Bakteri Helicobacter Pylori Penyakit Apa? Cari Tahu Disini!

Bakteri Helicobacter Pylori Penyakit Apa? Cari Tahu Disini!

Bakteri helicobacter pylori penyakit apa – Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) adalah salah satu penyebab utama dari berbagai penyakit saluran pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, dan kanker lambung. Bakteri ini dapat hidup di dalam lambung dan menyerang lapisan pelindungnya, sehingga menyebabkan peradangan dan luka. Infeksi H. pylori dapat ditularkan melalui kontak mulut, feses, air, atau makanan yang terkontaminasi.

Infeksi H. pylori biasanya tidak menimbulkan gejala yang spesifik, tetapi dapat menyebabkan nyeri perut, mual, muntah, sendawa, kembung, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti pendarahan, perforasi, obstruksi, dan kanker.

Untuk mengobati infeksi H. pylori, dokter biasanya akan memberikan kombinasi antibiotik dan obat penghambat asam lambung. Namun, pengobatan ini dapat menyebabkan efek samping, seperti diare, mual, ruam, dan resistensi bakteri. Oleh karena itu, banyak orang yang mencari alternatif pengobatan alami yang lebih aman dan efektif.

Baca Juga : Sayur Bersahabat atau Musuh Perut? Panduan Sayuran untuk Penderita Maag

Bakteri Helicobacter Pylori Penyakit Apa?

Bakteri Helicobacter pylori adalah penyebab utama dari berbagai penyakit saluran pencernaan, yang dapat berdampak buruk pada kualitas hidup dan kesehatan seseorang. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri ini adalah:

  • Gastritis
    Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung, yang dapat disebabkan oleh infeksi H. pylori. Gejala gastritis meliputi nyeri perut, mual, muntah, kembung, sendawa, dan hilangnya nafsu makan. Gastritis dapat berlangsung dalam waktu singkat (akut) atau lama (kronis). Jika tidak diobati, gastritis dapat menyebabkan luka atau borok di lambung.
  • Tukak Lambung
    Tukak lambung adalah luka terbuka yang terbentuk di lapisan lambung akibat kerusakan oleh asam lambung dan H. pylori. Gejala tukak lambung meliputi nyeri perut yang parah, terutama saat perut kosong atau pada malam hari, muntah darah, feses berdarah atau berwarna hitam, dan anemia. Tukak lambung dapat berbahaya jika menyebabkan pendarahan, perforasi, atau obstruksi.
  • Kanker Lambung
    Kanker lambung adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di lambung, yang dapat menyebar ke organ lain. Infeksi H. pylori adalah salah satu faktor risiko utama dari kanker lambung, karena dapat menyebabkan perubahan genetik pada sel lambung dan merangsang pertumbuhan sel abnormal. Gejala kanker lambung meliputi nyeri perut, penurunan berat badan, mual, muntah, kesulitan menelan, dan kelelahan. Kanker lambung dapat diobati dengan operasi, kemoterapi, atau radioterapi, tergantung pada stadium dan lokasi kanker.

Baca Juga : Hal-hal yang memicu sakit maag semakin parah

Makanan Pembunuh Bakteri Helicobacter Pylori

Salah satu cara alami untuk mengatasi infeksi H. pylori adalah melalui makanan. Beberapa jenis makanan telah ditemukan memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mengurangi atau menghilangkan bakteri ini. Makanan yang kaya akan antioksidan, seperti brokoli, bawang putih, dan beri, dapat menjadi pilihan yang baik dalam menjaga kesehatan lambung.

Salah satu cara alami untuk mengatasi infeksi H. pylori adalah dengan mengonsumsi makanan yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri ini. Berikut ini adalah beberapa makanan yang dapat Anda coba:

  1. Bawang Putih
    Bawang putih adalah salah satu bumbu dapur yang memiliki sifat antibakteri yang kuat. Bawang putih mengandung senyawa aktif bernama alicin, yang dapat membunuh H. pylori secara langsung atau mengganggu produksi urease, enzim yang digunakan bakteri untuk bertahan hidup di lingkungan asam lambung.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi bawang putih mentah atau ekstraknya dapat mengurangi jumlah H. pylori di lambung dan meningkatkan efektivitas pengobatan antibiotik. Namun, bawang putih juga dapat menyebabkan iritasi pada lambung, sehingga sebaiknya dikonsumsi dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.

  2. Madu Manuka
    Madu manuka adalah jenis madu yang berasal dari nektar tanaman manuka (Leptospermum scoparium) yang tumbuh di Selandia Baru dan Australia. Madu ini memiliki sifat antibakteri yang tinggi, karena mengandung senyawa unik bernama metilglioksal (MGO), yang dapat membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk H. pylori.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi madu manuka dapat menghambat pertumbuhan H. pylori di lambung dan meningkatkan penyembuhan luka akibat infeksi. Madu manuka juga dapat membantu meredakan gejala infeksi, seperti nyeri perut, mual, dan muntah. Madu manuka dapat dikonsumsi langsung atau dicampur dengan air hangat atau teh.

  3. Makanan Berprobiotik
    Makanan berprobiotik adalah makanan yang mengandung bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora di saluran pencernaan. Beberapa jenis bakteri probiotik, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, dapat menghasilkan asam laktat dan hidrogen peroksida, yang dapat menurunkan pH lambung dan membunuh H. pylori.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berprobiotik, seperti yoghurt, kefir, kimchi, atau tempe, dapat meningkatkan tingkat pemberantasan H. pylori dan mengurangi efek samping pengobatan antibiotik. Makanan berprobiotik juga dapat membantu meredakan gejala infeksi, seperti diare, kembung, dan nyeri perut.

  4. Brokoli
    Brokoli adalah sayuran hijau yang kaya akan antioksidan, vitamin, mineral, dan serat. Brokoli juga mengandung senyawa bernama sulforaphane, yang dapat menghambat pertumbuhan H. pylori dan mengurangi peradangan di lambung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi brokoli mentah, rebus, atau jusnya dapat menurunkan jumlah H. pylori di lambung dan meningkatkan kondisi mukosa lambung. Brokoli juga dapat membantu mencegah komplikasi infeksi, seperti kanker lambung.

Baca Juga : Pencegahan Maag agar Tidak Kambuh Kembali

Kesimpulan

Infeksi H. pylori adalah penyakit yang dapat menyebabkan berbagai masalah pada lambung, seperti gastritis, tukak, dan kanker. Untuk mencegah dan mengobati infeksi ini, Anda perlu menjaga kesehatan dengan cara:

  • Menghindari makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri, seperti yang tidak dimasak dengan baik, tidak dicuci bersih, atau tidak disimpan dengan higienis.
  • Mengonsumsi makanan yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan H. pylori, seperti bawang putih, madu manuka, makanan berprobiotik, dan brokoli.
  • Mengikuti pengobatan yang diresepkan dokter, seperti antibiotik dan obat penghambat asam lambung, sesuai dengan dosis dan durasi yang ditentukan.
  • Mengonsumsi tepung pati garut dari eka farm, yang merupakan tepung bebas gluten yang dapat membantu meredakan nyeri perut akibat infeksi H. pylori. Tepung pati garut dari eka farm juga mudah dicerna dan dapat dijadikan makanan bayi, anak autis, penderita maag, dan pasien dalam masa penyembuhan.

Jadi, yuk jaga kesehatan lambung Anda dengan mengonsumsi tepung pati garut dari Eka Farm! Anda dapat memesannya melalui Whatsapp di nomor  +628112650296 atau mitra terdekat kami dari lokasi Anda. Tepung pati garut dari eka farm, solusi alami untuk lambung sehat!

Cara Defisit Kalori untuk Pemula: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?

Cara Defisit Kalori untuk Pemula: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?

Cara defisit kalori untuk pemula – Defisit kalori adalah kondisi di mana jumlah kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit dari jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh. Defisit kalori merupakan salah satu cara untuk menurunkan berat badan, karena tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif. Namun, defisit kalori tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena bisa berdampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Anda yang ingin mencoba defisit kalori untuk mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana cara melakukannya dengan benar.

Cara Defisit Kalori untuk Mengecilkan Perut

Salah satu tujuan utama orang yang melakukan defisit kalori adalah untuk mengecilkan perut. Perut buncit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan, gaya hidup, hormon, dan genetik. Perut buncit tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Untuk mengecilkan perut, Anda perlu mengurangi lemak visceral, yaitu lemak yang menumpuk di sekitar organ dalam perut. Lemak visceral lebih berbahaya daripada lemak subkutan, yaitu lemak yang berada di bawah kulit.

Cara defisit kalori untuk mengecilkan perut adalah dengan mengurangi asupan kalori sebanyak 500-1000 kalori per hari dari kebutuhan kalori harian Anda. Kebutuhan kalori harian Anda bisa dihitung dengan menggunakan rumus atau kalkulator online yang tersedia di internet. Anda juga perlu memperhatikan jenis dan kualitas makanan yang Anda konsumsi. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam, serta minuman beralkohol dan bersoda. Pilihlah makanan yang tinggi protein, serat, dan lemak sehat, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan minyak zaitun.

Selain mengurangi asupan kalori, Anda juga perlu meningkatkan pembakaran kalori dengan berolahraga secara rutin. Olahraga yang efektif untuk mengecilkan perut adalah olahraga kardio, seperti berlari, bersepeda, berenang, dan skipping. Olahraga kardio dapat meningkatkan detak jantung dan metabolisme tubuh, sehingga membakar lebih banyak kalori dan lemak. Anda juga bisa melakukan olahraga angkat beban atau latihan kekuatan, seperti push up, sit up, plank, dan squat. Olahraga ini dapat membentuk dan mengencangkan otot-otot perut, sehingga membuat perut terlihat lebih rata dan kencang.

Baca Juga : Jangan Khawatir Merusak Program Diet Anda: Tips Diet Tetap Makan Nasi

Makanan dengan Defisit Kalori Tinggi

Makanan dengan defisit kalori tinggi adalah makanan yang memiliki jumlah kalori yang rendah, tetapi memberikan rasa kenyang yang lama. Makanan ini cocok untuk Anda yang ingin melakukan defisit kalori tanpa merasa lapar dan lemas. Makanan dengan defisit kalori tinggi biasanya mengandung banyak air, serat, dan protein, serta sedikit lemak dan karbohidrat. Berikut adalah beberapa contoh makanan dengan defisit kalori tinggi:

  1. Sup sayuran
    Sup sayuran adalah makanan yang rendah kalori, tetapi kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Serat dapat membantu menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah, serta meningkatkan kesehatan pencernaan. Sup sayuran juga dapat memberikan rasa kenyang yang lama, karena airnya dapat mengisi perut. Anda bisa membuat sup sayuran dengan berbagai macam sayuran, seperti wortel, kubis, brokoli, bayam, dan tomat. Tambahkan juga bumbu-bumbu, seperti bawang putih, jahe, lada, dan garam, untuk menambah rasa dan aroma.
  2. Salad buah
    Salad buah adalah makanan yang rendah kalori, tetapi kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Buah-buahan dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salad buah juga dapat memberikan rasa kenyang yang lama, karena seratnya dapat mengikat air dan membentuk gel di perut. Anda bisa membuat salad buah dengan berbagai macam buah, seperti apel, jeruk, kiwi, anggur, dan stroberi. Tambahkan juga yoghurt, madu, atau kacang-kacangan, untuk menambah protein dan lemak sehat.
  3. Omelet sayur
    Omelet sayur adalah makanan yang rendah kalori, tetapi kaya akan protein, serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Protein dapat membantu membangun dan memperbaiki otot, tulang, dan jaringan tubuh, serta meningkatkan metabolisme dan pembakaran kalori. Omelet sayur juga dapat memberikan rasa kenyang yang lama, karena proteinnya dapat menstimulasi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Anda bisa membuat omelet sayur dengan telur, susu, keju, dan berbagai macam sayuran, seperti bawang bombay, paprika, jamur, dan bayam. Tambahkan juga bumbu-bumbu, seperti garam, merica, dan oregano, untuk menambah rasa dan aroma.

Baca Juga : Beras yang Cocok Untuk Diet Menuju Berat Badan Ideal Impian

Cara Menghitung Defisit Kalori untuk Pemula

Cara menghitung defisit kalori untuk pemula adalah dengan mengurangi jumlah kalori yang Anda konsumsi dari jumlah kalori yang Anda bakar. Untuk mengetahui jumlah kalori yang Anda konsumsi, Anda bisa menggunakan aplikasi penghitung kalori, seperti MyFitnessPal, FatSecret, atau Lose It. Aplikasi ini dapat membantu Anda mencatat dan menghitung kalori dari setiap makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Anda juga bisa menggunakan tabel kalori makanan yang tersedia di internet atau buku-buku kesehatan.

Untuk mengetahui jumlah kalori yang Anda bakar, Anda bisa menggunakan rumus atau kalkulator online yang tersedia di internet. Rumus yang sering digunakan adalah rumus Harris-Benedict, yang menghitung kebutuhan kalori basal (BMR) dan kebutuhan kalori total (TDEE). BMR adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi dasar, seperti bernapas, berdenyut jantung, dan menjaga suhu tubuh. TDEE adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi dasar ditambah aktivitas fisik yang dilakukan.

Rumus Harris-Benedict untuk menghitung BMR adalah sebagai berikut:

Pria: BMR = 66 + (13,7 x berat badan dalam kg) + (5 x tinggi badan dalam cm) – (6,8 x usia dalam tahun)
Wanita: BMR = 655 + (9,6 x berat badan dalam kg) + (1,8 x tinggi badan dalam cm) – (4,7 x usia dalam tahun)

Rumus Harris-Benedict untuk menghitung TDEE adalah sebagai berikut:

TDEE = BMR x faktor aktivitas

Faktor aktivitas adalah angka yang menunjukkan tingkat aktivitas fisik seseorang, yaitu:

  • Sedentary: Sedikit atau tidak ada olahraga = BMR x 1,2
  • Sedikit Aktif: 1-3 hari per minggu olahraga = BMR x 1,375
  • Cukup Aktif: 3-5 hari per minggu aktivitas atau olahraga tingkat sedang = BMR x 1,55
  • Sangat Aktif: 6–7 hari per minggu olahraga berat = BMR x 1,725
  • Ekstra Aktif: atlet yang berlatih dua kali sehari, misalnya = BMR x 1,9

Setelah mengetahui BMR dan TDEE Anda, Anda bisa menghitung defisit kalori Anda dengan cara mengurangi TDEE Anda dengan jumlah kalori yang Anda konsumsi. Misalnya, jika BMR Anda adalah 1500 kalori, TDEE Anda adalah 2000 kalori, dan Anda mengonsumsi 1500 kalori per hari, maka defisit kalori Anda adalah 500 kalori (2000 – 1500).

Untuk menurunkan berat badan dengan sehat, Anda disarankan untuk membuat defisit kalori sekitar 500-1000 kalori per hari, atau sekitar 10-20% dari TDEE Anda. Defisit kalori yang terlalu besar bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi, mengalami penurunan metabolisme, dan kehilangan massa otot.

Baca Juga : Mengatur Pagi Anda dengan Sarapan Pengganti Diet yang Menyehatkan

Kesimpulan

Defisit kalori adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan dengan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit dari jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh. Defisit kalori dapat membantu mengecilkan perut dengan mengurangi lemak visceral yang menumpuk di sekitar organ dalam perut. Namun, defisit kalori tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena bisa berdampak negatif pada kesehatan.

Oleh karena itu, penting bagi Anda yang ingin mencoba defisit kalori untuk mengetahui cara defisit kalori untuk pemula dan cara menghitung defisit kalori dengan benar, memilih makanan dengan defisit kalori tinggi, dan berolahraga secara rutin. Dengan demikian, Anda dapat mencapai berat badan ideal dengan sehat dan aman.

Indeks Glikemik Makanan: Apa, Mengapa, dan Bagaimana? Cari Tahu Disini!

Indeks Glikemik Makanan: Apa, Mengapa, dan Bagaimana? Cari Tahu Disini!

Indeks glikemik makanan – Nilai yang diberikan pada suatu makanan berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah disebut indeks glikemik (GI). Semakin cepat suatu makanan melepaskan glukosa ke dalam tubuh, maka semakin cepat pula kadar gula darah naik, begitu pula sebaliknya. Makanan tinggi protein dan lemak memiliki indeks glikemik lebih rendah, sedangkan makanan tinggi karbohidrat memiliki indeks glikemik lebih tinggi.

Makanan Indeks Glikemik Rendah

Makanan dengan indeks glikemik rendah membantu mengontrol gula darah, namun tidak langsung menyebabkan lonjakan gula darah. Indeks glikemiknya rendah, berkisar antara 1 hingga 55. Makanan dengan indeks glikemik rendah antara lain:

  • Kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, kacang merah, kacang arab, dan lentil
  • Susu dan produk olahannya, seperti susu kedelai, susu skim, yoghurt, dan keju
  • Buah-buahan, seperti apel, jeruk, persik, mangga, dan pisang
  • Sayuran, seperti wortel, brokoli, bayam, dan tomat
  • Sereal dan biji-bijian, seperti oatmeal, jelai, quinoa, dan roti gandum utuh

Makanan dengan indeks glikemik rendah dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, seperti:

  • Meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan kalori
  • Menurunkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker
  • Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah dalam batas normal
  • Menyediakan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk tubuh

Baca Juga : Memahami Jenis Gejala Gangguan Metabolisme Karbohidrat dan Protein

Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi

Makanan dengan indeks glikemik tinggi berarti dapat membuat gula darah naik dengan cepat, ini dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme. Indeks glikemik yang termasuk tinggi yaitu 70 ke atas. Berikut adalah beberapa contoh makanan dengan indeks glikemik tinggi:

  1. Roti tawar putih, roti manis, dan kue-kue
  2. Nasi putih, nasi goreng, dan bubur
  3. Pasta, mie, dan bihun
  4. Kentang, ubi, dan singkong
  5. Sereal manis, corn flakes, dan oats instan
  6. Buah semangka, nanas, dan anggur
  7. Minuman manis, seperti jus buah, soda, dan sirup

Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, seperti:

  1. Menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah yang tajam
  2. Meningkatkan hormon insulin dan menyimpan lemak berlebih
  3. Menyebabkan rasa lapar dan ngemil yang berlebihan
  4. Meningkatkan risiko resistensi insulin, diabetes, dan sindrom metabolik
  5. Merusak pembuluh darah dan organ vital, seperti jantung, ginjal, dan mata

Baca Juga : Intermittent Fasting:Tren Baru Menjaga Kesehatan dan Tubuh Ideal

Tabel Indeks Glikemik Makanan

Berdasarkan American Diabetes Association yang dikutip dari Verywell Health, berikut daftar makanan indeks glikemik rendah, sedang, dan tinggi. Untuk memudahkan Anda mengenali makanan dengan indeks glikemik rendah, sedang, atau tinggi, berikut adalah tabel indeks glikemik makanan yang umum dikonsumsi di Indonesia:

Makanan Indeks Glikemik
Kacang kedelai 16
Kacang merah 24
Jelai 28
Kacang arab 28
Lentil 32
Susu kedelai 34
Apel 36
Susu skim 37
Wortel rebus 39
Susu 39
Cokelat hitam 40
Jus apel 41
Yoghurt buah 41
Kurma 42
Persik kalengan 43
Jeruk 43
Sup sayuran 48
Spageti gandum utuh 48
Spageti putih 49
Selai stroberi 49
Jus jeruk 50
Pisang 51
Mangga 51
Roti chapati 52
Jagung manis 52
Mi beras 53
Roti gandum spesial 53
Talas rebus 53
Pisang raja 55
Oatmeal utuh (klasik) 55
Mi udon 55
Roti tawar putih 77
Nasi putih 73
Pasta 71
Mie 71
Kentang 80-90
Semangka 80
Sereal manis 74
Corn flakes 81
Oats instan 83
Nasi goreng 89
Bubur 91

Kesimpulan

Indeks glikemik makanan adalah nilai yang menunjukkan seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan indeks glikemik rendah dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, sedangkan makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih makanan dengan indeks glikemik rendah atau sedang, dan menghindari atau membatasi makanan dengan indeks glikemik tinggi. Dengan demikian, kita dapat menjaga keseimbangan gula darah dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Program Pencegahan Stunting: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?

Program Pencegahan Stunting: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?

Program pencegahan stunting – Stunting adalah salah satu masalah gizi yang serius di Indonesia. Menurut data Riskesdas 2018, prevalensi stunting pada anak usia 0-59 bulan mencapai 27,67%, yang berarti hampir 3 dari 10 anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis. Stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya, tetapi juga pada kemampuan kognitif, belajar, dan produktivitas anak di masa depan. Oleh karena itu, program pencegahan stunting perlu dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif oleh berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta.

Pengertian Stunting

Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak berada di bawah minus dua standar deviasi dari median standar pertumbuhan anak dari WHO. Stunting merupakan indikator kurang gizi kronis yang terjadi akibat asupan gizi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Stunting dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik, otak, dan organ tubuh lainnya, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas, di kemudian hari.

Baca Juga : Manfaat Beras Organik Untuk MPASI

Faktor Penyebab Stunting Menurut Kemenkes

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting, antara lain:

  1. Faktor ibu, seperti status gizi, usia, pendidikan, kesehatan, dan pengetahuan ibu saat hamil dan menyusui.
  2. Faktor anak, seperti berat lahir rendah, prematuritas, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI, imunisasi, dan penyakit infeksi.
  3. Faktor lingkungan, seperti sanitasi, air bersih, kebersihan, polusi, dan bencana alam.
  4. Faktor sosial ekonomi, seperti kemiskinan, ketahanan pangan, akses pelayanan kesehatan, dan budaya.
  5. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status gizi anak. Oleh karena itu, penanganan stunting harus dilakukan secara lintas sektor dan melibatkan semua pemangku kepentingan.

Program Pencegahan Stunting Kemenkes

Untuk mencegah stunting, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup. Beberapa program yang dilakukan antara lain:

  1. Program Bina Gizi Balita (BGB), yaitu program yang memberikan bantuan berupa biskuit gizi, susu, dan telur kepada balita yang berisiko stunting atau mengalami gizi kurang dan gizi buruk.
  2. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), yaitu program yang memberikan pelayanan kesehatan dasar secara terpadu dan berkelanjutan kepada seluruh anggota keluarga, termasuk ibu hamil, menyusui, dan balita.
  3. Program Aksi Nasional Pangan dan Gizi (PANGAN), yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan, serta memperbaiki gizi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan pemerintah daerah.
  4. Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS), yaitu program yang mengintegrasikan berbagai intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, seperti pemberian tablet tambah darah, imunisasi, ASI eksklusif, MPASI, sanitasi, air bersih, dan pendidikan gizi, kepada ibu hamil, menyusui, dan balita di 260 kabupaten/kota prioritas.

Baca Juga : PERMASALAHAN SUSU SKM UNTUK PENGGANTI ASI

Kesimpulan

Stunting adalah masalah gizi yang serius yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berdampak pada kesehatan dan produktivitas anak di masa depan. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, seperti gizi, kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi. Untuk mencegah stunting, diperlukan program yang komprehensif dan kolaboratif yang melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan berbagai program untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup, sebagai upaya pencegahan stunting di Indonesia.

Stunting adalah masalah yang tidak boleh dianggap sepele. Stunting dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menurunkan kualitas hidup dan kesejahteraan anak di masa depan. Stunting dapat dicegah dengan memberikan gizi dan kesehatan yang baik kepada ibu dan anak, serta memperbaiki lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Mari kita bersama-sama mendukung program pencegahan stunting yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan begitu, kita dapat memberikan masa depan yang lebih cerah dan lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya mengenai Kurang Gizi? Mulailah Dengan Beras Coklat

Penyakit Kencing Tikus: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Penyakit Kencing Tikus: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Penyakit kencing tikus atau leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, terutama ginjal, hati, dan paru-paru. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan flu, namun jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan komplikasi yang serius bahkan kematian. Penyakit ini dapat menular melalui kontak dengan air, tanah, atau benda yang tercemar oleh urine hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, sapi, babi, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang penyakit kencing tikus, mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga pencegahannya.

Ciri-ciri Air Kencing Tikus

Air kencing tikus memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu berbau amonia yang kuat dan menyengat. Bau ini dapat menyebar di sekitar sarang atau tempat makanan yang digemari oleh tikus. Tikus dapat menyebarkan air kencingnya ke mana pun ia pergi dan dapat membentuk bau yang sulit hilang. Jika Anda mencium bau ini, berarti ada kemungkinan Anda berada di dekat sumber penularan penyakit kencing tikus.

Selain bau, air kencing tikus juga dapat meninggalkan noda atau bekas pada permukaan yang terkena. Noda ini berwarna kuning kecoklatan dan dapat ditemukan pada lantai, dinding, furnitur, atau benda lain yang sering dilalui oleh tikus. Noda ini juga dapat menjadi indikator adanya tikus di sekitar Anda.

Baca Juga : Dampak Penggunaan Pestisida bagi Lingkungan dan Kesehatan

Virus Tikus pada Manusia

Virus tikus pada manusia adalah sebutan lain untuk hantavirus, yaitu kelompok virus yang menyebar melalui tikus atau hewan pengerat lain. Hantavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, tergantung pada jenis dan lokasi virusnya. Hantavirus yang ditemukan di Amerika disebut sebagai hantavirus “Dunia Baru” yang dapat menyebabkan hantavirus pulmonary syndrome (HPS), yaitu penyakit yang ditandai dengan demam, nyeri otot, batuk, dan sesak napas yang dapat berujung pada gagal napas dan kematian.

Hantavirus yang ditemukan di Eropa dan Asia disebut sebagai hantavirus “Dunia Lama” yang dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS), yaitu penyakit yang ditandai dengan demam, sakit kepala, muntah, perdarahan, dan gangguan fungsi ginjal yang dapat berujung pada gagal ginjal dan kematian.

Manusia dapat tertular hantavirus jika menghirup udara yang terinfeksi atau bersentuhan dengan tikus, urine, atau kotorannya. Virus ini tidak menular dari orang ke orang. Gejala hantavirus biasanya muncul dalam waktu 1-8 minggu setelah terpapar.

Penyebab Penyakit Kencing Tikus

Penyebab penyakit kencing tikus adalah bakteri Leptospira yang dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bakteri ini juga dapat bertahan di tanah yang lembap, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama. Bakteri ini dapat ‘berenang’ di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka. Bakteri ini juga bisa menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Hewan yang dapat menjadi perantara penyebaran bakteri Leptospira adalah tikus, anjing, sapi, kerbau, kuda, domba, kambing, babi, dan satwa liar. Hewan-hewan ini dapat mengeluarkan bakteri melalui urine, kotoran, atau cairan tubuh lainnya. Jika hewan-hewan ini buang air kecil di air atau tanah, maka bakteri dapat menyebar dan mencemari lingkungan.

Penularan Leptospirosis

Penularan leptospirosis dapat terjadi melalui beberapa cara, antara lain:

  1. Kontak dengan air atau tanah yang tercemar urine hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi saat berenang, mengarungi dengan perahu, naik kayak, atau rakit di air tawar yang berpotensi terkontaminasi, seperti danau dan sungai. Hal ini juga dapat terjadi saat mengunjungi daerah banjir atau baru-baru ini banjir.
  2. Kontak dengan urine hewan yang terinfeksi atau cairan tubuh lainnya, kecuali air liur. Hal ini dapat terjadi saat menyentuh, membersihkan, atau merawat hewan yang terinfeksi, atau saat bekerja di rumah potong hewan, peternakan, atau tempat lain yang banyak bersentuhan dengan hewan.
  3. Kontak dengan tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi saat berkebun, bermain, atau beraktivitas di tanah yang lembap atau berlumpur.
  4. Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi saat makan atau minum tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, atau saat makan atau minum dari wadah yang kotor.
  5. Mengalami gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi. Hal ini jarang terjadi, namun tetap berisiko menularkan bakteri Leptospira.

Baca Juga : Menyelusuri Akar Masalah Kesehatan Penyebab Gangguan Metabolisme

Pencegahan Penyakit Kencing Tikus

Untuk mencegah penyakit kencing tikus, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Menghindari kontak dengan air atau tanah yang tercemar urine hewan yang terinfeksi. Jika terpaksa harus ke daerah banjir atau beraktivitas di air tawar, gunakan alas kaki, sarung tangan, dan masker yang sesuai. Jangan lupa untuk mencuci tangan dan mandi setelahnya.
  2. Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya. Jika memiliki atau merawat hewan peliharaan, pastikan untuk memberikan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika bekerja di tempat yang banyak bersentuhan dengan hewan, gunakan alat pelindung diri yang sesuai dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  3. Menghindari mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan atau minum. Simpan makanan dan minuman di tempat yang bersih dan tertutup. Jangan makan atau minum dari wadah yang kotor atau tidak diketahui asalnya.
  4. Mengendalikan populasi tikus atau hewan pengerat lain di sekitar rumah atau lingkungan. Gunakan perangkap tikus, racun tikus, atau cara lain yang aman dan efektif untuk mengusir atau membunuh tikus. Buang sampah secara teratur dan pastikan tidak ada sumber makanan yang tersedia untuk tikus. Tutup lubang atau celah yang dapat menjadi jalan masuk tikus.
  5. Mengobati luka atau goresan yang terkena air atau tanah yang tercemar urine hewan yang terinfeksi. Bersihkan luka atau goresan dengan air bersih dan sabun, lalu oleskan antiseptik dan perban. Jika luka atau goresan tidak kunjung sembuh atau menimbulkan gejala lain, segera periksakan diri ke dokter.

Kesimpulan

Penyakit kencing tikus adalah penyakit yang dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan flu, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menular melalui kontak dengan air, tanah, atau benda yang tercemar oleh urine hewan yang terinfeksi, seperti tikus. Untuk mencegah penyakit ini, kita harus menghindari kontak dengan sumber penularan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengendalikan populasi tikus, dan mengobati luka yang terkena air atau tanah yang tercemar. Jika mengalami gejala penyakit kencing tikus, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Meningkatkan Kesehatan dengan Sarapan: Manfaat Sereal Beras Pagi yang Terlupakan

Kenapa Diabetes Menyerang Kaki: Ciri-ciri, Penyebab, dan Solusi

Kenapa Diabetes Menyerang Kaki: Ciri-ciri, Penyebab, dan Solusi

Kenapa diabetes menyerang kaki – Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah gangguan pada kaki. Gangguan kaki pada penderita diabetes disebabkan oleh kerusakan saraf (neuropati) dan pembuluh darah (iskemia) akibat gula darah yang tidak terkontrol. Lalu, kenapa diabetes menyerang kaki lebih dulu daripada bagian tubuh lainnya? Bagaimana ciri-ciri, penyebab, dan solusi untuk mengatasi masalah ini?

Ciri-ciri Kaki Diabetes

Salah satu ciri-ciri diabetes yang paling mudah dikenali adalah adanya perubahan pada kaki. Kaki diabetes biasanya memiliki gejala-gejala berikut12:
  1. Sensasi kesemutan, terbakar, nyeri, atau mati rasa pada kaki
  2. Kulit kaki yang kering, bersisik, pecah-pecah, atau menghitam
  3. Rambut kaki yang rontok atau jarang
  4. Kuku kaki yang tumbuh ke dalam, berwarna kuning, atau terinfeksi jamur
  5. Kapalan, bengkak, atau luka yang sulit sembuh di kaki
  6. Perubahan bentuk, warna, atau suhu kaki
  7. Bau tidak sedap atau nanah yang keluar dari kaki
Gejala-gejala ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada tingkat kerusakan saraf dan pembuluh darah. Jika tidak segera ditangani, gejala-gejala ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, seperti infeksi, ulkus, gangren, atau amputasi.

Penyebab Diabetes Menyerang Kaki

Diabetes menyerang kaki karena dua alasan utama, yaitu neuropati diabetik dan penyakit pembuluh darah perifer. Kedua kondisi ini saling berkaitan dan memperburuk satu sama lain.

 

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf yang dapat terjadi akibat gula darah yang tinggi. Saraf yang rusak dapat mengganggu komunikasi antara otak dan kaki, sehingga penderita diabetes tidak dapat merasakan adanya luka, tekanan, atau suhu yang abnormal di kaki. Saraf yang rusak juga dapat mengurangi keringat dan minyak yang melumasi kulit kaki, sehingga kulit menjadi kering dan mudah pecah. Saraf yang rusak juga dapat mempengaruhi otot dan tulang kaki, sehingga menyebabkan perubahan bentuk kaki.

 

Penyakit pembuluh darah perifer adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke kaki. Hal ini disebabkan oleh penumpukan plak (lemak, kolesterol, dan zat lain) di dalam dinding pembuluh darah akibat gula darah yang tinggi. Pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat dapat mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga menyebabkan nyeri, bengkak, dan luka yang lambat sembuh. Pembuluh darah yang tersumbat juga dapat menghambat penyembuhan infeksi dan menyebabkan matinya jaringan (gangren).

Baca Juga : Apakah Prediabetes Bisa Sembuh?

Solusi Mengatasi Kaki Diabetes

Untuk mengatasi kaki diabetes, diperlukan langkah-langkah yang komprehensif dan terpadu. Mengontrol gula darah adalah satu upaya untuk mengatasi komplikasi pada kaki. Ini adalah langkah utama dan terpenting untuk mencegah dan mengobati kaki diabetes. Gula darah yang terkontrol dapat mencegah kerusakan saraf dan pembuluh darah lebih lanjut, serta mempercepat penyembuhan luka.

 

Untuk mengontrol gula darah, penderita diabetes harus mengikuti anjuran dokter mengenai pengobatan, diet, dan olahraga yang sesuai. Kemudian upaya untuk mencegah komplikasi pada pada kaki adalah merawat kaki dengan baik. Ini adalah langkah pencegahan dan perawatan yang harus dilakukan setiap hari oleh penderita diabetes. Berikut ini beberapa tips merawat kaki dengan baik meliputi:

 

  1. Membersihkan kaki dengan air hangat dan sabun lembut setiap hari, lalu mengeringkannya dengan handuk bersih, terutama di antara jari-jari kaki.
  2. Mengoleskan pelembab atau minyak pada kulit kaki yang kering, namun hindari area antara jari-jari kaki.
  3. Memeriksa kaki setiap hari untuk mencari adanya luka, lecet, bengkak, kemerahan, atau perubahan lainnya. Jika ada, segera beri perawatan atau konsultasikan dengan dokter.
  4. Memotong kuku kaki secara teratur dan rata, serta menghindari memotong terlalu pendek atau ke dalam. Jika ada kuku yang tumbuh ke dalam atau terinfeksi jamur, segera berobat ke dokter.
  5. Menggunakan kaos kaki yang bersih, kering, dan nyaman setiap hari. Hindari kaos kaki yang terlalu ketat, bergaris, atau berlubang.
  6. Menggunakan sepatu yang sesuai dengan ukuran, bentuk, dan kondisi kaki. Hindari sepatu yang terlalu sempit, keras, atau berhak tinggi. Pilih sepatu yang empuk, fleksibel, dan berbentuk lebar di bagian depan. Jika perlu, gunakan sepatu khusus untuk penderita diabetes yang dapat disesuaikan dengan bentuk kaki.
  7. Mengganti sepatu dan kaos kaki secara teratur, terutama jika kaki berkeringat atau basah.
  8. Menghindari berjalan tanpa alas kaki, terutama di tempat yang kotor, berpasir, atau berbatu. Gunakan sandal atau sepatu jika berjalan di luar ruangan.
  9. Menghindari paparan suhu yang ekstrem pada kaki, seperti air panas, bantal pemanas, atau es batu. Gunakan termometer atau tangan untuk menguji suhu air sebelum mencuci kaki. Gunakan selimut atau kaos kaki untuk menghangatkan kaki jika dingin.
  10. Menghindari merokok, karena dapat memperburuk aliran darah ke kaki.

Baca Juga : Jalani Hidup Sehat: 3 J untuk Penderita Diabetes

Merawat Luka pada Kaki penderita Diabetes

Mengobati luka atau infeksi dengan segera adalah langkah penanganan yang harus dilakukan jika ada luka atau infeksi pada kaki. Luka atau infeksi pada kaki diabetes harus ditangani dengan serius, karena dapat berkembang menjadi ulkus atau gangren. Cara mengobati luka atau infeksi pada kaki diabetes meliputi:
  1. Membersihkan luka dengan air bersih atau larutan antiseptik, lalu mengeringkannya dengan kasa steril.
  2. Mengoleskan salep antibiotik atau antijamur sesuai anjuran dokter, lalu menutup luka dengan perban atau plester yang bersih dan kering.
  3. Mengganti perban atau plester setiap hari atau sesuai kebutuhan, serta memeriksa adanya tanda-tanda infeksi, seperti nanah, bau, atau kemerahan.
  4. Mengangkat kaki yang luka lebih tinggi dari jantung saat berbaring, untuk mengurangi bengkak dan meningkatkan aliran darah.
  5. Menghindari menekan atau menggosok luka, serta menghindari menggunakan sepatu atau kaos kaki yang ketat di kaki yang luka.
  6. Mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter, seperti antibiotik, anti-inflamasi, atau analgesik, untuk mengatasi infeksi, peradangan, atau nyeri.
  7. Mengunjungi dokter secara rutin untuk memantau perkembangan luka dan mendapatkan perawatan lanjutan, seperti debridemen (pembersihan jaringan mati), irigasi (pencucian luka dengan cairan), atau operasi (pengangkatan jaringan mati atau amputasi).

Kesimpulan

Kaki diabetes adalah komplikasi serius yang dapat terjadi pada penderita diabetes. Menjaga kadar gula darah dalam target yang dianjurkan dan melakukan pemeriksaan kaki secara rutin adalah kunci utama untuk mencegah dan mengatasi kaki diabetes. Mari kita jaga kesehatan kaki kita dengan mengontrol kadar gula darah kita. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah di kaki, yang dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti luka, infeksi, ulkus, gangren, atau bahkan amputasi.

Untuk mengontrol gula darah, kita harus mengikuti anjuran dokter mengenai pengobatan, diet, dan olahraga yang sesuai. Salah satu cara diet yang baik untuk penderita diabetes adalah mengkonsumsi beras Amandia dari Eka Farm. Beras Amandia juga memiliki kandungan serat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang tinggi, yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beras Amandia juga memiliki rasa yang pulen dan enak, serta tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Dengan mengkonsumsi beras Amandia, kita dapat membantu menurunkan risiko komplikasi diabetes, termasuk pada kaki. Selain itu, kita juga dapat mendukung petani organik lokal yang berjuang untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Mari kita jaga kesehatan kaki kita dengan mengontrol gula darah dan mengkonsumsi beras Amandia dari Eka Farm. Dapatkan beras Amandia di outlet-outlet terdekat atau melalui platform online seperti Tokopedia. Beras Amandia, beras organik untuk penderita diabetes. 😊

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kemenkes

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kemenkes

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah perilaku yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, baik di lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat. PHBS merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mendefinisikan PHBS sebagai semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara meningkatkan derajat kesehatan dan memberdayakan masyarakat.

Tatanan PHBS Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia

Tatanan PHBS memberikan langkah-langkah praktis yang dapat diikuti untuk mencapai hidup bersih dan sehat. Beberapa aspek kunci tatanan PHBS, seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan pola makan sehat. Penerapan tatanan PHBS dalam kehidupan sehari-hari merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan pribadi dan komunitas. Tatanan PHBS adalah susunan atau pola PHBS yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing lingkungan. Tatanan PHBS dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Tatanan PHBS di rumah tangga, yang meliputi 10 indikator, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, dan lain-lain.
  • Tatanan PHBS di sekolah, yang meliputi 12 indikator, seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi narkoba, melakukan aktivitas fisik, dan lain-lain.
  • Tatanan PHBS di tempat kerja, yang meliputi 11 indikator, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menghindari stres, melakukan pemeriksaan kesehatan, dan lain-lain.
  • Tatanan PHBS di masyarakat, yang meliputi 9 indikator, seperti mengikuti imunisasi, menghindari penyakit menular, berpartisipasi dalam gerakan masyarakat sehat, dan lain-lain.

Cara Menerapkan PHBS

Untuk menerapkan PHBS, kita perlu melakukan beberapa langkah, yaitu:

  1. Mengetahui dan memahami apa itu PHBS dan manfaatnya bagi kesehatan
  2. Menilai dan menganalisis kondisi kesehatan dan lingkungan kita saat ini
  3. Menentukan indikator PHBS yang sesuai dengan tatanan kita
  4. Menyusun rencana aksi untuk mencapai indikator PHBS yang ditetapkan
  5. Melaksanakan rencana aksi secara konsisten dan berkelanjutan
  6. Memonitor dan mengevaluasi hasil dan dampak dari penerapan PHBS
  7. Membuat laporan dan dokumentasi tentang proses dan hasil penerapan PHBS

Baca Juga : Jangan Putus Asa! Mengelola Diabetes Keturunan dengan Semangat dan Pola Hidup Sehat

Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Manfaat PHBS melampaui aspek kesehatan fisik dan mencakup kesejahteraan secara keseluruhan. Manfaat seperti peningkatan daya tahan tubuh, pencegahan penyakit menular, dan peningkatan produktivitas. PHBS bukan hanya tentang upaya pencegahan penyakit, tetapi juga mengarah pada kehidupan yang lebih bermakna dan berkualitas. Perilaku hidup bersih dan sehat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Beberapa manfaat PHBS adalah:

  • Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
  • Mencegah dan mengurangi risiko penyakit dan gangguan kesehatan
  • Menghemat biaya pengobatan dan perawatan kesehatan
  • Meningkatkan produktivitas dan prestasi
  • Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatan diri dan lingkungan
  • Meningkatkan partisipasi dan kerjasama dalam pembangunan kesehatan

Baca Juga : Kunci Kesehatan dan Kesejahteraan dengan Cara Menjaga Berat Badan Ideal

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kemenkes: Fondasi Kesehatan yang Kokoh

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, baik di lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat. PHBS merupakan salah satu program prioritas Kemenkes untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. PHBS memiliki tatanan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing lingkungan.

PHBS dapat diterapkan dengan melakukan beberapa langkah, mulai dari mengetahui, menilai, menentukan, menyusun, melaksanakan, memonitor, hingga melaporkan. PHBS memiliki banyak manfaat, baik bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Dengan menerapkan PHBS, kita dapat menjaga kesehatan diri dan lingkungan, serta berkontribusi dalam pembangunan kesehatan nasional.

 

Senam Jantung: Kuncinya untuk Jantung dan Paru-paru yang Sehat

Senam Jantung: Kuncinya untuk Jantung dan Paru-paru yang Sehat

Jantung dan paru-paru adalah organ vital yang berperan dalam memompa darah dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kesehatan jantung dan paru-paru sangat penting untuk menjaga kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru adalah dengan melakukan olahraga yang tepat dan teratur.

Senam Jantung

Senam jantung melibatkan gerakan-gerakan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kekuatan jantung dan kapasitas paru-paru. Aktivitas aerobik seperti berlari, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan aliran darah, memperkuat otot jantung, dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Melibatkan diri dalam rutinitas senam jantung secara teratur dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan kardiovaskular. Senam ini adalah salah satu jenis olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru. Melibatkan gerakan tubuh secara ritmis dan berirama, yang dapat meningkatkan denyut jantung dan kapasitas paru-paru. Senam jantung dapat dilakukan di rumah, di taman, atau di tempat olahraga. Beberapa contoh senam jantung adalah:

  • Jogging atau lari santai
  • Bersepeda
  • Berenang
  • Aerobik
  • Skipping
  • Zumba

Senam jantung dapat memberikan manfaat seperti:

  1. Meningkatkan aliran darah dan oksigen ke jantung dan paru-paru
  2. Menguatkan otot jantung dan paru-paru
  3. Menurunkan tekanan darah dan kolesterol
  4. Mencegah penyumbatan pembuluh darah
  5. Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh
  6. Menurunkan stres dan meningkatkan mood

Baca Juga : Hati-hati! Dengkuran di Malam Hari Bisa Sebabkan Penyakit Jantung Pada Wanita

Kegiatan yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Jantung

Meskipun olahraga bermanfaat untuk jantung dan paru-paru, ada beberapa kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita jantung, karena dapat memperburuk kondisi mereka. Sebelum memulai program olahraga baru, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama bagi penderita penyakit jantung. Dokter dapat membantu menentukan jenis olahraga yang aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Beberapa kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita jantung adalah:

  1. Merokok atau terpapar asap rokok
  2. Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang
  3. Mengonsumsi makanan berlemak, berminyak, atau tinggi garam
  4. Mengalami stres berlebihan atau emosi negatif
  5. Melakukan olahraga yang terlalu berat atau mendadak
  6. Melakukan olahraga tanpa pemanasan atau pendinginan
  7. Melakukan olahraga tanpa pengawasan dokter atau ahli
  8. Olahraga yang Dapat Meningkatkan Fungsi Paru-Paru

Selain senam jantung, ada juga beberapa jenis olahraga yang dapat meningkatkan fungsi paru-paru, yaitu olahraga yang melatih pernapasan. Olahraga yang melatih pernapasan adalah olahraga yang mengharuskan kita untuk mengatur napas secara teratur dan dalam, sehingga dapat memperluas kapasitas paru-paru dan mengeluarkan karbondioksida. Beberapa contoh olahraga yang melatih pernapasan adalah:

  • Yoga
  • Tai chi
  • Pilates
  • Meditasi
  • Bernyanyi
  • Meniup balon

Olahraga yang melatih pernapasan dapat memberikan manfaat seperti:

  1. Meningkatkan volume dan efisiensi paru-paru
  2. Meningkatkan pertukaran gas dan pengaturan pH darah
  3. Meningkatkan relaksasi dan keseimbangan tubuh
  4. Meningkatkan konsentrasi dan kesadaran diri
  5. Meningkatkan kekebalan dan kesehatan saluran pernapasan

Baca Juga : Jantung Berdebar Tiba-Tiba dan Cara Mencegahnya

Cara Menjaga Kesehatan Jantung

Olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru adalah olahraga yang dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke organ-organ tersebut, serta menguatkan otot-ototnya. Beberapa jenis olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru adalah senam jantung dan olahraga yang melatih pernapasan. Selain itu, kita juga harus menjaga kesehatan jantung dengan mengonsumsi makanan sehat, menghindari kebiasaan buruk, dan memeriksakan kesehatan jantung secara rutin. Selain melakukan olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru, ada juga beberapa cara lain yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan jantung, yaitu:

  1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak
  2. Menghindari makanan yang dapat merusak jantung, seperti makanan cepat saji, gorengan, makanan olahan, makanan manis, dan makanan berpengawet
  3. Minum air putih yang cukup, sekitar 8 gelas per hari
  4. Mengatur pola tidur yang baik, sekitar 7-8 jam per malam
  5. Menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak jantung, seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan terlarang
  6. Mengontrol berat badan yang ideal, dengan menghindari kegemukan atau kurus
  7. Memeriksakan kesehatan jantung secara rutin, setidaknya sekali setahun

Investasi untuk Masa Depan yang Sehat

Olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru adalah olahraga yang dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke organ-organ tersebut, serta menguatkan otot-ototnya. Beberapa jenis olahraga yang baik untuk jantung dan paru-paru adalah senam jantung dan olahraga yang melatih pernapasan. Selain itu, kita juga harus menjaga kesehatan jantung dengan mengonsumsi makanan sehat, menghindari kebiasaan buruk, dan memeriksakan kesehatan jantung secara rutin. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat menjaga kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru.

Ancaman Tersembunyi Diabetes: Gangguan Mata yang Mengganggu Penglihatan

Ancaman Tersembunyi Diabetes: Gangguan Mata yang Mengganggu Penglihatan

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada organ tubuh, termasuk mata. Gangguan mata akibat diabetes dapat menurunkan kualitas penglihatan dan bahkan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah mereka dengan baik, melakukan pengobatan secara rutin, dan mengunjungi dokter mata secara teratur.

Mata Kabur karena Diabetes

Mata kabur adalah salah satu gejala awal dari gangguan mata akibat diabetes. Mata kabur dapat terjadi karena perubahan bentuk lensa mata akibat kadar gula darah yang tinggi. Hal ini dapat membuat lensa mata membengkak dan berubah bentuk, sehingga mengganggu kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya. Mata kabur juga dapat terjadi karena edema makula, yaitu pembengkakan pada makula, bagian retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral. Hal ini dapat terjadi karena bocornya cairan dari pembuluh darah yang rusak ke makula.

Mata kabur yang disebabkan oleh diabetes dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Mata kabur yang sementara biasanya dapat pulih dengan sendirinya setelah kadar gula darah kembali normal. Namun, mata kabur yang permanen dapat menandakan adanya kerusakan serius pada mata yang membutuhkan penanganan medis segera.

Baca Juga : Jumlah Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat Pesat

Komplikasi Gangguan Mata Akibat Diabetes

Komplikasi mata diabetes adalah kerusakan pada mata yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Komplikasi ini dapat mempengaruhi berbagai bagian mata, seperti lensa, kornea, retina, saraf optik, dan glaukoma. Berikut adalah beberapa jenis komplikasi mata diabetes yang umum terjadi:

  1. Katarak
    Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan menghalangi cahaya yang masuk ke mata. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur, buram, atau silau. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami katarak dibandingkan orang yang tidak menderita diabetes. Katarak dapat terjadi karena penumpukan gula darah pada lensa mata yang mengganggu fungsi lensa.
  2. Glaukoma
    Glaukoma adalah kondisi di mana tekanan dalam bola mata meningkat akibat gangguan aliran cairan di dalam mata. Hal ini dapat merusak saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak. Glaukoma dapat menyebabkan penglihatan menjadi sempit, kabur, atau hilang. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami glaukoma dibandingkan orang yang tidak menderita diabetes. Glaukoma dapat terjadi karena pembentukan pembuluh darah baru yang tidak normal di dalam mata yang menghalangi aliran cairan.
  3. Retinopati diabetik
    Retinopati diabetik adalah kondisi di mana pembuluh darah di retina, bagian mata yang sensitif terhadap cahaya, mengalami kerusakan akibat kadar gula darah yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan, bocor, atau pembengkakan pada retina. Retinopati diabetik dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur, berbayang, berbintik, atau hilang. Retinopati diabetik dapat terjadi karena kerusakan pada pembuluh darah kecil yang menyuplai darah ke retina.

Cara Mengatasi Mata Kabur Akibat Diabetes

Cara mengatasi mata kabur akibat diabetes tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata kabur akibat diabetes:

  1. Mengontrol kadar gula darah. Ini adalah langkah utama dan penting untuk mencegah dan mengatasi mata kabur akibat diabetes. Kadar gula darah yang normal dapat membantu mencegah kerusakan pada mata dan memperbaiki fungsi lensa mata. Untuk mengontrol kadar gula darah, penderita diabetes perlu mengikuti rencana pengobatan yang diberikan oleh dokter, termasuk mengonsumsi obat-obatan, mengubah pola makan, dan berolahraga secara teratur.
  2. Menggunakan kacamata atau lensa kontak. Jika mata kabur disebabkan oleh perubahan bentuk lensa mata, maka penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu memperbaiki penglihatan. Namun, perlu diingat bahwa kacamata atau lensa kontak yang digunakan harus sesuai dengan resep dokter dan disesuaikan dengan kondisi mata. Jika tidak, penggunaan kacamata atau lensa kontak yang tidak tepat dapat memperburuk mata kabur.
  3. Melakukan pengobatan khusus. Jika mata kabur disebabkan oleh komplikasi mata diabetes, seperti katarak, glaukoma, atau retinopati diabetik, maka pengobatan khusus diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Baca Juga : Penyebab dan Faktor Risiko Diabetes Gestasional

Beberapa pengobatan khusus yang dapat dilakukan adalah:

  1. Operasi katarak. Operasi katarak adalah prosedur untuk mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan. Operasi katarak dapat membantu memperbaiki penglihatan yang kabur akibat katarak.
  2. Perawatan laser. Perawatan laser adalah prosedur untuk menggunakan sinar laser untuk merawat pembuluh darah yang bocor atau tumbuh tidak normal di dalam mata. Perawatan laser dapat membantu mengatasi mata kabur akibat glaukoma atau retinopati diabetik.
  3. Suntik obat ke dalam mata. Suntik obat ke dalam mata adalah prosedur untuk menyuntikkan obat anti-VEGF, seperti aflibercept, bevacizumab, atau ranibizumab, ke dalam mata. Obat ini dapat membantu mencegah pembentukan pembuluh darah baru yang tidak normal di dalam mata dan mengurangi pembengkakan pada retina. Suntik obat ke dalam mata dapat membantu mengatasi mata kabur akibat retinopati diabetik.
  4. Vitrektomi. Vitrektomi adalah prosedur untuk mengangkat cairan gel yang mengisi bagian tengah mata. Prosedur ini dilakukan jika terjadi perdarahan atau jaringan parut yang mengganggu penglihatan. Vitrektomi dapat membantu mengatasi mata kabur akibat retinopati diabetik.

Merawat Mata, Meningkatkan Kualitas Hidup

Gangguan mata akibat diabetes adalah kondisi yang dapat menurunkan kualitas penglihatan dan bahkan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik. Mata kabur adalah salah satu gejala awal dari gangguan mata akibat diabetes. Mata kabur dapat terjadi karena perubahan bentuk lensa mata, pembengkakan pada retina, atau komplikasi mata diabetes, seperti katarak, glaukoma, atau retinopati diabetik. Cara mengatasi mata kabur akibat diabetes tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengontrol kadar gula darah, menggunakan kacamata atau lensa kontak, dan melakukan pengobatan khusus, seperti operasi katarak, perawatan laser, suntik obat ke dalam mata, atau vitrektomi.

Jangan sampai terlewatkan artikel menarik lainnya tentang Jalani Hidup Sehat: 3 J untuk Penderita Diabetes

 

Manfaat Air Beras untuk Wajah dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Manfaat Air Beras untuk Wajah dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Air beras adalah cairan yang berasal dari sisa setelah mencuci atau merebus beras. Salah satu rahasia kecantikan yang mungkin belum Anda ketahui adalah kandungan ajaib dalam air cucian beras. Mari kita telusuri lebih jauh mengenai kandungan yang membuat air cucian beras menjadi andalan bagi kecantikan kulit Anda. Cairan ini mengandung berbagai nutrisi dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan kulit wajah. Namun, sebelum Anda menggunakan air beras untuk perawatan wajah, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait kandungan, manfaat, cara penggunaan, dan efek sampingnya.

Kandungan Air Cucian Beras

Air ini biasanya berwarna keruh karena mengandung pati, serat, dan mineral yang terkikis dari lapisan terluar beras. Menurut jurnal Pengelolaan Bahan Organik dan Air Untuk Mendukung ISPO yang ditulis Ariyanti, M., air cucian beras mengandung unsur sebagai berikut1:

  • 0,03% N (merangsang pertumbuhan vegetatif)
  • 0,42% P2O5 (mempercepat pertumbuhan tumbuhan muda menjadi tumbuhan dewasa)
  • 0,06% K2O (mempercepat metabolisme N)
  • 0,46% C-organik (menjaga kesuburan tanah)

Selain itu, air cucian beras juga mengandung banyak nutrisi antara lain:

  • 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan, 50% fosfor, 60% zat besi
  • Ca 2,944%, Mg 14,252%, S 0,027%, Fe 0,0427% dan B 0,043%

Manfaat Air Beras untuk Wajah

Air beras memiliki banyak manfaat untuk wajah, di antaranya adalah:

  1. Mencerahkan kulit. Hal ini karena kandungan gamma-oryzanol pada air beras dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan membuat kulit wajah tampak lebih cerah.
  2. Menghilangkan bintik hitam. Kandungan vitamin E dalam air beras dapat memudarkan pigmentasi pada kulit yang disebabkan oleh bekas jerawat, luka, atau penuaan.
  3. Mencegah penuaan dini. Kandungan vitamin E dalam air beras juga dapat menghambat proses penuaan dini dengan menangkal radikal bebas dan menurunkan aktivitas enzim elastase yang berperan dalam proses penuaan kulit.
  4. Mengatasi jerawat. Pati yang terdapat dalam air beras dapat mengatasi jerawat dengan mengurangi produksi minyak berlebih, membersihkan pori-pori, dan meredakan peradangan pada kulit.
  5. Melembapkan kulit. Air beras dapat melembapkan kulit dengan membantu menjaga keseimbangan pH kulit dan meningkatkan produksi kolagen yang membuat kulit lebih elastis dan kenyal.

Baca Juga : Sarapan yang Bikin Kenyang Lama: Senjata Rahasia Melawan Perut Keroncongan

Cara Penggunaan Air Beras untuk Wajah

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menggunakan air beras untuk perawatan wajah, yaitu:

  1. Mencuci wajah
    Anda dapat mencuci wajah dengan air beras setiap hari sebagai pengganti sabun atau pembersih wajah. Caranya, ambil air cucian beras yang sudah bersih dan rebus hingga mendidih. Dinginkan air beras dan gunakan untuk mencuci wajah dengan lembut. Bilas wajah anda dengan air bersih dan keringkan dengan handuk bersih.
  2. Mengusapkan ke wajah
    Anda dapat mengusapkan air beras ke wajah dengan menggunakan kapas atau spons. Caranya, rendam beras dalam air selama 30 menit. Pisahkan beras dan air dengan saringan. Gunakan kapas atau spons untuk mengusapkan air beras ke seluruh wajah dengan gerakan memutar. Biarkan di wajah anda selama 15-20 menit lalu bilas dengan air bersih.
  3. Membuat masker wajah
    Anda dapat membuat masker wajah dengan menggunakan air beras dan bahan-bahan alami lainnya, seperti madu, lemon, atau oatmeal. Caranya, masukkan ½ cangkir beras ke dalam panci. Saat menanak nasi, tambahkan air dua kali lebih banyak dari biasanya. Saring air beras ke dalam mangkuk bersih setelah nasi dan air mendidih. Campurkan air beras dengan bahan alami apa pun yang Anda inginkan. Setelah mengoleskannya ke wajah, diamkan di wajah anda selama 20 hingga 30 menit. Bilas wajah anda dengan air bersih dan keringkan dengan handuk bersih.

Efek Samping Air Beras untuk Wajah

Meskipun air beras memiliki banyak manfaat untuk wajah, penggunaannya juga dapat menimbulkan efek samping bagi beberapa orang, terutama yang memiliki kulit sensitif. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

  1. Menyebabkan iritasi. Jika digunakan terlalu sering, air beras dapat menyebabkan iritasi berupa ruam merah, gatal, atau sensasi terbakar pada kulit. Hal ini dapat terjadi karena kulit bereaksi terhadap kandungan pati atau mineral dalam air beras.
  2. Menghilangkan minyak alami kulit. Jika digunakan terlalu banyak, air beras dapat menghilangkan minyak alami kulit yang berfungsi sebagai pelindung kulit dari bakteri, kotoran, dan kekeringan. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, dan mudah teriritasi.
  3. Menyumbat pori-pori kulit. Jika tidak dibersihkan dengan baik, air beras dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan komedo, jerawat, atau infeksi kulit. Hal ini dapat terjadi karena sisa-sisa pati atau mineral dalam air beras menempel pada kulit dan menghalangi pernapasan kulit.
  4. Menimbulkan alergi. Jika Anda memiliki alergi terhadap beras atau salah satu kandungannya, penggunaan air beras dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit, seperti ruam, gatal, bengkak, atau sesak napas. Hal ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh Anda menganggap beras sebagai benda asing yang berbahaya dan bereaksi terhadapnya.

Baca Juga : Dari Kekuatan Alam Manfaat Pati Garut untuk Kesehatan

Kecantikan Alami dengan Air Cucian Beras

Air beras adalah cairan yang tersisa setelah mencuci atau merebus beras. Air ini memiliki banyak manfaat untuk wajah, seperti mencerahkan kulit, menghilangkan bintik hitam, mencegah penuaan dini, mengatasi jerawat, dan melembapkan kulit. Namun, penggunaan air beras juga dapat menimbulkan efek samping bagi beberapa orang, seperti iritasi, menghilangkan minyak alami kulit, menyumbat pori-pori kulit, atau menimbulkan alergi. Oleh karena itu, sebelum menggunakan air beras untuk perawatan wajah, ada baiknya Anda melakukan tes alergi terlebih dahulu dan mengikuti cara penggunaan yang tepat.

Tips:

  • Gunakan beras organik untuk menghindari pestisida dan bahan kimia.
  • Simpan air beras di kulkas selama 3-4 hari.
  • Gunakan air beras sebagai toner, masker, atau pembersih wajah.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Tak Hanya Enak, Kacang Hijau Juga Punya Segudang Manfaat, Apa Saja?