Waspada Bahaya Residu Pestisida Pada Bahan Pangan !!

Waspada Bahaya Residu Pestisida Pada Bahan Pangan !!

Bahaya Residu Pestisida Pada Bahan Pangan – Pangan merupakan kebutuhan dasar pokok setiap manusia yang perlu dipenuhi setiap saat. Kontaminasi pada makanan dapat terjadi melalui kontaminasi biologis, kontaminasi pada makanan dapat terjadi melalui kontaminasi biologis, kontaminasi kimiawi dan kontaminasi fisik. kontaminasi ini dapat terjadi mulai dari proses penanaman bahan pangan. Pada saat proses penanaman, petani seringkali menggunakan pestisida kimia untuk mencegah adanya organisme pengganggu tanaman. Karena hal ini dinilai lebih efektif jika dibandingkan dengan metode lain. 

 

Pestisida yang digunakan pada tanaman sebagian akan mengenai sasaran, mengenai tanaman, terbawa oleh angin dan sebagian lainnya akan jatuh ke tanah dan air yang dapat mencemari lingkungan. Dengan seiring nya waktu sebagian pestisida akan menguap ke udara dan sebagian lagi akan terurai karena pengaruh cahaya, kelembaban enzim dan jasad renik. Penggunaan pestisida akan meninggalkan residu pada produk pertanian. Residu adalah sisa racun adalah sisa racun pestisida yang tertinggal pada tanaman. Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya residu yang tertinggal yaitu, dosis yang digunakan, banyaknya dan interval aplikasi, jenis bahan aktif dan persistensinya serta saat aplikasi terakhir sebelum produk pertanian dipanen. Bahaya Residu Pestisida Pada Bahan Pangan ditentukan oleh daya racun baik akut maupun kronik. Berdasarkan penelitian ardiwinata dan nursyamsi mengatakan masih banyak ditemukan residu insektisida organoklorin pada lahan sawah. Sedangkan penggunaan insektisida organoklorin telah dilarang untuk digunakan.

Baca Juga : 3 Bahaya Pestisida Bagi Ibu hamil. Ini Dia Resikonya

Salah satu bahan pangan dengan komoditas tertinggi yaitu buah, sayur, dan beras. Banyak yang mengkonsumsinya dalam keadaan segar sehingga kemungkinan mengandung residu pestisida melebihi batas maksimum . Karena disemprot pestisida secara langsung pada proses produksi.

Untuk mengurangi Bahaya Residu Pestisida Pada Bahan Pangan, Berikut tips yang dapat dilakukan: 

 

  • Gunakan Bahan pangan Organik

Salah satu cara untuk mengurangi Bahaya Residu Pestisida Pada Bahan Pangan yang paling ampuh adalah menggunakan bahan pangan yang organik, Karena bahan pangan yang organik TIDAK mengandung pestisida dan jenis bahan kimia apapun sehingga sangat aman jika dikonsumsi oleh manusia. Selain itu bahan pangan organik tidak meninggalkan residu pada lahan yang telah ditanami atau digunakan untuk memproduksi bahan pangan organik. Salah satu bahan pangan yang tidak mengandung pestisida kimia adalah BERAS ORGANIK EKA FARM. Gunakanlah BERAS ORGANIK dari EKA FARM karena beras organik memiliki kandungan vitamin dan serat yang lebih tinggi. Juga tidak menggunakan pestisida dan bahan kimia dalam penanaman dan pengolahannya. Anda dapat membelinya melalui Whatsapp 0811-2650-296 atau kunjungi web kami di PRODUSEN BERAS ORGANIK YOGYAKARTA.

Baca Juga : 4 Dampak Paling Bahaya Pestisida bagi Manusia

  • Pencucian bahan pangan

Cara untuk mengurangi Bahaya Residu Pestisida Pada Bahan Pangan yang paling murah dan mudah adalah melakukan pencucian pada setiap bahan pangan yang akan dikonsumsi atau disimpan. Cara ini sudah banyak dilakukan oleh petani maupun oleh konsumen selaku pihak yang memanfaatkan hasil pertanian. Berbagai penelitian menunjukan metode pencucian bahan pangan sebelum dikonsumsi menunjukkan dapat menurunkan kadar residu pestisida secara signifikan. 

Baca Juga : Kaitan Kanker Payudara dan Pestisida

  • Mengupas atau membuang lapisan luar pada bahan pangan

Cara untuk mengurangi Bahaya Residu Pestisida Pada Bahan Pangan yang terakhir adalah dengan cara mengupas atau memotong lapisan luar pada bahan pangan. Jangan pernah merasa ragu untuk mengupas atau membuang lapisan luar pada bahan pangan. Karena pada lapisan luar tersebutlah yang paling banyak terpapar pestisida, sehingga tidak baik untuk dikonsumsi.

3 Bahaya Pestisida Bagi Ibu hamil. Ini Dia Resikonya

3 Bahaya Pestisida Bagi Ibu hamil. Ini Dia Resikonya

Bahaya Pestisida Bagi Ibu hamil – Pestisida merupakan bahan kimia yang sering digunakan petani untuk membunuh hama, baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian. Pestisida juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas nyamuk, kecoa dan berbagai serangga pengganggu lainnya. Di sisi lain dampak efek buruk pestisida ini secara nyata banyak menimbulkan keracunan pada orang. Terlebih jika langsung terpapar oleh ibu hamil, karena dapat memberikan efek buruk bagi ibu hamil dan janin yang ada di dalamnya.

 

Pestisida masuk ke dalam tubuh ibu hamil dapat melalui kulit mulut, dan saluran pencernaan serta pernafasan. Senyawa pestisida, selanjutnya masuk ke dalam peredaran darah ibu plasenta, tali pusat janin. Cara satu satunya agar tidak terkena dampak buruk dari pestisida yaitu tidak menggunakan atau mengkonsumsi makanan yang mengandung pestisida. Salah satu makanan yang tidak mengandung pestisida adalah BERAS ORGANIK EKA FARM. Gunakanlah BERAS ORGANIK dari EKA FARM karena beras organik tidak menggunakan pestisida dan bahan kimia dalam penanaman dan pengolahannya. kamu dapat membelinya melalui Whatsapp 0811-2650-296 atau kunjungi web kami di PRODUSEN BERAS ORGANIK YOGYAKARTA

Baca Juga : 4 Dampak Paling Bahaya Pestisida bagi Manusia

Bahaya Pestisida Bagi Ibu hamil

  • Abortus Spontan

Bahaya Pestisida Bagi Ibu hamil yang pertama adalah abortus spontan. Abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum minggu ke 20 (terhitung hari pertama menstruasi terakhir) sebelum janin mencapai berat 500 gram. Prevalensi abortus spontan di seluruh dunia bervariasi, namun secara umum mencapai 0,3%. Berdasarkan penelitian di sentral pertanian kabupaten brebes jawa tengah, selama kurun waktu april – november 2007 menyebutkan bahwa wanita yang terpapar pestisida berisiko 59% lebih tinggi mengalami abortus spontan dibandingkan wanita yang tidak terpapar. 

Baca Juga : RISIKO PAPARAN PESTISIDA PADA PETANI PEREMPUAN

Residu pestisida organofosfat dapat menyebabkan penurunan aktivitas kolinesterase yang dapat menyebabkan keracunan dan anemia. Hal ini merupakan salah satu pencetus terjadi abortus spontan. Selain itu pestisida jenis organoklorin pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya keguguran dan kelahiran mati. Beberapa penelitian juga membuktikan senyawa organocholrin bertindak sebagai antagonis kehamilan dan dapat menyebabkan abortus spontan, kelahiran prematur atau lahir mati.

Baca Juga : Kaitan Kanker Payudara dan Pestisida

  •  Keracunan

Bahaya Pestisida Bagi Ibu hamil yang kedua adalah Keracunan. Keracunan pestisida merupakan salah satu resiko kesehatan pada petani. Setidaknya setiap tahun diperkirakan lima juta kasus keracunan pestisida di dunia dan 220.000 berakhir dengan kematian. Secara umum, dampak pestisida adalah menstimulasi sistem saraf pusat sehingga menyebabkan kejang, sakit kepala, kesemutan, tremor dan diskriminasi. Pestisida akan menghambat enzim acetylcjolinesterasem yang mengarah pada akumulasi asetilkolin di jaringan  saraf dan pada organ gerak. Jika keracunan terjadi terus menerus maka efek kronis yang timbul antara lain berat badan menurun, anemia, anorexia dan neuropati tertunda. 

Baca Juga : Jauhkan Pestisida Dari Anak-Anak

  • Autisme

Bahaya Pestisida Bagi Ibu hamil yang ketiga adalah Autisme. Pestisida memiliki efek endocrine dioscorine disruptor chemicals (EDC) atau pengganggu sistem endokrin. Endocrine disruptor chemical melakukan inhibisi terhadap reseptor tiroid. Inhibisi hormon tiroid oleh berbagai golongan pestisida ini dapat menyebabkan kondisi hipotiroid bagi individu yang terkena paparannya, termasuk pada ibu hamil. Penurunan kadar tiroid dapat menurunkan kemampuan dari pertumbuhan dendrit pada sel purkinje di cerebellum yang diperantarai oleh hormon tiroid. Hal tersebut dapat mempengaruhi neuroanatomi dan neuro istri berupa neurotransmitter pada otak sehingga dapat menyebabkan kondisi autisme pada bayi yang dilahirkan. 

 

4 Dampak Paling Bahaya Pestisida bagi Manusia

4 Dampak Paling Bahaya Pestisida bagi Manusia

Bahaya Pestisida bagi Manusia – Pestisida merupakan golongan bahan kimia yang umum digunakan untuk membasmi hama dan gulma atau tanaman pengganggu. Hama seperti jamur, serangga, siput, dan hewan pengerat adalah organisme target pestisida. Pestisida digunakan di berbagai bidang kegiatan, mulai dari rumah tangga, kesehatan, pertanian dan lain sebagainya. Di samping itu manfaatnya pestisida juga berpotensi meracuni dan membasmi makhluk hidup lainya, termasuk tanaman dan serangga yang berguna, binatang serta manusia . Hal ini dikarenakan bahan aktif dalam pestisida tidak memiliki efek toksisitas yang spesifik, sehingga mempengaruhi baik organisme target, non target manusia maupun lingkungan dan ekosistem secara keseluruhan. Penggunaan pestisida yang tidak terkendali akan menimbulkan masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan. Penggunaan pestisida dipengaruhi oleh daya racun, volume dan tingkat pajanan atau paparan secara signifikan mempengaruhi dampak terhadap kesehatan. 

 

Selain itu, dampak penggunaan pestisida pada tanaman juga akan meninggalkan residu pada tanaman tersebut dan pada tanah serta lingkungan sekitarnya. Apabila residu pada tanaman ini termakan oleh manusia akan berdampak buruk bagi kesehatan dikemudian hari, dan apabila residu pestisida ini terakumulasi di dalam tanah juga akan berpengaruh pada kehidupan organisme dalam tanah dan pada tanaman dalam tanah tersebut. Cara satu satunya agar tidak terkena dampak buruk dari pestisida yaitu tidak menggunakan atau mengkonsumsi makanan yang mengandung pestisida. Salah satu makanan yang tidak mengandung pestisida adalah BERAS ORGANIK EKA FARM. Gunakanlah BERAS ORGANIK dari EKA FARM karena beras organik tidak menggunakan pestisida dan bahan kimia dalam penanaman dan pengolahannya. Anda dapat membelinya melalui Whatsapp 0811-2650-296 atau kunjungi web kami di PRODUSEN BERAS ORGANIK YOGYAKARTA

Baca Juga : RISIKO PAPARAN PESTISIDA PADA PETANI PEREMPUAN

Dampak Bahaya Pestisida bagi Manusia

  1. Mempengaruhi kerja enzim dan hormon.

Bahaya Pestisida bagi Manusia yang pertama adalah mempengaruhi kerja enzim dan hormon. Ketika pestisida masuk kedalam tubuh dapat mengaktifkan aktivator sehingga enzim atau hormon tidak dapat bekerja. Pestisida tergolong sebagai endocrine disrupting chemicals (EDCS), yaitu bahan kimia yang dapat mengganggu sintesis, sekresi, transport, metabolisme, peningkatan dan eliminasi hormon – hormon dalam tubuh yang berfungsi menjaga homeostasis, reproduksi dan proses tumbuh kembang. 

Baca Juga : Kaitan Kanker Payudara dan Pestisida

2. Merusak jaringan

Bahaya Pestisida bagi Manusia selanjutnya adalah merusak jaringan. Masuknya pestisida menginduksi produksi serotonin dan histamin, hormon ini memicu reaksi alergi dan dapat menimbulkan senyawa baru yang dapat merusak jaringan.

Baca Juga : Jauhkan Pestisida Dari Anak-Anak

3. Keracunan

Bahaya Pestisida bagi Manusia yang ketiga adalah keracunan kronis. Keracunan kronis dapat ditemukan dalam bentuk kelainan saraf dan perilaku (bersifat neurotoksik) atau mutagenitas. Selain itu ada beberapa dampak kronis keracunan pestisida pada organ paru – paru hati, lambung dan usus serta mempengaruhi kerja sistem organ seperti sistem saraf, sistem hormon, sistem kekebalan tubuh. Individu yang terpapar oleh pestisida bisa mengalami batuk yang tidak juga sembuh atau merasa sesak di dada. INi merupakan manifestasi gejala penyakit bronkitis, asma, atau penyakit paru – paru lainya. Kerusakan paru-paru yang sudah berlangsung lama dapat mengarah pada kanker paru-paru. Keracunan pestisida ditandai dengan gejala penurunan kondisi kesehatan level ringan hingga berat, meskipun demikian diagnosis yang akurat memerlukan proses medis terlebih dahulu. 

Baca Juga : Bahaya Pestisida di Tubuh Anak

4. Gangguan reproduksi

Bahaya Pestisida bagi Manusia yang terakhir adalah gangguan reproduksi. Menurut beberapa penelitian mengatakan bahan pestisida kimia dapat menyebabkan gangguan reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Pada pria pestisida dapat menyebabkan gangguan produksi sperma sedangkan pada wanita beresiko mengalami gangguan kesuburan dan melahirkan secara prematur.

Nah, itu dia artikel tentang Bahaya Pestisida bagi Manusia. Jika anda sedang mencari BERAS ORGANIK gunakanlah BERAS ORGANIK dari EKA FARM karena beras organik eka farm tidak mengandung pestisida yang berbahaya untuk tubuh. Kamu dapat membelinya melalui Whatsapp 0811-2650-296 atau kunjungi web kami di PRODUSEN BERAS ORGANIK YOGYAKARTA

APA ITU BERAS MENTIK WANGI SUSU?

APA ITU BERAS MENTIK WANGI SUSU?

Beras mentik wangi susu – Pagi, Moms. Sudah siap untuk menghadapi dan menaklukan hari ini? Tentunya, jangan lupa penuhi kebutuhan karbohidrat Anda dan keluarga untuk penuhi sumber energi tubuh. Pernah mendengar atau melihat beras mentik wangi susu di pasaran? Beras satu ini patut dipertimbangkan untuk minimal sesekali mengisi menu makan Anda karena rasa, tekstur, dan wanginya yang khas. Selain itu, beras ini pun mengandung manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Yuk, langsung simak ulasannya.

Apa sih, beras mentik wangi susu?

Jika Anda pernah mendengar jenis beras mentik wangi ataupun jenis beras mentik susu, maka Anda sudah selangkah lebih dekat untuk mengetahui tentang beras mentik wangi susu. Beras jenis ini merupakan beras organik produk pertanian unggulan Jawa Tengah, khususnya Magelang. Meskipun merupakan varietas beras lokal, karakteristik dan kualitas berasnya sebanding dengan beras premium.

Seperti namanya, beras mentik wangi susu adalah perpaduan antara beras mentik wangi dengan beras mentik susu. Bulir padinya mirip dengan beras ketan. Warnanya putih susu, bukan bening cenderung transparan, seperti bulir beras yang umum dijumpai. Jenis beras yang mirip dengan beras ini yaitu beras pandan wangi. Akan tetapi, warna berasnya lebih putih daripada pandan wangi. Selain itu, bulir berasnya lonjong, gemuk, dan sedikit lebih panjang dibandingkan beras pandan wangi.

Bagaimana dengan kandungan gizinya? Tiap 100 gram beras mentik wangi susu mengandung gizi berupa:

  • karbohidrat 77,78 gram
  • protein 8,33 gram
  • lemak 0,91 gram
  • serat 1,10 gram

Kelebihan beras mentik wangi susu dibandingkan beras lainnya

Seperti namanya, beras ini memiliki aroma yang khas dan wangi, begitu pula dengan nasinya. Kadar zat amilosa pada beras ini pun rendah sehingga teksturnya setelah dimasak menjadi empuk dan pulen. Selain itu, mirip seperti ketan, beras mentik wangi susu ini pun cenderung lengket (sticky) setelah dimasak sehingga dalam penggunaanya, nasi mentik wangi susu dapat digunakan sebagai bahan nasi sushi, lontong. Karakter nasi mentik wangi susu yang lengket tersebut membuat beras ini dijuluki ‘beras jepang’. Kelebihan nasi yang dihasilkan dari beras mentik wangi susu yaitu nasinya tidak mudah bau. Selain itu,  aroma wangi dari beras ini sudah tercium sejak Anda mencuci berasnya.

BACA: Mengenal Beras Putih Organik: Beras Pandan Wangi

Beras mentik wangi susu merupakan beras organik. Beras unggulan lokal ini pun ditanam dari benih padi lokal tanpa rekayasa genetika (GMO) dan di budidayakan secara organik tanpa menggunakan pestisida maupun bahan kimia lain. Selain itu, beras ini memiliki kandungan nutrisi yang lebih utuh dengan kandungan serat yang relatif tinggi serta mineral yang terjaga. Dengan demikian, kualitas beras ini lebih baik dan lebih aman serta sehat untuk menjadi bahan konsumsi harian Anda sekeluarga.

Manfaat beras mentik wangi susu

  1. Membantu program penggemukan badan

Aroma nasinya yang wangi  mampu membantu menggugah selera makan. oleh karenanya, beras ini efektif menjadi menu untuk program penggemukan berat badan. Kombinasi beras merah dan beras mentik wangi susu dapat menjadi menu untuk meningkatkan nafsu makan.

  1. Aman dikonsumsi bagi penderita diabetes karena mampu mengontrol kadar gula darah

  2. Membantu melancarkan fungsi sistem pencernaan

  3. Aman dikonsumsi untuk penderita hipertensi/ tekanan darah tinggi

Cara penyimpanan beras mentik wangi susu

  • Setelah di buka, usahakan segera dikonsumsi sebab beras organik lebih disukai kutu daripada beras biasa.
  • Simpan di dalam wadah yang tertutup rapat.
  • Jika tidak di konsumsi dalam waktu waktu yang cukup lama, simpanlah di dalam kulkas.

Nah, itu dia artikel tentang APA ITU BERAS MENTIK WANGI SUSU?  yang mengitai penderitanya. Jika anda sedang mencari Beras Organik Kamu bisa membelinya di EKA FARM karena Beras ekafarm tidak mengandung bahan kimia berbahaya untuk tubuh. Kamu dapat membelinya melalui Whatsapp 0811-2650-296 atau kunjungi web kami di PRODUSEN BERAS ORGANIK. 

Jauhkan Pestisida Dari Anak-Anak

Jauhkan Pestisida Dari Anak-Anak

Jauhkan pestisida dari anak-anak- Setelah enam bulan si Kecil hanya mengonsumsi ASI, kini saatnya mengenalkan si Kecil pada makanan padat. Antara buah atau sayur, manakah yang Ibu pilih sebagai makanan bayi pertamanya?

Apa pun pilihannya, yang penting Ibu harus berhati-hati dengan bahaya pestisida yang terkandung di bahan makanan si Kecil. Seperti yang Ibu mungkin sudah tahu, racun pembasmi hama yang menempel pada sayur dan buah tersebut, bisa membahayakan kesehatan si Kecil jika ikut disantap.

Jauhkan Pestisida Dari Anak-Anak- Untuk meminimalisir kandungan pestisida dalam buah dan sayur pada makanan bayi, yuk simak tiga kiat cerdas berikut ini:

Pilih yang Segar

Saat membeli bahan-bahan untuk membuat makanan bayi, pilihlah sayur dan buah yang masih dalam kondisi segar. Pastikan teksturnya tidak terlalu lembek, tidak memiliki kotoran atau titik busuk pada kulitnya, serta merupakan produk lokal.

Mengapa? Sayur dan buah yang diimpor umumnya memiliki kandungan pestisida lebih tinggi, agar lebih awet, terlihat lebih menarik dan mencegah kebusukan selama pengiriman. Jadi, jangan mudah tergiur dengan buah dan sayuran impor ya, Bu!

Jauhkan Pestisida Dari Anak-Anak- Cuci dengan Bersih

Sangat penting untuk mencuci sayur dan buah sampai benar-benar bersih sebelum diolah menjadi makanan bayi. Rendam dahulu sayur dan buah yang akan digunakan dalam air dingin selama 2 menit, kemudian bilas dan gosok permukaannya di bawah air mengalir selama kurang lebih 30 detik.

Hal ini juga berlaku untuk seluruh sayur dan buah yang akan dikupas. Sebab pestisida bisa menempel pada pisau yang digunakan, dan mencemari daging buah atau bagian dalam sayur apabila kulitnya tidak dicuci terlebih dahulu.

Jauhkan Pestisida Dari Anak-Anak- Pertimbangkan Produk Organik

Meski harganya lebih mahal, sayur dan buah organik jauh lebih aman digunakan untuk meramu makanan bayi, karena tidak menggunakan pestisida selama proses penanaman. Ada 12 produk yang paling tinggi kandungan pestisidanya, atau disebut juga Dirty Dozen, yang perlu Ibu perhatikan. Mereka adalah apel, stroberi, anggur, seledri, peach, bayam, paprika, ketimun, tomat, kentang, kacang buncis, dan selada. Untuk 12 produk tersebut, pastikan Ibu membeli yang organik, ya.

Namun, jika kesulitan mendapatkan produk organik untuk buah dan sayur tersebut, tak perlu terlalu khawatir. Cukup pastikan Ibu lebih teliti saat mencuci maupun mengolahnya, untuk menghindarkan ancaman pestisida. Selain itu, Ibu juga bisa variasikan buah dan sayur yang digunakan dalam makanan bayi agar tubuh tidak menimbun satu jenis pestisida dalam jumlah besar.

Ingat, anak-anak lebih rentan mengalami gangguan kesehatan akibat paparan pestisida daripada orang dewasa. Hal ini karena anak-anak sedang dalam tahap pertumbuhan dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah daripada orang dewasa. Ditinjau dari sisi berat badan, anak-anak memiliki kemungkinan terpapar pestisida dalam jumlah lebih banyak daripada orang dewasa.

Diketahui bahwa meningkatnya paparan terhadap pestisida, yang juga dikenal dengan organofosfat, telah meningkatkan resiko terjadinya gangguan hiperaktifitas pada anak (ADHD/Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Studi yang dilakukan sekelompok peneliti dari Departemen Pertanian Amerika Serikat mengumpulkan informasi dari sekitar 1000 anak berusia 8 – 12 tahun. Anak-anak dengan kandungan pestisida di atas rata-rata dalam tubuhnya diketahui memiliki kecederungan dua kali lebih besar untuk terdiagnosa mengalami ADHD.

Menurut hasil penelitian

Penelitian ini memang hanya dilakukan untuk mengetahui dampak pestisida dalam jangka pendek. Meski demikian, menurut Mary Bouchard, Ph.D., ketua penelitian sekaligus peneliti di Departemen Kesehatan Lingkungan dan Lingkungan Kerja di University of Montreal, studi lebih lanjut akan dapat mengungkapkan hubungan yang lebih kuat antara paparan pestisida pada produk dalam tubuh dan gejala ADHD pada anak-anak.

Walaupun termasuk ringan, pestisida dirancang untuk menyebarkan racun dalam sistem, yang awalnya bertujuan untuk membasmi hama. Bouchard menyimpulkan, kaitan antara organofosfat dan gejala ADHD terletak pada reaksi otak ketika tubuh terkontaminasi pestisida yang masuk melalui makanan yang berbahan dasar hasil pertanian terpapar pestisida.

Sedangkan gangguan ADHD mengakibatkan seorang anak memiliki tingkah laku impulsif, sulit berkonsentrasi dan hiperaktif. Gangguan perilaku pada anak menyebabkan ia harus berusaha lebih keras untuk melakukan suatu aktifitas dalam kehidupan sehari-hari jika dibandingkan anak-anak seusianya.

Lalu bagaimanakah cara mencegah dampak pestisida pada anak?

Tips agar Anda terhindar dari dampak negatif pestisida

  • Usahakan mencuci tangan Anda sebelum mencuci buah dan sayuran.
  • Cuci buah dan sayur menggunakan air hangat, bisa juga ditambahkan cuka atau air jeruk lemon sebagai pembersih alami.
  • Gunakan sikat gigi bekas untuk menyikat sisa pestisida pada buah dan sayur.
  • Buang bagian terluar sayuran berdaun dan hanya konsumsi bagian dalamnya saja.
  • Jangan gunakan sabun dan deterjen untuk mencuci buah dan sayuran.
  • Sayuran dan buah organik dapat menjadi alternatif yang baik.

 

Penggunaan Pestisida

Penggunaan Pestisida

Penggunaan Pestisida- Penggunaan pestisida yang tidak rasional telah terbukti ikut menimbulkan masalah terhadap ekosistem.

Pestisida adalah bahan-bahan kimia yang digunakan untuk membasmi serangga “insektisida”, tumbuh-tumbuhan “herbisida”, jamur dan lumut “fungisida”, tikus besar dan kecil “rodentisida”, kutu “akarisida”, bakteri “bakterisida”, burung “avisida”, cacing gelang “nematisida”, atau bahan lain yang digunakan untuk membunuh binatang yang tidak dikehendaki, yang sengaja ditambahkan ke lingkungan.

Penggunaan pestisida telah diakui memberi keuntungan bagi manusia, namun mengingat bahaya yang ditimbulkan perlu pertimbangan suatu penggunaan pestisida yang rasional.

Contoh masalah penggunaan pestisida, yaitu sampai tahun 1955 sekitar 100 juta manusia di seluruh dunia terinfeksi oleh malaria, penggunaan insektisida DDT dalam pengendalian nyamuk sebagai vektor penyakit ini, jauh bermanfaat dan mampu menekan angka kematian sampai 6 juta pada 1936 dan sekitar 2,5 juta pada tahun 1970.

Belakangan diketahui bahwa, DDT sangat persisten di alam, sehingga dikhawatirkan muncul jenis nyamuk dengan daya tahan alami yang lebih tinggi terhadap insektisida DDT.

Pestisida cukup beracun untuk mempengaruhi seluruh kelompok taksonomi biota, termasuk makhluk bukan sasaran, sampai batas tertentu bergantung pada faktor fisiologis dan ekologis;

Banyak pestisida tahan terhadap degradasi lingkungan sehingga mereka dapat tahan dalam daerah diberi perlakuan dan dengan demikian keefektifannya dapat diperkuat, namun sebaliknya sifat ini juga memberikan pengaruh jangka panjang dalam ekosistem alamiah.

Senyawa-senyawa yang sangat persisten terdistribusi melalui rantai makanan, seperti insektisida organoklorin, terbukti terdapat pada semua organisme hidup. Residunya telah ditemukan pada jaringan anjing laut dan pinguin di Antartika, dan ikan-ikan di sekitar terumbu karang dan laut dalam, serta pada air susu ibu di seluruh dunia.

DDT misalnya terus-menerus ditemukan pada jaringan lemak manusia pada konsentrasi yang dapat dideteksi, walaupun konsentrasi konsentrasi tersebut cenderung menurun sejak penggunaan insektisida ini mulai dilarang di berbagai negara sejak tahun 1980-an.

Walaupun telah banyak digunakan pestisida dengan efektifitas tinggi dan persistensi rendah, namun karena cara penggunaannya yang tidak sesuai dengan prosedur dan aturan, justru telah terbukti memberikan dampak yang merugikan.

Misal para petani dengan tujuan keuntungan panen, yaitu produk pertanian tidak dimakan hama insekta pada saat dipanen sehingga penampilannya menjadi sangat segar dan menarik, maka para petani justru menyemprotkan insektisida berkali- kali sebelum waktu panen tiba.

Tindakan ini menyebabkan konsentrasi insektisida yang tinggi pada produk pertanian “sayuran atau buah- buahan”, yang pada akhirnya akan merugikan kesehatan manusia.

Bahan kimia pestisida pertama kali diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan penggunaan utamanya, seperti insektisida “pembasmi serangga”, fungisida “pembasmi jamur”, dan sebagainya. Selanjutnya, berdasarkan klasifikasi di atas, berbagai senyawa pestisida dikelompokkan berdasarkan hubungan dan kemiripan dari struktur dan kandungan bahan kimianya.

  1. Insektisida

Secara luas terdapat empat kelompok besar insektisida yaitu: organoklorin, organofosfat, karbamat, dan senyawa sintetik botani dan derivatnya.

Kelas kedua dari insektisida adalah golongan organofosfat. Organofosfat umumnya adalah racun pembasmi serangga yang paling toksik secara akut terhadap binatang bertulang belakang, seperti ikan, burung, kadal/cicak, dan mamalia. Kenyataannya insektisida organofosfat lebih banyak ditemukan sebagai penyebab keracunan pada manusia. Pada umumnya insektisida organofosfat lebih mudah terurai di lingkungan ketimbang golongan organoklorin.

Organofosfat juga dapat merangsang timbulnya efek neurotoksik, yang menyerupai efek kecanduan alkohol, diabetes atau berbagai kecanduan obat-obatan.

Senyawa fosfor organik lain memiliki kemampuan untuk meningkatkan potensi “toksisitas” insektisida ini, dengan cara menghambat kerja mekanisme penawar racun tubuh.

Kelompok ketiga dari insektisida adalah golongan karbamat. Golongan ini paling banyak digunakan di dunia. Kerja insektisida karbamat adalah hampir sama dengan organofosfat, yaitu menghambat kerja enzim asetil kolinesterase.

  1. Herbisida

Herbisida digunakan untuk membasmi rumput liar dalam pertanian, perkebunan dan pertamanan. Herbisida berbeda-beda dalam selektivitasnya, persisten dalam jaringan dan lingkungan, dan kemampuan untuk diserap oleh tumbuhan.

  1. Fungisida

Jamur merupakan parasit pada organisme hidup, mendapatkan makanan dengan melakukan penetrasi ke dalam jaringan pejamu. Fungisida digunakan untuk mencegah perusakan oleh jamur pada tanaman seperti, kentang, apel, kacang tanah, dan tomat. Penggunaan fungisida bisa dengan cara penyemprotan langsung ke tanaman, injeksi batang, pengocoran pada akar, perendaman benih dan pengasapan (fumigan).

Fungisida dapat membahayakan manusia dan berbagai organisme non jamur, terutama bila paparannya terjadi dalam dosis tinggi. Residu anti jamur yang terdapat pada bahan-bahan pertanian juga bisa membahayakan. Karenanya, aplikasi bahan ini sangat disarankan agar sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.

Golongan fungisida yang terbukti memiliki efek toksik sangat tinggi biasanya sudah dilarang pemerintah, contoh fungisida dengan bahan aktif vinclozolin.

Arsenik Pada Nasi

Arsenik Pada Nasi

Arsenik Pada Nasi-Sejumlah penelitian mendeteksi adanya dosis tinggi arsenik dalam nasi — makanan pokok sejuta umat. Waduh!

Apa dampak arsenik pada tubuh?

Arsenik merupakan unsur karsinogen, dan paparan kronis arsenik dalam dosis tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih, paru-paru, dan kulit, serta diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Selain itu, arsenik adalah racun bagi sel-sel saraf dan dapat memengaruhi fungsi otak. Pada anak-anak dan remaja, paparan arsenik telah dikaitkan dengan gangguan konsentrasi, pembelajaran dan memori; juga mengurangi kecerdasan dan kompetensi sosial.

U.S. Environmental Protection Agency (EPA) telah menetapkan batas maksimum arsenik dalam air minum, yaitu 10 ppb. Namun, tidak ada batas yang telah ditentukan untuk arsenik dalam makanan dan minuman. Studi menunjukkan bahwa 100 gram beras (setengah porsi) setara dengan meminum 1 liter air putih yang mengandung jumlah arsenik maksimum yang diperbolehkan oleh EPA.

Kenapa bisa ada arsenik pada nasi?

Tak banyak yang tahu bahwa kita sebenarnya mengonsumsi arsenik hampir setiap hari. Arsenik ditemukan dalam produk beras dan gandum, sayur dan buah-buahan, bahkan juga makanan laut. Ini karena arsenik adalah elemen besi yang dihasilkan secara alami dalam kerak bumi, yang turut hadir di dalam air, udara, dan tanah. Letusan gunung berapi memproduksi arsenik. Unsur besi beracun ini juga dihasilkan dari aktivitas manusia, termasuk pertambangan dan peleburan bijih tambang, pembakaran batu bara, serta penggunaan pupuk dan pestisida.

Dan karena arsenik benar-benar ada di sekitar kita, unsur ini bisa diserap oleh tanaman saat mereka tumbuh terlepas dari apakah mereka tumbuh di pertanian tradisional atau organik. Arsenik bukanlah bahan yang secara sengaja ditambahkan ke dalam sumber pangan, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dari makanan. Arsenik dalam bentuk paling murni tidak berbau, tidak berwarna, dan tak memiliki rasa.

Beras merupakan salah satu sumber pangan kaya akan kandungan arsenik anorganik, jenis arsenik yang paling beracun. Beras mengandung sekitar 10 hingga 20 kali dosis arsenik lebih tinggi daripada tanaman gandum dan biji-bijian lainnya. Beras menyerap arsenik lebih mudah daripada produk pertanian lainnya karena ditanam dalam kondisi lahan yang digenangi air. Di banyak daerah, air irigasi pertanian sangat terkontaminasi oleh arsenik. Hal ini membuat kandungan arsenik yang ada dalam tanah jadi lebih terkonsentrasi, sehingga lebih mudah terserap ke dalam bulir padi.

Menggunakan air yang terkontaminasi untuk mencuci dan memasak beras adalah salah satu faktor risiko lain dari kandungan arsenik dalam nasi. Bulir padi juga dapat dengan mudah menyerap arsenik dari air yang mendidih ketika nasi dimasak.

Apakah kandungan arsenik pada nasi berbahaya?

Belum jelas seberapa berbahaya risiko arsenik dalam beras untuk kesehatan manusia. Walau dosis tinggi arsenik sangat beracun, tapi untuk bisa mencapai efek mematikan, arsenik harus dikonsumsi minimal dua gram secara langsung.

Di sisi lain, risiko kesehatan dari racun arsenik mungkin menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi mereka yang makan nasi setiap hari dalam jumlah yang cukup banyak — terutama untuk orang-orang di Asia yang menjadikan nasi sebagai sumber makanan pokok andalan. Ini karena dampak arsenik akan tergantung dosis: semakin banyak Anda konsumsi, semakin tinggi risiko Anda.

Namun demikian, sampai saat ini Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan di Amerika Serikat (FDA), tidak merekomendasikan masyarakat yang khawatir untuk berbondong-bondong mengganti konsumsi nasi atau beras harian mereka.

“Pengumpulan data dan penilaian lain yang sedang berlangsung akan memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk menentukan apa tindakan dan/atau langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi paparan arsenik dalam beras dan produk beras,” ungkap lembaga tersebut, dilansir dari Live Strong.

Sementara itu, para peneliti jauh lebih mengkhawatirkan tentang dampak arsenik dalam beras untuk anak-anak dan bayi. Kelompok usia ini mungkin berada pada risiko yang lebih tinggi terhadap paparan bahaya arsenik karena sistem tubuh mereka yang masih berada dalam tahap tumbuh kembang. Kita tahu bahwa dosis arsenik rendah pada anak berdampak pada hambatan pembangunan sistem kekebalan tubuh, gangguan tumbuh kembang, dan gangguan perkembangan IQ.

Cara masak nasi yang sehat untuk mengurangi kadar arsenik pada nasi

FDA dan lembaga konsumen Amerika Serikat, Consumer Reports, merekomendasikan publik untuk makan makanan seimbang yang mengandung variasi dari biji-bijian lain- terutama jika Anda makan lebih dari dua atau tiga porsi nasi per minggu. Gandum dan oats, misalnya, diketahui memiliki kadar arsenik yang lebih rendah daripada beras padi.

Dan usut punya usut, ternyata cara kita menanak beras bisa sedikit banyak menentukan kadar arsenik dalam nasi. Andy Meharg, profesor ilmu biologi di Queens University di Belfast, menguji tiga cara memasak nasi untuk melihat apakah perbedaan metode memasak berpengaruh pada tingkat arsenik dalam nasi.

Pertama, Meharg menggunakan metode menanak nasi yang paling konvensional: dengan takaran air dan beras 2:1 — seperti yang dilakukan oleh hampir semua orang selama ini. Ia menemukan cara inilah yang meninggalkan paling banyak jejak arsenik dalam nasi. Sebaliknya, metode kedua melibatkan mencuci dan membilas beras, kemudian airnya ditiriskan benar hingga kering. Meharg kemudian menggunakan perbandingan air dan beras 5:1 untuk menanak nasi. Cara ini memangkas tingkat arsenik hingga hampir setengahnya.

Cara terakhir adalah yang ditemukan paling aman: secara drastis mengurangi kadar arsenik dalam beras hingga 80 persen. Triknya, rendam beras semalaman terlebih dahulu. Keesokan paginya, cuci dan bilas bersih, kemudian tiriskan airnya hingga benar-benar kering. Untuk menanak nasi, gunakan rasio air dan beras 5 banding satu

Beras Merah dan Sejarah Cina

Beras Merah dan Sejarah Cina

Beras Merah Organik dari Eka Farm ini adalah beras merah yang pulen dan rasanya enak. Beras Pulen berarti ketika menjadi nasi merah rasanya empuk ketika dikunyah. Anda juga tidak perlu merendamnya dengan air sebelum ditanak. Lebih praktis dan mudah kan?

Di kalangan masyarakat, Beras Merah memang lebih terkenal dari pada Beras Hitam. Beras Merah sebelumnya lebih dikenal sebagai pakan burung oleh sebagian masyarakat. Namun, setelah penelitian dilakukan oleh para ilmuwan, ternyata Beras Merah mempunyai khasiat kesehatan yang lebih baik dari pada beras putih.

Manfaat Beras Merah

Manfaat beras merah yang paling dikenal adalah untuk diet pelangsingan maupun penggemukan, mengatasi kelebihan kolesterol, mencegah penyakit jantung, mengatasi maag dan menambah stamina tubuh serta masih banyak lagi. Hasil Penelitian manfaat beras merah Organik :

  • Manfaat Beras merah yaitu dapat membuat kulit lebih halus serta mengatasi alergi.
  • Sangat baik untuk makanan pendamping ASI dan untuk mendukung aktifitas belajar anak.
  • Kandungan Mineral seperti Magnesium dan Seratnya baik untuk menu diet. Hal ini dilansir oleh jurnal American Diabetes Association dari penelitian tim Prof. Hiroyuki Masuzaki di Univesitas Ryukyu, Okinawa, Jepang, Senin 30 Juli 2012.
  • The Natural Medicines Comprehensive Database menyatakan bahwa Beras Merah mengandung Lovastatin alami yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (HDL) di dalam darah.
  • Experimental Biology annual conference pernah melakukan riset pada tanggal 24-28 April di Anaheim, California, AS. Hasil dari riset tersebut diketahui terdapat dua jenis beras beras yang dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan resiko serangan jantung, yaitu beras merah dan setengah-giling.
  • Beras merah memiliki kandungan vitamin B yang tinggi yang bermanfaat mencegah penyakit beri-beri, sakit pinggang, reumatik, ataupun kesemutan.
  • Beras merah mampu meningkatkan stamina, memperkuat tubuh, dan mengatasi cepat lelah.
  • Beras merah memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga dapat mengatasi gangguan pencernaan, sembelit, perut kembung, serta menurunkan kadar kolesterol darah.

Beras Merah Dalam Sejarah Cina

Dahulu kala, di China beras merah disebut sebagai beras terlarang (forbiden rice). Karena pada masa itu hanya keluarga kerajaan yang boleh mengkonsumsinya.

Tentu menjadi makin penasaran kan, kenapa beras merah dianggap sebagai barang terlarang di zaman itu. Karena beras merah memang mahal, dibanding beras lainnya. Kenapa? Cara budidaya beras merah lebih rumit dibanding beras lainnya, sehingga harganya mahal, dan stok tidak semelimpah beras putih. Itu sebabnya kemudian menjadi beras “priyayi” yang mahal dan terhormat. Karena memang kandungan nutrisinya sangat banyak dan luar biasa. Dan di zamannya dahulu kala, beras murah hanya ekslusif untuk para raja dan keluarganya.

Apa Itu Beras Merah?

Adalah jenis beras yang dihasilkan dari padi dipanen dan kemudian dikeringkan untuk menghilangkan kadar airnya sampai mencapai minimal 14 % dan diproses pecah kulit saja atau masih tersisa kulit arinya. Beras merah memiliki rasa yang unik dan bergizi tinggi. Beras merah di lapangan kadang diartikan seperti gulma karena tumbuh berbeda  diantara  di pertanaman padi biasa pada umumnya.

Beras merah unggul mempunyai rasa yang komplek dan tekstur yang lembut serta warna merah yang indah. Beras merah juga tidak mengadung gluten dan membuatnya menjadi pengganti yang sangat baik untuk beras putih.

Beras merah mempunyai harga yang lebih tinggi di pasaran dikarenakan kualitas kandungan nutrisi dan pengolahan pasca panennya yang lebih berat dari proses menghasilkan beras putih. Di berbagai toko modern, beras merah banyak dikemas secara eksklusif untuk konsumennya. Dengan semakin banyakya masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan, penjualan beras merah diperkirakan akan terus meningkat sepanjang waktu.

Beras merah mempunyai aspek sosial budaya di berbagai negara, seringkali kita melihat beras merah sebagai salah satu komposisi di makanan tradisional seperti pecel, kemudian seringkali juga kita melihat beras merah ada di acara adat budaya, hal ini menandakan beras merah mempunyai sejarah yang panjang di negara ini.

Mengenal Beras Merah Lebih Dekat

Beras Merah dan Sejarah China- Beras sebagai sumber utama makanan bagi populasi setengah penduduk dunia maka membuat padi menjadi tanaman yang penting. Sekitar 50 negara di dunia menghasilkan beras setiap waktunya dengan China dan India menyuplai 50 persen kebutuhan dunia. Negara – negara Asia tenggara juga ikut andil mengambil bagian untuk mengisi kebutuhan beras dunia. Lebih dari 300 juta hektar tanah di Asia sudah dimanfaatkan untuk menanam padi.

Budidaya padi yang sekarang mulai marak di banyak negara sudah dimulai sejak 7000 tahun yang lalu. Dua varietas yang pertama kali dibudidayakan adalah beras asia (Oryza Sativa) dan beras afrika (Oryza glaberrrima) yang kemudian diadaptasikan di banyak negara berkultur pertanian seperti di Eropa (Spanyol, Italia, dan Prancis) dan negara – negara Amerika Selatan.

Terdapat lebih dari ratusan jenis beras di seluruh dunia dan diantaranya dikonsumsi sengaja dengan kulit arinya untuk mendapatkan gizi dan serat yang lebih banyak. Lapisan kulit ari beras merah diketahui mempunyai kandungan  95 % mineral yang terdiri atas zat besi, natrium, kalium, Zinc, mangan, dan lain – lain. Bagian dalam beras merah mengandung zat protein dan karbohidrat.

Diet Dengan Tepung Garut, Beras Merah dan Kentang

Diet Dengan Tepung Garut, Beras Merah dan Kentang

Bagaimana caranya melakukan diet terbaik? Ini adalah pertanyaan umum di antara mereka yang mencoba untuk menurunkan berat badan. Diet penurunan berat badan terbaik saat ini atau setidaknya salah satu yang mendapatkan banyak perhatian adalah diet pucat.

Diet ini  juga dikenal sebagai diet manusia gua , adalah di mana Anda pada dasarnya hidup dari tanah. Makanan utama adalah ikan, rumput diberi makan daging yang mampu  Mengecilkan Perut Yang Buncit Dalam Seminggu, telur , sayuran, jamur , buah, dan kacang-kacangan.

Dalam diet ini termasuk tidak mengkonsumsi biji-bijian , kentang , garam halus , gula halus , dan makanan olahan dan minyak. Diet mengajak Anda merubah gaya hidup yang memaksa Anda untuk makan sehat dan keseluruhan memungkinkan Anda untuk menurunkan berat badan dalam tempo cepat.

Bagaimana cara kerja diet pucat ?

Diet ini adalah diet modern yang dimaksudkan untuk meniru diet nenek moyang pra – pertanian kita.  Berikutnya mendapatkan daging yang baik semua alami , atau organik. Ini akan memastikan bahwa tidak ada hormon atau apa pun yang digunakan untuk membuat ternak lebih besar.

Bagian lain dari diet pucat yang penting adalah sejumlah besar latihan. Menurut studi tentang diet ini , kebanyakan orang di dunia modern memiliki jumlah yang lebih besar dari lemak tubuh , dan secara keseluruhan tidak memiliki banyak massa otot. Hal ini memberikan alasan untuk percaya bahwa resistensi insulin yang beresiko tinggi.

Bagian penting lain dari diet ini konsumsi daging Anda. Rasio Anda harus 60 % -70% daging asupan tanaman % -40 % 30. Hal ini penting karena daging merupakan sumber utama makanan kembali pada hari dan lagi karena diet ini adalah untuk meniru pola makan orang-orang dari kembali pada hari ini adalah apa yang harus Anda lakukan.

Apakah ada diet lain yang akan baik untuk menurunkan berat badan ?

Diet lain yang baik untuk menurunkan berat badan adalah diet bebas gluten. Hal ini akan menghilangkan gandum dan gluten dari diet Anda yang merupakan penyebab utama dari gula dalam tubuh dan akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Dengan menghilangkan gluten dari diet Anda, Anda memaksa diri untuk makan nasi atau kacang di tempat gandum yang jauh lebih sehat dan pada akhirnya akan membantu Anda melepaskan pon.

Jika Anda perlu membuat sesuatu dengan gandum Anda dapat menggunakan resep sederhana yang kemudian dapat digunakan untuk menggantikan cangkir gandum cangkir.

Yakni :

2 cangkir tepung beras merah

2/3 cangkir tepung kentang

1/3 cangkir tepung garut

Ini adalah cara yang bagus untuk menghilangkan gandum dari diet Anda sementara masih memungkinkan Anda untuk makan biji-bijian dan pada gilirannya makan banyak makanan yang berbeda.

Diet bebas gluten menjadi sangat populer dengan atlet dan bintang film karena kalori rendah yang ditemukan dalam kacang-kacangan dan beras dibandingkan dengan gandum. Karena diet bebas gluten rendah kalori memungkinkan seseorang mencoba untuk menurunkan berat badan untuk melakukannya dengan sangat baik.

Gluten free juga perubahan gaya hidup yang lain. Ini tidak akan selalu mudah, tetapi akan membantu Anda menurunkan berat badan. Makan banyak buah dan sayuran dan mencoba untuk mengambil sebagai jumlah sedikit biji-bijian sebanyak yang Anda bisa. rencana diet terbaik untuk menggabungkan dua diet.

Bagian paling penting dari diet apapun adalah jumlah makanan yang dimakan , jumlah latihan yang dilakukan , dan asupan kalori. Ini adalah bagian besar dari mengapa diet ini begitu sukses dengan penurunan berat badan.

12 sayur buah terkontaminasi pestisida, beras arsenik…

12 sayur buah terkontaminasi pestisida, beras arsenik…

Setiap tahun, lembaga advokasi nirlaba Environmental Working Group yang berada di Amerika Serikat, merilis daftar buah dan sayuran yang paling terkontaminasi pestisida (Dirty Dozen). Buah dan sayuran itu diukur kadar pestisidanya, bahkan setelah dicuci.

Buah apel selalu berada di urutan pertama sebagai buah yang paling terkontaminasi. Dari contoh buah yang diteliti, ternyata 99 persennya mengandung setidaknya 1 jenis dari 5 jenis pestisida yang biasa dipakai dalam pertanian.

Buah dan sayur yang paling banyak mengandung residu pestisida, menurut WGG adalah apel, stroberi, anggur, sledri, persik ( buah peach), bayam, paprika, nectarian, mentimun, dan kentang.

Beberapa jenis buah-buahan dan sayuran tersebut juga masuk daftar bahan makanan yang banyak terpapar pestisida  oleh Departemen Pertanian serta Badan Administrasi Obat dan Pangan (FDA) Amerika yang tercemar pestisida seperti dilansir dari ivillage.

Beras Terkontaminasi Arsenik

Arsenik? Mendengar bahan kimia ini langsung jadi inget Munir yang dibunuh dengan racun arsenik. Arsenik memang sangat berbahaya dan beracun. Dan kini beras yang dimakan sehari hari oleh sebagian penduduk dunia ini, disinyalir mengandung arsenik!

Tetapi jangan panik dulu. Ini bukan hasil penelitian di Indonesia, melainkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Consumer Reports di Amerika Serikat (edisi November 2012).

Penelitian di AS ini mengambil sebanyak 223 sampel yang berasal dari beras domestik AS, beras impor dari Thailand dan impor dari India. Sampel yang diuji selain beras, juga makanan bayi dan anak yang berasal dari beras.

Hasil uji menunjukkan bahwa semua sampel mengandung arsenik, baik inorganik (lebih beracun) maupun dalam bentuk organik arsenik, dengan berbagai level, mulai dari 17,1 ppb hingga 963 ppb. Nilai ini sangat tinggi, mengingat FDA mensyaratkan 5 ppb untuk arsenik dalam pangan. Yang memprihatinkan, semua makanan bayi dan anak dari beras pun ikut tercemar arsenik ini.

Dampak Kesehatan

Sebelum pengujian oleh CS, sebuah studi yang dilakukan oleh US Researchers di Dartmouth Children’s Environmental Health and Disease Prevention Research Center pada tahun 2011 telah mempublikasikan hasil penelitian yang menunjukkan konsumsi beras 1 cup per hari bisa meningkatkan resiko kanker kandung kemih. Penelitinya menyatakan bahwa rakyat AS terpapar bahaya arsenik melalui konsumsi beras.

Sementara mengenai bahaya arseniknya sendiri ya sudah jelas. Termasuk bahan kimia paling berbahaya penyebab kanker, kategori group I karsinogenik.

Darimana Sumber Pencemaran Arsenik?

Untuk mengatasi masalah ini, FDA (Food and Drug Agency) dan EPA (Environmental Protection Agency) bekerjasama menelusuri sumber pencemaran arsenik.  Sumber pencemaran pada sistem pertanian berasal dari arsenik yang terkandung pada tanah dan air.

Dan Amerika Serikat adalah negara pengguna arsenik no. 1 di dunia, baik bagi industri maupun digunakan sebagai pestisida. Sejak 1991, ada sekitar 1,6 juta ton arsenik diglontorkan ke lingkungan, dan ini adalah setengah dari yang digunakan sejak tahun 1960-an. Jadi bayangkan akumulasi arsenik tersebut di lingkungan! Karena arsenik termasuk bahan kimia yang sangat persisten di alam, tahan ribuan tahun tanpa mampu diuraikan oleh mikroba.

Walaupun sudah ada larangan penggunaan timbal-arsenik dalam pestisida sejak tahun 1980-an, tetapi penggunaan di industri dan penggunaan lain di peternakan masih diijinkan. Dan tanaman yang paling cepat dan efektif menyerap arsenik dari tanah tersebut adalah padi.

Bagaimana dengan Indonesia?

Studi selintas sempat dilakukan oleh BPOM menyatakan bahwa residu arsenik pada beras lokal Indonesia (bukan yang impor) tidak melampaui batas ambang. Tetapi mengingat penggunaan pestisida sangat besar di Indonesia, senilai sekitar Rp 6-7 trilyun, tetap perlu diwaspadai penggunaan pestisida berbahan arsenik ini. Walaupun pestisida jenis ini telah dilarang sejak tahun 1990-an, tetapi siapa yang bisa mengontrol?

Dan sekarang ini, gairah kembali ke alam, tanpa bahan kimia, dengan bertanam organik; menggunakan pupuk alami, pestisida alami (dari cabe, daun tembakau, dsb), semoga semakin cepat menjalar ke sistem pertanian kita.

Beberapa pemerintah daerah telah menyatakan kepedulian yang nyata, seperti Sumatera Barat (yang ikut membantu petani dalam proses sertifikasi organik yang sangat mahal), dan daerah tingkat dua seperti Bantul, Boyolali,  Sragen, dstnya. Dan tentu saja Bali, yang menargetkan untuk jadi pulau organik.