Program Pencegahan Stunting: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?

Program Pencegahan Stunting: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?

Program pencegahan stunting – Stunting adalah salah satu masalah gizi yang serius di Indonesia. Menurut data Riskesdas 2018, prevalensi stunting pada anak usia 0-59 bulan mencapai 27,67%, yang berarti hampir 3 dari 10 anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis. Stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya, tetapi juga pada kemampuan kognitif, belajar, dan produktivitas anak di masa depan. Oleh karena itu, program pencegahan stunting perlu dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif oleh berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta.

Pengertian Stunting

Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak berada di bawah minus dua standar deviasi dari median standar pertumbuhan anak dari WHO. Stunting merupakan indikator kurang gizi kronis yang terjadi akibat asupan gizi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Stunting dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik, otak, dan organ tubuh lainnya, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas, di kemudian hari.

Baca Juga : Manfaat Beras Organik Untuk MPASI

Faktor Penyebab Stunting Menurut Kemenkes

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting, antara lain:

  1. Faktor ibu, seperti status gizi, usia, pendidikan, kesehatan, dan pengetahuan ibu saat hamil dan menyusui.
  2. Faktor anak, seperti berat lahir rendah, prematuritas, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI, imunisasi, dan penyakit infeksi.
  3. Faktor lingkungan, seperti sanitasi, air bersih, kebersihan, polusi, dan bencana alam.
  4. Faktor sosial ekonomi, seperti kemiskinan, ketahanan pangan, akses pelayanan kesehatan, dan budaya.
  5. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status gizi anak. Oleh karena itu, penanganan stunting harus dilakukan secara lintas sektor dan melibatkan semua pemangku kepentingan.

Program Pencegahan Stunting Kemenkes

Untuk mencegah stunting, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup. Beberapa program yang dilakukan antara lain:

  1. Program Bina Gizi Balita (BGB), yaitu program yang memberikan bantuan berupa biskuit gizi, susu, dan telur kepada balita yang berisiko stunting atau mengalami gizi kurang dan gizi buruk.
  2. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), yaitu program yang memberikan pelayanan kesehatan dasar secara terpadu dan berkelanjutan kepada seluruh anggota keluarga, termasuk ibu hamil, menyusui, dan balita.
  3. Program Aksi Nasional Pangan dan Gizi (PANGAN), yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan, serta memperbaiki gizi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan pemerintah daerah.
  4. Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS), yaitu program yang mengintegrasikan berbagai intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, seperti pemberian tablet tambah darah, imunisasi, ASI eksklusif, MPASI, sanitasi, air bersih, dan pendidikan gizi, kepada ibu hamil, menyusui, dan balita di 260 kabupaten/kota prioritas.

Baca Juga : PERMASALAHAN SUSU SKM UNTUK PENGGANTI ASI

Kesimpulan

Stunting adalah masalah gizi yang serius yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berdampak pada kesehatan dan produktivitas anak di masa depan. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, seperti gizi, kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi. Untuk mencegah stunting, diperlukan program yang komprehensif dan kolaboratif yang melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan berbagai program untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup, sebagai upaya pencegahan stunting di Indonesia.

Stunting adalah masalah yang tidak boleh dianggap sepele. Stunting dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menurunkan kualitas hidup dan kesejahteraan anak di masa depan. Stunting dapat dicegah dengan memberikan gizi dan kesehatan yang baik kepada ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Mari kita bersama-sama mendukung program pencegahan stunting yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan begitu, kita dapat memberikan masa depan yang lebih cerah dan lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya mengenai Kurang Gizi? Mulailah Dengan Beras Coklat

Penyakit Kencing Tikus: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Penyakit Kencing Tikus: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Penyakit kencing tikus atau leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, terutama ginjal, hati, dan paru-paru. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan flu, namun jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan komplikasi yang serius bahkan kematian. Penyakit ini dapat menular melalui kontak dengan air, tanah, atau benda yang tercemar oleh urine hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, sapi, babi, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang penyakit kencing tikus, mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga pencegahannya.

Ciri-ciri Air Kencing Tikus

Air kencing tikus memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu berbau amonia yang kuat dan menyengat. Bau ini dapat menyebar di sekitar sarang atau tempat makanan yang digemari oleh tikus. Tikus dapat menyebarkan air kencingnya ke mana pun ia pergi dan dapat membentuk bau yang sulit hilang. Jika Anda mencium bau ini, berarti ada kemungkinan Anda berada di dekat sumber penularan penyakit kencing tikus.

Selain bau, air kencing tikus juga dapat meninggalkan noda atau bekas pada permukaan yang terkena. Noda ini berwarna kuning kecoklatan dan dapat ditemukan pada lantai, dinding, furnitur, atau benda lain yang sering dilalui oleh tikus. Noda ini juga dapat menjadi indikator adanya tikus di sekitar Anda.

Baca Juga : Dampak Penggunaan Pestisida bagi Lingkungan dan Kesehatan

Virus Tikus pada Manusia

Virus tikus pada manusia adalah sebutan lain untuk hantavirus, yaitu kelompok virus yang menyebar melalui tikus atau hewan pengerat lain. Hantavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, tergantung pada jenis dan lokasi virusnya. Hantavirus yang ditemukan di Amerika disebut sebagai hantavirus “Dunia Baru” yang dapat menyebabkan hantavirus pulmonary syndrome (HPS), yaitu penyakit yang ditandai dengan demam, nyeri otot, batuk, dan sesak napas yang dapat berujung pada gagal napas dan kematian.

Hantavirus yang ditemukan di Eropa dan Asia disebut sebagai hantavirus “Dunia Lama” yang dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS), yaitu penyakit yang ditandai dengan demam, sakit kepala, muntah, perdarahan, dan gangguan fungsi ginjal yang dapat berujung pada gagal ginjal dan kematian.

Manusia dapat tertular hantavirus jika menghirup udara yang terinfeksi atau bersentuhan dengan tikus, urine, atau kotorannya. Virus ini tidak menular dari orang ke orang. Gejala hantavirus biasanya muncul dalam waktu 1-8 minggu setelah terpapar.

Penyebab Penyakit Kencing Tikus

Penyebab penyakit kencing tikus adalah bakteri Leptospira yang dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bakteri ini juga dapat bertahan di tanah yang lembap, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama. Bakteri ini dapat ‘berenang’ di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka. Bakteri ini juga bisa menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Hewan yang dapat menjadi perantara penyebaran bakteri Leptospira adalah tikus, anjing, sapi, kerbau, kuda, domba, kambing, babi, dan satwa liar. Hewan-hewan ini dapat mengeluarkan bakteri melalui urine, kotoran, atau cairan tubuh lainnya. Jika hewan-hewan ini buang air kecil di air atau tanah, maka bakteri dapat menyebar dan mencemari lingkungan.

Penularan Leptospirosis

Penularan leptospirosis dapat terjadi melalui beberapa cara, antara lain:

  1. Kontak dengan air atau tanah yang tercemar urine hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi saat berenang, mengarungi dengan perahu, naik kayak, atau rakit di air tawar yang berpotensi terkontaminasi, seperti danau dan sungai. Hal ini juga dapat terjadi saat mengunjungi daerah banjir atau baru-baru ini banjir.
  2. Kontak dengan urine hewan yang terinfeksi atau cairan tubuh lainnya, kecuali air liur. Hal ini dapat terjadi saat menyentuh, membersihkan, atau merawat hewan yang terinfeksi, atau saat bekerja di rumah potong hewan, peternakan, atau tempat lain yang banyak bersentuhan dengan hewan.
  3. Kontak dengan tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi saat berkebun, bermain, atau beraktivitas di tanah yang lembap atau berlumpur.
  4. Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi saat makan atau minum tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, atau saat makan atau minum dari wadah yang kotor.
  5. Mengalami gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi. Hal ini jarang terjadi, namun tetap berisiko menularkan bakteri Leptospira.

Baca Juga : Menyelusuri Akar Masalah Kesehatan Penyebab Gangguan Metabolisme

Pencegahan Penyakit Kencing Tikus

Untuk mencegah penyakit kencing tikus, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Menghindari kontak dengan air atau tanah yang tercemar urine hewan yang terinfeksi. Jika terpaksa harus ke daerah banjir atau beraktivitas di air tawar, gunakan alas kaki, sarung tangan, dan masker yang sesuai. Jangan lupa untuk mencuci tangan dan mandi setelahnya.
  2. Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya. Jika memiliki atau merawat hewan peliharaan, pastikan untuk memberikan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika bekerja di tempat yang banyak bersentuhan dengan hewan, gunakan alat pelindung diri yang sesuai dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  3. Menghindari mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan atau minum. Simpan makanan dan minuman di tempat yang bersih dan tertutup. Jangan makan atau minum dari wadah yang kotor atau tidak diketahui asalnya.
  4. Mengendalikan populasi tikus atau hewan pengerat lain di sekitar rumah atau lingkungan. Gunakan perangkap tikus, racun tikus, atau cara lain yang aman dan efektif untuk mengusir atau membunuh tikus. Buang sampah secara teratur dan pastikan tidak ada sumber makanan yang tersedia untuk tikus. Tutup lubang atau celah yang dapat menjadi jalan masuk tikus.
  5. Mengobati luka atau goresan yang terkena air atau tanah yang tercemar urine hewan yang terinfeksi. Bersihkan luka atau goresan dengan air bersih dan sabun, lalu oleskan antiseptik dan perban. Jika luka atau goresan tidak kunjung sembuh atau menimbulkan gejala lain, segera periksakan diri ke dokter.

Kesimpulan

Penyakit kencing tikus adalah penyakit yang dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan flu, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menular melalui kontak dengan air, tanah, atau benda yang tercemar oleh urine hewan yang terinfeksi, seperti tikus. Untuk mencegah penyakit ini, kita harus menghindari kontak dengan sumber penularan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengendalikan populasi tikus, dan mengobati luka yang terkena air atau tanah yang tercemar. Jika mengalami gejala penyakit kencing tikus, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Meningkatkan Kesehatan dengan Sarapan: Manfaat Sereal Beras Pagi yang Terlupakan

Kenapa Diabetes Menyerang Kaki: Ciri-ciri, Penyebab, dan Solusi

Kenapa Diabetes Menyerang Kaki: Ciri-ciri, Penyebab, dan Solusi

Kenapa diabetes menyerang kaki – Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah gangguan pada kaki. Gangguan kaki pada penderita diabetes disebabkan oleh kerusakan saraf (neuropati) dan pembuluh darah (iskemia) akibat gula darah yang tidak terkontrol. Lalu, kenapa diabetes menyerang kaki lebih dulu daripada bagian tubuh lainnya? Bagaimana ciri-ciri, penyebab, dan solusi untuk mengatasi masalah ini?

Ciri-ciri Kaki Diabetes

Salah satu ciri-ciri diabetes yang paling mudah dikenali adalah adanya perubahan pada kaki. Kaki diabetes biasanya memiliki gejala-gejala berikut12:
  1. Sensasi kesemutan, terbakar, nyeri, atau mati rasa pada kaki
  2. Kulit kaki yang kering, bersisik, pecah-pecah, atau menghitam
  3. Rambut kaki yang rontok atau jarang
  4. Kuku kaki yang tumbuh ke dalam, berwarna kuning, atau terinfeksi jamur
  5. Kapalan, bengkak, atau luka yang sulit sembuh di kaki
  6. Perubahan bentuk, warna, atau suhu kaki
  7. Bau tidak sedap atau nanah yang keluar dari kaki
Gejala-gejala ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada tingkat kerusakan saraf dan pembuluh darah. Jika tidak segera ditangani, gejala-gejala ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, seperti infeksi, ulkus, gangren, atau amputasi.

Penyebab Diabetes Menyerang Kaki

Diabetes menyerang kaki karena dua alasan utama, yaitu neuropati diabetik dan penyakit pembuluh darah perifer. Kedua kondisi ini saling berkaitan dan memperburuk satu sama lain.

 

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf yang dapat terjadi akibat gula darah yang tinggi. Saraf yang rusak dapat mengganggu komunikasi antara otak dan kaki, sehingga penderita diabetes tidak dapat merasakan adanya luka, tekanan, atau suhu yang abnormal di kaki. Saraf yang rusak juga dapat mengurangi keringat dan minyak yang melumasi kulit kaki, sehingga kulit menjadi kering dan mudah pecah. Saraf yang rusak juga dapat mempengaruhi otot dan tulang kaki, sehingga menyebabkan perubahan bentuk kaki.

 

Penyakit pembuluh darah perifer adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke kaki. Hal ini disebabkan oleh penumpukan plak (lemak, kolesterol, dan zat lain) di dalam dinding pembuluh darah akibat gula darah yang tinggi. Pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat dapat mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga menyebabkan nyeri, bengkak, dan luka yang lambat sembuh. Pembuluh darah yang tersumbat juga dapat menghambat penyembuhan infeksi dan menyebabkan matinya jaringan (gangren).

Baca Juga : Apakah Prediabetes Bisa Sembuh?

Solusi Mengatasi Kaki Diabetes

Untuk mengatasi kaki diabetes, diperlukan langkah-langkah yang komprehensif dan terpadu. Mengontrol gula darah adalah satu upaya untuk mengatasi komplikasi pada kaki. Ini adalah langkah utama dan terpenting untuk mencegah dan mengobati kaki diabetes. Gula darah yang terkontrol dapat mencegah kerusakan saraf dan pembuluh darah lebih lanjut, serta mempercepat penyembuhan luka.

 

Untuk mengontrol gula darah, penderita diabetes harus mengikuti anjuran dokter mengenai pengobatan, diet, dan olahraga yang sesuai. Kemudian upaya untuk mencegah komplikasi pada pada kaki adalah merawat kaki dengan baik. Ini adalah langkah pencegahan dan perawatan yang harus dilakukan setiap hari oleh penderita diabetes. Berikut ini beberapa tips merawat kaki dengan baik meliputi:

 

  1. Membersihkan kaki dengan air hangat dan sabun lembut setiap hari, lalu mengeringkannya dengan handuk bersih, terutama di antara jari-jari kaki.
  2. Mengoleskan pelembab atau minyak pada kulit kaki yang kering, namun hindari area antara jari-jari kaki.
  3. Memeriksa kaki setiap hari untuk mencari adanya luka, lecet, bengkak, kemerahan, atau perubahan lainnya. Jika ada, segera beri perawatan atau konsultasikan dengan dokter.
  4. Memotong kuku kaki secara teratur dan rata, serta menghindari memotong terlalu pendek atau ke dalam. Jika ada kuku yang tumbuh ke dalam atau terinfeksi jamur, segera berobat ke dokter.
  5. Menggunakan kaos kaki yang bersih, kering, dan nyaman setiap hari. Hindari kaos kaki yang terlalu ketat, bergaris, atau berlubang.
  6. Menggunakan sepatu yang sesuai dengan ukuran, bentuk, dan kondisi kaki. Hindari sepatu yang terlalu sempit, keras, atau berhak tinggi. Pilih sepatu yang empuk, fleksibel, dan berbentuk lebar di bagian depan. Jika perlu, gunakan sepatu khusus untuk penderita diabetes yang dapat disesuaikan dengan bentuk kaki.
  7. Mengganti sepatu dan kaos kaki secara teratur, terutama jika kaki berkeringat atau basah.
  8. Menghindari berjalan tanpa alas kaki, terutama di tempat yang kotor, berpasir, atau berbatu. Gunakan sandal atau sepatu jika berjalan di luar ruangan.
  9. Menghindari paparan suhu yang ekstrem pada kaki, seperti air panas, bantal pemanas, atau es batu. Gunakan termometer atau tangan untuk menguji suhu air sebelum mencuci kaki. Gunakan selimut atau kaos kaki untuk menghangatkan kaki jika dingin.
  10. Menghindari merokok, karena dapat memperburuk aliran darah ke kaki.

Baca Juga : Jalani Hidup Sehat: 3 J untuk Penderita Diabetes

Merawat Luka pada Kaki penderita Diabetes

Mengobati luka atau infeksi dengan segera adalah langkah penanganan yang harus dilakukan jika ada luka atau infeksi pada kaki. Luka atau infeksi pada kaki diabetes harus ditangani dengan serius, karena dapat berkembang menjadi ulkus atau gangren. Cara mengobati luka atau infeksi pada kaki diabetes meliputi:
  1. Membersihkan luka dengan air bersih atau larutan antiseptik, lalu mengeringkannya dengan kasa steril.
  2. Mengoleskan salep antibiotik atau antijamur sesuai anjuran dokter, lalu menutup luka dengan perban atau plester yang bersih dan kering.
  3. Mengganti perban atau plester setiap hari atau sesuai kebutuhan, serta memeriksa adanya tanda-tanda infeksi, seperti nanah, bau, atau kemerahan.
  4. Mengangkat kaki yang luka lebih tinggi dari jantung saat berbaring, untuk mengurangi bengkak dan meningkatkan aliran darah.
  5. Menghindari menekan atau menggosok luka, serta menghindari menggunakan sepatu atau kaos kaki yang ketat di kaki yang luka.
  6. Mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter, seperti antibiotik, anti-inflamasi, atau analgesik, untuk mengatasi infeksi, peradangan, atau nyeri.
  7. Mengunjungi dokter secara rutin untuk memantau perkembangan luka dan mendapatkan perawatan lanjutan, seperti debridemen (pembersihan jaringan mati), irigasi (pencucian luka dengan cairan), atau operasi (pengangkatan jaringan mati atau amputasi).

Kesimpulan

Kaki diabetes adalah komplikasi serius yang dapat terjadi pada penderita diabetes. Menjaga kadar gula darah dalam target yang dianjurkan dan melakukan pemeriksaan kaki secara rutin adalah kunci utama untuk mencegah dan mengatasi kaki diabetes. Mari kita jaga kesehatan kaki kita dengan mengontrol kadar gula darah kita. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah di kaki, yang dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti luka, infeksi, ulkus, gangren, atau bahkan amputasi.

Untuk mengontrol gula darah, kita harus mengikuti anjuran dokter mengenai pengobatan, diet, dan olahraga yang sesuai. Salah satu cara diet yang baik untuk penderita diabetes adalah mengkonsumsi beras Amandia dari Eka Farm. Beras Amandia juga memiliki kandungan serat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang tinggi, yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beras Amandia juga memiliki rasa yang pulen dan enak, serta tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Dengan mengkonsumsi beras Amandia, kita dapat membantu menurunkan risiko komplikasi diabetes, termasuk pada kaki. Selain itu, kita juga dapat mendukung petani organik lokal yang berjuang untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Mari kita jaga kesehatan kaki kita dengan mengontrol gula darah dan mengkonsumsi beras Amandia dari Eka Farm. Dapatkan beras Amandia di outlet-outlet terdekat atau melalui platform online seperti Tokopedia. Beras Amandia, beras organik untuk penderita diabetes. 😊

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kemenkes

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kemenkes

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah perilaku yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, baik di lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat. PHBS merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mendefinisikan PHBS sebagai semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara meningkatkan derajat kesehatan dan memberdayakan masyarakat.

Tatanan PHBS Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia

Tatanan PHBS memberikan langkah-langkah praktis yang dapat diikuti untuk mencapai hidup bersih dan sehat. Beberapa aspek kunci tatanan PHBS, seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan pola makan sehat. Penerapan tatanan PHBS dalam kehidupan sehari-hari merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan pribadi dan komunitas. Tatanan PHBS adalah susunan atau pola PHBS yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing lingkungan. Tatanan PHBS dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Tatanan PHBS di rumah tangga, yang meliputi 10 indikator, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, dan lain-lain.
  • Tatanan PHBS di sekolah, yang meliputi 12 indikator, seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi narkoba, melakukan aktivitas fisik, dan lain-lain.
  • Tatanan PHBS di tempat kerja, yang meliputi 11 indikator, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menghindari stres, melakukan pemeriksaan kesehatan, dan lain-lain.
  • Tatanan PHBS di masyarakat, yang meliputi 9 indikator, seperti mengikuti imunisasi, menghindari penyakit menular, berpartisipasi dalam gerakan masyarakat sehat, dan lain-lain.

Cara Menerapkan PHBS

Untuk menerapkan PHBS, kita perlu melakukan beberapa langkah, yaitu:

  1. Mengetahui dan memahami apa itu PHBS dan manfaatnya bagi kesehatan
  2. Menilai dan menganalisis kondisi kesehatan dan lingkungan kita saat ini
  3. Menentukan indikator PHBS yang sesuai dengan tatanan kita
  4. Menyusun rencana aksi untuk mencapai indikator PHBS yang ditetapkan
  5. Melaksanakan rencana aksi secara konsisten dan berkelanjutan
  6. Memonitor dan mengevaluasi hasil dan dampak dari penerapan PHBS
  7. Membuat laporan dan dokumentasi tentang proses dan hasil penerapan PHBS

Baca Juga : Jangan Putus Asa! Mengelola Diabetes Keturunan dengan Semangat dan Pola Hidup Sehat

Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Manfaat PHBS melampaui aspek kesehatan fisik dan mencakup kesejahteraan secara keseluruhan. Manfaat seperti peningkatan daya tahan tubuh, pencegahan penyakit menular, dan peningkatan produktivitas. PHBS bukan hanya tentang upaya pencegahan penyakit, tetapi juga mengarah pada kehidupan yang lebih bermakna dan berkualitas. Perilaku hidup bersih dan sehat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Beberapa manfaat PHBS adalah:

  • Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
  • Mencegah dan mengurangi risiko penyakit dan gangguan kesehatan
  • Menghemat biaya pengobatan dan perawatan kesehatan
  • Meningkatkan produktivitas dan prestasi
  • Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatan diri dan lingkungan
  • Meningkatkan partisipasi dan kerjasama dalam pembangunan kesehatan

Baca Juga : Kunci Kesehatan dan Kesejahteraan dengan Cara Menjaga Berat Badan Ideal

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kemenkes: Fondasi Kesehatan yang Kokoh

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, baik di lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat. PHBS merupakan salah satu program prioritas Kemenkes untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. PHBS memiliki tatanan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing lingkungan.

PHBS dapat diterapkan dengan melakukan beberapa langkah, mulai dari mengetahui, menilai, menentukan, menyusun, melaksanakan, memonitor, hingga melaporkan. PHBS memiliki banyak manfaat, baik bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Dengan menerapkan PHBS, kita dapat menjaga kesehatan diri dan lingkungan, serta berkontribusi dalam pembangunan kesehatan nasional.

 

Senam Jantung: Kuncinya untuk Jantung dan Paru-paru yang Sehat

Senam Jantung: Kuncinya untuk Jantung dan Paru-paru yang Sehat

Jantung dan paru-paru adalah organ vital yang berperan dalam memompa darah dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kesehatan jantung dan paru-paru sangat penting untuk menjaga kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru adalah dengan melakukan olahraga yang tepat dan teratur.

Senam Jantung

Senam jantung melibatkan gerakan-gerakan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kekuatan jantung dan kapasitas paru-paru. Aktivitas aerobik seperti berlari, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan aliran darah, memperkuat otot jantung, dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Melibatkan diri dalam rutinitas senam jantung secara teratur dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan kardiovaskular. Senam ini adalah salah satu jenis olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru. Melibatkan gerakan tubuh secara ritmis dan berirama, yang dapat meningkatkan denyut jantung dan kapasitas paru-paru. Senam jantung dapat dilakukan di rumah, di taman, atau di tempat olahraga. Beberapa contoh senam jantung adalah:

  • Jogging atau lari santai
  • Bersepeda
  • Berenang
  • Aerobik
  • Skipping
  • Zumba

Senam jantung dapat memberikan manfaat seperti:

  1. Meningkatkan aliran darah dan oksigen ke jantung dan paru-paru
  2. Menguatkan otot jantung dan paru-paru
  3. Menurunkan tekanan darah dan kolesterol
  4. Mencegah penyumbatan pembuluh darah
  5. Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh
  6. Menurunkan stres dan meningkatkan mood

Baca Juga : Hati-hati! Dengkuran di Malam Hari Bisa Sebabkan Penyakit Jantung Pada Wanita

Kegiatan yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Jantung

Meskipun olahraga bermanfaat untuk jantung dan paru-paru, ada beberapa kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita jantung, karena dapat memperburuk kondisi mereka. Sebelum memulai program olahraga baru, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama bagi penderita penyakit jantung. Dokter dapat membantu menentukan jenis olahraga yang aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Beberapa kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita jantung adalah:

  1. Merokok atau terpapar asap rokok
  2. Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang
  3. Mengonsumsi makanan berlemak, berminyak, atau tinggi garam
  4. Mengalami stres berlebihan atau emosi negatif
  5. Melakukan olahraga yang terlalu berat atau mendadak
  6. Melakukan olahraga tanpa pemanasan atau pendinginan
  7. Melakukan olahraga tanpa pengawasan dokter atau ahli
  8. Olahraga yang Dapat Meningkatkan Fungsi Paru-Paru

Selain senam jantung, ada juga beberapa jenis olahraga yang dapat meningkatkan fungsi paru-paru, yaitu olahraga yang melatih pernapasan. Olahraga yang melatih pernapasan adalah olahraga yang mengharuskan kita untuk mengatur napas secara teratur dan dalam, sehingga dapat memperluas kapasitas paru-paru dan mengeluarkan karbondioksida. Beberapa contoh olahraga yang melatih pernapasan adalah:

  • Yoga
  • Tai chi
  • Pilates
  • Meditasi
  • Bernyanyi
  • Meniup balon

Olahraga yang melatih pernapasan dapat memberikan manfaat seperti:

  1. Meningkatkan volume dan efisiensi paru-paru
  2. Meningkatkan pertukaran gas dan pengaturan pH darah
  3. Meningkatkan relaksasi dan keseimbangan tubuh
  4. Meningkatkan konsentrasi dan kesadaran diri
  5. Meningkatkan kekebalan dan kesehatan saluran pernapasan

Baca Juga : Jantung Berdebar Tiba-Tiba dan Cara Mencegahnya

Cara Menjaga Kesehatan Jantung

Olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru adalah olahraga yang dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke organ-organ tersebut, serta menguatkan otot-ototnya. Beberapa jenis olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru adalah senam jantung dan olahraga yang melatih pernapasan. Selain itu, kita juga harus menjaga kesehatan jantung dengan mengonsumsi makanan sehat, menghindari kebiasaan buruk, dan memeriksakan kesehatan jantung secara rutin. Selain melakukan olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru, ada juga beberapa cara lain yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan jantung, yaitu:

  1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak
  2. Menghindari makanan yang dapat merusak jantung, seperti makanan cepat saji, gorengan, makanan olahan, makanan manis, dan makanan berpengawet
  3. Minum air putih yang cukup, sekitar 8 gelas per hari
  4. Mengatur pola tidur yang baik, sekitar 7-8 jam per malam
  5. Menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak jantung, seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan terlarang
  6. Mengontrol berat badan yang ideal, dengan menghindari kegemukan atau kurus
  7. Memeriksakan kesehatan jantung secara rutin, setidaknya sekali setahun

Investasi untuk Masa Depan yang Sehat

Olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru adalah olahraga yang dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke organ-organ tersebut, serta menguatkan otot-ototnya. Beberapa jenis olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru adalah senam jantung dan olahraga yang melatih pernapasan. Selain itu, kita juga harus menjaga kesehatan jantung dengan mengonsumsi makanan sehat, menghindari kebiasaan buruk, dan memeriksakan kesehatan jantung secara rutin. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat menjaga kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru.

Ancaman Tersembunyi Diabetes: Gangguan Mata yang Mengganggu Penglihatan

Ancaman Tersembunyi Diabetes: Gangguan Mata yang Mengganggu Penglihatan

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada organ tubuh, termasuk mata. Gangguan mata akibat diabetes dapat menurunkan kualitas penglihatan dan bahkan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah mereka dengan baik, melakukan pengobatan secara rutin, dan mengunjungi dokter mata secara teratur.

Mata Kabur karena Diabetes

Mata kabur adalah salah satu gejala awal dari gangguan mata akibat diabetes. Mata kabur dapat terjadi karena perubahan bentuk lensa mata akibat kadar gula darah yang tinggi. Hal ini dapat membuat lensa mata membengkak dan berubah bentuk, sehingga mengganggu kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya. Mata kabur juga dapat terjadi karena edema makula, yaitu pembengkakan pada makula, bagian retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral. Hal ini dapat terjadi karena bocornya cairan dari pembuluh darah yang rusak ke makula.

Mata kabur yang disebabkan oleh diabetes dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Mata kabur yang sementara biasanya dapat pulih dengan sendirinya setelah kadar gula darah kembali normal. Namun, mata kabur yang permanen dapat menandakan adanya kerusakan serius pada mata yang membutuhkan penanganan medis segera.

Baca Juga : Jumlah Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat Pesat

Komplikasi Gangguan Mata Akibat Diabetes

Komplikasi mata diabetes adalah kerusakan pada mata yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Komplikasi ini dapat mempengaruhi berbagai bagian mata, seperti lensa, kornea, retina, saraf optik, dan glaukoma. Berikut adalah beberapa jenis komplikasi mata diabetes yang umum terjadi:

  1. Katarak
    Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan menghalangi cahaya yang masuk ke mata. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur, buram, atau silau. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami katarak dibandingkan orang yang tidak menderita diabetes. Katarak dapat terjadi karena penumpukan gula darah pada lensa mata yang mengganggu fungsi lensa.
  2. Glaukoma
    Glaukoma adalah kondisi di mana tekanan dalam bola mata meningkat akibat gangguan aliran cairan di dalam mata. Hal ini dapat merusak saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak. Glaukoma dapat menyebabkan penglihatan menjadi sempit, kabur, atau hilang. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami glaukoma dibandingkan orang yang tidak menderita diabetes. Glaukoma dapat terjadi karena pembentukan pembuluh darah baru yang tidak normal di dalam mata yang menghalangi aliran cairan.
  3. Retinopati diabetik
    Retinopati diabetik adalah kondisi di mana pembuluh darah di retina, bagian mata yang sensitif terhadap cahaya, mengalami kerusakan akibat kadar gula darah yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan, bocor, atau pembengkakan pada retina. Retinopati diabetik dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur, berbayang, berbintik, atau hilang. Retinopati diabetik dapat terjadi karena kerusakan pada pembuluh darah kecil yang menyuplai darah ke retina.

Cara Mengatasi Mata Kabur Akibat Diabetes

Cara mengatasi mata kabur akibat diabetes tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata kabur akibat diabetes:

  1. Mengontrol kadar gula darah. Ini adalah langkah utama dan penting untuk mencegah dan mengatasi mata kabur akibat diabetes. Kadar gula darah yang normal dapat membantu mencegah kerusakan pada mata dan memperbaiki fungsi lensa mata. Untuk mengontrol kadar gula darah, penderita diabetes perlu mengikuti rencana pengobatan yang diberikan oleh dokter, termasuk mengonsumsi obat-obatan, mengubah pola makan, dan berolahraga secara teratur.
  2. Menggunakan kacamata atau lensa kontak. Jika mata kabur disebabkan oleh perubahan bentuk lensa mata, maka penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu memperbaiki penglihatan. Namun, perlu diingat bahwa kacamata atau lensa kontak yang digunakan harus sesuai dengan resep dokter dan disesuaikan dengan kondisi mata. Jika tidak, penggunaan kacamata atau lensa kontak yang tidak tepat dapat memperburuk mata kabur.
  3. Melakukan pengobatan khusus. Jika mata kabur disebabkan oleh komplikasi mata diabetes, seperti katarak, glaukoma, atau retinopati diabetik, maka pengobatan khusus diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Baca Juga : Penyebab dan Faktor Risiko Diabetes Gestasional

Beberapa pengobatan khusus yang dapat dilakukan adalah:

  1. Operasi katarak. Operasi katarak adalah prosedur untuk mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan. Operasi katarak dapat membantu memperbaiki penglihatan yang kabur akibat katarak.
  2. Perawatan laser. Perawatan laser adalah prosedur untuk menggunakan sinar laser untuk merawat pembuluh darah yang bocor atau tumbuh tidak normal di dalam mata. Perawatan laser dapat membantu mengatasi mata kabur akibat glaukoma atau retinopati diabetik.
  3. Suntik obat ke dalam mata. Suntik obat ke dalam mata adalah prosedur untuk menyuntikkan obat anti-VEGF, seperti aflibercept, bevacizumab, atau ranibizumab, ke dalam mata. Obat ini dapat membantu mencegah pembentukan pembuluh darah baru yang tidak normal di dalam mata dan mengurangi pembengkakan pada retina. Suntik obat ke dalam mata dapat membantu mengatasi mata kabur akibat retinopati diabetik.
  4. Vitrektomi. Vitrektomi adalah prosedur untuk mengangkat cairan gel yang mengisi bagian tengah mata. Prosedur ini dilakukan jika terjadi perdarahan atau jaringan parut yang mengganggu penglihatan. Vitrektomi dapat membantu mengatasi mata kabur akibat retinopati diabetik.

Merawat Mata, Meningkatkan Kualitas Hidup

Gangguan mata akibat diabetes adalah kondisi yang dapat menurunkan kualitas penglihatan dan bahkan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik. Mata kabur adalah salah satu gejala awal dari gangguan mata akibat diabetes. Mata kabur dapat terjadi karena perubahan bentuk lensa mata, pembengkakan pada retina, atau komplikasi mata diabetes, seperti katarak, glaukoma, atau retinopati diabetik. Cara mengatasi mata kabur akibat diabetes tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengontrol kadar gula darah, menggunakan kacamata atau lensa kontak, dan melakukan pengobatan khusus, seperti operasi katarak, perawatan laser, suntik obat ke dalam mata, atau vitrektomi.

Jangan sampai terlewatkan artikel menarik lainnya tentang Jalani Hidup Sehat: 3 J untuk Penderita Diabetes

 

Manfaat Air Beras untuk Wajah dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Manfaat Air Beras untuk Wajah dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Air beras adalah cairan yang berasal dari sisa setelah mencuci atau merebus beras. Salah satu rahasia kecantikan yang mungkin belum Anda ketahui adalah kandungan ajaib dalam air cucian beras. Mari kita telusuri lebih jauh mengenai kandungan yang membuat air cucian beras menjadi andalan bagi kecantikan kulit Anda. Cairan ini mengandung berbagai nutrisi dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan kulit wajah. Namun, sebelum Anda menggunakan air beras untuk perawatan wajah, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait kandungan, manfaat, cara penggunaan, dan efek sampingnya.

Kandungan Air Cucian Beras

Air ini biasanya berwarna keruh karena mengandung pati, serat, dan mineral yang terkikis dari lapisan terluar beras. Menurut jurnal Pengelolaan Bahan Organik dan Air Untuk Mendukung ISPO yang ditulis Ariyanti, M., air cucian beras mengandung unsur sebagai berikut1:

  • 0,03% N (merangsang pertumbuhan vegetatif)
  • 0,42% P2O5 (mempercepat pertumbuhan tumbuhan muda menjadi tumbuhan dewasa)
  • 0,06% K2O (mempercepat metabolisme N)
  • 0,46% C-organik (menjaga kesuburan tanah)

Selain itu, air cucian beras juga mengandung banyak nutrisi antara lain:

  • 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan, 50% fosfor, 60% zat besi
  • Ca 2,944%, Mg 14,252%, S 0,027%, Fe 0,0427% dan B 0,043%

Manfaat Air Beras untuk Wajah

Air beras memiliki banyak manfaat untuk wajah, di antaranya adalah:

  1. Mencerahkan kulit. Hal ini karena kandungan gamma-oryzanol pada air beras dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan membuat kulit wajah tampak lebih cerah.
  2. Menghilangkan bintik hitam. Kandungan vitamin E dalam air beras dapat memudarkan pigmentasi pada kulit yang disebabkan oleh bekas jerawat, luka, atau penuaan.
  3. Mencegah penuaan dini. Kandungan vitamin E dalam air beras juga dapat menghambat proses penuaan dini dengan menangkal radikal bebas dan menurunkan aktivitas enzim elastase yang berperan dalam proses penuaan kulit.
  4. Mengatasi jerawat. Pati yang terdapat dalam air beras dapat mengatasi jerawat dengan mengurangi produksi minyak berlebih, membersihkan pori-pori, dan meredakan peradangan pada kulit.
  5. Melembapkan kulit. Air beras dapat melembapkan kulit dengan membantu menjaga keseimbangan pH kulit dan meningkatkan produksi kolagen yang membuat kulit lebih elastis dan kenyal.

Baca Juga : Sarapan yang Bikin Kenyang Lama: Senjata Rahasia Melawan Perut Keroncongan

Cara Penggunaan Air Beras untuk Wajah

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menggunakan air beras untuk perawatan wajah, yaitu:

  1. Mencuci wajah
    Anda dapat mencuci wajah dengan air beras setiap hari sebagai pengganti sabun atau pembersih wajah. Caranya, ambil air cucian beras yang sudah bersih dan rebus hingga mendidih. Dinginkan air beras dan gunakan untuk mencuci wajah dengan lembut. Bilas wajah anda dengan air bersih dan keringkan dengan handuk bersih.
  2. Mengusapkan ke wajah
    Anda dapat mengusapkan air beras ke wajah dengan menggunakan kapas atau spons. Caranya, rendam beras dalam air selama 30 menit. Pisahkan beras dan air dengan saringan. Gunakan kapas atau spons untuk mengusapkan air beras ke seluruh wajah dengan gerakan memutar. Biarkan di wajah anda selama 15-20 menit lalu bilas dengan air bersih.
  3. Membuat masker wajah
    Anda dapat membuat masker wajah dengan menggunakan air beras dan bahan-bahan alami lainnya, seperti madu, lemon, atau oatmeal. Caranya, masukkan ½ cangkir beras ke dalam panci. Saat menanak nasi, tambahkan air dua kali lebih banyak dari biasanya. Saring air beras ke dalam mangkuk bersih setelah nasi dan air mendidih. Campurkan air beras dengan bahan alami apa pun yang Anda inginkan. Setelah mengoleskannya ke wajah, diamkan di wajah anda selama 20 hingga 30 menit. Bilas wajah anda dengan air bersih dan keringkan dengan handuk bersih.

Efek Samping Air Beras untuk Wajah

Meskipun air beras memiliki banyak manfaat untuk wajah, penggunaannya juga dapat menimbulkan efek samping bagi beberapa orang, terutama yang memiliki kulit sensitif. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

  1. Menyebabkan iritasi. Jika digunakan terlalu sering, air beras dapat menyebabkan iritasi berupa ruam merah, gatal, atau sensasi terbakar pada kulit. Hal ini dapat terjadi karena kulit bereaksi terhadap kandungan pati atau mineral dalam air beras.
  2. Menghilangkan minyak alami kulit. Jika digunakan terlalu banyak, air beras dapat menghilangkan minyak alami kulit yang berfungsi sebagai pelindung kulit dari bakteri, kotoran, dan kekeringan. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, dan mudah teriritasi.
  3. Menyumbat pori-pori kulit. Jika tidak dibersihkan dengan baik, air beras dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan komedo, jerawat, atau infeksi kulit. Hal ini dapat terjadi karena sisa-sisa pati atau mineral dalam air beras menempel pada kulit dan menghalangi pernapasan kulit.
  4. Menimbulkan alergi. Jika Anda memiliki alergi terhadap beras atau salah satu kandungannya, penggunaan air beras dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit, seperti ruam, gatal, bengkak, atau sesak napas. Hal ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh Anda menganggap beras sebagai benda asing yang berbahaya dan bereaksi terhadapnya.

Baca Juga : Dari Kekuatan Alam Manfaat Pati Garut untuk Kesehatan

Kecantikan Alami dengan Air Cucian Beras

Air beras adalah cairan yang tersisa setelah mencuci atau merebus beras. Air ini memiliki banyak manfaat untuk wajah, seperti mencerahkan kulit, menghilangkan bintik hitam, mencegah penuaan dini, mengatasi jerawat, dan melembapkan kulit. Namun, penggunaan air beras juga dapat menimbulkan efek samping bagi beberapa orang, seperti iritasi, menghilangkan minyak alami kulit, menyumbat pori-pori kulit, atau menimbulkan alergi. Oleh karena itu, sebelum menggunakan air beras untuk perawatan wajah, ada baiknya Anda melakukan tes alergi terlebih dahulu dan mengikuti cara penggunaan yang tepat.

Tips:

  • Gunakan beras organik untuk menghindari pestisida dan bahan kimia.
  • Simpan air beras di kulkas selama 3-4 hari.
  • Gunakan air beras sebagai toner, masker, atau pembersih wajah.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Tak Hanya Enak, Kacang Hijau Juga Punya Segudang Manfaat, Apa Saja?

Memahami Jenis Gejala Gangguan Metabolisme Karbohidrat dan Protein

Memahami Jenis Gejala Gangguan Metabolisme Karbohidrat dan Protein

Gangguan metabolisme karbohidrat – Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi dan bahan-bahan penting bagi kesehatan. Metabolisme melibatkan banyak enzim, hormon, dan organ yang bekerja secara terkoordinasi. Namun, terkadang terjadi gangguan atau kelainan pada metabolisme yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Gangguan metabolisme adalah kondisi yang terjadi ketika ada kesalahan atau kekurangan pada proses metabolisme tubuh. Gangguan metabolisme dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan genetik, defisiensi enzim, gangguan hormon, penyakit organ, pola makan tidak sehat, atau faktor lingkungan.

Gangguan metabolisme dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, atau zat lain yang dibutuhkan tubuh. Gangguan metabolisme dapat menyebabkan penumpukan atau kekurangan zat tertentu di dalam tubuh, yang dapat merusak fungsi organ, jaringan, atau sel. Gangguan metabolisme juga dapat menyebabkan gejala seperti lemas, mual, muntah, sakit perut, bau napas, kulit kuning, perkembangan terlambat, atau kejang.

Gangguan Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Karbohidrat yang berasal dari makanan akan dipecah menjadi glukosa, yang kemudian dimasukkan ke dalam sel dengan bantuan hormon insulin. Glukosa akan digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan ATP, yang merupakan molekul energi bagi sel.

Gangguan metabolisme karbohidrat adalah kondisi yang terjadi ketika ada masalah pada proses penguraian, pengangkutan, atau penggunaan glukosa di dalam tubuh. Gangguan metabolisme karbohidrat dapat menyebabkan kadar glukosa darah menjadi terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia), yang dapat berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa contoh gangguan metabolisme karbohidrat adalah:

  1. Diabetes mellitus
    Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang paling umum dan sering. Diabetes mellitus terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan menumpuk di dalam darah. Diabetes mellitus dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan saraf, ginjal, mata, jantung, atau pembuluh darah.
  2. Galaktosemia
    Galaktosemia adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang langka dan bawaan. Galaktosemia terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah galaktosa, yang merupakan jenis gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa yang menumpuk di dalam tubuh dapat merusak hati, otak, mata, atau ginjal.
  3. Sindrom McArdle
    Sindrom McArdle adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang langka dan bawaan. Sindrom McArdle terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah glikogen, yang merupakan bentuk penyimpanan glukosa di dalam otot dan hati. Sindrom McArdle dapat menyebabkan kelemahan otot, nyeri, kram, atau rabdomiolisis (kerusakan otot yang parah).

Baca Juga : Jahe dan Manfaatnya untuk Mengatasi Masalah Asam Lambung

Gangguan Metabolisme Protein

Protein adalah zat yang terdiri dari asam amino yang berperan dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, seperti otot, kulit, rambut, kuku, hormon, enzim, dan antibodi. Protein yang berasal dari makanan akan dipecah menjadi asam amino, yang kemudian digunakan oleh sel untuk membentuk protein baru sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Gangguan metabolisme protein adalah kondisi yang terjadi ketika ada masalah pada proses penguraian, pengangkutan, atau penggunaan asam amino di dalam tubuh. Gangguan metabolisme protein dapat menyebabkan penumpukan atau kekurangan asam amino tertentu di dalam tubuh, yang dapat mengganggu fungsi tubuh.

Beberapa contoh gangguan metabolisme protein adalah:

  1. Fenilketonuria (PKU)
    Fenilketonuria adalah gangguan metabolisme protein yang langka dan bawaan. Fenilketonuria terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah asam amino fenilalanin, yang merupakan salah satu asam amino esensial yang harus diperoleh dari makanan. Fenilalanin yang menumpuk di dalam tubuh dapat merusak otak dan menyebabkan keterbelakangan mental, kejang, atau gangguan perilaku.
  2. Maple syrup urine disease (MSUD)
    Maple syrup urine disease adalah gangguan metabolisme protein yang langka dan bawaan. Maple syrup urine disease terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah asam amino rantai bercabang, yaitu leusin, isoleusin, dan valin, yang juga merupakan asam amino esensial yang harus diperoleh dari makanan. Asam amino rantai bercabang yang menumpuk di dalam tubuh dapat merusak otak dan menyebabkan gangguan neurologis, seperti koma, kejang, atau kematian.
  3. Alkaptonuria
    Alkaptonuria adalah gangguan metabolisme protein yang langka dan bawaan. Alkaptonuria terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah asam amino tirosin dan fenilalanin dengan baik, sehingga menghasilkan zat yang disebut asam homogentisat. Asam homogentisat yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan warna pada urine, kulit, mata, atau tulang, serta menyebabkan artritis, batu ginjal, atau penyakit jantung.

Baca Juga : 5 LANGKAH MEMULAI OLAHRAGA BAGI PENDERITA DIABETES

Contoh Penyakit Gangguan Metabolisme Lainnya

Penyakit metabolik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gangguan metabolisme yang bersifat kronis dan berdampak pada kesehatan secara umum. Penyakit metabolik biasanya disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, atau gaya hidup yang tidak sehat. Penyakit metabolik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit lain, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, atau infeksi.

Beberapa contoh penyakit metabolik adalah:

Penyakit metabolik adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolisme, yaitu proses kimia yang terjadi di dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi dan bahan-bahan penting bagi kesehatan. Penyakit metabolik dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, atau zat lain yang dibutuhkan tubuh. Penyakit metabolik dapat menyebabkan gejala seperti lemas, mual, muntah, sakit perut, bau napas, kulit kuning, perkembangan terlambat, atau kejang.

Beberapa contoh penyakit metabolik yang umum dan sering terjadi adalah:

  1. Sindrom metabolik
    Sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala yang menunjukkan adanya gangguan metabolisme yang berkaitan dengan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. Gejala sindrom metabolik antara lain obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi. Sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, atau stroke.
  2. Gout
    Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat di dalam tubuh, terutama di sendi. Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin, yang merupakan zat yang terdapat dalam makanan tertentu, seperti daging merah, jeroan, atau alkohol. Asam urat yang menumpuk di sendi dapat menyebabkan radang, nyeri, bengkak, atau kemerahan. Gout dapat menyebabkan kerusakan sendi, batu ginjal, atau gagal ginjal.
  3. Hipotiroidisme
    Hipotiroidisme adalah penyakit metabolik yang disebabkan oleh kurangnya hormon tiroid, yang berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Hipotiroidisme dapat menyebabkan metabolisme tubuh menjadi lambat, sehingga menyebabkan gejala seperti kelelahan, kenaikan berat badan, kulit kering, rambut rontok, suara serak, atau depresi.
  4. Fenilketonuria (PKU)
    Fenilketonuria adalah penyakit metabolik yang disebabkan oleh kelainan genetik yang mengganggu metabolisme asam amino fenilalanin. Asam amino fenilalanin adalah salah satu asam amino esensial yang harus diperoleh dari makanan. Fenilalanin yang tidak dapat diproses oleh tubuh akan menumpuk di dalam darah dan merusak otak. Fenilketonuria dapat menyebabkan keterbelakangan mental, kejang, atau gangguan perilaku.

Baca Juga : PASTIKAN MAKANAN INI ADA DALAM MENU MAKANAN DIET ANDA

Mengoptimalkan Keseimbangan Internal untuk Hidup Sehat

Dalam menghadapi berbagai gangguan metabolisme, pemahaman yang mendalam tentang dinamika internal tubuh menjadi kunci. Penting untuk mengenali peran metabolisme dalam kesehatan dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk memelihara keseimbangan nutrisi dan energi. Melalui pendekatan yang holistik, kita dapat membantu tubuh berfungsi secara optimal, menghindari risiko penyakit, dan menjalani hidup yang sehat dan bugar.

Apakah yang Anda inginkan lebih baik daripada yang lain? Apakah Anda ingin mengonsumsi makanan bergizi dan gurih? Apakah Anda berniat untuk menyediakan lahan pertanian dan lingkungan hidup? Anda harus memilih produk makanan organik dari Eka Farm jika Anda meresponsnya. Eka Farm memproduksi makanan yang berkualitas dan berkualitas tinggi. Semua produk makanan organik Eka Farm adalah budidaya alami dan tidak mengandung bahan-bahan baru seperti pestisida, bahan kimia, hormon, atau produk kimia lainnya. Selain itu, produk makanan organik dari Eka Farm telah disertifikasi organik oleh pemerintah Indonesia, menjamin kualitas dan keamanan produk.

Produk makanan organik dari Eka Farm memperbaiki sistem kekebalan tubuh Anda, mencegah penyakit dan menjaga kesehatan Anda secara ideal. Produk makanan organik Eka Farm tahan lama dan lezaat. Dalam usulan kesetaraan harga dan pemeliharaan keseimbangan ekologis, produk makanan organik dari Eka Farm juga penting bagi petani di lokasi dan lingkungan. Apa yang terjadi sekarang? Temukan perbedaan dalam pemeliharaan produk makanan organik Eka Farm. Eka Farm menawarkan makanan yang sehat untuk keluarga.

Kelangkaan Beras di Indonesia: Penyebab, Dampak, dan Solusi

Kelangkaan Beras di Indonesia: Penyebab, Dampak, dan Solusi

Kelangkaan beras di Indonesia – Sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Namun, beberapa waktu terakhir, harga beras di pasaran mengalami kenaikan yang signifikan dan menyulitkan masyarakat. Apa penyebab kelangkaan beras di Indonesia? Bagaimana dampaknya bagi perekonomian dan ketahanan pangan? Dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini?

Penyebab Kelangkaan Beras di Indonesia

Salah satu penyebab utama kelangkaan beras di Indonesia adalah terganggunya distribusi dari beberapa sentra produksi ke pasaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan, yang merusak lahan pertanian dan infrastruktur jalan. Contohnya, pada awal tahun 2024, banjir melanda sejumlah daerah di
  2. Jawa Tengah, seperti Demak dan Grobogan, yang merupakan penghasil beras utama di Indonesia.
  3. Kurangnya stok beras di gudang Perum Bulog, yang merupakan lembaga pemerintah yang bertugas mengelola cadangan beras nasional. Menurut data Bulog, stok beras di gudang Bulog per akhir Januari 2024 hanya sekitar 1,2 juta ton, padahal idealnya seharusnya 2 juta ton.
  4. Lambatnya panen beras di dalam negeri, yang disebabkan oleh penanaman yang tidak tepat waktu, perubahan iklim, dan serangan hama. Akibatnya, suplai beras dari petani ke pasar menurun drastis. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada 2023 hanya sekitar 54,8 juta ton, turun 2,6 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga : Memasak Beras Merah untuk Penderita Diabetes: Seni Memastikan Nutrisi dan Kesehatan

Dampak Kelangkaan Beras

Kelangkaan beras di Indonesia berdampak negatif bagi perekonomian dan ketahanan pangan di Indonesia, antara lain:

  • Meningkatnya harga beras di pasaran, yang mencapai Rp 13.000-Rp 15.000 per kilogram, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 9.450 per kilogram. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun, terutama bagi golongan miskin dan rentan miskin, yang menghabiskan sekitar 30 persen pengeluarannya untuk membeli beras.
  • Menurunnya kesejahteraan petani, yang tidak mendapatkan harga yang sesuai dengan biaya produksi dan kualitas beras yang dihasilkan. Selain itu, petani juga mengalami kerugian akibat gagal panen atau hasil panen yang rendah. Menurut data BPS, tingkat kemiskinan petani pada Maret 2023 mencapai 13,68 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 9,78 persen.
  • Mengancam ketahanan pangan nasional, yang ditandai dengan rendahnya ketersediaan, aksesibilitas, dan utilitas beras bagi masyarakat. Hal ini dapat berpotensi menimbulkan masalah sosial, politik, dan keamanan, jika tidak segera ditangani. Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia berada di peringkat 69 dari 113 negara dalam Indeks Ketahanan Pangan Global 2023, dengan skor 58,9 dari 100.

Cara Mengatasi Kelangkaan Beras

Untuk mengatasi kelangkaan beras di Indonesia, diperlukan langkah-langkah strategis dan terpadu dari berbagai pihak, antara lain:

  1. Meningkatkan impor beras dari negara-negara produsen beras, seperti Vietnam, Thailand, dan India, untuk menambah stok beras nasional dan menstabilkan harga beras di pasaran.
  2. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton pada awal tahun 2024, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan beras hingga Maret 2024.
  3. Mengoptimalkan distribusi beras dari Perum Bulog ke pasar-pasar, terutama di daerah-daerah yang mengalami kelangkaan beras. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan alokasi beras
  4. Bulog dari 100.000-200.000 ton per bulan menjadi 250.000 ton per bulan, serta memperbaiki sarana dan prasarana transportasi dan logistik.
  5. Mendorong peningkatan produksi beras di dalam negeri, dengan cara memberikan bantuan dan insentif kepada petani, seperti bibit unggul, pupuk, alat pertanian, asuransi, dan kredit. Selain itu, juga melakukan perluasan lahan pertanian, rehabilitasi irigasi, pengendalian hama, dan peningkatan teknologi pertanian.

Baca Juga : Memahami Peran Beras Glikemik Rendah dalam Diet Sehat

Kesimpulan

Kelangkaan beras di Indonesia merupakan masalah yang serius dan memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Penyebab kelangkaan beras adalah terganggunya distribusi, kurangnya stok beras, dan lambatnya panen beras. Dampak kelangkaan beras adalah meningkatnya harga beras, menurunnya kesejahteraan petani, dan mengancam ketahanan pangan nasional. Solusi kelangkaan beras adalah meningkatkan impor beras, mengoptimalkan distribusi beras, dan mendorong peningkatan produksi beras.

Di tengah kondisi kelangkaan beras yang melanda Indonesia, Eka Farm berkomitmen untuk tetap menyediakan beras organik berkualitas bagi masyarakat. Beras organik Eka Farm memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti rendah indeks glikemik, tinggi serat, dan kaya antioksidan. Beras organik Eka Farm juga memiliki rasa yang pulen dan enak, serta tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Eka Farm memiliki jaringan distribusi yang luas dan efisien, sehingga beras organik Eka Farm dapat dengan mudah didapatkan di outlet-outlet terdekat atau melalui platform online seperti Tokopedia. Eka Farm juga memberikan harga yang bersaing dan terjangkau, serta memberikan promo dan diskon menarik bagi pelanggan setia. Dengan membeli beras organik Eka Farm, Anda tidak hanya mendapatkan beras yang sehat dan lezat, tetapi juga mendukung petani organik lokal yang berjuang untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Neuropati DM: Meredakan Nyeri dan Meningkatkan Kualitas Hidup

Neuropati DM: Meredakan Nyeri dan Meningkatkan Kualitas Hidup

Neuropati DM adalah salah satu komplikasi yang sering dialami oleh penderita diabetes mellitus (DM). Neuropati DM adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama. Neuropati DM dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti kesemutan, nyeri, mati rasa, atau gangguan fungsi organ tubuh. Neuropati DM juga dapat meningkatkan risiko terjadinya luka, infeksi, dan amputasi pada kaki. Oleh karena itu, neuropati DM harus ditangani dengan baik agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.

Cara Menghilangkan Nyeri Kaki pada Penderita Diabetes

Nyeri kaki adalah salah satu gejala neuropati DM yang paling mengganggu. Nyeri kaki dapat mengurangi kualitas hidup dan aktivitas penderita diabetes. Untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri kaki, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

  1. Mengontrol kadar gula darah
    Ini adalah langkah utama dan terpenting untuk mencegah dan mengatasi neuropati DM. Kadar gula darah yang terkontrol dapat mencegah kerusakan saraf lebih lanjut dan meredakan gejala nyeri. Anda dapat mengontrol kadar gula darah dengan mengikuti anjuran dokter, mengonsumsi obat diabetes, menjaga pola makan sehat, dan berolahraga secara teratur.
  2. Mengonsumsi suplemen makanan
    Beberapa suplemen makanan dapat membantu mengurangi nyeri kaki akibat neuropati DM. Misalnya, alpha lipoic acid (ALA), yang merupakan antioksidan yang dapat melindungi saraf dari kerusakan. ALA dapat ditemukan dalam beberapa sayuran, seperti wortel dan brokoli, atau dalam bentuk suplemen oral. Selain itu, acetyl-L-carnitine, yang merupakan zat yang dapat membantu memproduksi sel-sel saraf yang sehat, juga dapat dikonsumsi sebagai suplemen.
  3. Mengonsumsi obat anti nyeri
    Jika nyeri kaki sangat mengganggu, Anda dapat mengonsumsi obat anti nyeri yang diresepkan oleh dokter. Beberapa jenis obat anti nyeri yang dapat digunakan untuk neuropati DM adalah antidepresan, antikonvulsan, opioid, dan obat topikal. Obat-obat ini bekerja dengan mempengaruhi cara kerja saraf dalam mengirim sinyal nyeri ke otak. Namun, obat-obat ini juga dapat menimbulkan efek samping, seperti kantuk, mual, sembelit, atau kecanduan. Oleh karena itu, obat-obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan dosis dan petunjuk dokter.
  4. Melakukan relaksasi
    Stres dapat memperburuk nyeri kaki akibat neuropati DM. Untuk itu, Anda dapat melakukan relaksasi untuk mengurangi stres dan meredakan nyeri. Beberapa cara relaksasi yang dapat dilakukan adalah meditasi, yoga, akupunktur, pijat, atau terapi musik. Relaksasi dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, serta meningkatkan aliran darah ke saraf.
  5. Melakukan perawatan kaki
    Kaki yang sehat dapat mencegah terjadinya luka, infeksi, atau amputasi akibat neuropati DM. Anda dapat melakukan perawatan kaki dengan cara membersihkan kaki setiap hari, mengeringkan kaki dengan baik, mengoleskan pelembab pada kaki, memotong kuku kaki secara teratur, mengenakan sepatu dan kaos kaki yang nyaman, dan memeriksa kaki secara rutin untuk mendeteksi adanya luka, bengkak, atau perubahan warna.

Baca Juga : Memahami Resiko Keturunan Diabetes: Faktor Genetik dan Pencegahan

Obat Neuropati Diabetik

Selain obat anti nyeri, ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengobati neuropati diabetik. Obat-obat ini bertujuan untuk meredakan gejala, mengembalikan fungsi saraf, atau mencegah komplikasi. Beberapa obat neuropati diabetik yang dapat digunakan adalah:

  1. Obat anti inflamasi
    Obat-obat ini dapat mengurangi peradangan pada saraf yang menyebabkan nyeri atau gangguan fungsi. Contoh obat anti inflamasi yang dapat digunakan untuk neuropati diabetik adalah ibuprofen, naproxen, atau aspirin. Namun, obat-obat ini juga dapat menimbulkan efek samping, seperti iritasi lambung, perdarahan, atau gangguan ginjal. Oleh karena itu, obat-obat ini harus dikonsumsi dengan hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter.
  2. Obat anti kejang
    Obat-obat ini dapat mengurangi kejang otot yang terjadi akibat neuropati diabetik. Contoh obat anti kejang yang dapat digunakan untuk neuropati diabetik adalah karbamazepin, fenitoin, atau valproat. Namun, obat-obat ini juga dapat menimbulkan efek samping, seperti gangguan hati, darah, atau kulit. Oleh karena itu, obat-obat ini harus dikonsumsi dengan pemantauan dokter.
  3. Obat anti depresan
    Obat-obat ini dapat mengurangi depresi yang terjadi akibat neuropati diabetik. Depresi dapat memperburuk gejala neuropati diabetik dan mengganggu kualitas hidup penderita. Contoh obat anti depresan yang dapat digunakan untuk neuropati diabetik adalah amitriptilin, duloksetin, atau venlafaksin. Namun, obat-obat ini juga dapat menimbulkan efek samping, seperti mulut kering, sembelit, kantuk, atau penurunan libido. Oleh karena itu, obat-obat ini harus dikonsumsi dengan konsultasi dokter.
  4. Obat anti platelet
    Obat-obat ini dapat mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke saraf. Gangguan aliran darah dapat memperparah kerusakan saraf akibat neuropati diabetik. Contoh obat anti platelet yang dapat digunakan untuk neuropati diabetik adalah aspirin, klopidogrel, atau tiklopidin. Namun, obat-obat ini juga dapat menimbulkan efek samping, seperti perdarahan, alergi, atau gangguan hati. Oleh karena itu, obat-obat ini harus dikonsumsi dengan resep dokter.

Baca Juga : Jangan Putus Asa! Mengelola Diabetes Keturunan dengan Semangat dan Pola Hidup Sehat

Pencegahan Neuropati Diabetik

Neuropati diabetik adalah komplikasi yang dapat dicegah dengan cara mengendalikan kadar gula darah dan menjaga gaya hidup sehat. Beberapa cara pencegahan neuropati diabetik yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengikuti program pengobatan diabetes
    Anda harus mengikuti program pengobatan diabetes yang disarankan oleh dokter, termasuk mengonsumsi obat diabetes, melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Anda juga harus mengikuti saran dokter tentang diet, olahraga, dan perawatan kaki yang sesuai dengan kondisi Anda.
  • Menjaga pola makan sehat
    Anda harus menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, seimbang, dan bervariasi. Anda harus menghindari makanan yang tinggi gula, lemak, atau garam, serta mengurangi konsumsi alkohol, kafein, atau rokok. Anda juga harus mengatur porsi makanan dan jadwal makan yang teratur.
  • Berolahraga secara teratur
    Anda harus berolahraga secara teratur dengan melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan dan minat Anda. Anda dapat melakukan olahraga ringan, seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau senam. Olahraga dapat membantu menurunkan gula darah, meningkatkan sirkulasi darah, menguatkan otot, dan mengurangi stres.
  • Menghindari cedera atau infeksi pada kaki
    Anda harus berhati-hati dalam merawat kaki Anda, karena neuropati diabetik dapat mengurangi rasa sakit dan sensasi pada kaki. Anda harus menghindari cedera atau infeksi pada kaki, seperti luka, lecet, benda asing, atau jamur. Anda harus membersihkan, mengeringkan, dan mengoleskan pelembab pada kaki setiap hari, serta memeriksa adanya perubahan warna, bengkak, atau luka pada kaki. Anda juga harus mengenakan sepatu dan kaos kaki yang nyaman, bersih, dan tidak terlalu ketat.

Baca Juga : Jalani Hidup Sehat: 3 J untuk Penderita Diabetes

Pendekatan Holistik dalam Pengelolaan Penyakit

Neuropati diabetik adalah komplikasi diabetes yang dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, dan mati rasa di kaki. Meskipun tidak ada obat untuk menyembuhkan neuropati diabetik, terdapat berbagai cara untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Pengendalian gula darah, pengobatan gejala, dan perubahan gaya hidup merupakan kunci utama dalam tatalaksana neuropati diabetik.

Anda adalah salah satu dari jutaan orang yang hidup dengan diabetes. Anda tentu tahu betapa pentingnya menjaga gula darah tetap normal agar terhindar dari komplikasi yang berbahaya, seperti neuropati, retinopati, atau gagal ginjal. Namun, Anda juga tidak ingin melewatkan kenikmatan makan nasi yang menjadi makanan pokok sebagian besar orang Indonesia. Lalu, bagaimana solusinya?

Jangan khawatir, kami punya jawabannya untuk Anda. Kami memperkenalkan Beras Amandia Organik dari Eka Farm, beras putih dengan indeks glikemik yang sangat rendah, yaitu 42.3. Beras Amandia Organik adalah beras yang dibudidayakan secara organik, tanpa menggunakan pestisida, herbisida, atau bahan kimia berbahaya lainnya. Beras Amandia Organik memiliki kandungan gula yang rendah, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu, Beras Amandia Organik juga memiliki kandungan protein, mineral, dan antioksidan yang tinggi, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh Anda.

Beras Amandia Organik dari Eka Farm adalah beras yang lezat, pulen, dan mengenyangkan. Anda dapat memasaknya dengan cara yang sama seperti beras biasa, dengan takaran 1 bagian beras dan 1.5 bagian air. Anda juga dapat mengkreasikan beras ini menjadi berbagai menu makanan yang Anda sukai, seperti nasi goreng, nasi uduk, nasi kuning, atau nasi tim. Apapun menu yang Anda pilih, Anda tetap dapat menikmatinya tanpa khawatir akan gula darah Anda.

Tunggu apa lagi? Segera pesan Beras Amandia Organik dari Eka Farm sekarang juga dan rasakan manfaatnya bagi kesehatan Anda. Pesan sekarang juga melalui tautan ini atau melalui nomor +628112650296.