kedua punggung kaki. Rasa nyeri itu tidak hanya ia rasakan di kaki. Tegang di tengkuk dan pegal-pegal menjalar di seluruh tubuh. “Seluruh persendian juga terasa sakit dan tubuh cepat lelah,” katanya. Tidak hanya ganguan fisik, emosinya juga gampang meledak. Kadang-kadang ia marah dan ngomel kepada suami dan anak-anaknya tanpa sebab. Aktivitas mengajar di lembaga pendidikan komputer berhenti total.

Desi menduga tensi darah naik secara drastis dari 120/70 menjadi 170/100 disebabkan pola makan yang tidak terkendali dan stres pada akhir akhir ini. “Saya sering makan menu daging kambing dan makanan berlemak lainnya. Selain itu saya suka makanan yang asin,” kata alumnus Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Pondoklabu, Jakarta Selatan, itu.

Hingga pada suatu hari ia membesuk temannya, Ati Suprobowati Suratman yang mengidap penyakit kista ovarium stadium 4 di RS Salak, Bogor. Di sana, ia melihat sebotol VCO yang sering diminum oleh Ati. “Ini bagus juga untuk mengobati darah tinggi. Coba aja,” kata Dr Joko Sulistyo, APU, suami Ati. Menurut peneliti bagian enzimologi dan bioteknologi, LIPI, Bogor, minyak VCO mampu menurunkan kadar kolesterol penyebab hipertensi.

Untuk mengatasi darah tinggi yang dideritanya, Ia pun mengikuti saran Joko. Desi rutin mengkonsumsi VCO 2 kali sehari dengan takaran 2 sendok makan saat sesudah sahur dan berbuka puasa. Ia juga memperbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Daging, makanan berlemak, dan garam dikurangi sesuai petunjuk dokter.

Setelah seminggu ia meminum larutan minyak VCO itu kesehatannya mulai berangsur pulih. Bengkak di kaki perlahan mulai mengecil. Rasa tegang dan pegal-pegal berkurang. “Badan jadi fit dan tidak mudah lelah. Tidur pun nyenyak,” ungkapnya

Untuk mempercepat upaya mengobati darah tingginyanya, ia meningkatkan kuantitas konsumsi VCO menjadi 3 kali dalam sehari yaitu pagi, siang, dan malam. Dua minggu kemudian Desi mengecek kondisi kandungan ke bidan. Angka tensimeter menunjukkan 130/90. “Wah ini sudah bagus bu, tekanan darah sudah turun,” ucap Desi meniru ucapan bidan itu.

Ucapan itu membuat semangat hidup kelahiran Surabaya 1966 itu pulih kembali. Sebab ia bisa melahirkan secara normal tanpa harus mengeluarkan biaya 3 juta –  4 juta untuk operasi caesar.

Tepat  pada tanggal 23 Desember 2004, 3 hari sebelum bencana tsunami terjadi di Aceh, Raihan Herdian, putra ke-5 nya lahir dengan normal dan sehat. Proses persalinan pun berjalan lancar tanpa harus operasi caesar. Berat badan Raihan mencapai 3,1 kg. “Ia lahir normal, justru kulitnya lebih bersih dan cerah dibanding dengan saudaranya yang lain,” ucap Desi. Selang beberapa hari setelah Raihan lahir, tensi darah kembali normal 120/70. Tak heran bila konsumsi VCO terus dilanjutkan hingga sekarang.

Ref: Pusatminyak

VCO Untuk Hipertensi

VCO Untuk Hipertensi

Kabar gembira buat anda yang lagi bergelut dengan darah tinggi atau penyakit tekanan darah tinggi alias hipertensi.

Kami hadirkan buat Anda yang sudah lelah berdamai dengan hipertensi yang sangat ampuh untuk mengatasi penyakit yang Anda derita selama ini.

Kami persembahkan buat Anda sebuah produk yang insya Allah sudah tidak asing lagi yaitu virgin coconut oil atau VCO alias minyak kelapa murni .

Keampuhan Virgin Coconut Oil (VCO) untuk mengatasi darah tinggi atau penyakit darah tinggi dan penyakit yang terkait dengannya seperti stroke atau penyakit stroke sudah teruji baik secara klinis ataupun fakta di lapangan.

Banyak pakar dan dokter berbicara dan mengulas tentang keampuhan VCO untuk mencegah dan mengatasi penyakit darah tinggi atau tekanan darah tinggi.

Jadi, bagi Anda yang saat ini lagi menderita penyakit darah tinggi atau penyakit tekanan darah tinggi ada harapan untuk sembuh secara alami dengan terapi virgin coconut oil atau minyak kelapa murni.

Paparan di atas sepertinya bombastis, ya. Maka cermati sebuah tulisan pendek yang secara serius menulis hebatnya VCO untuk hipertensi.

Benarkah sebegitu hebatnya VCO, sehingga mengatasi penyakit hipertensi? Ini dia ulasannya, dari sejumlah sumber :

Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.

Kandungan utama dalam minyak kelapa murni adalah asam laurat. Dalam tubuh, asam laurat akan diubah menjadi senyawa monolaurin, sebuah senyawa monoglycine yang dapat merusak lapisan lipid pada virus seperti HIV, hepatitis, influenza dan bakteri patogen lainnya. Asam laurat juga mampu membangun sistem kekebalan tubuh, yang ditemukan persis serupa pada air susu ibu.

Selain itu, VCO juga mengandung 6% asam kaprat. Virgin coconut oil juga bisa menjadi jawaban atas masalah kehilangan berat badan karena kandungan asam laurat-nya. Tidak seperti nutrisi lain, asam laurat tidak perlu anzyme untuk melewati sel-sel tubuh kita. Pada sistem pencernaan, usus dapat menyerap tanpa proses hidrolisis. Setelah itu, pada aliran darah akan mencapai organ hati untuk proses metabolisme. Dengan cara ini, energi akan diproduksi lebih cepat, untuk diolah menjadi kalori, tanpa ditumpuk sebagai lemak.

Hal ini tidak akan terjadi pada asam lemak umum yang disebut asam lemak rantai panjang. Karena panjang, maka harus terlebih dahulu dipotong dan dibagi menjadi lipoprotein sebelum diambil oleh aliran darah ke seluruh tubuh dan masuk liver. Proses yang panjang meningkatkan kemungkinan terjadi masalah kadar lemak meningkat, dan penumpukan lemak.

Sebaliknya, asam lemak rantai sedang (asam laurat) membutuhkan proses pembakaran yang singkat. Hal ini dapat meningkatkan metabolisme, serta proses kekebalan tubuh dan pemulihan tubuh. Sel-sel kita akan bekerja lebih efisien untuk menghasilkan sel-sel baru dan mampu mengganti sel-sel yang rusak.

Selain itu, kolesterol dan tekanan darah juga lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi VCO.