BENARKAH MAKAN SAYUR BIKIN GEMUK?

BENARKAH MAKAN SAYUR BIKIN GEMUK?

Sayur bikin gemuk? Mitos atau fakta?

Dunia gizi Indonesia, khususnya di bidang diet sedang digemparkan oleh diet ekstrim salah satu artis tanah air, Tya Ariestya. Sebenarnya, diet artis ini bukan yang pertama memikat perhatian khusus para masyarakat Indonesia. Sekalinya ada berita diet artis yang berhasil menurunkan xx kilogram dalam waktu x bulan, atau turun berat badan signifikan dengan durasi singkat, pasti masyarakat Indonesia langsung berbondong- bondong kepo.

Baca juga: 7 TIPS DIET UNTUK PEMULA

Lalu, apa yang membuat diet ala Tya Ariestya ini mengundang keresahan ahli gizi?

Sayur bisa menghambat penurunan berat badan?

Salah satu pernyataan yang cukup mengejutkan dalam buku karya Tya Ariestya, The Journey of #FitTyaAriestya, ia menulis bahwa kebanyakan makan salad atau sayuran mentah bisa menambah berat badan. Selain itu, ada juga pernyataan bahwa zat selulosa dalam sayuran akan memperlambat proses metabolisme. Semua ini mengarah ke penambahan berat badan.

Sayur, yur, kok kamu dikambinghitamkan sebagai penghambat diet. Moms, alasan utama Tya menghindari sayur sebenarnya yaitu karena ia memang tidak terlalu menyukai sayur. Yuk, mari bersama coba sedikit membahas apakah sayur memang bisa menghambat penurunan berat badan. Apakah tepat pernyataan bahwa sayur bisa bikin gemuk?

#1 Selulosa, serat resisten yang tidak dapat dicerna sempurna oleh tubuh

Tya menyebut selulosa sebagai salah satu alasan kenapa sayur justru bisa menaikkan berat badan. Sudah tepatkah pernyataan tersebut? Sebenarnya apa sih, selulosa itu?

Selulosa termasuk dalam kelompok karbohidrat yang terdapat dalam sayur. Selulosa adalah komponen mayor pada tumbuhan yang membantu jaringan tumbuhan untuk tetap kuat dan kaku. Mengutip dari Cummings (Jurnal Gut, 1984 halaman 805- 810), selulosa memang tidak tercerna dalam perut dan usus halus manusia. Namun, selulosa akan terfermentasi bersama dengan serat pagan lain dan zat pati resisten usus besar untuk memproduksi asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid atau SCFA).

SCFA ini menjadi sumber energi sel di permukaan usus besar sehingga membantu kesehatan usus besar. SCFA terlibat dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. SCFA juga punya beberapa manfaat anti-inflamasi untuk membantu mencegah dan meringankan berbagai gangguan pencernaan seperti diare, inflammatory bowel disease (IBD),hingga melindungi dari kanker usus besar.

Apa hubungan antara SCFA dan diet?

SCFA dapat membantu pengaturan metabolisme lemak dengan cara meningkatkan pembakaran lemak dan mengurangi penumpukan lemak. SCFA terkenal sebagai asam lemak yang dapat membuat kenyang lebih lama dan mengontrol nafsu makan. Oleh karenanya, jika kamu makan makanan yang akan diubah menjadi SCFA dalam usus, seperti sayur- sayuran misalnya, justru kamu akan merasa kenyang lebih lama dan tidak mudah lapar. Dengan kata lain, sayur- sayuran, termasuk zat selulosa di dalamnya

#2 Terlalu banyak makan salad bisa menaikkan berat badan dibandingkan penurunan berat badan?

sayur bikin gemuk

kalau makan salad selalu dengan banyak mayonaise, ya nggak heran kalau BB naikKalau makan melebihi energi yang dikeluarkan (kalori masuk lebih banyak daripada kalori keluar), jelas saja akan menyebabkan kenaikan berat badan. Bukan hanya karena kelebihan kalori makan sayur saja yang akan menyebabkan kenaikan berat badan, tetapi semua jenis makanan. Namun, rata- rata, sebagian besar sayur, apalagi sayur- sayuran berdaun hijau memiliki kalori yang rendah. Kalori sayuran bisa naik melebihi kebutuhan kalori harian karena pengolahan atau cara memasaknya.

Misal, Anda membuat salad buah, tetapi menggunakan banyak mayonaise, bahkan melampaui jumlah sayur. Nah, disitulah masalahnya. Mayonaise mengandung kalori yang tidak sedikit sehingga jika Anda menginginkan salad versi rendah kalori dan lebih sehat, gantilah mayonaise dengan pilihan lain seperti minyak zaitun, tahini, atau bahkan tidak usah menggunakannya.

Sayur adalah sumber serat penting yang rendah kalori

Serat adalah zat prebiotik, biasanya berupa karbohidrat yang dapat dicerna dan dapat memicu pertumbuhan serta aktivitas metabolisme mikroba baik dalam usus dan umumnya digunakan untuk metabolisme mikroorganisme yang akan membawa dampak positif bagi tubuh manusia.

Banyak jenis sayur rendah kalori yang bersahabat dengan pencernaan, termasuk untuk mereka yang memiliki masalah gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS). Sayur- sayuran tersebut tentunya juga bersahabat dengan diet. Apa saja sayur- sayuran yang dimaksud? Contohnya sayur- sayuran berdaun hijau. Brokoli, bayam, kangkung, kale, selada, buncis, dsb.

Serat pangan hanya diperoleh dari tumbuhan atau tanaman buah, sayur, kacang- kacnagan, biji- bijian. Makanan yang telah banyak melalui pemrosesan (ultra- processed) seperti roti putih, biskuit, dsb hampir sudah tidak memiliki serat pangan. Kebutuhan serat harian untuk anak usia 1- 18 tahun yaitu 14-31 gram serat/ hari, wanita <50 tahun sebanyak 21- 25 gr serat/ hari, dan pria <50 tahun sebanyak 30- 38 gr serat/ hari.

Cukup makan serat dapat melindungi dari risiko kanker usus besar. Selain itu, serat pangan juga dapat membatasi penyerapan kolesterol sehingga dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Bagaimana jika sayur diganti saja dengan buah untuk memenuhi kebutuhan serat?

Mungkin tidak sedikit yang tidak suka sayur dan beranggapan, “Ah, makan buah saja cukup. Aku nggak suka sayur. Lagipula, buah sumber serat, ngenyangin, dan enak.” Buah dan sayur memang dianjurkan untuk dikonsumsi harian dengan porsinya masing- masing. Namun, bukan berarti buah bisa menggantikan fungsi sayur.

Dalam porsi yang sama, sayur lebih rendah kalori, umumnya lebih tinggi protein dan rendah gula. Kebanyakan buah, apalagi buah musiman seperti durian, mangga, nangka, dsb adalah buah yang tinggi gula. Coba lihat perbandingan sayur dan buah di bawah.

sayur bikin gemuk

Jadi, meskipun buah itu menyehatkan, konsumsi buah yang berlebihan pun tidak baik. Anda tetap membutuhkan sayur untuk diet bergizi seimbang.

Masih percaya kalau sayur bikin gemuk? Yuk, latihan untuk lebih jeli dan cermat dalam mencerna informasi seputar diet. Fokusnya bukan turun xx kg dalam waktu singkat, bahkan hampir tidak masuk akal. Yang terpenting yaitu turun berat badan secara sehat dan dapat mempertahankan berat badan ideal. Tidak kalah penting, kita pun harus enjoy menjalani perubahan gaya hidup ini.

Diet bukan hanya masalah menurunkan berat badan semata, tetapi merubah agar pola hidup lebih sehat untuk meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan.   

FAKTA ATAU MITOS, MAKAN DI ATAS JAM 6 SORE GAMPANG BIKIN GEMUK?

FAKTA ATAU MITOS, MAKAN DI ATAS JAM 6 SORE GAMPANG BIKIN GEMUK?

Pernah mendengar anjuran untuk tidak makan di atas jam 6 sore, Moms? Tidak sedikit pula orang yang benar-benar menuruti anjuran ini tanpa penyesuaian dan akhirnya malah menyakiti diri sendiri. Terlalu strict dengan tidak makan malam dapat menimbulkan masalah serius seperti membuah hubungan toksik dengan makanan. Akan tetapi, sebenarnya benarkah jika makan di atas jam 6 sore dapat meningkatkan risiko kegemukan?

Apa yang terjadi jika Anda membatasi waktu makan maksimal jam 6 sore?

Cara Harbstreet, M.S., R.D., L.D., pemilik Street Smart Nutrition mengatakan dalam bicycling.com bahwa membatasi jam makan dengan menyamaratakan anjuran tersebut untuk semua orang adalah teori yang salah kaprah dari segi nutrisi. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan hasil bahwa tidak ada korelasi antara makan di atas jam 5 sore dengan kenakan berat badan. Salah satunya dilaporkan dalam hasil sebuah penelitian dalam Journal of the American College of Nutrition pada tahun 2013. Hasil serupa juga didapatkan dari sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Nutrition.

Bahkan untuk kasus pada atlet, ngemil sehat dalam porsi kecil beberapa jam sebelum tidur dapat membantu saat mereka melakukan latihan intensif. Mengkonsumsi sedikit kasein di malam hari dapat membantu pemulihan otot yang lebih optimal. Bahan makanan yang mengandung kasein yaitu susu sapi dan produk olahannya.

Di sisi lain, beberapa ahli kesehatan dan penelitian menunjukkan hasil positif antara tidak makan melebihi jam tertentu di malam hari dengan program penurunan berat badan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Brigham Young University dengan melibatkan 29 laki-laki berusia muda menunjukkan hasil saat mereka berhenti makan dari jam 19.00 hingga 06.00 selama 2 minggu, terjadi penurunan berat badan sekitar 1 kg. Hal ini dikarenakan mereka berhasil memotong ngemil tidak sehat di malam hari yang tidak terkontrol.

Hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana sehingga membutuhkan fleksibilitas, termasuk dalam hal makan

Jika hidup Anda teratur tanpa ada perubahan, mungkin akan mudah untuk selalu menepati aturan tidak makan setelah jam-jam tertentu. Akan tetapi, hidup yang kita jalani tidak berjalan seperti itu. Terkadang kita perlu menghadiri acara, hangout bersama teman, makan malam bersama keluarga besar, arisan di malam hari, dan lainnya. Beberapa acara tersebut tentu diperlukan untuk tetap bersosialisasi dan menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat. Oleh karenanya, aturan untuk tidak makan di atas jam 6 sore ini seringkali tidak realistis dan cenderung menyiksa pikiran dan tubuh. Bagaimana tidak? Terkadang Anda harus lembur atau mengurus rumah hingga larut, energi terkuras, maka tentu saja tubuh akan memerikan sinyal rasa lapar yang butuh untuk dipenuhi. Bukan hanya untuk memberi rasa kenyang dan memenuhi asupan nutrisi, makan juga akan membantu Anda memulihkan energi dan otot.

Ubah fokus untuk memaksimalkan asupan nutrisi harian

Tubuh kita tidak benar-benar memiliki jam, tetapi tubuh memiliki ritme internal yang menjadwalkan fungsi mayor tubuh. Ritme internal tubuh ini disebut circadian rhythm yang akan mengontrol penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, pola tidur, serta aktivitas pencernaan dan makan sehari-hari.

Saat tidur malam, tubuh tetap bekerja pada kondisi alaminya (kondisi ketosis) dengan menggunakan energi dari lemak. Metabolisme pun menurun pada saat Anda tidur. Hindari mengkonsumsi makanan tinggi garam (sodium) saat malam hari karena dapat menyebabkan kembung dan risiko hipertensi.

Pakar diet dan  co-founder dari Eat with Zest, Anna Rossinoff, R.D., menyarankan fokus untuk memberi energi bahan bakar terbaik ke tubuh sepanjang hari, daripada hanya fokus untuk tidak makan di waktu malam hari. Banyak kliennya yang memotong kalori di siang hari saat waktu kerja, kemudian makan tak terkontrol saat sampai di rumah. Beliau menganjurkan untuk memulai hari dengan mengkonsumsi protein rendah lemak (lean protein) untuk mengawali hari sebanyak 20 gram, kemudian lanjutkan dengan mengkonsumsi makanan kaya protein setiap 3-4 jam sekali. Selain itu, Anda pun harus memenuhi kebutuhan karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral harian untuk mendukung pemberian nutrisi optimal bagi tubuh

Membatasi diri dan memaksanya untuk sama sekali menghindari makanan setelah jam 6 sore dapat memberi efek buruk terhadap hubungan Anda dengan makanan. Alih-alih melihat makanan sebagai nutrisi untuk tubuh dan juga sumber energi tubuh, bisa jadi Anda akan ketakutan dan stres saat melihat makanan tertentu.

Lalu, apa yang harus dilakukan setelah jam 6 sore? Bolehkah makan?

Pada malam hari, ahli kesehatan menganjurkan untuk makan rendah lemak, gula, garam, dan menggantinya dengan makanan berprotein ataupun mengandung lemak baik bagi tubuh. Saat makan malam, usahakan untuk memperbanyak protein dan mengurangi asupan lemak dan karbohidrat. Anda dapat memulai makan malam dengan salad sayuran atau buah agar lebih cepat kenyang dan kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi.

Intinya, dengarkan dan respon sinyal yang diberikan oleh tubuh Anda dengan tepat. Daripada membatasi tidak makan di atas jam 6 sore, gantilah dengan membatasi asupan makan maksimal 2 jam sebelum tidur.  Saat bosan, lakukan hal-hal yang Anda sukai. Anda dapat melakukan hobi, bermain bersama anak, dan kegiatan ringan lain agar Anda tidak terlalu memikirkan makanan.

Setelah jam 6 sore, bukan berarti tubuh akan menimbun lemak dari makanan yang dikonsumsi pada waktu itu. Akan tetapi, kontrol dan perhatikan apa yang Anda konsumsi di malam hari. So, jangan takut untuk makan di atas jam 6 sore jika memang Anda membutuhkannya. Latih diri Anda untuk mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh tubuh, kemudian berikan respon yang tepat, bukan hanya memenuhi keinginan semata yang justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Moms, yuk bangun hubungan positif dengan makanan yang Anda konsumsi sehari-hari.

 

BAGAIMANA KEGEMUKAN DAPAT TERJADI?

BAGAIMANA KEGEMUKAN DAPAT TERJADI?

Kegemukan merupakan masalah yang dirasakan oleh berbagai kalangan, termasuk oleh masyarakat Indonesia. Apalagi pola hidup di zaman mileniat serba cepat dan instan, termasuk dalam pemilihan makanan. Namun, bagaimana kegemukan kemudian dapat terjadi? Sebelumnya, mari kenali dulu tentang kegemukan.

Sekilas tentang kegemukan di Indonesia

Definisi kegemukan antara World Health Organization berbeda dengan Pemerintah Indonesia. Di Indonesia, kegemukan merupakan kosakata umum dan sudah mencakup obesitas. Menurut WHO (2000), obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama.

Lalu, bagaimana Anda mengetahui jika Anda sudah kegemukan? Cara untuk mengetahui apakah Anda sudah berada pada fase gemuk ataukah belum bukan selalu dicek melalui angka timbangan.

Caranya, coba ukur Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh diukur dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m2). Pada orang dewasa, berdasarkan IMT ≥ 25, persentase obesitas di Indonesia yaitu 28,7% sedangkan jika menggunakan batas IMT ≥ 27 maka persentase obesitas di Indonesia yaitu 15,4% (Kementerian Kesehatan).

Kemudian, bagaimana kegemukan dapat terjadi?

Saat Anda sering mengkonsumsi menu makanan dengan kalori tinggi, tetapi aktivitas fisik yang Anda lakukan minim sehingga tidak mampu membakar semua kalori menjadi energi, maka kegemukan lah akibatnya. Selain itu, ada beberapa faktor pendukung kegemukan, mulai dari faktor internal maupun faktor eksternal. Kementerian Kesehatan RI menyebutkan ada 4 faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih rawan untuk mengalami kegemukan, yaitu faktor genetik, lingkungan, dan faktor obat-obatan.

1. Faktor genetik

Faktor genetik merupakan faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam tubuh kita. Faktor keturunan atau genetik ini menentukan apakah Anda rentan untuk mengalami kegemukan atau tidak. Jika ada riwayat kegemukan dalam keluarga Anda, maka peluang untuk mengalami kegemukan menjadi lebih besar, yaitu 70% – 80%. Sedangkan jika Anda tidak memiliki riwayat kegemukan dalam keluarga Anda, maka peluang Anda mengalami obesitas yaitu sekitar 40-50%.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat potensi seseorang untuk menjadi gemuk. Faktor lingkungan mencakup pola makan dan pola aktivitas yang kita lakukan sehari-hari.

  • Pola makan

Anda mungkin pernah mendengar slogan, We are What We Eat. Dalam konteks hidup sehat, slogan tersebut dapat berlaku. Makanan yang kita konsumsi akan berpengaruh pada kesehatan tubuh kita, tidak hanya kesehatan jasmani, tetapi juga psikis. Di masa serba instan sekarang, memilih untuk menerapkan pola hidup sehat dengan memakan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, tidak hanya menarik mata dan lidah, adalah hal yang penting dan mungkin berat bagi sebagian orang. Namun, jika Moms memang bertekad untuk mencegah kegemukan, pola makan yang sehat haruslah diusahakan. Konsumsi cukup serat, kurangi konsumsi makanan manis, ganti dengan sumber yang alami seperti buah. Selain itu, Anda dapat mengganti sumber karbohidrat dari nasi putih menjadi nasi merah, coklat, atau hitam. Nasi organik, yang memiliki kalori dan indeks glikemik lebih rendah, serta menyimpan banyak manfaat untuk tubuh. Jangan lupa, rutin minum air putih agar cairan tubuh tetap terjaga.

  • Pola aktivitas fisik

Aktivitas yang kita lakukan sehari-hari dapat mempengaruhi jumlah kalori yang kita butuhkan, disamping dipengaruhi oleh jenis kelamin. Makanan lebih murah, menarik, mengurangi kebutuhan fisik karena hidup mulai nyaman dan apa-apa serba instan. Misal, jika Anda ingin memesan makanan, tinggal scroll pilihan di aplikasi, lalu makanan akan diantarkan ke rumah. Belanja pun sudah serba online dan tidak perlu ke toko.

Gaya hidup yang kurang gerak dapat meningkatkan risiko kegemukan. Usahakan untuk olahraga minimal seminggu 3 kali, 20 menit sampai 40 menit per hari untuk menjaga kesehatan tubuh.

3. Faktor obat-obatan dan hormonal

  • Faktor obat-obatan

Konsumsi obat yang mengandung steroid, seperti obat asma, osteoartritis, dan alergi dapat meningkatkan nafsu makan sehingga perlu diwaspadai. Anda dapat mensiasatinya dengan mengkonsumsi makanan dengan serat dan protein tinggi, seperti beras organik, buah-buahan, sayuran, atau sumber protein rendah lemak. Serat dapat membantu Anda kenyang lebih lama.

  • Faktor hormonal

Hormon yang berperan dalam memicu kegemukan antara lain hormon leptin, ghrelin, tiroid, insulin, dan estrogen.

Moms, kegemukan dapat dicegah, meskipun Anda memiliki faktor genetik gemuk. Jangan berkecil hati. Kegemukan dapat meningkatkan peluang berbagai penyakit, seperti kolesterol tinggi, infertilitas, dan banyak penyakit lain, hingga depresi. Maka dari itu, Moms, yuk mulai dari sekarang terapkan pola hidup sehat bersama keluarga tercinta.

10 TIPS MAKAN MALAM ANTI GEMUK

10 TIPS MAKAN MALAM ANTI GEMUK

Makan Malam Anti Gemuk – Bagi para pejuang diet, makan malam bisa menjadi musuh menakutkan. Banyak orang menghindari makan malam sama sekali karena takut program diet yang sedang dijalaninya gagal. Sebagian lain tidak ingin gemuk dan menjaga berat badan dengan membatasi porsi makan yang ketat.

Namun, sahabat Eka Farm, bagaimana jika ternyata makan malam bukan lah sesuatu yang harus ditakuti dan dihindari? Bagaimana jika Anda tetap bisa menikmati makan malam yang nikmat, tapi tetap menyehatkan dan bersahabat untuk program diet alias anti gemuk? Walaupun sedang menjalani program diet, bukan berarti Anda harus melewatkan makan, baik itu makan utama ataupun camilan.Kondisi ini justru menyebabkan program diet Anda rawan gagal karena rasa lapar bisa menjadi semakin besar dan tidak terkontrol.

Eka Farm punya beberapa tips untuk menghilangkan kegelisahan makan malam Anda. Bonusnya, tubuh Anda pun akan menyukainya!

1. Pilih makanan pembuka makan malam yang tepat: Sayur-sayuran

Mengkonsumsi sayur-sayuran, misal dalam bentuk salad dapat membuat Anda lebih cepat kenyang sehingga porsi makan malam Anda pun tidak berlebih. Mengapa demikian? Serat! Yup, kandungan serat yang tinggi dalam sayuran dapat memuaskan rasa lapar Anda. Sebuah studi oleh Penn State menyebutkan bahwa makanan pembuka berupa salad dapat mengurangi konsumsi kalori keseluruhan sebesar 12%. Jadi, potensi Anda untuk makan berlebih pun berkurang.

Berdasarkan pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan, anak-anak dianjurkan untuk mengkonsumsi 300-400 gram sayuran per hari, sedangkan remaja dan orang dewasa sebaiknya mengoknsumsi 400-600 gram sayuran per hari, tergantung dari usia dan jenis kelamin. Opsi menu makan malam saat diet yaitu konsumsi sayuran sebanyak 230 gram.

Tapi ingat, jangan tambahkan mayones berlebih pada salad sayur Anda. Buat salad Anda warna-warni agar nafsu makan salad naik. Coba kombinasikan warna sayuran dalam piring Anda. Misalkan, kol ungu, wortel, selada, bayam, tomat, dan jagung. Lalu, akhiri dengan siraman minyak zaitun dan taburan kacang.

2. Konsumsi protein lean

Protein akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama daripada karbohidrat sehingga mencegah Anda untuk ngemil setelah makan malam. Protein yang dapat menjadi pilihan Anda yaitu tahu, tempe, ikan, dada ayam, daging (hilangkan gajihnya). Beberapa ikan yang patut Anda pertimbangkan untuk makan malam yaitu salmon, sarden, makarel. Ketiga ikan tersebut adalah sumber asam lemak omega-3 yang berguna bagi kesehatan jantung.

3. Konsumsi serealia utuh (whole grain)

Masih mengkonsumsi nasi putih untuk makan malam? Ada baiknya jika Anda mengganti sumber karbohidrat dengan sumber makanan yang lebih bernutrisi seperti whole grain. Serat yang tinggi pada serealia utuh dapat menjaga Anda tetap kenyang dalam waktu lama. Selain tinggi serat, rendah kalori, serealia utuh juga mengandung mikronutrien lain seperti vitamin, antioksidan, mineral.

Sebuah studi pada orang yang menjalani program diet selama 3 bulan menunjukkan hasil signifikan dengan mengganti sumber karbohidrat menjadi serealia utuh. Orang-orang yang sedang menjalani program diet dengan selalu mengkonsumsi serealia utuh menunjukkan penurunan lemak abdominal. Kuncinya yaitu selain kaya serat, serealia utuh kaya magnesium (Mg), mineral yang memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme lemak.

Pilihan serealia utuh untuk makan malam anti gemuk yaitu nasi merah, nasi coklat, nasi hitam, oats, atau quinoa.

4. Ngemil? Pilihannya: buah, kacang-kacangan, dan cokelat hitam

Ngemil merupakan faktor yang banyak menjadi pemicu kegemukan. Namun, ternyata ngemil tidak selalu identik dengan obesitas. Ngemil bisa jadi aktivitas yang menyehatkan dan menyenangkan bagi tubuh Anda. Kuncinya: selektif memilih camilan. Eka Farm punya 3 opsi camilan sehat untuk Anda, yaitu buah, kacang, dan cokelat hitam.

  • Buah

Buah merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Buah dapat menjadi pilihan camilan yang mengenyangkan, menyehatkan, dan lezat. Warna buah yang beraneka macam pun dapat meningkatkan selera makan Anda. Selain itu, buah juga merupakan sumber gula alami bagi tubuh sehingga dapat menggantikan camilan manis Anda. Pilih buah yang memiliki kadar air tinggi, seperti semangka, atau buah kaya serat seperti melon, blewah. Hindari konsumsi alpokat atau pisang dalam jumlah banyak.

Perlu Anda perhatikan bahwa tidak semua buah cocok dikonsumsi untuk makan malam karena mengandung banyak gas yang bisa membuat perut kembung, seperti apel, mangga, dan blackberry.

  • Kacang

Kacang adalah camilan yang renyah, nikmat, dan praktis (tidak berantakan seperti keripik). Walaupun tinggi akan lemak (kebanyakan lemak tak jenuh) serta kalori, kacang dapat menjadi pilihan Anda. Kacang-kacangan memiliki banyak nutrisi seperti serat, mineral, dan vitamin, serta antioksidan. Mengkonsumsi kacang secara rutin pun dapat menurunkan risiko diabetes dan jantung, serta kolesterol tinggi.

  • Cokelat hitam

Pernah dengar anjuran makan cokelat saat stress atau sedih? Eits, bukan sembarang cokelat ya (banyak cokelat yang komposisi utamanya gula atau susu, buakan biji cokelat sendiri). pilihlah cokelat hitam. Sepotong cokelat hitam kaya akan nutrisi, termasuk zat antioksidan untuk menangkal stres. Cokelat hitam kaya akan antioksidan berupa polifenol, flavanol, dan katekin. Bahkan polifenol dan flavanol cokelat hitam lebih tinggi daripada bluberi dan acai beri.

Tapi ingat, jangan berlebih. Sepotong. Simpan kelebihannya di tempat yang sulit Anda jangkau atau membutuhkan energi lebih untuk Anda menjangkaunya.

5. Batasi porsi

Walaupun Anda makan sayur, buah, serealia utuh, protein, dan makanan menyehatkan lainnya, tetap batasi porsi makan Anda saat makan malam. Saat malam hari, kerja sistem pencernaan kita mulai berkurang. Itulah sebabnya sistem pencernaan manusia membutuhkan sekitar 3 jam untuk mencerna menu makan malam sederhana sebesar 600 kalori (protein, karbohidrat, dan sayur).

Selain itu, pada malam hari, umumnya Anda sudah tidak beraktivitas sebanyak dan seintensif siang hari sehingga jika Anda memakan porsi makan malam yang banyak, kelebihan kalori dapat berpotensi lebih besar untuk meningkatkan berat badan.

6. Maksimal makan 2 jam sebelum tidur

Beberapa orang beranggapan bahwa batas makan malam maksimal adalah pukul 7 atau 8 atau 9 malam. Namun, bagaimana jika sahabat Eka Farm harus tidur di atas jam 10 malam karena suatu hal? Maka, daripada stress dan menjadi beban, patokannya adalah usahakan makan 1,5 – 3 jam sebelum Anda tidur.  Pada saat tidur, sistem pencernaan manusia berjalan lambat sehingga jika Anda makan malam sesaat sebelum tidur, sistem pencernaan Anda tidak dapat optimal mencerna makanan dan akibatnya risiko gangguan pencernaan meningkat.

7. Sikat gigi setelah makan

Terkadang setelah makan malam Anda masih tergoda untuk ngemil? Atau untuk makan lebih banyak lagi? Coba sikat gigi beberapa saat setelah Anda makan. Kondisi gigi dan mulut yang segar dapat mencegah Anda untuk ngemil atau makan lagi setelah makan malam.

8 Tunggu 20 menit atau minum air

Jika rasa lapar Anda datang setelah makan malam, coba minum beberapa gelas air dan tunggu 20 – 30 menit hingga rasa lapar berlalu.

9. Kelola stress

Walaupun Anda sedang dalam program diet, coba untuk tidak menyiksa diri Anda sendiri. Makan malam bukanlah suatu dosa. Lapar juga bukan merupakan musuh bagi Anda, melainkan bentuk sinyal yang diberikan tubuh bahwa tubuh membutuhkan suplai energi untuk berfungsi. Jika Anda belum mampu untuk sepenuhnya  Jika stress tidak dikelola dengan baik, maka hormon kortisol dalam tubuh Anda dapat meningkat tajam sehingga menyebabkan sugar craving. Kelola stress Anda dengan baik, misalkan dengan meluangkan waktu me time, olahraga sederhana, ngobrol bersama orang yang Anda sayangi, atau meditasi.

10. Perlahan, jadwalkan waktu tidur Anda agar tidak terlalu larut

Kekurangan waktu tidur dapat meningkatkan rasa craving Anda terhadap camilan atau makanan manis sehingga dapat menyebabkan kegemukan.

Gimana, sahabat Eka Farm? Siap mulai praktikkan tips makan malam anti gemuk? Sekali lagi, jangan sampai Anda menyiksa diri Anda dengan tidak makan saat tubuh membutuhkannya. Bedakan kebutuhan dan keinginan tubuh. Mengubah mindset menjadi hidup sehat demi tubuh Anda mungkin dapat membantu, daripada selalu menjadikan angka timbangan sebagai patokan kesuksesan diet. Kebiasaan perlu dibangun step by step dan dibangun mulai sekarang.

Kurang Tidur Bikin Gemuk

Kurang Tidur Bikin Gemuk

Menurut Organisasi Kesehatan PBB, WHO, pada tahun 2008 lebih dari 1,4 milyar orang dewasa yang berusia lebih atau sama dengan 20 tahun mempunyai masalah overweight.

Jumlah itu merupakan peningkatan sekitar dua kali lipat dari pada tahun 1980. Lebih dari sepertiga orang dewasa memiliki berat badan berlebih 2008 dan 11% menderita obesitas. Sehingga dampak dari kegemukan dan obesitas, sedikitnya 2,8 juta meninggal dunia setiap tahunnya.

Nah, berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan mengungkap bahwa salah satu faktor penyebab kegemukan adalah kurang tidur. Budaya begadang, nongkrong dan kecanduan bekerja serta stress memperparah masalah kurang tidur tersebut.

Hubungan Kurang Tidur dan Kegemukan.

  • Ketika Seseorang kurang tidur, menyebabkan hormon ghrelin, yang berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan, meningkat. Sedangkan hormon leptin, yang berfungsi menekan nafsu makan, berkurang. Sehingga nafsu makan lebih banyak daripada yang cukup tidur.
  • Kurang tidur juga menyebabkan otak seseorang lebih memilih tertarik dengan makanan yang mengandung kalori tinggi. Penelitian tersebut tertuang pada jurnal yang berjudul “The impact of sleep deprivation on food desire in the human brain” oleh Stephanie M. Greer, Andrea N. Goldstein dan Matthew P. Walker yang dipublikasikan di situs www.nature.com.
  • Seseorang yang kurang tidur tentunya mempunyai lebih banyak waktu bangun. Sehingga peluang untuk memasukkan asupan makanan lebih tinggi untuk menjaganya agar tetap bangun.
  • Kurang tidur juga menyebabkan hormon kortisol, hormon stress, meningkat. Hormon ini juga menekan hormon thyroid yang berarti juga menekan laju metabolisme tubuh. Ketika laju metabolisme tubuh menurun, begitu juga dengan laju metabolisme (pemecahan) lemak. Sehingga penumpukan lemak menyebabkan kegemukan.
  • Hormon stress juga terkadang mendorong seseorang untuk melampiaskan stress dengan makan makanan lebih banyak.
  • Salah satu kondisi tidur yang disebut REM (Rapid Eye Movement) adalah kondisi yang paling banyak membutuhkan pembakaran kalori ketika tidur. Jika kekurangan tidur, fase REM ini juga lebih sedikit sehingga kalori banyak menumpuk di dalam tubuh seseorang.

Semoga bermanfaat.. jaga waktu tidur ya, minimal 6-8 jam. Tidur siang juga sangat membantu untuk menjaga tubuh agar tetap langsing dan sehat.

Anak Gemuk Justru Kurang Nutrisi, Bahaya Kaleeeee…

Anak Gemuk Justru Kurang Nutrisi, Bahaya Kaleeeee…

Anak Gemuk Justru Kurang Nutrisi, Bahaya Kaleeeee… Mereka akan menambah porsi makannya sampai perutnya kekenyangan, sampai tidak ada tempat lagi buat makanan di dalam perutnya. Begitu makanan sampah itu menjalani proses pencernaan, tubuh berjuang mengais-ngais nutrisi dari timbunan sampah busuk (dari makanan yang mereka konsumsi) serta berjuang melawan racun yang ada pada makanan itu.

Setelah itu, tubuh juga lalu berjuang keras membuang sampah dan racun dari dalam tubuh.  Bila kecapaian, tubuh juga terpaksa menyimpan timbunan lemak tak indah dan juga mengakumulasi racun pestisida, antibiotika hingga zat-zat pemicu kanker di dalam lemak dan otot tubuh.

Mereka akan berpeluh banyak dan mengantuk. Kalau ingin terus bekerja, terpaksa mereka mengkonsumsi berbagai stimulan untuk mempertahankan tubuh tetap berjaga dan meneruskan akumulasi kelelahan akibat makin memaksa diri.

Ketika tubuh tidak berhasil mendapatkan nutrisi yang diperlukannya, syaraf terus mengirim sinyal ke otak agar tubuh mencari makan, orang itu akan terus merasa lapar tanpa pernah puas. Mereka yang banyak makan dan terus lapar sebenarnya adalah mereka yang tidak pernah memberikan nutrisi yang mencukupi kepada tubuhnya.

Protein? Oh, protein……, lagi-lagi terlalu banyak orang keracunan protein daripada kekurangan protein. Memang ada orang yang benar kekurangan protein, terutama yang jarang makan dan belum bisa memperolehnya dari udara, tetapi yang lebih sangat sering terjadi justru banyak orang yang keracunan protein, kalsium, zat besi dan sebagainya.

Perut besar pada mereka yang dikira kurang makan belum tentu terjadi karena kekurangan makan, tetapi justru karena bantuan makanan yang salah yang diberikan kepada mereka sehingga liver mereka keracunan dan bengkak.

(Susu formula dan mi instan merupakan contoh bantuan yang justru memperparah kondisi kesehatan mereka, tetapi itulah bahan bantuan makanan yang paling sering diberikan kepada mereka yang dikira kekurangan makan).

Menarik kan tulisan di atas? Nah sekarang kita akan simak lagi sebuah tulisan yang akan meluruskan persepsi kita tentang anak obesitas.

Sebuah situs menulis, “ Status gizi seorang anak sering kali dinilai masyarakat berdasarkan ukuran tubuh. Anak kurang gemuk sering dianggap kurang gizi. Bagaimana dari sudut pandang dunia medis sendiri?”

Anak berbadan gemuk sering dianggap lucu dan menggemaskan. Tak jarang, para orangtua menginginkan anaknya bertubuh gemuk karena dianggap memiliki gizi lebih baik dibandingkan yang kurang gemuk. Padahal sebenarnya anak kurang gemuk belum tentu kurang gizi.

Tahukah Anda, anak yang terlalu gemuk justru bisa kekurangan gizi dan berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan di kemudian hari?

Ini karena anak gemuk umumnya mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat atau lemak saja. Mereka cenderung kurang mengonsumsi sayur dan buah, yang mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Begitu pula sebaliknya, anak yang terlalu kurus cenderung mengalami gizi kurang. Anak yang kurang gizi berisiko lebih besar mengalami gangguan perkembangan dan pertumbuhan, obesitas, gangguan mental dan emosi, serta kurang cerdas.

Idealnya, anak usia di bawah 1 tahun diukur berat dan panjang badannya setiap 1 bulan, dan anak berusia 1-2 tahun setiap 3 bulan di pusat layanan kesehatan.

Ini bertujuan agar berat badan dan panjang/tinggi badan anak dapat dipantau dan dilihat status gizinya. Selama status gizi anak masih dalam batas normal di kurva pertumbuhan, maka Anda tak perlu khawatir.

Bagi anak yang berusia di atas 2 tahun, cara mudah untuk menghitung berat badan idealnya adalah dengan menggunakan rumus BB ideal menurut umur, yakni: (umur x 2 ) + 8.

Sebagai contoh, berat badan ideal anak berusia 3 tahun menurut usianya adalah (3×2)+8=14 kg. Jika kurang dari ini, maka kemungkinan gizi anak Moms kurang. Namun ini hanya menjadi patokan saja. Bila khawatir dengan status gizi anak, Moms jangan sungkan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis anak.

Ingat, anak kurang gemuk belum tentu kurang gizi.

Makanan Alami untuk Penggemukan

Makanan Alami untuk Penggemukan

Bagi anda yang sedang melakukan program penggemukan sehat, selain beras yang tidak terpapar pestisida atau beras organik, juga makanan pendampingnya harus terpilih.

Sehingga program penggemukan benar-benar sehat, bukan gemuk tetapi menimbun penyakit.

Buah Kering

Butuh camilan berkalori tinggi yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh? Buah kering bisa jadi solusinya. Selain tinggi kalori, buah kering seperti kismis, dan kurma juga kaya akan antioksidan, serat dan zat gizi penting lainnya yang bisa menjaga kesehatan tubuh.

Meski kandungan gula dalam buah kering cukup tinggi, Kamu tak perlu khawatir karena kandungan gula yang tinggi semestinya dihindari oleh mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badannya dan bukan dihindari oleh mereka yang ingin gemuk.

Jadi jangan ragu untuk menambahkan buah kering pada roti, kue, smoothie, es krim atau makanan favorit lainnya.

Apalagi kue-kue yang dibuat dari tepung beras coklat atau beras merah. Selain terhindar dari gula berlebihan, juga aman untuk pengendalian over protein.

Alpukat

Alpukat adalah salah satu buah tinggi kalori dan tinggi lemak yang bisa membantu menggemukan badan. Satu buah alpukat ukuran besar atau seberat 200 gram mengandung 29 gram lemak, 17 gram serat dan 322 kalori. Dengan kandungan nutrisinya yang tinggi tersebut Kamu bisa menjadikan alpukat salah satu makanan harian untuk meningkatkan asupan kalori. Buah alpukat bisa dikonsumsi secara langsung atau ditambahkan pada salad, eskrim, kue, jus dan makanan lainnya.

Sereal

Mengkonsumsi sereal sehat saat sarapan bisa membantu menaikkan berat badan dan membuatmu lebih gemuk berisi. Kandungan karbohidrat dalam sereal seperti oatmeal juga cukup tinggi sehingga bisa mencukupi kebutuhan kalori harian. Meskipun sereal merupakan salah satu makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat ingin menaikkan berat badan, sebaiknya pilih jenis sereal sehat yang kandungan gulanya tidak terlalu tinggi karena kadar gula yang tinggi juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Coklat

Anggapan coklat yang bisa membuat tubuh gemuk memang bukan fiktif semata karena faktanya coklat juga merupakan makanan tinggi lemak dan kalori yang baik untuk meningkatkan berat badan secara alami. Dari 100 gram coklat yang dikonsumsi, Kamu bisa memperoleh kalori sebesar 600 kkal dan tak hanya mendapatkan kalori, Kamu juga akan memperoleh kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Telur

Makanan yang satu ini layak dinobatkan sebagai makanan paling sehat untuk menambah berat badan dan meningkatkan massa otot. Telur kaya akan kombinasi protein dan lemak yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Untuk menaikkan berat badan, Kamu bisa mengkonsumsi tiga hingga enam butir telur setiap hari, tentunya jika Kamu tidak memiliki riwayat alergi pada telur sebelumnya.

Minyak Alami

Minyak alami seperti minyak kelapa, zaitun dan minyak alpukat juga dikategorikan sebagai makanan tinggi kalori sehingga sangat cocok dikonsumsi dalam usaha menggemukan badan. Menambahkan 15 gram atau satu sendok makan minyak kedalam salad, tumisan atau makanan yang Kamu konsumsi dapat meningkatkan nilai kalorinya hingga 135 kkal. Pilih jenis minyak yang sehat dikonsumsi dan sebaiknya hindari konsumsi minyak yang sudah digunakan berkali-kali.

Untuk program penggemukan lebih aman, maka gunakan minyak goreng alamiah, yang terbuat dari minyak kelapa murni atau virgin coconut oil ( VCO). Sekarang jauh lebih mudah mencari minyak goreng alamiah, seperti yang diproduksi Eka Farm, Yogyakarta.

Smoothies

Jika Kamu suka mengkonsumsi smoothies atau shakes dan ingin menggemukan badan, Kamu bisa coba resep smoothies sederhana yang terbuat dari campuran susu, yogurt dan buah-buahan. Kamu bisa membuat smoothies coklat pisang atau smoothies coklat alpukat yang lezat dengan cara mencampur satu buah pisang atau alpukat dengan 100 ml susu coklat dan menghaluskannya dengan menggunakan blender. Jika tidak suka coklat, kamu juga bisa coba resep smoothies apel yogurt yang dibuat dengan cara mencampur satu buah apel dengan 200 ml yogurt dan satu sendok madu kemudian haluskan hingga membentuk smoothies. Mudah bukan?

 

 

 

Beras yang Baik Untuk Penggemukan Sehat

Beras yang Baik Untuk Penggemukan Sehat

Inilah beberapa jenis dan nasi  makanan yang efektif untuk menggemukan badan, dengan cara yang sangat sehat alias tidak ngawur.

Nasi

Sudah bukan rahasia lagi bahwa nasi adalah salah satu makanan yang bisa membuat Kamu lebih gemuk.

Dalam semangkuk nasi setidaknya terkandung 43 gram karbohidrat dan sedikit lemak dengan total kalori 190 kkal. Nasi juga dikenal sebagai makanan yang tinggi kalori atau Calorie dense food yang akan membuat Kamu lebih mudah mendapatkan asupan kalori meskipun nafsu makan kamu sangat buruk.

Nasi memang baik dikonsumsi untuk menggemukan badan, namun konsumsi nasi berlebihan juga tidak disarankan karena beberapa jenis beras atau nasi mengandung senyawa arsenik dan asam phytic yang dapat menyebabkan keracunan logam dan menghambat penyerapan beberapa zat nutrisi penting seperti zinc dan zat besi.

Oleh sebab itu, pilih beras organik yang jelas-jelas non arsenik. Seperti beras coklat, beras merah, dan beras putig super organik.

Susu Dan Produk Susu

Selain nasi, susu dan produk olahan susu seperti keju dan yogurt  juga dikenal sebagai makanan tinggi kalori yang sangat baik dikonsumsi untuk meningkatkan berat badan. Susu kaya akan protein terutama kasein dan whey yang sangat berperan dalam pembentukan massa otot. Penelitian menyebutkan bahwa konsumsi susu yang dibarengi dengan latihan beban dapat mempercepat pembentukan otot dan peningkatan berat badan. Saat ini Kamu juga bisa menemukan banyak produk susu yang khusus diformulasikan untuk menambah berat badan sehingga tak perlu ragu lagi untuk mengkonsumsinya.

Kacang dan Selai Kacang

Jika suka ngemil, Kamu bisa mencoba berbagai jenis kacang seperti kacang tanah, almond, dan pistachio. Kacang-kacangan dikenal sebagai salah satu jenis makanan tinggi kalori dan protein, misalnya saja dalam satu genggam kacang almond setidaknya Kamu bisa memperoleh 7 gram protein dan 18 gram lemak sehat.

Karena kandungan protein dan lemaknya yang tinggi , konsumsi dua genggam kacang sehari sudah cukup untuk meningkatkan asupan kalori harian. Selain mengkonsumsi kacang sebagai camilan, Kamu juga bisa menambahkan selai kacang pada makanan atau minuman favorit Kamu, tapi tidak disarankan untuk Kamu yang memiliki alergi pada jenis makanan yang satu ini.

Daging Merah

Makanan yang satu ini pastinya akan membuat berat badan meningkat dengan mudah karena daging merah memang dikenal sebagai makanan terbaik untuk membentuk otot dengan kandungan protein, lemak dan kalori yang tinggi. Dalam 100 gram daging steak yang Kamu konsumsi setidaknya terkandung 5 gram senyawa leusin, asam amino yang merangsang pembentukan protein pada otot dan jaringan otot di dalam tubuh. Selain leusin,  daging merah juga mengandung senyawa kreatin yang juga merupakan senyawa yang tak kalah penting dalam pembentukan otot dan pertambahan berat badan.

Kentang Dan Umbi

Kentang dan umbi-umbian lain seperti singkong dan ubi jalar adalah makanan alternatif yang juga bisa membantu proses penggemukan tubuh. Jenis makanan ini termasuk makanan tinggi kalori karena mengandung karbohidrat dalam jumlah yang cukup besar.

Selain mampu meningkatkan asupan kalori, kentang dan umbi-umbian juga dapat meningkatkan cadangan glikogen dalam otot yang berfungsi sebagai simpanan energi dalam tubuh.  Jadi jika ingin tetap bersemangat menjalani hari dan meningkatkan berat badan, Kamu bisa menambahkan jenis makanan ini dalam menu harian.

Salmon Dan Ikan Laut

Sama seperti daging merah, jenis ikan laut seperti salmon dan sarden ternyata efektif untuk membantu meningkatkan berat badan karena kandungan protein dan asam lemaknya yang tinggi khususnya asam lemak omega3.

Tidak hanya baik untuk meningkatkan berat badan dan massa otot, mengkonsumsi ikan laut dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan melawan berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung dan hipertensi. Dalam 170 gram daging salmon, terkandung 34 gram protein, 4 gram asam lemak omega3, dan 350 kalori yang sangat baik dalam proses menggemukan badan dan meningkatkan massa otot.

Beras Penggemukan

Beras Penggemukan

Apakah Anda terlalu kurus atau Underweight?

Tahukah Anda bahwa Beras Merah tidak hanya sekedar melangsingkan, tetapi juga menggemukkan?

Andaikan Beras Merah menyebabkan kurus tentu Beras Merah tidak akan direkomendasikan untuk menjadi Makanan Pendamping ASI bagi Anak-anak. Beras Merah kaya akan nutrisi, baik mineral, vitamin, enzim dan lain-lain yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk membangun sel-sel otot. Beras Merah membantu tubuh untuk meningkatkan atau membangun massa otot bukan menumpuk lemak.

Beras Merah sejatinya untuk mengidealkan bentuk tubuh dan berat badan. Bagi yang terlalu gemuk, beras merah membantu melangsingkan. Sedangkan bagi yang terlalu kurus, beras merah membantu menggemukkan. Namun yang perlu diingat, menggemukkan dan melangsingkan prosesnya berbeda. Penggemukan itu membangun otot, sedangkan melangsingkan membuang lemak tubuh berlebih. Membangun otot membutuhkan konsistensi yang baik agar mendapatkan hasil yang optimal dan sehat.

Kemudian Beras Putih dari Beras Penggemukan ini adalah Beras Menthik Wangi Susu. Beras ini mempunyai keistimewaan menggugah selera. Kombinasi Beras Merah dan Beras Menthik Wangi Susu ini menjadikan Beras Penggemukan mempunyai Dua Jurus Ampuh, yaitu Membangun Massa Otot dan Meningkatkan Nafsu Makan.

Disamping tubuh Anda jadi Ideal, penyakit-penyakit atau keluhan yang menyertai selama Underweight jadi sembuh. Enakkan Menggemukkan dengan Beras Penggemukan.

  • Beras Penggemukan tersedia dalam kemasan 1 kg, 5 kg, 10 kg dan 25 kg.
  • Memasak Beras Diet seperti beras biasa. Teksturnya jadi lebih pulen karena kombinasi dengan Beras Menthik Wangi Susu.

 

Menyelusuri Akar Masalah Kesehatan Penyebab Gangguan Metabolisme

Menyelusuri Akar Masalah Kesehatan Penyebab Gangguan Metabolisme

Penyebab gangguan metabolisme – Metabolisme adalah proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh. Gangguan metabolisme adalah kondisi ketika proses metabolisme di dalam tubuh terganggu, sehingga gagal memproduksi energi yang dibutuhkan.

Gangguan metabolisme dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada proses metabolisme mana yang terganggu. Gangguan metabolisme dapat memengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, lemak, atau mineral. Gangguan metabolisme dapat menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi, seperti lemas, mual, muntah, sakit perut, bau napas, urine, atau keringat yang tidak sedap, kuning pada mata dan kulit, perkembangan fisik terlambat, kejang, kerusakan tulang, otak, saraf, atau jantung.

Baca Juga : Kolesterol Tinggi, Bukan Cuma Teman Lansia: Waspada Gejalanya di Usia Muda!

Faktor Genetik yang Mempengaruhi Gangguan Metabolisme

Salah satu penyebab utama gangguan metabolisme adalah faktor genetik. Faktor genetik adalah sifat atau ciri yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen. Gen adalah bagian dari DNA yang mengandung informasi untuk membuat protein. Protein adalah molekul yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk enzim. Enzim adalah protein yang membantu proses kimiawi dalam metabolisme. Jika ada mutasi atau perubahan pada gen yang mengkode protein atau enzim tertentu, maka protein atau enzim tersebut tidak akan terbentuk atau tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, proses metabolisme akan terganggu.

Beberapa contoh gangguan metabolisme yang disebabkan oleh faktor genetik adalah:

  • Fenilketonuria, yaitu gangguan metabolisme protein yang menyebabkan tubuh tidak bisa memecah asam amino fenilalanin. Asam amino adalah bagian dari protein yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk jaringan dan hormon. Jika fenilalanin menumpuk di dalam darah, maka dapat merusak otak dan saraf.
  • Galaktosemia, yaitu gangguan metabolisme karbohidrat yang menyebabkan tubuh tidak bisa memecah gula galaktosa. Galaktosa adalah gula yang terdapat dalam susu. Jika galaktosa menumpuk di dalam darah, maka dapat merusak hati, mata, ginjal, dan otak.
  • Penyakit Gaucher, yaitu gangguan metabolisme lemak yang menyebabkan tubuh tidak bisa memecah lemak jenis glukoserebrosida. Lemak ini menumpuk di dalam sel-sel hati, limpa, dan sumsum tulang. Akibatnya, organ-organ tersebut membengkak dan tidak berfungsi dengan baik.

Faktor Lingkungan

Selain faktor genetik, gangguan metabolisme juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh, seperti makanan, minuman, udara, cahaya, suhu, dan polusi. Faktor lingkungan dapat memicu atau memperburuk gangguan metabolisme, terutama jika tubuh sudah memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami gangguan tersebut.

Beberapa contoh gangguan metabolisme yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan adalah:

  • Diabetes merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Gula darah merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Kadar gula darah diubah oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Jika produksi insulin atau produksi insulin terganggu, gula darah tidak akan bisa melaut dan akan tetap berada di laut. Faktor pola makan yang dapat menurunkan risiko diabetes adalah peningkatan konsumsi gula, lemak, dan kalori, serta peningkatan aktivitas fisik.
  • Gout, yaitu gangguan metabolisme purin yang menyebabkan kadar asam urat dalam darah meningkat. Purin adalah zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung protein, seperti daging, jeroan, ikan, dan kacang-kacangan. Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme purin yang dibuang melalui urine. Jika kadar asam urat terlalu tinggi, maka dapat membentuk kristal-kristal yang menumpuk di sendi dan menyebabkan peradangan dan nyeri. Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah konsumsi makanan yang tinggi purin, alkohol, dan minuman manis, serta dehidrasi.
  • Hipotiroidisme, yaitu gangguan metabolisme hormon tiroid yang menyebabkan kadar hormon tiroid dalam darah menurun. Hormon tiroid adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid yang berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Jika kadar hormon tiroid terlalu rendah, maka metabolisme tubuh akan melambat dan menyebabkan gejala seperti lemas, mengantuk, gemuk, kering, dan dingin. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan hipotiroidisme adalah kekurangan yodium. Yodium merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon tiroid. Yodium ditemukan dalam kerang, garam beryodium, dan susu.

Baca Juga : Asam Lambung Naik, Boleh Nggak Si Makan Nasi?

Kesimpulan

Gangguan metabolisme dapat berasal dari berbagai faktor, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga faktor genetik dan penggunaan obat-obatan. Untuk mencegah dan mengelola gangguan metabolisme, penting untuk menjaga pola makan sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan memantau kesehatan secara rutin. Faktor genetik tidak dapat diubah, tetapi pemahaman akan risiko yang mungkin terkait dengan riwayat keluarga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang bijaksana terkait gaya hidup.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang metabolisme Anda, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan untuk penilaian lebih lanjut dan rencana manajemen yang sesuai. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab gangguan metabolisme, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif yang lebih efektif untuk memastikan kesehatan jangka panjang.

Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Cara Diet Karbohidrat: Turunkan Berat Badan dengan Sehat